Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Praktik dan Profil Perusahaan


Dampak perkembangan teknologi semakin dapat dirasakan seiring dengan
meningkatnya kemampuan manusia dalam menciptakan produk teknologi yang
serba modern. Dalam dunia penerbangan telah diciptakan berbagai jenis dan tipe
pesawat dengan sistem peralatan dan kemampuan terbang yang dirancang untuk
melangkah lebih jauh ke depan, maka keselamatan dalam suatu penerbangan
semakin diutamakan. Begitu pula dengan sistem pemeliharaannya, memerlukan
perlakuan yang khusus dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk
menanganinya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sebagai upaya untuk
menghasilkannya diperlukan pengembangan dan peningkatan kualitas dari
manusia itu sendiri. Salah satu caranya yaitu dengan penerapan metoda
penganalisaan dan solusi masalah yang dilakukan secara sistematis melalui
kegiatan praktik kerja. Dengan mengacu pada buku pedoman pelaksanaan
pendidikan program Diploma III Universitas Nurtanio Bandung, diwajibkan bagi
seluruh mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung untuk melaksanakan praktik
kerja di instansi-instansi yang berkaitan dengan profesionalisme ilmu yang
dimilikinya.
Praktik kerja ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan program Diploma III Jurusan Motor Pesawat Universitas Nurtanio
Bandung. Instansi yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja praktik, salah satunya
adalah di Fasharkan Pesud Puspenerbal, Surabaya.

I
I-2

Pada masa awal Penerbal tahun 1955-1965, kesatuan ini sempat diperkuat
oleh pesawat sayap tetap berkemampuan ofensif seperti pembom Il-28 Beagle. 60
tahun yang lalu melalui surat keputusan KSAL No. 1.29.1.24 terbentuk organisasi
Biro Penerbangan Angkatan Laut yang kedudukannya di bawah Staf Umum ALRI di
Jakarta. Sesuai tuntutan tugas, dalam kurun waktu puluhan tahun organisasi yang
mewadahi para penerbang TNI Angkatan Laut tersebut mengalami perkembangan.
Dari Biro Penerbangan kemudian berganti nama menjadi Komando Penerbangan
Angkatan Laut (Konerbal), Staf Umum Angkatan Laut 7/Udara (SUAL-7Udara), Staf
Khusus Kasal bidang Penerbangan TNI AL (Susnerbal), dan Dinas Penerbangan TNI
AL (Disnerbal). Akhirnya pada 13 Juni 2006, dalam rangka alih bina teknis, seluruh
komponen Penerbangan TNI Angkatan Laut bernaung di bawah organisasi Pusat
Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal), dan berkedudukan
di Juanda, Surabaya. Selama masa pengabdiannya, Penerbangan TNI Angkatan Laut
telah memberikan kontribusi besar terhadap tugas pokok TNI AL sebagai Fleet Air
Wing di berbagai penugasan seperti, Operasi Trikora, Dwikora, Jaya Wijaya,
Penumpasan PGRS/Paraku, Cendrawasih II, Seroja, Pengusiran Kapal Lusitania
Expresso, serta Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.

Berikut ini adalah Skuadron Udara yang dimiliki oleh Angkatan Laut pada
tahun 1960-an dimana kekuatan Penerbangan Angkatan Laut cukup lengkap, modern
dan gahar.

 Skadron Udara 100/Anti Kapal Selam


o Fairey Gannet
 Skadron Udara 200/Angkut VIP (dan Latih)
o Pesawat Angkut VIP Volaircraft (Rockwell) Grand Commander 500
o Darter Commander 100
 Skadron Udara 300/Angkut Taktis
o Pesawat Amfibi Grumman Albatross HU-16/UF-2
I-3

 Skadron Udara 400/Pendaratan Vertikal


o Helikopter Mil Mi-4
 Skadron Udara 500/Pembom Torpedo
o Pesawat Pembom Torpedo Il-28
o Ilyushin Il-28T
o Ilyushin Il-28U
 Skadron Udara 600/Transport
o Pesawat Douglas C-47 Dakota
 Skadron 900/Perawatan dan Pemeliharaan
o Saat ini skadron ini berganti nama menjadi Fasharkan Pesud
kepanjangan dari Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat
Udara, dengan tugas pokok melaksanakan pemeliharaan terhadap
berbagai pesawat udara yang dimiliki Penerbangan TNI-AL, baik
pesawat bersayap tetap maupun berbaling-baling.

Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara disingkat Fasharkan


Pesud adalah unsur pelaksana Puspenerbal yang berkedudukan langsung di bawah
Danpuspenerbal. Fasharkan Pesud memiliki tugas melaksanakan pemeliharaan dan
perbaikan Pesawat Udara, fasilitas pendukung serta materiel udara Puspenerbal.
Sebelumnya satuan ini bernama Skadron Udara 900 Sebagai skuadron Pemeliharaan,
Skuadron 900 telah menunjukkan kiprahnya dalam melaksanakan tugas Pemeliharaan
dan Perbaikan bagi pesawat udara TNI AL baik yang bermarkas di Wing Udara 1
maupun Wing Udara 2. Dengan perubahan organisasi Disnerbal menjadi Puspenerbal,
maka satuan Pemeliharaan yang dulunya oleh Skuadron 900, kini telah ditingkatkan
menjadi Fasharkan Pesud yang memiliki kemampuan pemeliharaan hingga tingkat
Depo, sehingga mampu melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat IV.
I-4

Tugas pokok fasharkan pesud adalah membuna dan menyelenggarakan


pemeliharaan dan perbaikan pesawat udara serta material pendukungnya. Harkan
tersebut meliputi pemeliharaan berkala mulai tingkat I sampai dengan tingkat IV,
serta pemeliharaan kondisional, berikut struktur organisasi Fasharkan Pesud

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Fasharkan Pesud


Sumber : Fasharkan Pesud

Penerbangan TNI Angkatan Laut genap berusia 50 tahun. Seiring dengan usianya
itu, Penerbangan TNI AL membuka lembaran sejarah baru. Kepala Staf Angkatan
Laut (Kasal), Laksamana TNI Slamet Soebijanto akan meresmikan Dinas
Penerbangan TNI AL (Disnerbal) menjadi Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut
(Puspenerbal). Peresmian akan ditandai dengan pelantikan Komandan Puspenerbal
dan penyerahan Pataka. Logo Wing Udara yang menjadi cikal bakal Penerbangan
TNI AL akan dijadikan sebagai logo resmi Puspenerbal, sedangkan Wing Udara
logonya akan diganti. Upacara militer akan diselenggarakan di Lanudal Juanda,
Surabaya.

Bandar Udara Internasional Juanda adalah bandar udara internasional yang


terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan Surabaya.
Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Namanya
I-5

diambil dari Ir. Djuanda Kartawidjaja, Wakil Perdana Menteri (Waperdam) terakhir


Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara Internasional
Juanda adalah bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional
Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang. Bandara ini
melayani rute penerbangan dari dan tujuan Surabaya dan wilayah Gerbangkertosusila.

Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas terminal sebesar
51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m².
Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang
mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu
menampung 13 juta hingga 16 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton
kargo/tahun.

Gambar 1.2. Bandar Udara Juanda


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Juanda
I-6

Gambar 1.3. Bandar Udara Pondok Cabe

Sumber : Dokumentasi Pribadi

B. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan Praktik Kerja


Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan kerja praktek ini adalah
sebagai berikut:
1. Merangkum segala kegiatan yang dilaksanakan selama kerja praktik ke
dalam bentuk laporan.
2. Untuk mengetahui kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan
mahasiswa mengenai ilmu yang telah didapat dari hasil kerja praktik yang
dapat dilihat dari hasil laporan kerja praktik.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kerja praktik di program studi
jurusan Motor Pesawat.
I-7

C. Sistematika Penulisan

Dalam laporan kerja praktik ini, penulis menyajikan laporan


berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Penulis menguraikan latar belakang penulisan, maksud dan tujuan


beserta tataurut penulisan laporan.

BAB II Studi Kepustakaan

Penulis menguraikan tentang macam-macam teori dalam pelaksanaan


kerja praktik

BAB III Pelaksanaan Kegiatan

Penulis menguraikan tentang macam-macam kegiatan yang dilakukan


selama melaksanakan kerja praktik dan pembahasan secara terperinci
mengenai kegiatan maintenance dan inspeksi dan evaluasi dari kerja praktik
yang telah dilakukan di Fasharkan Pesud Puspenerbal

BAB IV Penutup

Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran serta
kata kata penutup dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai