BOIENG 737-300
Disusun oleh :
0057802504 / 8027
2022
0
1
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu langkah nyata untuk membuat
sistem pendidikan, pelatihan dan pembelajaran lebih yang dilaksanakan di
DUDIKA lebih relevan. Pada umumnya, sekolah akan mengupayakan
terlaksananya program PKL ini demi meningkatkan keterampilan siswa di
bidangnya sehingga dihasilkan tamatan yang bermutu. Dengan meningkatnya
mutu siswa, diharapakan dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjalani
pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan memasuki dunia kerja yang
persaingannya cukup ketat.
Kegiatan PKL merupakan salah satu bentuk program dari sekian banyak
Visi dan Misi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto dalam mempersiapkan siswa/i
untuk memasuki dunia kerja. Dalam program ini, para siswa diberikan bekal ilmu
pengetahuan dasar supaya meminimalisir kendala saat penerapan bekerja. Pada
saat ini penggunaan compressor sangat penting bagi engine untuk menghasilkan
tenaga atau thrust.
2
Namun, sebelum melaksanakan perawatan tentunya kita harus tahu bagian bagian
compressor,cara kerja,dan sebagainya. Dengan mengetahui itu semua,diharapkan
perawatan pesawat bisa dilaksanakan secara maksimal. Untuk itu mari kita bahas
mengenai Compressor
Maksud dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :
3. Mengaplikasikan teori serta ilmu yang telah didapatkan menjadi sebuah karya
tulis.
3
4. Mengetahui secara langsung gambaran kegiatan perusahaan
5. Melatih siswa/i untuk bersosialisasi dengan suasana lingkungan kerja
sesungguhnya
6. Membangun hubungan yang baik antara instansi dengan tempat PKL
A. Waktu Pelaksanaan
Jam Istirahat
Hari Kerja Jam Kerja Ket.
Istirahat Pagi Istirahat Siang
B.Tempat PelaksanaaN
4
Tempat PT Aero Nusantara Indonesia
:
Alamat : Jalan Raya PLP Curug 5, Tangerang, Banten.
Post Code : 15820
Telepon : (021)5462204
Website : http://www.ani.co.id
1.Observasi
Dilakukan dengan cara ikut terlibat dalam proses maintenance pada pesawat
terbang yang online/aktif, memperhatikan cara bekerja serta ikut aktif dalam
membantu dalam bekerja .
2.Studi literatur
Membaca materi dan job card yang diberikan oleh senior atau mentor untuk
5
menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan mengenai maintenance pesawat
terbang. Mencatat, mencatat materi yang bisa dipelajari sebagai patokan
pembelajaran yang sudah didapatkan di tempat kerja.
3.Diskusi
Agar bekerja secara benar dan tentunya juga mendapatkan pengetahuan maka
dilakukan diskusi atau pengajuan pertanyaa kepada mentor ataupun senior di
lapangan agar suatu pekerjaan berjalan dengan lancar dan aman.
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Pada Agustus 1997 ANI yang semula menggunakan fasilitas GMF pindah ke
Indo Pelita Aircraft Sevice (IAS), dan menggunakan fasilitas yang ada disana.
Pada 1998, ANI mendirikan perusahaan baru yang menyediakan pesawat, dan
pesawat pertama yang dimilikinya adalah Boeing 737-200s. Kemudian pesawat
tersebut dipakai oleh Bali Air dengan dibawah lisensi Bouraq Airline.
7
Pada tanggal 22 Juli 1999 Mr.Gillasson merubah nama ANI menjadi Aero
Nusantara Indonesia ( P.T. ANI ). Pada Agustus 2000 P.T. ANI pindah dari Indo
Pelita ke Hanggar Balai Kalibrasi Curug, dan memakai hangar A. Pada November
2000 P.T. ANI menerima sertifikat pertama AMO dengan nomor 145/48900 yang
menyatakan mampu melaksanakan perawatan secara keseluruhan untuk pesawat
Boeing 737-200 PK-IJM merupakan pesawat pertama yang mendarat di bandara
Budiarto untuk melakukan perawatan C cek, dan kembali melakukan servis pada
Desember 200.
Sampai saat ini ada beberapa Airline yang mengunakan pesawat ANI dan
melakukan seluruh perawatan pesawatnya di P.T. ANI antara lain adalah,
Sriwijaya Air, Express Air, Kartika Airline, dan Asian Spirit ( Filiphine ).
8
Pada 1 November 2000 PT. ANI memiliki sertifikat C of A ( Certifikat of Aproval )
yang dikeluarkan oleh DGCA ( Direktorat General of Civil Aviation ) dengan nomor
145/48900.
Ph : 62 21 2525691
Fax : 62 21 25256789
Ph : 62 21 5462204-8
Fax : 62 21 5462209
3. Line Maintenance
4. Line Maintenance
9
Model bisnis yang dilaksanakan oleh ANI adalah dengan cara menyewakan
pesawat yang dimilikinya kepada setiap airline yang membutuhkan dan ANI
menyediakan dukungan seluruh perawatan yang dibutuhkan dengan basis PBFH
(Power By Flight Hour).
10
dan pemeriksaan pesawat yang jam terbangnya kurang dari 750 jam
terbang.
5. Workshop Maintenance Manager
Melaksanakan perbaikan/overhaul komponen pesawat terbang yang
tidak dapat dikerjakan di line maintenance ataupun di base maintenance
karena harus dikerjakan di dalam shop yang fasilitasnya memadai.
6. Maintenance Planning Manager
Kepala perencanaan perawatan, bertugas mempersiapkan,
merencanakan, mengontrol dan melaporkan segala kegiatan perawatan
pesawat terbangdalam bengkel dan hangar sebaik mungkin.
7. Material Procurement Manager
Kepala pengadaan material, bertugas mencari dan menyediakan suku
cadang/bahan baku serta equipment/peralatan yang dibutuhkan untuk
kegiatan perawatan pesawat terbang.
8. Enginering Manager
Kepala ahli, berfungsi menjabarkan AD (Airworthiness Directive)
dari FAA atau SB (Service Buletin) dari pabrik ke bagian perawatan
dalam bentuk Engineering Order supaya pada waktu yang ditentukan
harus sudah dikerjakan. Hal ini dimaksudkan agar hal dalam
pelaksanaan perawatan pesawat terbang tidak mengalami kendala.
9. Informasi Technology Manager
Kepala teknologi informasi, bertugas menciptakan dan menyediakan
sebuah sistem/jaringan informasi antara divisi untuk menunjang
kegiatan perawatan pesawat terbang dan perbaikan di PT. ANI.
10. Human Resources Devolopment Director
Kepala pengembangan sumber daya manusia, bertugas menciptakan
sistem dan prosedur untuk pengambilan tenaga kerja dan pengembangan
sumber daya manusia yang sesuai kebetuhan perusahaan dan peraturan
pejabat yang berwenang.
11
11. Quality Assurance Director
Kepala pengontrol kualitas, yang bertugas menjamin bahwa semua
prosedur perawatan dilaksanakan sesuai buku panduan yang berlaku
(Approved CMPM ) sesuai dengan peraturan Dirjen Sertifikasi Kelaikan
Udara (DSKU).
12
2.5. Konsumen PT. Aero Nusantara Indonesia
a. Trigana Air
b. Sriwijaya
c. Air Force Indonesia
13
BAB III
JURNAL KEGIATAN
14
14-10-2022 PT.ANI 07.00-16.30 -Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
17-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
18-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
19-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
20-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Reparation Stairs dock
*Sanding
21-10-2022 PT.ANI 07.00-16.30 -Pemasangan Up Flap dan Sealnt
-RTB (Return to Base) ATR
24-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Ground check ATR
-Take off ATR
-RTB ATR
25-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Persiapan Take Off ATR
-Mengganti oli mobil Grand Max
26-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
27-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Mengganti aki Aircraft Towing Tractor
-Reparation Stairs dock
*Sanding
*Painting
28-10-2022 PT.ANI 07.00-16.30 -Memasang Deicing ATR 42-300
-Reparation Stairs dock
*Sanding
31-10-2022 PT.ANI 07.00-16.00 -Sanding Towing Bar ATR
Tabel 3.1:Tabel kegiatan Oktober
15
B.Tabel jurnal kegiatan bulan November
16
18 PT.ANI -Mencuci bolt dan nut pada velg nose
wheel BOEING 737-300
-NDT Brake system B737 dengan metode
Eddy Current
21 PT.ANI 07.00-16.00 -Memasang Flexible Housing
22 PT.ANI 07.00-16.00 -Mencopot,membersihkan,dan memasang
dinamo starter truck
Tabel 3.2:Tabel Kegiatan November
BAB IV
PEMBAHASAN
A.COMPRESSOR
17
ditransfer menjadi energi potensial (tekanan statis) oleh stator.Bilah stator
dirancang sebagai duffuser kecil yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi
energi potensial dengan memperlambat kecepatan udara.
Bagian kompresor terdiri dari satu stage fan, tiga stage low pressure
compressor,dan sembilan stage high pressure compressor,Fan dan tiga stage low
pressure compressor digerakan oleh low pressure turbine (LPT) dan high
pressure compressor digerakkan oleh high pressure turbine (HPT). Diagram
kompresor CFM56-3 di tunjukkan pada Gambar 1.
18
Gambar 1:Compressor section pada CFM56-3
19
B.Low Pressure Compressor
a
r
a er
d und
Aliran Udara Sekunder
U Sek
a
r
a
d an
UAlir
20
Bagian LPC terdiri dari komponen-komponen berikut:
Bagian booster digerakkan oleh low pressure turbine (LPT) yang kemudian dibagi
menjadi dua aliran udara yang disebut sebagai primer dan sekunder (Gambar 2).
Udara primer mengalir melalui fan dan bagian bagian booster di mana ia dikompresi
oleh high pressure compressor (HPC).Aliran udara sekunder dihasilkan oleh blade
fan dengan panjang 23.5in yang kemudian disalurkan di sekitar bagian luar mesin.
Fan rotorterdiri dari 36 longitudinal blade yang terbuat dari paduan titanium dan
menghasilkan sekitar 80% dari total daya dorong yang dihasilkan oleh mesin. Pada
daya lepas landas statis, CFM56-3 memiliki by pass ratio sebesar 6:1. Ini berarti ada
enam kali lebih banyak aliran udara sekunder daripada primer.
21
Persamaan untuk rasio by-pass ditunjukkan di bawah ini
By pass ratio (-) = (aliran udara massa sekunder) / (aliran udara massa primer)
Fan blade terbuat dari paduan titanium dikarenakan kekuatan tariknya yang tinggi
dan bobot yang lebih ringan.Setiap bilah memiliki “mid pan shroud” atau selubung
tengah yang saling mengunci dengan bilah di kedua sisinya menciptakan sistem bilah
kipas yang saling terkait.”Band Aid” untuk mengatasi fenomena aerolastic yang
dikenal sebagai blade tip flutter.Flutter adalah gerakan siklik umpan balik positif
disebabkan oleh struktur kantilever yang fleksibel.Selubung meningkatkan kekakuan
keseluruhan bilah kipas mengurangi kemampuan ujung untuk melenturkan dan
menghasilkan flutter.Individual shroud ditunjukkan pada Gambar 3 dan sistem
shroud diilustrasikan pada Gambar 4
r m
a a
b r
m g
a a
G i
Gambar 3:Diagram skema fan blade yang menunjukan shroud dan dovetail
D
5 s bilakipayanmenunjuk
selubu
daaka
blade root
d k h s g kan ng n r
:
o e
v m
. a
22
Low pressure compressor menggunakan rakitan kompresor jenis drum spool agar
lebih kokoh dengan bobot yang lebih ringan.Rakitan drum-spool adalah bagian
berongga, silinder dari paduan titanium yang terhubung dengan fan disk. Drum
berongga ini disebut sebagai “spool booster”dan diilustrasikan dalam Gambar 4.Jenis
drum digunakan karena ideal untuk sejumlah kecil stage dan juga lebih padat serta
kaku daripada tipe cakram.Bilah kompresor difiksasi menggunakan fiksasi
circumential dovetail yang diilustrasikan pada Gambar 4
r
a
b
m
a
Gambar 4:Fan and booster assembly
G
4
3
:
Bilah low pressure booster terpasang ke spool booster menggunakan ring
assembly yang sesuai dengan tiga stage low presssure.Masing masing ring
memiliki jumlah blade yang bervariasi karena diameter spool dan lebar blade
23
yang berubah. Tahap 2 memiliki 70 blade, tahap 3 memiliki 74 blade, tahap 4
memiliki 70 blade, dan tahap 5 memiliki 55 blade.Blade memiliki panjang sekitar
3,5– 4,2 inci dan dipasang menggunakan fiksasi circumferiental dovetaill dengan
lug pengunci untuk menahannya. Penggambaran perakitan ini ditunjukkan pada
Gambar 7.Fiksasi dovetail digunakan karena memberikan daya yang baik.
24
yang ideal untuk stage rotor berikutnya untuk menghindari blade stall.Stator
pertama juga dapat dianggap sebagai inlet guide vane (IGV). Tahap 1 memiliki
106 vane, tahap 2-3 memiliki 124 vane, tahap 4 memiliki 116 vane dan tahap 5
memiliki 90 vane.Dibandingkan dengan HPC, grup ini stator tidak termasuk
stator yang digerakkan secara bervariasi karena mereka kurang rentan terhadap
penghentian blade.
25
C.High Pressure Compressor
n
Rakita
r
Stato
e
VanVSV)
(
el
Variab
26
berkurang di sepanjang sistem.Keunggulan sistem diameter internal yang konstan
adalah blade lebih panjang dari diameter luar yang konstan,dengan demikian
lebih sedikit kerugian yang disebabkan oleh boundary layer thickness.Ini juga
memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan bagian secondary airflow dan
bleed air distribution.Ukuran yang lebih kecil juga memungkinkan lebih banyak
ruang untuk variable stator vane assembly yang dikonfigurasi di 4 stage pertama
pada HPC yang ditunjukkan pada Gambar 7. Secara keseluruhan rasio kompresi
dari CFM56-3 adalah 27,5:1
1. Rotor kompresor
2. Stator depan kompresor
3. Stator belakang kompresor
4. Variabel stator vane assembly
5. 4th, 5th, dan 9th bleed air ducts
Rakitan stator HPC dibagi menjadi dua bagian: vane stator variabel
(VSV) dari tahap 1-4,dan baling-baling stator tetap dari tahap 5-9.Vane stator
variabel terbuat dari paduan baja dan dirancang untuk mengoptimalkan aliran
udara relatif melintasi bilah rotor saat mesin beroperasi pada RPM yang
bervariasi..Mereka digerakkan secara hydro-mechanically melalui penggunaan
bellcrank assembly ditunjukkan pada Gambar 8.
27
Gambar 8:Variable HPC dan fixed stator vane assembly
28
:
p.
HPC menggunakan rakitan cakram-drum paduan titanium (Gambar 9) supaya
lebih kokoh di seluruh 9 stage sistem.Konfigurasi drum-disk umumnya digunakan
untuk kompresor dengan 5 stage atau lebih.Meskipun demikian, menggunakan
perakitan ini meningkatkan berat keseluruhan engine.Drum terpasang ke disk di
tahap-3 yang mentransfer energi dari high pressure shaft.Gambar 9
mengilustrasikan setup drum-disk dimana tahap 1-2 dan 4-9 adalah perakitan
drum dan tahap 3 adalah perakitan disk.Spool itu sendiri digerakkan oleh rotor
shaft paduan titanium ditunjukkan pada Gambar 10. Untuk mengoptimalkan
sealing aliran udara,Labyrinth seals mesin ke dalam spool,dimana permukaan
yang menghadap stator assembly terbuat dari material yang halus.Marial yang
halus digunakan untuk mengurangi keausan ujung blade.
Rotor pada tahap 1-3 menggunakan fiksasi longitudinal dovetail dan tahap 4-9
menggunakan fiksasi circumferential dovetail,digambarkan pada Gambar
8.Fiksasi longitudinal dovetail digunakan pada tahap 1-3 terutama untuk
kemudahan perawatan karena bilah yang lebih panjang lebih rentan patah. Tahap
4-9 menggunakan fiksasi circumferential dovetail karena menghilangkan
kebutuhan pemasangan komponen extra sehingga mencegah gerakan aksial dari
blade.
Sebagian dari udara yang mengalir melalui tahap 4-9 diekstraksi untuk
pendinginan mesin dan pesawat terbang (Gambar 10). Udara ditarik dari stage ini
karena dikompresi dan juga sedikit dilpanaskan.Udara, juga dikenal sebagai
“bleed air”,udara juga dialihkan ke beberapa komponen mesin untuk pendinginan
dan cabin pressure.Bleed air stage 4 dan 9 digunakan untuk pendinginan high
pressure turbine dan low pressure turbine,stage 5 digunakan untuk kabin
pesawat.
29
Poros Rotor
30
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kompresor CFM 356-3 bertipe axial dengan susunan satu stage fan berukuran
23.5in,tiga stage low pressure dengan ukuran 3,5-4,2in,dan sembilan stage high
pressure compressor.Fan dan low pressure compressor digerakan oleh low
pressure turbine sedangkan high pressure compressor digerakan oleh high
pressure turbine.Kompresor tersebut berfungsi untuk memampatkan udara yang
kemudian digunakan untuk pembakaran, pressure cabin,dan cooling engine.
31
Daftar Pustaka
Wikipedia.com
Academia.edu
32