Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Perusahaan/ Industri

Sultan Aji Muhammad Sulaiman Seoinggan International Airport


(Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman).
Dikenal sebagai bandara internasional yang melayani kota Balikpapan
dan daerah sekitarnya.Kalimantan Timur,Indonesia.Bandara ini memulai tahap
operasional baru pada tanggal 6 agustus 1997,dengan bangunan baru dan struktur
landasan pacu,menggantikan sruktur lama di lokasi yang sama.Bandara ini di
operasikan oleh PT.Angkasa Pura I, yang memiliki luas 3000 hektar.
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
diproyeksikan menjadi gerbang utama menuju ibu kota negara yang baru.
Bandara ini merupakan bandar udara ke-4 terbesar dari 13 bandara yang
dikelola PT. Angkasa Pura I. Rencana pengembangan pada lahan-lahan yang
tersedia di sekitar bandara ini terus dilaksanakan, antara lain hotel transit meeting
room, restoran dan mini market.
Bandara ini adalah bandara tersibuk ke-6 di Indonesia dan bandara tersibuk di
Kalimantan ,Bandara Sepinggan dinobatkan sebagai yang terbaik kedua di dunia
untuk bandara dengan kapasitas penanganan tahunan 5 juta hingga 15 juta
penumpang pada 2018 .
Nama bandara udara Sepinggan diambil dari nama kelurahan di
Balikpapan dimana bandara ini berada. Bandara Sepinggan mempunyai luas
area 294.9 m².

1
Bandara Sepinggan yang terletak di kota Balikpapan melayani jalur
penerbangan domestik dan internasional dengan 21 konter check-in.
Bandara ini mempunyai 3 terminal yaitu Terminal A GF, Terminal B,
dan Terminal A FF. Terminal keberangkatan terletak di Terminal A lantai 1,
sedangkan terminal kedatangan berada di lantai 2 (melayani domestik dan
internasional).
Bandara Sepinggan berjarak kurang lebih 13 kilometer dari kota Balikpapan dan
dapat ditempuh dengan berkendaraan sekitar 20-30 menit. Untuk menunjang
kenyamanan pemilik kendaraan pribadi, pihak bandara menyediakan lahan parkir
seluas 17.765 m².

 Sejarah Bandara SAMS

Pembangunan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman


Sepinggan telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda sebelum waktu
kemerdekaan Indonesia. Itu digunakan terutama untuk kegiatan perusahaan
minyak Belanda di daerah Balikpapan. Bandar udara ini menjadi bandara sipil
setelah pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Republik Indonesia pada tahun 1960. Bandar udara ini akhirnya dikelola oleh
Perum Angkasa Pura I (sekarang PT Angkasa Pura I) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) No.1 pada tanggal 9 Januari 1987.
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
telah direnovasi dua kali selama 1991 sampai 1997. Fase pertama dimulai pada
tahun 1991 dan berakhir pada tahun 1994, untuk merenovasi taxiway, terminal
penumpang dan kargo dan juga memperpanjang landasan pacu. Pada tahun 1995,
Pemerintah Indonesia mengumumkan Bandar Udara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan sebagai bandara kelima di Indonesia yang
melayani embarkasi haji untuk wilayah Kalimantan yang terdiri dari provinsi
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Fase kedua renovasi terjadi pada tahun 1996 untuk merenovasi hanggar,
depot bahan bakar, dan gedung administrasi. Fase kedua selesai dan bandara
akhirnya mulai era baru operasionalnya dengan bangunan dan fasilitas baru pada
tahun 1997.
Sejarah PT Angkasa Pura I (Persero) - atau dikenal juga dengan Angkasa
Pura Airports - sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di
Indonesia bermula sejak tahun 1962. Ketika itu Presiden RI Soekarno baru
kembali dari Amerika Serikat. Beliau menegaskan keinginannya kepada Menteri
Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia
dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju.
Tanggal 15 November 1962 terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33
Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura
Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untu

2
k mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat
itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani
penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari
1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan
operasional Pelabuhan Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah RI. Tanggal 20
Februari 1964 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi perusahaan.

Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang


Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura
Kemayoran berubah nama menjadi PN Angkasa Pura, dengan maksud untuk
lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai (Denpasar), Pelabuhan


Udara Halim Perdanakusumah (Jakarta), Pelabuhan Udara Polonia (Medan),
Pelabuhan Udara Juanda (Surabaya), Pelabuhan Udara Sepinggan (Balikpapan),
dan Pelabuhan Udara Hasanuddin (Ujungpandang) kemudian berada dalam
pengelolaan PN Angkasa Pura. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun
1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum
(Perum).

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan


PP Nomor 25 Tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986, nama Perum Angkasa Pura
diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I. Hal ini sejalan dengan
dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang sebelumnya bernama Perum Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng, secara khusus bertugas untuk mengelola Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta.

Kemudian, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah


menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara
Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero). Saat
ini, Angkasa Pura Airports mengelola 15 (lima belas) bandara di Indonesia, yaitu:

1. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Denpasar


2. Bandara Juanda - Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan
5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak
6. Bandara Sam Ratulangi - Manado

3
7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin
8. Bandara Jenderal Ahmad Yani - Semarang
9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta
10. Bandara Adi Soemarmo - Surakarta
11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
12. Bandara Pattimura - Ambon
13. Bandara El Tari - Kupang
14. Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo
15. Bandara Sentani - Jayapura

Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 (lima) anak
perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT
Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.

MILESTONE
1962 – 15 November
Pemerintah RI mengeluarkan PP No.33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan
Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang ditandatangani oleh Pejabat
Presiden RI Ir. Djuanda. Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan
Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar
udara internasional yang melayani penerbangan dari dan keluar negeri selain
penerbangan domestik.
1964 – 20 Februari
Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung mulai tanggal 20
Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh
aset dan operasional Bandara Internasional Kemayoran, Jakarta dari Kementerian
Perhubungan Udara. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi
Angkasa Pura Airports.
1965 – 17 Mei
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965 tentang Perubahan dan
Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura “Kemayoran” berubah
nama menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud untuk lebih membuka
kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.
1974 – 24 Oktober
Status badan hukum perusahaan diubah dari PN Angkasa Pura menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura I
1986 – 19 Mei
Wilayah pengelolaan bandar udara komersial di Indonesia di bagi dua, seiring
dengan perubahan Perum Angkasa Pura menjadi Perum Angkasa Pura I dan
dibentuknya Perum Angkasa Pura II. Perum Angkasa Pura I mengelola bandara di
wilayah timur Indonesia, sedangkan Perum Angkasa Pura II mengelola bandara di
wilayah barat Indonesia.

4
1992 – 04 Februari
Berdasarkan PP No. 5 Tahun 1992, bentuk Perum Angkasa Pura I diubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara
Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero).
2008 – 22 September
Peresmian Bandara Sultan Hasanuddin oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono.
2011 – 20 Oktober
Peresmian Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono.
2011 – 01 Desember
Groundbreaking proyek pembangunan Terminal 2 (T2) Bandara Juanda,
Surabaya.
2011 - 30 Desember
Logo baru Angkasa Pura Airports sebagai salah satu identitas perusahaan
(corporate identity) resmi diluncurkan.
2012 – 06 Januari
Pembentukan Anak-anak Perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Hotel, PT Angkasa
Pura Properti, dan PT Angkasa Pura Logistik.
2012 – 09 Februari
Pembentukan Anak Perusahaan PT Angkasa Pura Suport.
2012 – 20 Februari
Peluncuran identitas perusahaan (corporate identity) berupa visi, misi, dan
nilainilai perusahaan baru. Turut pula dilaunching hymne dan mars serta seragam
baru perusahaan.
2013 – 02 Januari
Implementasi Project Enterprise Resource Planning (ERP) tahap pertama.
2013 – 16 Januari
Pengalihan tugas pengelolaan kenavigasian ke Perusahaan Umum Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI)
berdasarkan PP Nomor 77 Tahun 2012.
2013 – 12 September
Pengoperasian terminal internasional baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah
Rai Bali.
2014 – 14 Februari
Pengoperasian Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.
2014 – 22 Maret
Pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan.
2014 – 17 Juni
Groundbreaking pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
2014 – 15 September
Peresmian Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan dan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya oleh
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

5
2014 – 17 September
Pengoperasian terminal domestik baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Bali.
2014 – 19 Desember
Peresmian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali oleh Menteri
Perhubungan RI Ignasius Jonan.
2015 – 18 Mei
Groundbreaking Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin oleh Wakil
Presiden RI Jusuf Kalla.
2015 – 17 Agustus
Pengoperasian Terminal B Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
2016 – 23 November
Penerbitan Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 dan Sukuk Ijarah I Angkasa
Pura I Tahun 2016.
2017 – 27 Januari
Groundbreaking pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo
oleh Presiden RI Joko Widodo.
2017 – 8 April
Groundbreaking pembangunan Kererta Api Bandara Adi Soemarmo di Boyolali
oleh Presiden RI Joko Widodo.
2018 – 7 Juni
Peresmian terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani oleh Presiden RI Joko
Widodo.
2019 – 18 Desember
Peresmian terminal baru Bandara Syamsudin Noor oleh Presiden RI Joko Widodo.
2019 – 18 Desember
Peresmian terminal baru Bandara Syamsudin Noor oleh Presiden RI Joko Widodo.
2019 – 29 Desember
Pengoperasian Kereta Api Bandara Adisoemarmo di Boyolali.
2020 – 1 Januari
Resmi mengelola Bandara Sentani di Jayapura
2020 – 28 Agustus
Peresmian Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo oleh Presiden Joko
Widodo

• > Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali


• > Bandara Juanda – Surabaya
• > Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar
• > Bandara SAMS Sepinggan – Balikpapan
• > Bandara Frans Kaisiepo – Biak
• > Bandara Adisutjipto – Yogyakarta
• > Bandara Internasional Lombok – Praya
• > Bandara Sam Ratulangi – Manado
• > Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin

6
• > Bandara Ahmad Yani – Semarang
• > Bandara El Tari – Kupang
• > Bandara Pattimura – Ambon
• > Bandara Adi Soemarmo – Surakarta  > Bandara Internasional
Yogyakarta –
• > Bandara Sentani –

B. Profil Perusahaan
• Kantor pusat
Alamat : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok, B, 12 Kav.2,
Jakarta-10616
Telepon : (021)6541916 ext 2455
Fax : (021)64840344
Website :
• Kantor cabang Balikpapan
Alamat : Jl. Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Balikpapam
Kode pos : 76115
Telepon : (0542)766886, 7577000
Fax : (0542)766832
Website :
• Visi
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola Bandar
udara terbaik di Asia
• Misi
a. Memberikan layanan berskala global dalam standar
keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terbaik;
b. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan;
c. Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan
ekonomi;
d. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas dan
inovasi;

7
e. Memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima
dalam memenuhi harapan stakeholder melalui pengelolaan
sumber daya manusia yang unggul;
f. Memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan.

• Nilai
1. sinergi
Cara insan angkasa pura airports menghargai keragaman
dan keunikan setiap elemen untuk memberikan nilai
tambah bagi perusahaan, pembanguna ekonomi dan
lingkungan dimanapun insane angkasa pura airports berada
2. Adaptif
Daya, semangat dan hasrat insane angkasa pura airpots
yang pantang menyerah, proaktif merespon perubahan dan
kaya akan inovasi.
3. Terpercaya
Karakter insane angkasa pura airports yang senantiasa
selaras antara kata dengan perbuatan, jujur dalam
menjalankan tugas serta kewajiban , dan dapat diandalkan
4. Unggul
Komitmen insane angkasa pura airports memberikan
layanan prima dengan professional dan bertanggung jawab
untuk memuaskan pelanggan secara berkelanjutan.

C. Tata tertib Perusahaan/ Industri

1. Peserta PKL wajib mengikuti jam kerja perusahaan yang menjadi 2


shift yaitu:
2. Pagi: 08.00 WITA s/d 14.00 WITA
3. Siang: 14.00 WITA s/d 20.00 WITA
4. Peserta PKL diwajibkan untuk datang tepat waktu dan jika
berhalanagan hadir diharuskan member informasi kepada
pembimbing di perusahaan
5. Peserta PKL diperkenankan bekerja berdasarkan pengawasan
perusahaan

8
6. Peserta PKL wajib menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
(K3)
7. Peserta PKL diwajibkan menggunakan seragam yang rapi dan
sesuai ketentuan
8. Peserta PKL wajib membina hubungan yang harmonis dengan
karyawan dan tidak diperkenankan membuat keributan
9. Peserta PKL harus disiplin dan berlaku sopan dilingkungan kerja
10. Pesertan PKL tidak diperkennakan keluar dari program pelatih
sebelum batas akhir waktu yang ditentukan.

9
Struktur organisasi

Struktur Organisasi PT.(Persero) Angkasa Pura 1 Cabang Bandara SAMS


Sepinggan Balikpapan

10
Struktur Organisasi ATNOS

11
D. Peralatan yang menjadi tanggung jawab ELBAN
1. Telephone (IP Phone&Analog)

IP PHONE adalah telepon berbasis IP yang memungkinkan panggilan


telepon yang akan dilakukan melalui jaringan IP seperti internet. IP PHONE
seperti telepon sederhana dengan perangkat lunak berbasis softphones atau
bertujuan agar dibangun perangkat keras yang banyak muncul seperti telepon
biasa.

2. Handy Talky (HT)

Handy Talky disebut secara singkat HT adalah sebuah alat, komunikasi


yang bentuknya mirip dengan telepon genggam yang dapat mengkomunikasikan
dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio dan sering dipakai

12
untuk komunikasi yang sifatnya sementara karena salurannya dapat diganti-ganti
setiap saat.

3. Master Clock System

Master Clock System adaalah jam yang menggunakan jaringan kabel


computer (Ethernet) yang telah banyak tersedia perkantoran-perkantoran. System
Master Clock berupa NTP server yang bisa dihubungkan ke GPS satelit untuk
mensinkronisasikan waktu secara Real-Time. Master Clock bisa terkoneksi
dengan internet agar NTP server tersebut dapat di share secara serempak untuk
keperluan satu referensi waktu dalam sebuah jaringan data.

System ini sangat cocok diterapkan untuk pencatatn waktu yang tepat dan
akurat semua jam di lingkungan Bandara Udara, Stasiun Kereta Api, dan tempat
umum lainnya yang menghendaki ketepatan waktu dan tersinkronisasi semua jam
yang ada.

4. FIDS (Flight Information Display System)

13
FIDS merupakan suatu system informasi yang ada di Bandara Udara yang
membantu dalam management penumpang baik keberangkatan (Departure),
Transit, atau Kedatangan (Arrival) baik Domestic maupun Internasional. System
ini bekerja dengan memanfaatkan fasilitas jaringan computer/network yang ada
dibandara. Selain untuk memanagement penumpang, system ini juga berguna
untuk menginformasikan kepada pengunjung bandara non-penumpang tentang
suatu status penerbangan. Data yang ditampilakn meliputi:

• Nomor penerbangan/Flight Number\


• Maskapai/Airlane
• Jadwal kedatangan/keberangkatan (Arrival/departure)
• Asal/tujuan (Origin/Destination)
• Keteranga/Remark

5. MATV

14
MATV adalah singkatan dari Master Antena Televisi, yaitu sebuah system
distribusi sinyal siaran televise. System ini biasa dipasang pada suatu gedung yang
memiliki banyak kamar. Seperti apartemen, hotel, rumah sakit dan perkantoran.

6. PAS (Public Address System)

Public Address System adalah peralatan yang berfungsi untuk memberikan


informasi tentang kegiatan jasa angkatan udara seperti pemberitahuan jadwal
keberangkatan, pembatan, penyaji selingan dan lain sebagainya.

7. BMID

15
BMID merupakan sebuah aplikasi pada Tab yang berguna untuk
menampilkan First Baggage dan Last Baggage yang akan ditampilkan di Flight
Information Display System (FIDS) diarea Belt.

8. HHMD (Hand Held Metal Detector)

Hand Held Metal Detector adalah salah satu peralatan yang dipergunakan
dalam system keamanan di Bandar Udara dan berfungsi sebagai alat pendeteksi
benda-benda metal yang dapat membahayakan keselamatan penerangan. Seperti:
senjata api, senjata tajam dan berbagai macam alat yang dibawa oleh calon
penumpang pesawat udara.

9. X-Ray Cabin

16
X-Ray adalah peralatan keamanan untuk mendeteksi barang-barang
berbahaya yang dibawa oleh penumpang menuju pesawat terbang tanpa membuka
kemasannya, yang menggunakan system Sinar X. Barang yang diperiksa dapat
dilihat pada layar monitor baik hitam maupun berwarna dalam bentuk gambar
yang sebenarnya. Sinar X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang yang cenderung sanngat pendek. Akan tetapi, memiliki energy
yang sangat besar. Sinar X juga mempunyai daya tembus yang sangat tinggi.

10. WTMD (Walk Through Metal Detector)

Walk Through Metal Detector adalah alat yang digunakan untuk


mendeteksi semua jenis metal, yang berbentuk seperti sebuah kusen pintu
yang dilengkapi Metal Detector yang mampu menjangkau hingga 33 zona
(target lokasi). Hal ini memungkinkan alat ini dapat mendeteksi seluruh
bagian dari kepala hingga kaki dari sisi kiri hingga kanan dengan akurat.
Sensitivitas sensor yang tertanam pada setiap sisi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan.

17
WTMD merupakan seperangkat peralatan detector yang khusus
digunakan untuk mendeteksi semua jenis metal dan dimaksudkan untuk
mendeteksi penumpang pesawat udara yang membawa benda-benda metal,
yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan, seperti: senjata api,
senjata tajam, barang yang illegal dan berbagai macam benda yang
berbahaya lainnya.
11. HBS (Hold Baggage Screening)

Hold Baggage Screening merupakan sebuah softwere untuk


mengntrol barang yang akan masuk pada bagasi pesawat pada X-Ray
bagasi dan dengan menggunakan SCADA sebagian control
perpindahan barang dan untuk mengetahui posisi penempatan barang
tersebut. HBS mengubah pola check-in penumpang,seluruh
pemekriksaan penumpang,bagasi termasuk boarding pass dikemas jadi
satu menggunakan scan barcode.Barcode inilah yang akan terintegrasi
pola bagasi(Baggage Handling System)

12. Access Card

18
Access Card merupakan kartu yang berfungsi untuk mengakses area
tertentu, biasanya dikantor, bank, pemerintahan dan gedung-gedung dengan
keamanan tinggi. Biasanya memiliki teknologi magnetic card, barcode, ataupun
RFID. Access Card ini digunakan untuk door access atau ijin masuk pada
ruangan-ruangan tertentu dimana pintu-pintu ruangan tersebut sudah terpasang
dengan perangkat door access.
13. CCTV

Close Circuit Television (CCTV) merupakan salah satu perangkat peralatan


keamanan yang menggunakan system ‘Remote Eyes’ untuk
menjaga,mengawasi,observasi,ataupu memonitor suatu area atau lokasi
tertentu dengan menempatkan sejumlah kamera yang terhubung dengan
system switcher dan control,dimana operator dapat memonitor situasi dan
kondisi pada area atau lokasi tersebut melalui layar monitor.

19
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian CCTV
CCTV adalah sebuah alat yang dapat melakukan perekaman kejadian atau sebuah
peristiwa tanpa menggunakan operator. Adapun sinyal yang ditangkap CCTV bersifat
tertutup atau tidak di distribusikan lagi ke publik layaknya siaran televisi.

Biasanya kamera CCTV ini digunakan untuk memberikan pengawasan penuh


pada sebuah area secara otomatis tanpa menggunakan petugas dalam pelaksanaannya
seperti pertokoan, perumahan, lalu lintas, perkantoran dan sekolahan.

Kamera pengintai ini ada yang hanya bisa menampilkan apa yang sedang terjadi
dan ada juga yang bisa menyimpan aktivitas yang terjadi dihadapannya. Kedua opsi
tersebut diserahkan pada keinginan dan kebutuhan dari si pengguna
B. Sejarah CCTV

CCTV pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur asal jerman bernama Leon
Theremin. Akan tetapi di Indonesia sendiri penggunaannya baru meluas beberapa
tahun belakangan ini.

Leon Theremin adalah seorang ahli fisika yang berasal dari Rusia. Pada Bulan
Juni tahun 1927, Leon pertama kali mengenalkan sistem CCTV meski belum
sepenuhnya memiliki sistem seperti saat ini. sistem ini merupakan sistem yang
diminta oleh pihak Uni soviet untuk pertahanan.

Pada awalnya sistem dari CCTV ini akan membutuhkan operasional secara
manual dengan menggunakan scanning-transmitting camera. Selain itu sistem ini
juga membutuhkan wireless gelombang pendek yang terdiri dari transmitter dan
receiver.

Selain itu, penggunaan sistem CCTV ini juga digunakan oleh Nazi, jerman pada
tahun 1942. Sistem ini merupakan sistem yang diinstall oleh Siemens AG dan juga
test Stand VII. Fungsinya adalah untuk melakukan pengawasan terhadap
peluncuran roket V-2.

Lalu bagaimana penggunaan dari CCTV ini secara umum. Penggunaan dari CCTV
ini secara umum dilakukan oleh Amerika Serikat. Penggunaan CCTV secara luas
dan secara umum dilakukan mulai tahun 1949 oleh sebuah perusahaan yang
disebut dengan Vericon.

20
C. Fungsi CCTV
Fungsi CCTV adalah sebuah perangkat sistem yang didesain secara khusus untuk
meningkatkan keamanan, pengawasan dan juga sebagai kamera pengintai.

Pada dasarnya CCTV adalah sebuah perangkat keamanan yang dapat digunakan
secara luas baik itu untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan publik.
CCTV yang digunakan untuk publik bisa digunakan di banyak area. Salah satu
area paling banyak CCTV adalah area jalanan.

CCTV di Indonesia saat ini juga sudah banyak digunakan untuk publik karena
penggunaan dari CCTV sebagai pengintai laju kendaraan apakah sudah sesuai
dengan aturan atau belum. Sedangkan untuk kebutuhan pribadi CCTV ini
memiliki lebih banyak tujuan.

Penggunaan CCTV untuk keperluan pribadi bisa dilakukan untuk pengawas


rumah, toko, dan masih banyak lagi yang lainnya. selain itu, CCTV juga bisa
digunakan sebagai bukti dari sebuah tindak kejahatan jika ada yang tertangkap
kamera tersebut.

Penggunaan CCTV awalnya cukup banyak diperdebatkan. Banyak yang bingung


apakah penggunaan dari CCTV ini adalah hal yang legal atau tidak. Penggunaan
dari CCTV pada dasarnya adalah legal jika dilakukan berdasarkan dengan aturan
yang berlaku.

Contohnya, penggunaan CCTV untuk pengawasan area di sekitar rumah, untuk


pengawasan toko dan lain-lain. Jika penggunaan CCTV di lakukan pada area
pribadi seperti di kamar hotel maka penggunaan CCTV ini bisa disebut ilegal.
D. Jenis Jenis CCTV
Untuk tipenya, CCTV yang ada di pasaran bisa ditemukan dalam 2 jenis. jenis
CCTV ini adalah jenis CCTV analog dan CCTV dengan ip camera. keduanya
dibedakan berdasarkan cara kerjanya serta memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.

21
1. CCTV analog

CCTV analog adalah salah satu jenis CCTV yang paling lama ada di pasaran.
CCTV ini merupakan CCTV yang bekerja dengan cara manual.
Untuk kelebihannya, biasanya CCTV analog memiliki harga yang lebih murah
dan memiliki sistem yang tidak rumit. Sayangnya jenis CCTV ini rawan karena
memori atau video simpanan bisa saja hilang karena dicuri.
2. CCTV dengan ip camera

Untuk CCTV dengan ip camera biasanya bekerja dengan menggunakan


sambungan internet. Hal ini menyebabkan penyimpanan dari kamera CCTV ini
menjadi lebih aman. Akan tetapi jenis CCTV ini tetap memiliki kekurangan yaitu
dari segi harganya yang cukup mahal.

22
Kelebihan lain dari jenis CCTV ini adalah mengenai hasil gambar yang
dihasilkannya. Biasanya kamera dengan ip ini akan menghasilkan gambar yang
lebih jernih karena resolusinya yang lebih tinggi.

E. Cara Kerja CCTV


Cara kerja CCTV analog bekerja dengan merekam dan menyimpan video mereka
di memori yang ada di CCTV tersebut. berbeda dengan CCTV ip camera yang
menyimpan video mereka di internet sehingga lebih aman.
Selain itu CCTV dengan kamera IP biasanya di install dengan sistem yang besar
dan tersambung antara satu dengan yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
penggunaan CCTV dengan kamera ip memang lebih banyak digunakan untuk
kebutuhan perusahaan.

23
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dengan dibuatnnya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini,dapat


saya simpulkan bahwa selama 3 bulan saya melaksanakan praktir kerja
lapangan (PKL) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan,saya medapatkan banyak
pengalaman serta ilmu yang sangat bermanfaat untuk saya.
Saya dapat mengetahui peralatan-peralatan elektronika yang ada di
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan saya juga dapat
mengetahui cara memperbaiki alat-alat tersebut jika terjadi kerusakan.Tidak
hanya itu,saya juga dapat merasakan dunia kerja dan cara beradaptasi di
lingkungan kerja serta berkomunikasi yang baik dengan rekan kerja lainnya.

B. SARAN

a. Saran untuk pihak perusahaan

1) Lebih mempermudah pihak sekolah untuk peluang penerimaan Praktik


Kerja Lapangan.
2) Memberikan pemahamanlebih tentang peralatan yang menjadi
tanggung jawab ELBAND kepada peserta pkl
3) Karyawan dapat meningkatkan kedisplinan dan memberikan contoh
yang lebih baik
4) Selalu meningkatkan hubungan yang harmonis antara karyawan dan
peserta PKL
b. Saran untuk Pihak Sekolah

1) Pihak sekolah dapat memberikan pembekalan materi yang cukup


sebelum Siswa/Siswi melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
2) Pihak sekolah dapat memberi pengawasan yang baik kepada
Siswa/Siswa yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
3) Pihak sekolah dapat mengunjungi perusahaan yang berkaitan untuk
mengontrol Siswa/Siswi yang sedang melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di perusahaan
4) Pihak sekolah harus dapat memiliki hubungan yang baik dengan
perusahaan.

24
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PKL

Memperbaiki CCTV

25
Mengecek Kabel Telpon

Mengecek Tab Bagasi

Mengecek Telpon di AVIO 11

26
Memonitor CCTV

27
Tab Bagasi

28

Anda mungkin juga menyukai