PENDAHULUAN
1
Terutama kontaminasi terhadap debris, water dan senyawa yang
berbahaya lainnya seperti microbial growth. Dengan demikian jika terjadi
kerusakan komponen maupun struktur airframe dalam fuel system yang
disebabkan fuel contamination tersebut maka dapat berpengaruh terhadap
komponen fuel system di dalamnya dan performance yang dihasilkan dari
engine tersebut sehingga saat dalam flight akan terjadi kasus fuel
imbalance. Untuk mengetahui dan menaganinya diperlukan pengetahuan
tentang fuel system tersebut.
2
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab dari kasus fuel imbalance EICAS
message pada pesawat Boeing 777-300 ER.
2. Mengetahu dampak dari kasus fuel imbalance EICAS message
pada pesawat Boeing 777-300 ER.
3. Mengetahui cara menangulangi permasalahan kasus fuel
imbalance EICAS message pada pesawat Boeing 777-300 ER
saat dalam penerbangan.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang ide penelitian, perumusan
masalah, batas permasalahan, tujuan penelitian, serta
sistematika penulisan.
3
777-300 ER yang meliputi definisi-definisi dasar dan konsep
dasar.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan yang telah
dijabarkan dan saran yang nantinya dapat diambil sebagai
bahan perbaikan bagi peneliti sendiri dan untuk peneliti-
peneliti selanjutnya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI.
5
2.1.2 Booster Pump
Booster Pump merupakan pompa yang berfungsi untuk menyalurkan
bahan bakar bertekanan rendah ke engine sehingga bahan bakar yang
dialirkan memiliki laju aliran yang stabil dan teratur. Booster pump
mentransfer bahan bakar dengan tekanan 20 psi dari tangki menuju fuel
pump. Booster pump lokasinya pada wing dibagian Aft Spar atau
menghadap ke belakang antara horizontal drive saft housing dan lubrication
unit posisi jam 8.
6
Gambar 2.3 Transfer Pump[11]
7
diatur. Terdapat beberapa jenis valve pada sistem bahan bakar pesawat,
misalnya, shutoff valve, transfer valve, crossfeed valve.
8
Gambar 2.6 Fuel Filter[3]
9
2.1.10 Fuel Flow Transmitter
Fuel Flow Transmitter merupakan komponen pada fuel system
fungsionalnya adalah untuk memberikan penunjukan di flight deck
mengenai jumlah fuel yang dibakar.
10
2.1.12 Fuel Pressure Manifold
Fuel pressure manifold merupakan bagian fuel system yang
berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke fuel nozzle secara merata.
Fuel manifold mempunyai 25 integral dan 5 drain cup yang bisa dilepas dan
dihubungkan, setiap fuel nozzle 5 drain cup yang bisa dilepas dan
dipergunakan untuk fasilitas NDT boroscop combustion chamber.
11
2.2 Kriteria Fuel pada Gas Turbine Engine :
Fuel yang sesuai untuk gas turbine engine adalah diantaranya:
1. Bersifat(pumpable)dan fuel flow secara mudah saat performa
engine bekerja.
2. Mempunyai sifat korosif yang rendah bahkan tidak sama sekali
bersifat korosif pada bagian fuel system guna mencegah korosi
pada iner komponen fuel system.
3. Memberikan tingkat efisiensi pembakaran yang baik pada
berbagai kondisi performa engine.
12
sedikit polusi dan mudah terbakar dari pada avtur. Avgas dibagi beberapa
tipe yaitu:
13
Gambar 2.9 Avgas 100LL[2]
14
gasoline/bensin dan avtur hasil dari kerosene (minyak tanah). Perbedaan
keduanya adalah dari segi kebersihannya larutannya, titik didih dan flash
pointnya. Avtur untuk pesawat sipil diberi nama Jet A-1, Jet A, dan Jet B
sedangkan untuk pesawat militer didahului dengan huruf JP (Jet Propellan).
Avtur dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok diantaranya:
2. Avtur Jet A
Avtur jet-A adalah avtur yang mempunyai flash point lebih dari 38ºC
dengan titik beku sekitar -40ºC hanya digunakan untuk pesawat latih
ataupun pesawat berengine jet yang tidak terbang tinggi.
3. Avtur Jet B
Avtur Jet-B adalah Avtur tipe tidak dipakai di Indonesia karena avtur
jenis ini tingkat flammability sangat tinggi dan digunakan umumnya pada
daerah suhu ekstrem seperti negara di daerah benua Eropa dan Amerika
bagian utara sampai dengan bagian antartika yang temperaturnya sangat
dingin dan jenis avtur ini mempunyai kelebihan adalah titik bekunya hingga
-60˚C. Dalam hal penyimpanannya sangat di butuhkan penanganan dan
tempat khusus karena sangat mudah terbakar.
15
2.3.2.2 Avtur Versi Pesawat Militer.
Avtur pada pesawat militer menggunakan symbol JP (Jet Propellan).
Avtur pesawat militer dapat dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain:
1. JP4 (Avtag) adalah avtur yang memiliki titik beku sangat rendah
(dalam versa sipil merupakan avtur Jet-B).
2. JP-5 (Avcat) adalah avtur dengan titik bekunya -46˚C dan berwarna
kuning.
3. JP-8, adalah yang dalam versi sipilnya merupakan avtur Jet A-1.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Start
Membuat Rencana
Kerja
Belum
Cukup
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Finish
17
3.2 Penentuan Topik Tugas Akhir
Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi kasus,
dan diskusi yang di lakukan dengan dosen pembimbing maka penulis
mengambil topik penelitian berkaitan dengan studi kasus Fuel Imbalance-
EICAS Message pada engine GE90-100 pesawat Boeing 777-300 ER.
18
3.6 Pengumpulan Data Penunjang
Pada penelitian ini penulis akan melakukan pengumpulan data
penunjang terkait dengan Fuel Imbalance EICAS Message pada engine
GE90-100 pesawat Boeing 777-300 ER.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Ketika fuel digunakan dari fuel tank untuk proses pembakaran pada
combustion chamber dan juga supply APU (Auxiliary Power Unit), prosedur
distribusi fuel pada umumnya membutuhkan fuel quantity yang sama
disetiap wings dalam menyuplai engine serta menjaga keseimbangan
pesawat. Kondisi fuel imbalance pada pesawat terbang terjadi jika jumlah
fuel di wings tidak merata. Untuk mempertahankan jumlah yang sama di
setiap wings dan memastikan high level dari airplane dispatch reliability,
bahkan setelah indikasi fuel imbalance terbaca oleh EICAS system, flight
crew harus memahami dengan baik dan benar diantaranya sebagai berikut:
20
Dari hasil penelitian penulis berdasarkan sumber yang real yaitu dari
AMM (Aircraft Maintenance Manual) Boeing 777-300 ER ATA chapter 28
dan chapter 73, FIM (Fault Isolation Manual) Boeing 777-300 ER ATA
chapter 28 dan chapter 73, SSM (System Schematic Manual) ATA chapter
28 dan chapter 73 dan Training Manual Boeing 777-300 ER ATA chapter
28 dan chapter 73, dijelaskan sebagai berikut :
Sebelum take off, jumlah fuel antara fuel tank kiri dan kanan harus
seimbang untuk menjaga keseimbangan longitudinal pesawat. Pada
pesawat yang mempunyai dua engine dan empat engine seperti Boeing 744
series. Fuel pertama-tama di distribusikan secara merata ke main tank 1
dan main tank 2 sampai tangki penuh dan pesawat akan otomatis
menyeimbangkan fuel dari setiap tanki bahan bakar. Setiap fuel tambahan
yang diperlukan kemudian di distribusikan ke bagian yang tersisa di center
tank dan di auxiliary fuel tank. Sistem fuel storage menampung fuel yang
diperlukan untuk pengoperasian engine dan APU (Auxiliary Power Unit).
Sistem fuel tank storage juga mempunyai fungsi-fungsi lainnya yaitu:
Sementara itu lokasi fuel tank storage pada pesawat Boeing 777-300
ER adalah penyimpanannya terdapat tiga bagian, yaitu bagian left main
tank, center tank dan right main tank. Selain itu ada juga bagian surge tank
untuk fuel overflow dalam keadaan tertentu terutama saat takeoff. Dalam
hal kapasitas setiap tanki berbeda, pada main tank baik itu left main tank
dan right main tank masing-masing kapasitasnya adalah sekitar 69.630 lb
(31.590 kg) fuel. Sedangkan pada center tank yaitu adalah sekitar 184.480
lb (83.670 kg).
21
Gambar 4.1 Fuel Tank Storage Boeing 777-300 ER[8]
Pada pesawat dua engine dan empat engine, fuel tangki tengah dan
fuel tangki tambahan umumnya digunakan terlebih dahulu. Setelah tangki
ini kosong, fuel digunakan dari tangki wings. Pada pesawat tiga engine, fuel
tangki tengah dan fuel tangki tambahan digunakan sampai fuel yang tersisa
di tangki tengah sama dengan jumlah fuel di tangki di wing kiri dan
kanan. Pada titik ini, fuel digunakan secara merata dari main tank dan
center tank.
Di dalam fuel tank storage system terdapat juga bagian yang
dinamakan crossfeed valve yang fungsinya adalah menyalurkan system
bahan bakar dari satu main tank ke engine yang berbeda. Fungsi dari
crossfeed valve ini adalah untuk mengantisipasi kegagalan suatu system
distribusi dari main fuel tank ke salah satu engine baik di main tank kiri, main
22
tank kanan ataupun center tank. Jadi crossfeed valve ini adalah suatu
system yang menyambungkan ketiga aliran fuel storage system guna
mengantisipasi dari kesalahan system contohnya dalah pembahasan ini
yaitu fuel imbalance EICAS message. Adapun letak dari crossfeed valve
adalah di sisi center tank kiri access door 531AB.
23
4.1.2 Penyebab Dari Fuel Imbalance EICAS Message
Salah satu dari permasalahan tersebut yang sering terjadi adalah fuel
contamination dan sesuai dengan batasan masalah penulis yang di bahas
adalah fuel contamination penyebab fuel imbalance EICAS message
sehingga terbaca oleh sistem EICAS. Fuel yang terkontaminasi sangat
berpengaruh terhadap pendistribusian fuel dari fuel tank menuju ke
combustion chamber. Salah satu permasalahan jika fuel sudah
terkontaminasi adalah penyumbatan pada fuel filter. Penyumbatan yang
terjadi pada fuel filter terjadi kontaminasi berupa masuknya unsur-unsur
seperti water, solid (Dirt, Sand, Gasket material, Lint) dan microbial growth.
Masuknya unsur-unsur tersebut menjadikan fuel tidak steril dan
24
menyebabkan terganggunya sistem distribusi bahan bakar pada pesawat.
Hal ini jika dibiarkan menyebabkan kerugian dan berdampak fatal bagi
kinerja pesawat terutama kinerja engine tersebut. Berdasarkan sumbernya,
Kontaminasi fuel dibagi menjadi dua kelompok :
a. Kontaminasi Internal
Kontaminasi internal merupakan kontaminasi dimana fuel memang
sudah terkontaminasi dengan air maupun oil sebelum masuk
kedalam system. Kontaminasi ini dapat diketahui melalui fuel
sampling sebelum fuel digunakan.
b. Kontaminasi External
Kontaminasi eksternal adalah kontaminasi oleh kotoran yang
berasal dari komponen pada sistem. Kontaminasi ini terdapat pada
komponen yang tidak dibersihkan sebelumnya, penggunaan tools
yang kotor pada saat perbaikan komponen, maupun saat pengisian
fuel. Kontaminasi yang bertambah jumlahnya pada saat engine
sedang beroperasi, misalnya kotoran atau debris yang dihasilkan
saat proses distribusi fuel berlangsung dan terbentuknya uap air
pada fuel tank karena terjadinya kondensasi.
25
Gambar 4.3 Fuel Quantity Indicator pada Flight Deck[8]
26
Sistem ini memantau penggunaan fuel dan memberitahukan kondisi
fuel imbalance di flight deck secara berkelanjutan selama proses
penerbangan. Ketika fuel imbalance belum mencapai nilai batasan
minimum. Tidak ada prosedur yang diperlukan oleh pilot kecuali ada
indikasi fuel imbalance yang ditampilkan pada EICAS system namun pilot
harus terus memantau instrument-instrument yang berkaitan. Jika ada
peringatan fuel imbalance EICAS message maka harus ditangani oleh flight
crew berdasarkan dengan prosedur manual yang ada di FIM (Fault Isolation
Manual).
27
tank fuel 90.000 – 120.000 Pounds (40.820 – 54.400) selisih yang di
toleransikan adalah berfluktuatif menurun dari 4.000 – 1.000 Pounds (1.810
– 454 Kg). Dan yang terakhir adalah batasan dari total main tank fuel
120.000 – 140.000 Pounds (54.400 – 63.500 Kg) adalah dari 1.000 – 3.000
Pounds (454 – 1.360 Kg). jika melebihi dari batas toleransi maka akan
berubah menjadi EICAS fuel imbalance advisory dengan pointer berwarna
solid amber di sertakan bunyi peringatan.
Gambar 4.5 Fuel Imbalance yang diizinkan dari Total Main Tank Fuel[10]
28
Fuel imbalance yang ditampilkan pada indicator system tidak
memengaruhi performance pesawat secara signifikan untuk safety
flight. Tetapi pilot harus menyelesaikan prosedur penanganan fuel
imbalance secara tepat waktu, dikarenakan akan membebani konsumsi
bahan bakar selama penerbangan berlangsung sebab saat posisi ketidak
seimbangan posisi longitudinal pesawat maka drag yang dihasilkan lebih
besar dan selain itu drag dihasilkan dari salah satu bagian wings yang
imbalance dan mengharuskan menaikkan trim dan aileron pada wings
sehingga terciptanya parasite drag guna mempertahankan posisi
keseimbangan pesawat tersebut.
b. Kemudian fuel akan masuk melewati fuel heater dan terjadi proses
pemanasan agar jika terjadi kristal es, maka kristal es tersebut akan
mencair sehingga tidak akan masuk berupa gumpalan kristal
kedalam system dan menyumbat filter.
Catatan:
29
1. jika kristal es yang terdapat pada fuel terlalu banyak, maka kristal
es tersebut akan ikut masuk dan menyumbat filter. Akibat dari
penyumatan tersebut akan muncul indikasi di kokpit yaitu
menyalanya filter clogging light. Pilot akan membuka aliran udara
panas dari compressor yang dialirkan pada fuel heater melalui
sebuah control switch, sehingga es akan mencair dan lampu
indikasi akan mati secara otomatis.
2. Jika pilot sudah membuka alira udara panas dari compressor
namun filter clogging light tidak mati, maka sudah bisa di
indikasikan penyebab dari tersumbatnya filter adalah partikel
selain dari kristal es, dapat berupa debris ataupun microbial
growth. Penyumbatan ini akan menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan yang membuat fuel akan masuk kedalam
jalur bypass tanpa adanya penyaringan fuel yang terkontaminasi.
Fuel yang melewati tanpa filtering inilah yang menyebabkan
dampak buruk bagi performa engine dan komponen-komponen
fuel system lainnya dan terutama dapat menyebabkan fuel
imbalance.
c. Setelah fuel melewati fuel filter dan juga bypass valve (tanpa
penyaringan), maka fuel akan di pompa oleh hight pressure fuel
pump (HP fuel pump) dan menaikkan pressure menjadi 800/900 psi
(tujuannya proses pembakaran menjadi sempurna) karena
terjadinya fuel contamination maka pressure tidak akan sempurna
dan akan di bawah 800 psi tergantung besar kontaminasi tersebut.
Selanjutnya fuel menuju fuel control unit (FCU) untuk diatur besarnya
jumlah fuel yang akan dibakar ke dalam combustion chamber,
besaran fuel yang akan di bakar tergantung dari payload yang
dibawa pesawat dan kondisi cuaca, pada umumnya kondisi norma
penerbangan sejauh 14.690 Km yaitu dengan maximum weight
351.500 Kg (775.000 lb) maka distribusi pada fuel control unit (FCU)
adalah 11.356 Liter/hour (3.000 galon/hour) untung kecepatan rata-
rata 890 km/h.
30
d. Proses distribusi fuel tidak akan tergangu meskipun menggunakan
fuel yang sudah terkontaminasi dengan kotoran atau debris. Namun
kotoran tersebut akan menempel pada HP fuel pump dan FCU serta
akan terus mengontaminasi pada komponen-komponen selajutnya
yaitu fuel flow transmitter, oil cooler fuel heat (fuel heat exchanger)
dan kemudian akan mengendap pada fuel pressure manifold. Tidak
hanya kotoran tetapi uap air dari hasil pencairan kristal es ikut
kedalam pressure manifold. Hal ini menimbulkan dampak negatif
pada setiap komponen fuel system tersebut.
e. Fuel yang akan masuk ruang pembakaran akan ditampung pada fuel
pressure manifold, dan kemudian dibagikan ke masing-masing
nozzle secara merata. Namun lubang-lubang pada nozzle sangat
kecil sehingga kotoran yang ada di fuel pressure manifold akan
tersumbat pada lubang-lubang nozzle.
31
FUEL
NOZZLES
MAIN OIL/FUEL
FUEL
HEATER
FILTER
EXCHANGER
WASH
FILTER
FUEL LP HP
PUMP PUMP PUMP
SERVO MEC
FUEL
HEATER
32
pada posisi wings kiri mempunyai beban bahan bakar yang lebih berat dari
sebelah kiri wing maka secara otomatis system autopilot akan mengaktifkan
trim dan aileron sebelah kanan untuk posisi extend baik trim pada bagian
elevator maupun pada bagian wings itu sendiri.
Oleh sebab itu seorang pilot harus dituntut cepat tanggap dalam
mengetahui permasalah tersebut terutama dalam melihat dampak yang
33
ditimbulkan jika tidak segera dilakukan prosedur penanganan terkait fuel
imbalance. Yang dimana jika terjadi pemberitahuan fuel imbalance di flight
deck terutama pada monitor EICAS message akan menampilkan
permasalah tersebut. Dengan demikian jika penanganan sesuai prosedur
maka hal-hal yang telah disebutkan diatas tidak akan terjadi kecuali terjadi
permasalah yang lebih serius dan butuh penanganan yang tidak biasa.
a. Jika perbedaan jumlah bahan bakar antara main tank lebih dari
yang diizinkan, maka EICAS Message fuel Imbalance diatur.
Fuel Imbalance maksimum yang diizinkan tergantung pada total
fuel yang ada pada main tank seperti pada gambar 4.5.
34
c. Jika MAT (Maintenance Access Terminal) menunjukkan ACTIVE
untuk EICAS MESSAGE FUEL IMBALANCE, maka lakukan
Prosedur Fault Isolasi. Yaitu dengan system crossfeed valve
dengan menutup salah satu aliran fuel dari salah satu main tank.
35
4.3.2 Fault Isolation Procedure
36
adalah 120.000 lb (54.400 kg) sampai dengan 140.000 kg (63.500 kg).
Untuk peringatan EICAS message akan tetap muncul sampai fuel
imbalance berkurang selisihnya menjadi 200 lb (90 kg) di bawah jumlah
yang ditetapkan. Jika melebihi batas minimum maka secara otomatis
EICAS message akan memunculkan fuel imbalance berwarna solid
amber dan ditandai peringatan suara emergency. Maka pilot harus
cepat tanggap dalam melihat situasi tersebut.
37
a. Pastikan pilot mengetahui posisi panel pengoperasian Fuel
Crossfeed Valve yaitu posisi di panel bagian atas sebelah kanan
pilot dinamakan dengan Panel P5 Overhead Panel. Terdapat
bacaan di setiap panel dengan pengelompokan system menjadi
satu bagian seperti pada di gambar 4.9 menunjukan panel system
yang berkaitan dengan pengaturan fuel system.
38
Gambar 4.10 Crossfeed FWD P5 Overhead Panel[4]
39
d. Pada posisi tersebut maka distribusi fuel untuk kedua engine
hanya di suplai oleh fuel main tank kiri. Lalu pilot harus memantau
fuel quantity pada monitor EICAS sampai posisi fuel balance
dengan ditandai jumlah fuel sama antara keduanya. Proses ini
membutuhkan waktu beberapa menit tergantung jumlah
perbedaan kedua fuel quantity tersebut.
e. Ketika jumlah fuel kedua main tank tersebut sama maka EICAS
message fuel imbalance yang berwarna solid amber akan hilang
dan bagian bawah pemberitahuan fuel balanced akan berubah
menjadi fuel quantity seperti pada gambar 4.10. Hal tersebut
menandakan proses balancing yang dimana penggunaan fuel
dari sebelah kiri main tank untuk supply ke dua engine tersebut
sudah selesai.
40
Gambar 4.13 Schematic Crossfeed valve pada monitor EICAS System[4]
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus, serta data-data hasil yang didapat dari
pembahasan tentang Fuel Imbalance EICAS Message Fuel System Engine
GE90-100 Pada Pesawat Boeing 777-300ER, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Kasus fuel imbalance EICAS mesaage terjadi karena beberapa faktor
diantaranya adalah variasi kebutuhan fuel antara engine kiri dan engine
kanan, fuel contamination atau debris dan bisa juga terjadi disebabkan
oleh kebocoran struktur fuel tank.
2. Fuel Imbalance EICAS message disebabkan karena terjadinya
perbedaan jumlah fuel quantity yang salah satunya disebabkan fuel
contamination sehingga sangat berbahaya bagi komponen fuel system
dan imbalance terbaca oleh EICAS system. Batasan yang di
toleransikan pada penerbangan adalah 454 – 1.810 Kg untuk selisih
dari total main tank antara 0 – 40.820 Kg, fuel imbalance pointer
menunjukan warna solid white. Jika melebihi dari batas selisih
mencapai lebih dari 1.810 Kg maka akan muncul EICAS message dari
fuel imbalance berwarna solid amber. Untuk total jumlah main tank fuel
40.820 – 54.400 selisih yang di toleransikan adalah berfluktuatif
menurun dari 1.810 – 454 Kg. Dan yang terakhir adalah batasan dari
total main tank fuel 54.400 – 63.500 Kg adalah dari 454 – 1.360 Kg.
Dan akan menghilang peringatan EICAS message pada posisi selisih
tidak lebih dari 90 Kg. Akibatnya imbalance adalah distribusi fuel akan
semakin boros karena terjadinya parasite drag disebabkan trim dan
aileron pada wings menjadi extend guna menjaga keseimbangan
longitudinal posisi pesawat.
3. Penanganan permasalah fuel imbalance EICAS message adalah
dengan mengaktifkan crossfeed valve dan menutup fuel pump salah
satu main tank yang mempunyai fuel lebih sedikit dan supply kedua
42
engine dari salah satu fuel main tank hingga sampai peringatan fuel
imbalance menghilang. Sesampainya di ground perlu dilakukan
inspeksi dan maintenance secara menyeluruh dalam distribusi fuel
sytem terutama fuel contamination yang salah satunya penyebab fuel
imbalance EICAS message.
5.2 Saran
Pembahasan ini masih hanya sebatas penyelesaian kasus fuel
imbalance EICAS message tidak secara keseluruhan penyebab kasus fuel
imbalance sehingga pembaca harus mencari referensi lain dalam kasus
penanganan selain dari pembahasan diatas. Semoga untuk penulis
selanjutnya dapat melengkapi tidak hanya kasus fuel imbalance EICAS
Message berkaitan dengan fuel contamination. Semoga tugas akhir ini bisa
memacu semangat dalam mengembangkan tugas-tugas akhir lainnya
dengan judul yang terkait.
43
DAFTAR PUSTAKA
[1] EASA Part 66 Basic Aircraft Module Gas Turbine Engine, EASA.
[2] Airforce, U.S,2009, Aircraft Fuel System, United States.
[3] GE Internasional Company Inc, Aircraft Maintenance Training Manual
GE90-100.
[4] Boeing Company, 1986, Boeing 777 200-300ER Aircraft Maintenance
Manual.
[5] Langton. Roy, 2009, Aicraft Fuel System, United State.
[6] Aircraft Maintenance Manual Boeing 777 200-300ER ATA Chapter 28,
2017.
[7] Aircraft Maintenance Manual Boeing 777 200-300ER ATA Chapter 73,
2017.
[8] Training Manual Boeing 777 200-300ER ATA Chapter 28, 2017.
[9] Training Manual Boeing 777 200-300ER ATA Chapter 73, 2017.
[10] Fault Isolation Manual Boeing 777 200-300ER ATA Chapter 28, 2017.
[11] FAR Part 145 Approved maintenance Organization, 2018, Repair
Station & Quality manual, PT. GMF AeroAsia Tbk., Cengkareng.
[12] SKYbrary.(2014,April 06). Retrieved 28 Agustus, 2016, from Aircraft
FuelSystem:http://www.skybrary.aero/index,php/Aircraft_Fuel_Syste
m.
44
LAMPIRAN
45