Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. URAIAN TUJUAN PELAKSANAAN PKL


1. Pengertian
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sustu program
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan
sinkron program pendidikan di Sekolah dan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung dilapangan, secara kerja
nyata dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional.
2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktek ini adalah untuk mengenali sebagian besar dari
sistem kerja yang dimiliki tempat praktek itu sendiri dan mengetahui apa
saja yang diketahui saat dalam melaksanakan praktek kerja lapangan
mengetahui apa saja yang dipelajari saat praktek kerja lapangan. Berikut
tujuan-tujuan umum praktek kerja lapangan, yaitu:
• Mengetahui sebagian besar dari sistem Depohar 10
• Memberi gambaran kepada taruna/taruni tentang apa yang dipelajari
saat dalam pemberian teori di Sekolah
• Memberi wawasan yang lebih luas tentang dunia penerbangan kepada
taruna/taruni
• Memberi pengalaman untuk langsung terjun ke dunia kerja secara
nyata
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan merumuskan berbagai permasalahan
sebagai berikut:
• Membantu taruna/taruni dalam pengenalan tools yang digunakan
dalam penerbangan
• Menyelesaikan permasalahan taruna/taruni dalam sopan santun
bekerja
• Mengenali kegiatan praktek dalam perawatan tingkat berat Pesawat
C-130 HERCULES
• Mengenalkan kepada taruna/taruni tentang peraturan workshop

1
B. URAIAN TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
1. Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ialah sebagai catatan kerja dan
sebagai bukti tanda bahwa taruna/taruni SMK Negeri 12 Bandung telah
melaksanakan praktek di Depohar 10 sebagai gambaran apa yang telah
dipelajari oleh seluruh taruna/taruni dan juga dapat diaplikasikan dalam
media pembelajaran.
Berikut tujuan-tujuan dari pembuatan laporan ini:
• Memberikan wawasan pemahaman dan perkembangan pembelajaran
yang telah dipelajari di Sekolah agar dapat diaplikasikan dalam dunia kerja
• Dapat memahami materi yang telah diberikan selama PKL
• Menjadikan laporan ini sebagai ilmu pengetahuan dan dapat
diaplikasikan dalam dunia pembelajaran

C. SISTIMATIKA LAPORAN PELAKSANAAN PKL

1. Sistematika Laporan

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami Laporan Praktik

Kerja Lapangan ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUA

Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup bahasan,

metode pengumpulan data, sistematika laporan dan profil singkat sejarah

DEPO PEMELIHARAAN 10 & SATHAR 15

2
BAB II URAIAN KHUSUS

Berisi tentang materi yang dibahas yaitu materi Fire Protection beserta uraian dan

Letak Fire Protection didalamnya.

BAB III LAPORAN KERJA HARIAN

Berisi tentang catatan yang dikerjakan setiap hari di industri/lapangan dalam bentuk

lembar kerja harian.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang bagian penutup dari laporan, kesimpulan dari Praktik Kerja Lapangan serta
saran untuk sekolah dan perusahaan

3
SEJARAH DEPO PEMELIHARAAN 10

SEJARAH DEPOHAR 10

TNI Angkatan Udara adalah bagian internal dari TNI, merupakan inti kekuatan matra
dirgantara nasional dalam rangka menyelenggarakan pertahanan Nasional di udara. Peran ini
mengharuskan TNI Angkatan Udara untuk dapat membentuk dan membina matra udara yang
tangguh secara berkecepatan, daya cepat dan daya gempur. Dalam mewujudkan kekuatan yang
sedemikian itu diperlukan kesiapan pesawat terbang dengan daya guna yang optimal setiap waktu.
Dalam hal ini mutlak diperlukan kemampuan dukungan logistik yang tangguh, termasuk
dukungan pemeliharaan baik tingkat ringan, sedang maupun berat.

Koharmatau merupakan Komando Utama TNI Angkatan Udara yang bertugas pokok
menyelenggarakan pemelihraan pesawat terbang TNI Angkatan Udara. Salah satu unsur
Koharmatau yang melaksanakan pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang bersayap tetap dan
bersayap putar, pemeliharaan komponen, kalibrasi alat ukur presisi, pemeriksaan Non Destructive
Inspection (NDI), dan produksi materil. Dalam pelaksanaan tugas pokok Depohar 10 membawahi
5 Satuan Pemeliharaan (Sathar) yang meliputi Sathar 11, Sathar 12, Sathar 13, Sathar 14, Sathar 15
dan Sathar 16. Disamping tugas pokok tersebut, Depohar 10 menyelenggarakan fungsi-fungsi
kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pemeliharaan tingkat berat pesawat angkut, latih dan helikopter tepat waktu
b. Melaksanakan pemeliharaan komponen pesawat terbang dan kegiatan fabrikasi untuk
mendukung kesiapan pesawat di Lanud-Lanud maupun pesawat dalam pemeliharaannya.
c. Menyelenggarakan pemeliharaan lapagan terhadap pesawat TNI Angkatan Udara untuk
mendukung kesiapan operasi di Skadron-Skadron dalam jajaran Koopsau I, Koopsau II dan
Kodika.
d. Melaksanakan pemeliharaan tingkat ringan maupun sedang terhadap peralatan-peralatan
dan fasilitas pemeliharaan sesuai fungsinya
e. Melaksanakan kalibrasi terhadap peralatan standard untuk mendukung penyelenggaraan
pemeliharaan pesawat terbang, yang terdapat di Satker-Satker, Lanud-Lanud dalam jajaran
TNI Angkatan Udara.

4
Fasilitas dan sarana produksi/peralatan kerja meliputi bangunan, hanggar, bengkel dan
gudang serta peralatan permesinan sebagian masih memakai peninggalan pemerintahan Hindia
Belanda dan Jepang ditambah dengan peralatan baru beserta penambahan bangunan lainnya.
Dengan sarana dan fasilitas yang ada sekarang Depohar 10 tidak pernah absen dalam operasi
udara dalam rangka pertahanan keamanan maupun tugas-tugas di bidang sosial
politik.Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas ini adalah atas dasar keuletan dan sikap mental yang
dimiliki oleh seluruh warga Depohar 10 dalam mengemban tugasnya.

Maksud dari penulisan sejarah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang peranan
Depohar 10 berikut pertumbuhan dan perkembangannya untuk diketahui oleh seluruh anggota
terutama generasi muda yang kelak sebagai pelaku peningkatan kemampuan untuk dijadikan
titik tolak mempersiapkan diri menerima tugas yang dibebankan oleh TNI Angkatan Udara
khu-susnya dan TNI pada umumnya.

Agar sejarah ini dapat mudah diikuti dan diperoleh gambaran tentanng pertumbuhan dan
perkembangan Depohar 10, serta Darma Bakti yang telah dipersembahkan kepada Nusa dan
Bangsa, sejak diserahkan kepada TNI Angkatan Udara (AURIS) pada tanggal 27 Desember 1949.
Sejarah ini disusun berdasarkan periode waktu, dimana setiap periode merupakan periode yang
mencerminkan penggantian nama kesatuan dan kegiatan-kegiatan yang menonjol. Selain itu untuk
mengenal arti peninggalan benda sejarah yang sampai saat ini masih digunakan untuk kegiatan
pemeliharaan pesawat terbang akan disampaikan sekilas periode waktu sebelum kesatuan ini
diserahkan kepada AURIS, yaitu periode waktu ketika perjuangan fisik

Periode Tahun 1926-1942 (‘’LUCHVAART AFDELING’’)

Kesatuan didirikan oleh pemerintah penjajahan Hindia Belanda, kira- kira pada tahun
1926-1927 jadi sebelum perang dunia ke-II, tugas pokok dari kesatuan ini adalah melaksanakan
pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang dari angkatan perang pemerintahan Hindia Belanda.
Adapun pesawat terbang tersebut, adalah tipe ‘’Glees L. Martin’’ “Bewster Buffalo” dan
“Lockheed Loader Star”. Kesatuan ini diberi nama “Luchvaart Afdeling” dan disingkat dengan
“LA”.

Periode tahun 1942/1945 (“Yosida Butai”)

Setelah pemerintahan Hindia Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942, maka

5
kesatuan ini digunakan untuk melaksanakan pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang, beserta
overhoul kompone milik angkatan perang kerajaan Jepang. Kesatuan ini diberi nama “Yosida
Butai”. Adapun pesawat terbang yang dipelihara pada waktu itu adalah tipe “Bomber Nakayama”,
“Mitzubisi”, “Nisikoren”, “Guntai”, “Hayakusa”, dan “Cukiyu”. Kesatuan ini hanya melayani
pesawat-pesawat terbang yang beroperasi di front barat,yaitu Birma, Singapura, Cina Selatan, dan
sekitarnya.

Periode tahun 1949/1957 (Asisten I Direktur Perawatn Teknik I)

Setelah menyerah ke daulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949, maka kesatuan


diserahkan kepada AURIS dari ML, dengan tugas pokok melaksanakan pemeliharaan tingkat berat
pesawat terbang/ komponen milik AURIS sesuai dengan keputusan Menpangau Nomor
96/50/Pen/53 tanggal 331 Desember 1953 dan terhitung pada tanggal 1 Januari 1950, dinamakn
Asisten I Direktur Perawatn Teknik I, sebagai pejabat Komandan ditunjuk Letnan Udara I
Nurtanio Pringgo Adi Suryo beliau menjabat sampai dengan pangkat Mayor Udara dan diganti
pada tanggal 1 Juni 1957 oleh Kapten Udara
A. Patah yang menjabat sampai dengan 1 April 1958, Mayor Udara Nurtanio setelah tidak aktif di
kesatuan ini mendirikan “Depot Pembuatan Penelitian dan Pengembangan” yang pada tahun 1960
dengan keputusan mengpangau Nomor 480 Depot ini diresmikan menjadi lembaga yang diberi
nama “Lembaga

Persiapan Indsutri Penerbangan” dan disingkat menjadi “LAPIP”. Pamgkat terakhir beliau
adalah Laksamana Muda Anumerta. Gugur pada bulan Maret 1966 bersama-sama komodor
anumerta anumerta sipadio pada waktu bertugas melaksankan pengujian tebang/tes flight pesawat
terbang bukan produksi LAPIP Personel Dari Asisten I Direktur Perawatan Teknik I, sebagian
besar adalah bekas anggota Yosida Butai yang kembali dari daerah gerilya, lulusan sekolah teknik
udara maospati Maadiun dan sebagian lagi bekas anggota ML/Belanda.

Periode tahun 1957-1962 (“Depot Perwatan Teknik Udara”)

Berdasarkan surat mengpangau nomor 73 tahun 19957 terhitung mulai tanggal 1 April
1957, kesatuan ini diganti nama menjadi “Depot Perawatan Teknik Udara I”. Dan memiliki tugas
memelihara:

a. Pesawat Pembom tipe B-25 Michel dan B-26 Invander

6
b. Pesawat baru taktis tipe P-51 Mustang
c. Pesawat angkut tipe C-47
d. Pesawat SAR/ intai tipe PBY-5A, UF -1 Albatros, Helicopter dan Otter

Penggantian pimpinan pada periode ini Kapten Udara A.Patah diganti oleh Kapten Udara
Ir.Suratman Darma Prawira. Kemudian pada tanggal 1 April 1958 Kapten Udara Ir suratman
Darma Prawira, diganti oleh Mayor Udara GF Mambo.

Periode tahun 1965-1966 (“Wing Logistik 001”)

Berdasarkan surat keputusan Mengpangau nomor 17 tahun 1965 Depot Teknik 001. Pengganti
pimpinan dalam periode ini adalah Mayor Udara Sumartoyo diganti oleh Mayor Udara Ir.
Sukendro Wardoyo pada tanggal 1 April 1965.

Periode tahun 1966-1970 (“Wing Logistik 010”)

Pada tanggal 2 Mei 1966 dengan berdasarkan kepada keputusan mengpangau nomor 45 tahun
1966 Depo teknik 011” diganti menjadi “Wing Logistik 010”, perubahan nama ini diikuti juga
dengan perubahan struktur organisasinya, baik esselon staff maupun pelaksana esselon staff
organisasi Wing Logistik 010 adalah Skadron Teknik 011 merupakan pelaksanaan kegiatan
pemiliharan tingkat berat pesawat terbang.

a. .Skadron Teknik 012 pelaksana kegiatan untuk mendukung pemeliharaan pesawat terbang
di Skadron Teknik 011 dan pemeliharaan komponen di Skadron Teknik 012.

b. Skadron Teknik 013 merupakan pelaksana kegiatan pemeliharaan komponen pesawat


terbang.

c. Skadron Teknik 014 merupakan kesatuan berdiri sendiri dengan nama Depo Materil 061,
merupakan pelaksana kegiatan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran maetriil pesawat
terbang.

d. Gudang pemeliharaan pusat merupakan pelaksana pergudangan materiil pesawat terbang


untuk mendukung pemeliharaan skatek-skatek lingkungan Wing Logistik 010.

e. Penggantin pimpinan dalam periode ini adalah Mayor Udara Ir. Sukendro Wardono diganti
oleh Mayor Udara Djakahdi A. Pada awal tahun 1968.

7
Periode Tahun 1970-1978 (“Depot Logistik 010”)

Pada tanggal 1 juli 1970 sesuai dengan surat keputusan manpangau nomor 57 tahun 1970.
Wing Logistik 101, namanya diganti menjadi “ Depo Logistik 010”. Dengan adamya perubahan
ini, struktur organisasi juga mengalami perubahan, baik di tingkat markas maupun kesatuan
pelaksanaannya. Pada periode ini peningkatan kemampuan Depo Logistik 010 adalah:

a. Pada tahun 1972 kesatuan pemeliharaan 15, memiliki kemampuan pemeliharaan tingkat
berat pesawat C-130 Hercules

b. Pada tahun 1976 kesatuan pemeliharaan 16, memiliki kemampuan pemeliharaan tingkat
berat pesawat terbang Helicopter jenis S-58T Twin Pack yang kemudian berkembang
sehingga mampu memelihara pesawat jenis Puma SA 330, Huges dan Solloy.

Struktur organisasi Depot Logistik 010 garis besarnya adalah sebagai berikut:

A. Eselon Staff

1) Staff Operasi diganti menjadi Dinas Pemeliharaan

2) Staff Pembinaan di ganti menjadi Dinas Pembinaan

3) Inspeksi dari staff khusus ditingkat menjadi Dinas Pembekalan

4) Seksi materiil disingkat menjadi Dinas Pembekalan

5) Staff khusus disederhanakan menjadi sekertariat umum dan datasemen markas

B. Eselon Pelaksanaan

1) Skadron Teknik diganti menjadi kesatuan pemelihraan tingkat Sathar.

2) Skadron Materiil diganti menjadi Kesatuan pembekalan disingkat Satkal.

3) Gudang RPC ditingkatkan menjadi Seksi pusat proses perbaikan pesawat terbang,
disingkat P3KP

8
4) Pemeriksaan bahan dan kalibrasi ditingkatkan menjadi seksi inspeksi materiil disingkat
Siinsmat.

Penggantian pimpinan dalam periode ini adalah Letkol TPT Djukahdi A Rukmana. Diganti
oleh Kolonel TPT Suhagyo. Pada tahun 1977 Kolonel Suhagyo diganti oleh Kolonel TPT
Sutjiptadi kemudian sekarang digantikan oleh Kolonel Aspan Jauhari.

Periode tahun 1978-1985(“Wing Materiil 10”)

Dengan keputusan Kasau nomor Kep/19/V/1978 terhitung mulai 23 Mei 1978. Depot
Logistik 010, diganti nama menjadi “Wing Materiil 10”.

Peningkatan kemampuan pada periode ini adalah Bengkel Propeller, Instrumen dan
Hydraulic. Dapat melaksanakan Overhaul komponen Propeller,Instrumen, Hydraulic berbagai tipe
pesawat terbang. Struktur organisasi sedikit mengalami perubahan yaitu:

a. Staff Khusus ditambah urusan pengadaan disinkat URADA dan pemegang Kas disingkat
Pekas.

b. Kesatuan pemeliharaan di ganti namanya menjadi Skadron Teknik disingkat Skatek.

c. Kesatuan pembekalan diganti namanya menjadi Skadron Materiil di singkat Skamat.

d. Staff Skadron Teknik ditambah urusan materiil disingkat Urmat.

Pengantian pimpinan pada periode ini adalah Kolonel PTP Sutjipadi diganti oleh Letkol
PTP Soemarno pada tahun 1979. Selanjutnya Kolonel PTP Soemarno diganti oleh Kolonel I. M
Sugeng pada tanggal 25 Mei 1984.

Tugas Pokok dan fungsi Wing Materiil 10 adalah menyelenggarakan pemeliharaan tingkat
berat pesawat terbang dan overhoul komponen- komponen baik yang bersayap tetap (fixed wing)
maupun bersayap putar (rotary wing)guna mendukung operasi udara TNI Angkatan Udara,
sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pemeliharaan tingkat berat pesawat bersayap tetap dan putar

b. Modifikasi dan perbaikan tingkat pesawat terbang.

c. “Major Overhoul” dan “Repair” komponen pesawat terbang.

9
d. Memberikan bantuan tenaga spesialis atau tekhni untuk pemeliharaan pesawat terbang
diluar Wing materiil 10.

e. Kalibrasi alat-alat ukur presisi yang digunakan dilingkungan TNI AU dan pemeriksaan
spare part demgam system NDI.

f. Menerima, menyimpan, dan menyalurkan materiil pesawat terbang untuk menunjang


kegiatan pemeliharaan pesawat terbang

Periode tahun 1985 – 1998 (“Depo Pemeliharaan pesawat terbang 10”)

Berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor : Skap/01/III/1985 Terhitung 11 Maret 1985


“Wing Materiil 10” menjadi “Depo Pemiliharaan Pesawat Terbang 10” disingkat “Depopesbang
10”. Struktur organisasi mengalami perubahan diantaranya :

a. Komandan Skadron Teknik diganti menjadi Kepala Bengkel Pemeliharaan disingkat


Kabehar

b. Komandan Datasement Markas diganti menjadi Kepala Tata Usaha Dan Urusan Dalam
Kataud.

c. Gudang Pemeliharaan Pusat SITE 4 GPP 14 menjadi Titik Bekal disingkat TB berdasarkan
Skep DanKoharmatau Nomor: Skep/11/VIII/1986 Tanggal 6 Agustus 1986 sedangkan
GPP1 dibawah pembekalan material pusat.

d. Pusat Proses Perbaikan Komponen Pesawat Terbang (P3KP) menjadi Pusat Proses
Perbaikan (P-3).

e. Dinas Insfeksi menjadi Pengendalian Kualitas (Dalkual).

f. Dinas Pembekalan (Diskal) ditiadakan dan dibentuk menjadi seksi Administrasi Materiil
(Siminmat).

g. Transmisi Benghar 13 dipindahkan ke Benghar 16.

h. Bengkel Radio dari Bengkel 13 diserahkan ke bengkel 11.

Kegiatan pemeliharaan pesawat terbang tetap melanjutkan tugas pokok dan fungsi yang
lama. Dengan adanya perubahan GPP 14 menjadi GPP I dibawah naungan Bekmatpus, maka tugas

10
menerima dan menyimpan materiil pesawat terbang tidak lagi dibawah Depopesbang 10.

Pengantian pimpinan dalam periode ini adalah Kolonel TPT I.M Sugeng diganti oleh Letkol
Tek Achmadi pada tanggal 28 Agustus 1986, berdasarkan Skep Kasau Nomor:
Skep/32-PKS/VIII/1986 tanggal 12 Agustus 1986. Kemudian pada tahun 1989 berdasarkan Skep
Kasau Nomor: Skep /09- PKS/III/1989 Kolonel Tek Achmadi diganti oleh Letkol Tek J. Kartif
Hartoyo. Pada tahun 1991 terjadi pengantian pimpinan berdasarkan Skep Kasau Nomor: Skep/20-
PKS/IX/1991 Kolonel Tek J. Kartif Hartoyo diganti oleh Letkol Tek M.
Kuswardhono.Selanjutnya berdasarkan surat Dan koharmatau Nomor: B/271-07/05/1 dan tanggal
24 Juli 1992, terdapat penyempurnaan struktur organisasi Depopesbang 10 antara lain TB menjadi
TB Depo 10/GPD dengan dibantu TB Benghar-benghar. Pada tahun 1994 Kolonel Tek M.
Kuswardhono diganti oleh Kolonel Tek Suharsono kemudian pada tahun 1996 Kolonel Suharsono
diganti oleh Letkol Sudjarwo,SE.SIP.

Periode Tahun 1998-Sekarang(“Depo Pemeliharaan 10”)

Bedasarkan surat keputusan Kasau Nomor : Kep/4/II/1998 taggal 3 Febuari 1998 tentang
pokok-pokok organisasi dan prosedur kotama fungsional TNI Angkatan Udara dan menyangkut
perubahan nama “Depo Pemeliharaan Pesawat Terbang 10” dan disingkat “Depohar 10”

Struktur organisasi mengalami sedikit perubahan diantaranya:

a. Kepala Bengkel Pemeliharaan di ganti menjadi Komandan Satuan Pemeliharaan disingkat


Dansathar.

b. Kepala Pengendalian Kualitas disingkat Kadis Dalkual

c. Seksi Diklat dihilangkan dan digabungkan ke Binpersman, kemudian Binpersman diganti


menjadi Seksi Binper disingkat Sibinpers membawahi Subsi Minpres dan Subsi Diklat.

d. Penggantian pimpinan pada periode ini adalah Kolonel Tek Sudjarwo, SE.SIP, diganti oleh
Letkol Tek Bob S. Trisno pada tahun 1999, selanjutnya pada tahu 2000 Kolonel Tek Bob
S. Trisno diganti oleh Kolonel Tek Ferdinan A.M. kemudian pada tanggal 23 April 2002
Kolonel Tek Ferdinan A.M. diganti oleh Kolonel Tek Mulyono. Kemudian pada tahun
2003-2005 dijabat oleh Kolonel Tek Karibiyama, periode tahun 2005-2008 dijabat Kolonel

11
Tek Suharto, 2008-2011 dijabat Kolonel Tek Taufik Suhargo Arif, 2011-2015 dijabat
Kolonel Tek I. Triyando, periode 2014-2015 dijabat oleh Kolonel Tek Asmawi Prowiro,
periode 2016-2018 dijabat oleh Kolonel Tek Asfan Jauhari. 2019-2020 dijabat oleh
Kolonel Tek Moch Iskak Sugandi. Periode 2020-2021 dijabat oleh Kolonel Tek Wawan
Tedy Ernando. Dan sekarang dijabat oleh Kolonel Tek Heri Hermawan.

ADMINISTRASI UMUM

 Pengertian Administrasi
Dalam arti sempit, administrasi adalh kegiatan ketatausahaan yang meliputi
kegiatan mencatat,surat-menyurat,pembukuan,dan pengaarsipan surat serta hal hal yang
di maksudkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh
informasi kembali jika dibutuhkan.
Dalam arti luas,administrasi adalah proses kerja sama beberapa indivudu dengan
cara yang efesien untuk mencapai tujuan organisasi.
 Tugas Umum Administrasi
1. Korespondesi
Adalah kegiatan istilah yang merujuk kepada aktivitas penyampainya maksud
melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain. Korespondensi dapat atasnama
jabatan dalam satu perusahaan/organisasi atau atasnama perseorangan .
2. Ekspedisi
Adalah kegiatan yang melakukan pencatatan informasi yang dikirim oleh dan
dari pihak lain. Pengiriman barang telah lama dikirim banyak dilakukan terutama
bagi para kalangan pembisnis dalam mengirim produk atau apapun yang berkaitan
dengan ekspor impor.
3. Pengarsipan
Merupakan kegiatan suatu proses mulai dari penciptaan, pengiriman,
pengumpulan,pengaturan,pengendalian,pemeliharaan,dan perawatan serta penyiapan
arsip.Jadi pengarsipan adalah proses menyimpan dan mengelola dokumen arsip

12
menurut sistem pengarsipan tertentu.

SEJARAH SATHAR 15

 Pengertian singkat

Satuan pemeliharaan 15 merupakan salah satu sathar yang dibawahi oleh


DEPOHAR 10 khusus didalam sathar ini hanya melakukan overhould, repair dan
banharlap (bantuan pemeliharaan lapangan) untuk pesawat C-130 Hercules type H dan C-
130 hercules type B

SEJARAH HERCULES C-130

Adalah sebuah pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi (high wing)
yang bertugas sebagai pesawat angkut militer utama umtuk pasukan militer di banyak
bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak
disiapkan, awalnya dia adalah sebuah pengangkut tentara dan pesawat kargo yang
sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran,termasuk infanteri airborne,
pengaman cuaca, engisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulan
udara. Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan,
dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun, keluarga C-
130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya,
berpratisipasi dalam militer,sipil,dan bantuan kemanusiaan.

 Pabrik pembuatan C-130 Hercules

13
Lockheed Martin (NYESE LMT) adalah sebuah produsen pesawat dibentuk pada
1995 dengan merger dari Lockheed Corporation dengan Martin Marietta. Dia bermarkas
di Bethesda, Marylad dan memperkerjakan 116.000 orang di seluruh dunia. Sampai 2007,
Marillyn Hewson adalah CEOnya. Lockheed Martin adalah sebuah kontraktor pertahanan
utama pada 2003 hampir 80% dari pelanggannya adalah Departemen pertahanan Amerika
Serikat dan pemerintahan federal Amerika Serikat lainnya.

 Sejarah pabrik Hercules C-130

1990an

Wacana penggabungan anatara Lockheed Corporation dan Martin Marietta


telah di perbincangkan sejak bulan Maret 1994, dan akhirnya pada tanggal 20 Agustus
1994, rencana penggabungan senilai USS$10 miliar ini diumumkan penggabungan ini
selesai pada tanggal 15 Maret 1995, saat pemengang saham kedua perusahaan
menyetujuinya segmen yang sebelum ditekuni oleh keduanya baru, yakni U L-3
Communications,sebuah kontraktor pertahanan berukuran sedang. Locheed Martin
juga memisahkan divisi materialnya,dengan nama Martin materials.

Kedua perusahaan ini telah memproduksi berbagai peralatan pertahanan.


Lockheed sebelumnya pernah memproduksi rudal Trident,serta pesawat tempur P-3
Orion, F-16, F22, C 130, A-4AR dan satelit DSCS-3. Martin Marietta pernah
memproduksi roket Titan,sandia National Laboratories, tangka eksternal pesawat
ulang alik,Viking 1,dan Viking .

Pada tanggal 22 april 1996, Lockheed Martin menyelesaikan akuisisi atas divisi
Eleltronik pertahanan Integrasi sistem milik Loral Corporation selain $9.1 miliar.
Karena akuisisi ini ,Loral mengganti namanya menjadi,Loral Space &
Communications.

Pada tanggal 16 juli 1998, Lockheed Martin membatalkan rencana bergabung


dengan Northrop Grumman,senilai $8,3 militer. Ini karena pemerintah Amerika
Serikat khawatir akan kekuatan yang akan dimiliki oleh perusahaan yang akan
dimiliki oleh perusahaan ini jika bener-bener bergabung. Diperkirakan, gabung antara
Lockheed dan Northrop akan menguasai pangsa pasar 25% di bidang pengadaan alat

14
pertahanan AS.

2000an

Gedung Lockheed Martin’s Center For Leadership excellence (CLE) di Bethesda,


Maryland

Pada bulan mei 2001, Lockheed Martin menjual Lockheed Martin Control
System. ke BAE Systems. Ke BAE Systems seharga $1.67 miliar.Penjuaanl ini juga
mencakup Sandres Associates,Fairchlid Systems, dan Lockheed Martin Space
Electronics & Communications.

Pada tahun 2001, Lockheed Martin memenangkan kontrak pembuatan F-35


Lightning II,Ini merupakan pengandaabalat pertahanan terbasar (sejak pemesanan F-
16), dengan pemesanan pertama sebanyak 3.000 pesawat.

Pada tanggal 12 Mei 2006,The Washington Post mengambarkan bahwa Robert


stevens yang mengambil ali Lockheed Martin pada tahun 2004, menghadapi dilema
bahwa dalam 10 tahun ke depan akan 100.000 dari 130.000 pegawai yang pensiun.

Pada tanggal 31 Agustus 2006,Lockheed Martin memenangkan kontrak senilai


$3.9 miliar dari NASA untuk mendesain dan membangun kapsul CEV ( yang
selanjutnya dinamai Orion) untuk roket 1 pada Constellation program.

Pada tanggal 13 Agustus 2008,Lockheed Martin mengkuisisi divisi Bisnis


pemerintahan milik Nantero pada tahun 2009,Lockheed Martin membeli Unitech.

2010an

Pada tanggal 18 November 2010,Lockheed Martin mengumumkan rencaa


penutupan pabriknya di Eagan Minnesota. Pada tahun 2013 untuk mengurangi biaya
dan untu mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik-pabriknya yang lain pada bulan
januari 2011,Lockheed Martin setuju untuk membayar US$2 juta.

Pada 25 Mei 2011, Lockheed Martin membeli komputer kuantum pertama dari
D-Wave Systems. Lockheed Martin dan D-wave akan berkolaboraso untuk
merealisasukan keuntungan dari platfrom lomputer yang berdasarkan pada

15
penghitungkan kuantum,seperti yang telah diaplikasikan pada beberapa permasalahan
komputasi yang di alami Lockheed Martins.Lockheed Martin mengadakan kontrak
multi-year yang termasuk sistem,perawatan, an service ini bisa jadi peristiwa penting
umntuk kedua perusahaan ini.

Pada tanggal 10 juli 2012,Lockheed Martin megumumkan PHK atas 740


pegawai untuk menguragi biaya dan tetep kompetitif dalam beberapa tahun kedepan.

Pada tanggal 2 agustus 2012, Wakil Direktur bidang pengembangan Bisnis,


George Standridge menyatakan bahwa Lockheed Martintelah menawarkan lebih dari
6 unit pesawat 130j pada Indian Air Force.

Pada tanggal 27 November 2012, Lockheed Martin mengumumkan bahwa


Marilyn hewson akan menjadi direktur Lockheed Martin muali 1 januari 2013.

Pada tanggal 7 januari 2013,Lockheed Martin Canada mengumumkan


rencananya untuk mengakuisisi aset perbaikan,pemeriksa,dan perawatan mesin milik
aveos flett perfomance di montreal,Canada.

Pada tanggal 3 juli 2013 Lockheed Martun mengumumkan kementriannya


dengan Dreamhammer untuk mengunakan perangakat lunaknya untuk integrasi
kendali dan perintah di pesawat tanpa awaknya.

Lockheed Martin bermitra dengan Bell Helicopter untuk mengajukan V-280


valor program Future Vertical Lift (FVL).

Pada bulan September 2013, Lockheed Martin mengakuisisi perubahan


teknologi,Amor Group asal Skotlandia. Lockheed Martin mengatakan bahwa akuisisi
ini akan membantu rencana untuk mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dan pasar
non-pertahanan.

Pada bulan Maret 2014,Lockheed Martin megakuisisi BEONTRA AG, sebuah


penyedia alat prakiraan untuk bandara di seluhuh dunia,sesuai rencanannya untuk
mengembangkan bisnis ke bidang solusi teknologi informasi bandara. Pada tanggal 14
November 2013,Lockheed mengumumkan penutupan pabriknya di
Akron,Ohio,dengan memberhentikan 500 pegawai dan memindahkan sisanya ke

16
pabrik lain.

Pada tanggal 2 juni 2014,Lockheed Martin menerim kontrak Departemet


pertahanan A.S, untuk membangun pagar luar angkasa, yang dapat melacak benda
angkasa dan menjauhkannya dari satelit dan pesawat luar angkasa.

17

Anda mungkin juga menyukai