Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada


tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa
setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di
Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang
6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia
setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan
terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat
menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional
di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat
wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan
sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah
yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur,
Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata
budaya di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling
sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera
Selatan, Banten dan Sumatera Barat.  Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia
untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia
adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke
Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk
ASEAN) wisatawan Jepang berada di urutan pertama disusul RRC, Korea
Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa
berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Perancis, Belanda dan Jerman.

1
Dari semua penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan
Negara yang kaya akan sumberdaya yang sangat potensial bagi dunia pariwisata
Internasional. Terbukti dengan banyaknya daerah di Indonesia yang menjadi
destinasi wisata bagi turis lokal dan mancanegara. Tentunya semua itu tidak bias
lepas dari peran Transportasi sebagai salah satu elemen penting dalam kegiatan
pariwisata.
Transportasi sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu darat, air,
dan udara. Salah satu yang paling berkembang di Indonesia adalah transportasi
udara. Dalam transportasi udara sendiri, SDM yang dibutuhkan bisa dikatakan
kompeten dibidangnya masing-masing. Karena jika tidak akan terjadi banyak hal
yang tidak diharapkan seperti kecelakaan pesawat udara.
Hal yg membedakan dengan transportasi air dan darat lainnya dapat dilihat
pada teknologi yg digunakan oleh sarana transpor ini, dibanding yang lain sarana
udara memiliki teknologi canggih yang memungkinkan pengaksesan data cepat
dan akurat. banyak contoh dan pemisalan untuk menggambarkan transportasi
udara selain cepat transportasi ini juga aman karena safety nya dijaga oleh SDM
yang kompeten tersebut sehingga pelanggan atau penumpang tidak perlu khawatir
akan kelangsungan perjalanan nya. banyak keuntungan lain yang dapat dirasakan
antaranya waktu yg dibutuhkan tidak lama sehingga bagi para konsumen yg
mengahargai waktu maka sarana inilah yg akan diambil.
Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga mengalami perkembangan
yang pesat pula. Adanya kemajuan di bidang teknologi semakin memudahkan
manusia untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Salah satu teknologi yang
mengalami perkembangan pesat adalah teknologi di bidang penerbangan.
Pesawat udara diartikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer
karena gaya angkat dari reaksi udara , tetapi bukan karena reaksi udara terhadap
permukaan bumiyang digunakan untuk penerbangan. Selain itu angkutan udara
merupakan alat transportasi yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan alat
transportasi lain seperti alat transportasi darat dan laut dalam hal jangkauan yang lebih
luas, dan penghematan waktu dalam durasi perjalanannya.

2
Dengan banyaknya peminat dalam penggunaan transportasi udara, pihak-
pihak yang terkait seperti perusahaan penerbangan, dan penyedia layanan
penerbangan yaitu bandar udara melakukan berbagai langkah dalam pemenuhan
kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat dari masa ke masa.
Bandar udara merupakan sebuah sistem karena terdiri atas komponen-
komponen yang saling berinteraksi dan saling menunjang satu sama lain yang
menghasilkan suatu produk jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam
aktivitasnya. Komponen-komponen bandar udara terdiri atas pengelolaan bandar
udara, pengelolaan perusahaan angkutan udara, dan pemenuhan kebutuhan jasa
angkutan udara.
Kesempatan inilah yang banyak dimanfaatkan para pelajar ataupun
Mahasiswa/Mahasiswi untuk mendalami pekerjaan dalam dunia penerbangan
dengan salah satu cara mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan pada sebuah
institusi ataupun perusahaan penerbangan. Hal tersebut menggambarkan bahwa
industri penerbangan di Indonesia sangat menjanjikan karena selain relief muka
bumi indonesia yg naik turun juga Indonesia adalah negara kepulauan untuk itu
pesawat udara amat bermanfaat. Hal ini terbukti dengan banyak bermunculannya
maskapai penerbangan di Indonesia, antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Lion
Air, dan masih banyak yang lainnya.
Dan hal yang sangat menunjang kegiatan penerbangan ini adalah peran utama
dari ground handling untuk mempersiapkan penumpang, bagasi, kargo, dan
pesawat dari mulai penumpang check-in sampai pesawat lepas landas.

3
1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempermudah membahas permasalahan ini, maka penulis perlu


membatasi masalah ini agar pembahasan materi yang dimaksud beserta
kesimpulan yang akan ditarik tidak akan menyimpang dari proforsi yang ada
dalam penulisan makalah ini. Adapun masalah yang akan penulis bahas
selanjutnya dalam makalah ini dapat penulis identifikasikan sebagi berikut :

1. Apa pengertian dan tugas Ground staff?

2. Apa pengertian spesial Handling?

3. Apa pengertian Lost and found?

4. Bagaimana penanganan bagasi?

1.3 Tujuan

Untuk menemukan jawaban atas masalah yang telah penulis indentifikasikan


dalam makalah ini, adapun tujuan dari makalah ini adalah Mengetahui sejarah
Dari maskapai penerbangan Lion Air, mengetahui rute penerbangan Lion Air serta
mempelajari bagian – bagian ground handling.

4
1.4 Metode dan Teknik Penulisan

a.      Tempat Pengumpulan Data


Sebagai tempat pengumpulan data untuk menyusun buku laporan ini penulis
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di Bandara Adi Sutjipto pada
PT.Kokapura Avia Jogjakarta, di departmen Ground Handling.

b.      Waktu Pengumpulan Data


Dalam waktu pengumpulan data, penulis melaksanakannya selama periode waktu
19 Februari 2019 – 15 April 2019 selama 3 hari kerja libur 1 hari disetiap minggunya.

c.       Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah melalui surver
langsung ke lapangan serta wawancara kepada beberapa karyawan PT. Kokapura Avia
Jogjakarta .

1.5 Maksud dan Tujun OJT

Kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan untuk setiap


mahasiswa maupun mahasiswi menerapkan program keahlian yang tentunya
mempunyai maksud dan tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan dapat
dicapai oleh mahasiswa/i. Adapun maksud dan tujuan penyelanggaraan On
The Job Traning(OJT) ini adalah untuk :

a. Menghasilkan tenaga kerja yang meiliki keahlian profesional dengan tingkat


pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

b. Meningkatkan efisiensi proses pndidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga kerja


yang berkualitas profesional.

5
c. Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya didalam
dunia kerja sebagai persiapan guna menyesuikan diri dengan dunia kerja
dan masyarakat.

d. Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dalam memecahkan berbagai


masalah kesulitan yang ditemuinya.
e. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan
pengkerjaan sebenarnya diperusahaan.
f. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis perkerjaan
yang ada di bidang bersangkutan dan di tempat praktek dengan segala
persyaratan.
g. Lebih dapat memehami konsep-konsep non akademik didunia kerja.
h. Meningkatkan hubungan kerja sama antara kita dan industry tempat kita OJT.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan OJT

Tempat:
Bandara Adisutjipto
JLl.Raya Solo KM.9, Maguwoharjo, Kec.Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55282
Waktu Pelaksanaan OJT:
Pelaksanaan selama periode waktu 19 Februari 2019 – 15 April 2019 selama 3
hari kerja libur 1 hari disetiap minggunya.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

Penelitian diadakan di Kokapura (Koperasi Karyawan Angkasa Pura), yang merupakan


salah satu badan yang menangani tata operasi darat (ground handling) di bandara Adi
Sutjipto. Penehtian tepatnya di Ramp (lapangan) diamana tempat berlangsungnya
kegiatan ground handling, yang merupakan salah satu badan yang menangani tata operasi
darat (ground handling) dibandara Adi Sutjipto.
Kokapura AVIA yang berlokasi di Bandara Internasional Adisutjipto
Yogyakarta berdiri sejak tahun 1983 dan sudah berkembang dengan 450 anggota dan 190
karyawan terhitung hingga 2013.

Unit usaha yang di tangani Kokapura Avia hingga saat ini:

1. Ground handling
2. Tour & travel

3. Asuransi Penerbangan

4. Kafetaria

5. Minimarket

6. Pujasera

7. Porter Service

8. Pelayanan parkir

9. Service Ac

10. Pengadaan barang dan jasa

11. Perhotean

7
KOKAPURA AVIA berawal dari sebuah usaha yang dahulunya bernama KPN
(Koperasi Pegawai Negeri). Setelah memiliki badan hukum, nama KPN Tersebut
dirombak dan diganti dengan nama KOKAPURA AVIA (Koperasi Karyawan Angkasa
Pura Avia). Berdasarkan badan hukum Nomor 34/BH/PAD/KWK.12/IX/1997,
KOKAPURA AVIA yang berkedudukan di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta tersebut
selanjutnya disebut sebagai "Primer Koperasi". Di dalam menjalankan bidang organisasi
dan manajemennya, KOKAPURA AVIA dibawah pembinaan Kepala Sub. Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman dan Kepala Cabang PT (Persero) Angkasa Pura I
Bandara Adisutjipto dan dalam bidang oganisasi dan manajemennya juga terdapat badan
penasehat, yang bertindak sebagai Badan Penasehat dalam hal ini adalah para kepala
divisi PT. Angkasa Pura I Bandara Adi Sutjipto.

2.2 Alamat Perusahaan

KOKAPURA AVIA terletak di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta dengan alamat Jl.
Solo Km. 9 Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta. Bandara Adisutjipto ini terletak 9
km sebelah timur kota Yogyakarta dan berdekatan dengan jalan raya utama Yoyakarta -
Surakarta, juga berdekatan dengan jalan kereta api serta runway dengan orientasi ke timur
dan kebarat dengan sungai kecil : sungai Plotan disebelah barat dan sungai Kunng di
sebelah timur. KOKAPURA AVIA terletak disebelah barat Bandara Adisutjpto didekat
tempat parkir sepeda motor.

2.3 Sejarah Perusahaan Lion Air

PT. Lion Mentari Airlines beroperasi sebagai Lion Air adalah sebuah maskapai
penerbangan bertarif rendah yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia.[2] Lion Air
sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan rute di Indonesia,
Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, India, Arab Saudi, dan Jepang, serta rute charter
menuju Cina Hong Kong, Korea Selatan, dan Makau. Lion Air menjadikan dirinya
sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan AirAsia dari Malaysia.
Sepanjang tahun operasionalnya, Lion Air mengalami penambahan armada secara
signifikan sejak tahun operasionalnya pada tahun 2000 dengan memegang sejumlah
kontrak besar, salah satunya yaitu kontrak pengadaan pesawat dengan Airbus dan Boeing
dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk armada 234 unit Airbus A320

8
dan 203 Pesawat Boeing 737 MAX. Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan
jangka panjang pada maskapai untuk memberdayakan armadanya untuk mempercepat
ekspansinya di kancah regional Asia Tenggara dengan membuat anak perusahaannya
sendiri, yaitu Wings Air dan Batik Air sebagai pemerkuat operasional maskapai di
Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya dengan
mendirikan Malindo Air dan Thai Lion Air.

Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER.


Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat akibat deregulasi
dari industri penerbangan di Indonesia tahun 1999 dan keberhasilan model bisnis tarif
murahnya. Lion Air melayani 60 tujuan, 55 domestik dan 4 internasional (per Desember
2012).

Armada

Dalam Penumpan
Pesawat Pesanan Catatan
Pemesanan g
Airbus A330-
3 3[15] 440
300
Airbus A330-
— 10[16] TBA
900neo
Boeing 737- Empat akan dibeli pada
40 7 189
800 2019
Boeing 737-
71 — 213 Kostumer diluncurkan
900ER
Boeing 737 pesan konsisten untuk
10 180
MAX 8 semua MAX 8 dan 9.
186
Boeing 737 Peluncuran kostumer
— TBA Internasional untuk MAX 9
MAX 9
Boeing 737
— 50[17] TBA
MAX 10
Total 124 249

Mantan armada

9
Pesawat Total
Airbus A310 2
Boeing 737-200 2
Boeing 737-300/400 10
Boeing 747-400 1
McDonnell Douglas MD-82 17
McDonnell Douglas MD-90-30 5
Yakovlev Yak-42 5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Tugas Ground Staff Airlines

Ground Staff / Airline Staff adalah Personal / Staff Maskapai Penerbangan yang
bertugas di darat untuk memberikan pelayanan kepada customer baik pelayanan sebelum
keberangkatan (Pre Flight Service) maupun Pelayanan sesudah penerbangan (After Flight
Service). Selain pramugari dan pramugara, Airline staff adalah komponen penting dalam
operasi penerbangan sebuah maskapai.

Tugas Staff Airlines Penerbangan (Staff Bandara)

Sedangkan untuk Tugas-Tugas Staff Penerbangan / Staff Bandara adalah profesi yg


tugasnya melayani penumpang pesawat dari sebelum keberangkatan dan setelah tiba di
bandara tujuan/kedatangan.

Jenis-Jenis Pekerjaan Di Bandara Sebagai Ground Staff Airline sebagai berikut :

 TIKETING OFFICER

Job & tugas-tugas pokok sebagai “Ticketing Reservation”.

Menangani penjualan tiket.

Menangani booking tiket (menghitung rencana rute biaya tiket).

Memastikan, menandai ticket, dan memberikan boarding pass.

10
 CHECK IN COUNTER

Check in Counter adalah tempat melapor nya penumpang yang ingin menggunakan jasa
penerbangan.

Mengecek Validity tiket, tanggal penerbangan, rute penerbangan & Class.

Mencocokkan dokumen penumpang seperti KTP, PASPORT atau SIM yang akan di
cocokkan dengan tiket.

Menyobek Flight Coupon.

Mengecek bagasi, menimbang bagasi, dan menempelkan label bagasi serta memberikan
claim tag kepada penumpang.

Menangani excees bagage.

Menentukan sheet number penumpang serta menerbitkan boarding pass.

Menangani Penumpang GO SHOW.

Berkomunikasi & berkoordinasi dengan unit lain.

 GATE OFFICER / BOARDING GATE

Menyobek Flight Coupon.

Menginformasikan boarding time.

Mengecek kondisi penumpang.

mengecek apakah penumpang sudah benar-benar berada di dalam pesawat.

Memandu penumpang menuju pesawat sesuai penerbangannya.

 GREETING SERVICE

Menyambut dan memandu penumpang ketika turun dari pesawat menuju terminal.

Membawa atau membantu penumpang yang memerlukan pelayanan khusus untuk


keberangkatan maupun kedatangan dan transit.

11
 STAFF KARGO HANDLING

Melayani pengiriman barang.

Menangani lalu lintas barang yang akan dikirim via pesawat.

Melakukan packing barang bawaan penumpang sesuai dengan jenis dan bentuknya.

Mengetahui barang berbahaya yang tidak diperbolehkan.

3.2 Speasial Handling

Penumpang biasa yaitu penumpang yang dapat melakukan perjalanan dan


melakukan proses keberangkatan sendiri tanpa membutuhkan bantuan siapapun.

Penumpang khusus (special passenger) yaitu penumpang yang memiliki kondisi


fisik dan mental, status sosoal ekonomi, kedudukan, jabatan, pengaruhnya dikenakan
latar belakang penumpang yang bersangkutan tersebut atau Karena perusahaan
penerbangan menganggap penumpang tersebut perliu mendapatkan pelayanan khusus.
Yang termasuk penumpang khusus adalah :  Wheelchair Passenggers adalah
penumpang yang karena kondisi kesehatannya/keadaan fisiknya yang memerlukan
kursi roda untuk menuju ke pesawat atau sebaliknya. Stretcher Passengers
(penumpang yang ditandu) adalah Penumpang ini kondisi fisk dan mentalnya
memerlukan tandu alat bantu untuk memudahkan penumpang naik pesawat/berada di
dalam pesawat. Pengangkutan penumpang sakit ini harus melalui proses penanganan
standar yang disebut medical clearance atau medical case disingkat MEDA,
Unaccompanied Minor adalah fasilitas layanan penerbangan tanpa didampingi
orangtua. Dalam menggunakan fasilitas ini, kondisi anak harus sehat jasmani dan
rohani, Young Passenger Travelling Alone (YPTA) adalah Penumpang Muda
Bepergian Sendiri (Young Passenger Travelling Alone / YPTA) yang berusia 12 - 16
tahun,VVIP (Very Very important person) ,VIP (Very important person), CIP
(Commercial Important Person), Elderly Passengers adalah penumpang yang sudah
berumur atau lansia, Unruly Passengers "Penumpang yang tidak mau mengikuti

12
peraturan setelah diberitahu, Inadmissible Passenger adalah penumpang yang tiba dari
suatu penerbangan tetapu kedatangannya ditolsk oleh badan yang berwenang di
Negara tersebut, incapacitated Passenger adalah penumpang yang memerlukan
penanganan atau permintaan khusus melebihi penumpang lainnya karena keadaan
fisik, kesehatan atau mentalnya,  Pregnant Passengers adalah penumpang wanita
hamil, Blind Passenger adalah penumpang yang mengalami kebutaan, Obesitas
Passenger adalah penumpang yang memiliki berat badan melebihi batas/gemuk,
Pooling Two Children adalah penumpang yang berumur kecil atau anak kecil yang
ditempatkan dalam satu kursi.
3.3 Pengertian Lost and found

Lost and found adalah unit menangani bagasi hilang, bagasi tertinggal, tertukar
dan lain-lain. Apabila bagasi tersebut hilang diakibatkan kesalahan penanganan maka
akan diganti sesuai ketentuan yang berlaku pada dasarnya lost and found merupakan
tempat penumpang yang datang mengambil bagasinya apabila penumpang mendapati
bagasinya rusak/hilang maka penumpang juga dapat melaporkan kepada petugas yang
berada di lost and found.

3.4 Penanganan Bagasi

Dalam Penanganan bagasi terdiri dari beberapa  antara lain :

1.      Prosedur bagasi penumpang , aturan atau tata cara proses pengiriman
barang penumpang yang mengunakan jasa cargo. Dalam prosedur ini di
mulai dari pelebelan bagasi penumpang hingga bagasi atau barang
penumpang tiba pada tujuan

2.      Lost & found, adalah hal – hal / kasus – kasus yang terjadi pada bagasi
penumpang,

Hal ini meliputi antara lain :

13
 Bagasi yang hancur atau rusak yang sampai pada tujuan , dalam hal ini
bagasi dalam keadaan rusak atau hancur maka yang bertanggung jawab
dalam hal ini adalah pihak airlines. Karena hancur atau rusak nya barang
tersebut pada sebelum sampai pada tujuannya
 Bagasi yang tak bertuan, Contoh : peumpang yang inggin ke Balikpapan
tetapi bagasinya yang naik ke pesawat samarinda.

 Bagasi yang hilang atau berat bagasi yang berkurang, Dalam hal ini,
bagasi yang hilang karena bagasi atau barang tersebut kemungkinan masih
di bandara keberangkatan atau barang tersebut terbawa oleh pesawat lain.
Jika berat bagasi berkurang, kemungkinan barang tersebut tercecer atau
pun bungkusan dr bagasi tersebut tidak rapi, yang mengakibatkan barang
tersebut bagasi berkurang, dalam hal ini pihak airlines lah yang
bertanggung jawab

3.      Keterlambatan bagasi. Bagasi yang dating nya terlambat, kemungkinan


barang tersebut terbawa oleh pesawat lain atau pun barang yang berada di
paling dalam atau ujung pesawat.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mendapatkan sumber data dan hasil
pengamatan melalui metode observasi, wawancara dan studi pustaka, maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Divisi greeting service dan lost and found memiliki peran yg sangat krusial dalam
menjaga standar dan kualitas pelayanan bagi penumpang Lion Air dalam menjaga standar
dan kualitas pelayanan di Bandara Internasional Adi sutjipto di Jogjakarta yang berada di
T1.

1. Peran Ground staff sangatlah penting. Ground staff bertanggung jawab atas
kepuasan penumpang

2. Beragam solusi dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala baik eksternal


maupun internal demi terwujudnya kualitas pelayanan yg baik.

4.2 Saran

15
Sebagai salah satu perusahaan penerbangan terbaik di Indonesia kokapura avia
dapat selalu memberikan pelayanan yg terbaik bagi penumpang. Ada pun saran
dari penuli diharapkan memperbaiki kinerja :

1. Staff terminal disarankan dpat bekerja secara tim dan profesional sesuai
dengan orang yang memiliki jabatan lebih tinggi.

2. Dalam menangani keluhan penumpang diharapkan staff dapat lebih sopan


dan mencoba mengerti apa yg penumpang inginkan.

LAMPIRAN

16
17
18
19
DAFTAR PUSTAKA

PENANGANAN LOST & FOUND by Dedy Ekaputra on Prezi

Sejarah Singkat | Kokapura A.Yani

Prosedur Penanganan Bagasi Penumpang | Kumpulan Karya Mahasiswa

PENANGANAN PENUMPANG BOARDING: GROUND HANDLING

Live Flight Tracker - Real-Time Flight Tracker Map | Flightradar24

KOKAPURA AVIA: Profil Perusahaan

Lion Air - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

20

Anda mungkin juga menyukai