Anda di halaman 1dari 21

PENANGANAN PENUMPANG & PENGARUH

PPKM DARURAT JAWA-BALI


DI BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Mencapai derajat diploma satu
Program Studi D-1 Ground Handling

Disusun oleh:

NI LUH OKI DAMAYANTI

20050537
PROGRAM STUDI
DIPLOMA 1 GROUND HANDLING
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
Kata Pengantar

Ungkapan hati penulis tentang apa yang telah dikerjakan, dan apa yang telah
diperoleh dari semua pihak.
1. Kepada Ketua STTKD
2. Kepada Kepala Program Studi D-1 Ground Handling
3. Kepada Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
4. Kepada Pejabat dari Instansi
5. Dan pihak lain

Yogyakarta, 10 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN DARI INSTANSI TEMPAT PKL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN MOTTO/PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
INTISARI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang..........................................................................................................
..................
1.2. Perumusan
Masalah............................................................................................................
.........
1.3. Batasan
Masalah............................................................................................................
..............
1.4. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.5. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.6. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/ORGANISASI
2.1. Sejarah Perusahaan/Organisasi
2.2 Ruang Lingkup Kerja Perusahaan/Organisasi
2.3 Arah Pengembangan Perusahaan/Organisasi
2.4. Struktur Perusahaan/Oraganisasi
................................................................................................
BAB III LANDASAN
TEORI..........................................................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN..................................................................................................
...............
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

1.1 Latar Belakang


Transportasi udara adalah moda transportasi yang beroperasi di udara.
Saat ini system transportasi udara menjadi semakin maju dan sangat berperan
terhadap perkembangan perekonomian suatu Negara. Sudah menjadi tugas dan
kewenangan transportasi udara untuk melayani seluruh wilayah nusantara
terutama yang berkaitan dengan percepatan arus informasi, barang, penumpang
dan lain sebagainya. Alasansaya memilih judul PENANGANAN PENUMPANG
BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI PADA SAAT PPKM JAWA-BALI
Karena sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui jalannya penanganan
penumpang di masa PPKM dan tentunya sangat informatif untuk mengetahui
syarat-syarat melakukan perjalanan udara di masa PPKM.
Pada masa pandemi saat ini tentunya sudah mempersulit dunia penerbangan
untuk memperlancar jalannya arus penerbangan dan ditambah dengan adanya
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) JAWA-BALI yang
diumumkan pada awal Juli 2021. Dengan adanya keputusan pemerintah tersebut
tentunya di dunia penerbangan lebih memperketat syarat penerbangan, agar
dunia penerbangan di Indonesia aman dan sasuai protokol kesehatan di masa
pandemi covid 19.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara penanganan penumpang pada saat pandemi covid-19 dan
masa PPKM DARURAT JAWA-BALI ?
2. Apa saja syarat atau dokumen penerbangan pada masa PPKM JAWA-BALI ?
3. Efek PPKM darurat JAWA-BALI bagi perusahaan dan penumpang.
1.3. Manfaat PKL
Setelah pelaksanaan PKL, terdapat beberapa kegunaan yang didapat oleh
praktikan kerja lapangan secara langsung , sebagai tempat praktikan menimba
ilmu, dan PT. Gapura Angkasa sebagai tempat praktikan PKL, antara lain:

1. Bagi Praktikan atau penulis :


a. Terjalin relasi dan hubungan baik antara praktikan dengan pihak perusahaan.
b. Mengetahui dan mempraktikan langsung pekerjaan yang berhubungan dengan
Ground Handling
c. Melatih etos kerja, tanggung jawab, dan disiplin dalam
menghadapi dunia kerja.
d. Mengetahui dan mempraktikan langsung pembelajaran yang di dapatkan di
kampus STTKD Yogyakarta.

2. Bagi STTKD YOGYAKARTA:


a. Terjalin hubungan baik dengan tempat praktikan bekerja, yaitu PT. Gapura
Angkasa
b. Melahirkan generasi lulusan D1 Ground Handling yang telah
siap menghadapi lapangan dan persaingan kerja yang sesungguhnya.

3. Bagi PT. Angkasa Pura


a. Terjalinnya hubungan baik dengan praktikan dan STTKD Yogyakarta.
b. Sebagai bentuk pengabdian perusahaan terhadap masyarakat dengan memberi
kesempatan mahasiswa untuk melakukan PKL
sebagai pelatihan persiapan memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4. Tujuan PKL


1. Mengetahui Bagaimana cara penanganan penumpang pada saat pandemi
covid-19 dan masa PPKM DARURAT JAWA-BALI

2. Mengetahui Apa saja syarat atau dokumen penerbangan pada masa PPKM
JAWA-BALI
3. Mengetahui Efek PPKM darurat JAWA-BALI bagi perusahaan dan
penumpang dan persentase penumpang pada masa PPKM

1.5. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini hal yang akan dijabarkan ialah mengenai Latar Belakang yang
Memuat alasan pemilihan topik PKL sehubungan dengan isu terkini dalam
kondisi dan relevansi dunia kedirgantaraan, Perumusan dan Batasan Masalah
yang memuat pokok permaslahan yang akan dibahas, permasalahan yang ada di
lapangan waktu survei, sejauh mana masalah yang akan di bahas atau ruang
lingkup dari masalah yang dihadapi, Manfaat PKL yang berisi tentang manfaat
kegiatan yang diperoleh melalui PKL tersebut, Tujuan PKL yang menjelaskan
tujuan dari pelaksanaan PKL, pihak-pihak mana yang menggunakan dan hal-hal
apa saja yang akan dilakukan, dan Sistematika Penulisan
Berisi gambaran secara garis besar dari keseluruhan Bab di dalam Laporan PKL.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Pada bab ini akan membahas atau menggambarkan tentang sejarah singkat
perusahaan PT. GAPURA ANGKASA, kamudian menjabarkan ruang lingkup
perusahaan PT. GAPURA ANGKASA, Dan struktur Perusahaan PT. GAPURA
ANGKASA.

BAB III LANDASAN TEORI


Pada bab selanjutnya hal yang akan dijelaskan ialah mengenai dasar – dasar teori
yang menjadi acuan penulis dalam membuat laporan magang baik itu yang ada
pada inti permasalahan maupun yang ada pada tujuan selama magang dilakukan.
Landasan teori ini nantinya akan penulis gunakan dalam meyusun Bab III yakni
analisis deskriptif.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah perusahaan

Gapura adalah perusahaan patungan yang didirikan pada tanggal 26 Januari 1998 oleh
tiga BUMN yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan
PT Angkasa Pura II (Persero), yang bergerak dibidang usaha jasa ground handling dan
kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandar udara.

Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia melaksanakan ground handling


sendiri, namun mengingat kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang
optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan, kehandalan dan ketepatan
waktu, maka Garuda menyerahkan kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat
berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah asal mula pendirian PT
Gapura Angkasa.
Per tanggal 21 Nopember 2019 struktur kepemilikan saham Gapura Angkasa adalah
Angkasa Pura II (46,62%), Garuda Indonesia (45,62%), dan Angkasa Pura I (7,76%

Visi dan misi PT. Gapura Angkasa

1. Visi dari perusahaan adalah mewujudkan mutu pelayanan prima jasa ground
handling sesuai dengan standart IATA, sehingga perusahaan dapat berdiri sejajar
dengan perusahaan besar yang berskala internasional.

2. Misi dari PT Gapura Angkasa adalah ikut meningkatkan kelancaran dan usaha
penunjang kegiatan penerbangan di kawasan bandar udara seperti :

a. Pelayanan jasa yang handal dan berkemampuan tinggi dengan memperhatikan aspek
keselamatan, kehandalan, tepat waktu dan kepuasan pelanggan

b. Keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

c. Mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa dirgantara, professional dan mampu
mengikuti perkembangan teknologi dan moda transportasi udara.

d. Mendorong partisipasi BUMN, swasta dan koperasi sebagai penunjang kegiatan


penerbangan di bandar udara.
2.2. Ruang lingkup kerja perusahaan/organisasi

PT Gapura Angkasa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha penunjang


kegiatan di bandara merupakan perusahaan jasa layanan Ground Handling yang
meliputi jasa pelayanan menyeluruh pre-flight sampai post-flight bagi pelanggan yaitu
perusahaan penerbangan baik domestik maupun internasional bagi para penumpang

Pelayanan yang diberikan kepada customer (airport) oleh PT Gapura Angkasa secara
garis besar dibagi tiga yaitu :

1. Passenger and baggage handling


2. pelayanan pre flight sampai post flight. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
unit ini terbagidalam beberapa bagian yaitu :
a. Check-in counter adalah tempat pelaporan penumpang dan bagasinya,
b. Boarding gate adalah ruang tempat tunggu penumpang yang akan naik ke
pesawat,
c. Lost and found adalah tempat untuk melapor jika penumpang mengalami
kerusakan pada bagasinya, kehilangan bagasinya, dan sebagainya.

2. Operation, terdiri dari unit-unit :

a. Departemen control adalah unit kerja di jajaran apron PT Gapura Angkasa yang
bertugas memonitor dan mengkoordinasi pelaksanaan seluruh operasional penerbangan
yang ditangani oleh PT Gapura Angkasa di bandara.

b. Load control adalah unit kerja di jajaran apron PT Gapura Angkasa yang bertugas
mempersiapkan, mengontrol dan membuat dokumen muatan pesawat.

c. Load master adalah staf yang bertugas menaikkan dan menurunkan muatan dari dan
ke compartmentpesawat,

d. Ramp handling, adalah unit kerja di jajaran apron PT Gapura Angkasa yang bertugas
sebagai koordinator pelaksanaan handling pesawat di apron

3. Kargo, terdiri dari unit-unit :

PT. Gapura Angkasa melaksanakan pelayanan pengiriman kargo yang dimulai dari
proses penerimaan, storage dan pemberangkatan kargo (Outgoing dan Incoming Cargo).
Adapun airlines yang dilayani atau menggunakan jasa PT. Gapura Angkasa Cabang
Bandar Udara Internasional Adai Sucipto Yogyakarta, antara lain :

1. Garuda Indonesia (GA)

2. Malaysia Airlines (MH)

2.3. Struktur Perusahaan/organisasi

Di dalam mengoperasikan perusahaan,harus teratur dan terkoordinir. Setiap perusahaan


pasti mempunyai bagan organisasi.Struktur organisasi ini sangat penting dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Kantor PT Gapura Angkasa cabang Batam dipimpin oleh seorang General Manager
(GM).Umumnya, GM mempunyai kekuasaan mutlak. Dalam melaksanakan tugasnya,
General Manager dibantu oleh empat (4) manager seperti Manajer Internal Service,
Manajer Operation, Manajer technic, dan Manajer finance.

Setiap manajer di unitnya masing-asing selalu dibantu oleh supervisor. Mereka selalu
bekerja sama dan selalu bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka, untuk membuat
perusahaan lebih su ksesdan kualitas semakin meningkat.

1. Struktur Organisasi PT. Gapura Angkasa


2. GENERAL MANAGER
3. 2. Uraian Tugas
1. General Manager memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan umum dan teknik perusahaan dalam hal kargo,
bagasi,pos, pelayanan terhadap pesawat udara, fasilitas dan medium operate,
keamanandan juga administrasi umum dan keuangan dalam branch level.
2. Mengobservasi, mengontrol, mengevaluasi pelaksanaan konstruksi.
3. Passing on construction of administration all aspect in branch area.
4. Compiling arrangement work dan perencanaan kerja konstruksi di
lapangan daribagasi, kargo, pos, pelayanan pesawat udara, fasilitas dan medium
operate,keamanan, dan juga administrasi keuangan dan umum di level bawah. 5.
Mengkoordinasikan pendelegasian perusahaan.
6. Melakukan koordinasi dengan institusi di dalam dan di luar lingkunga
PT Gapura Angkasa demi kelancaran kerja.
7. Meningkatkan saran dan pertimbangan kepada dewan direktur tentang
pelaksanaan tugas bawahan.
8. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dewan direktur.

2. Internal Service Manager

Internal Service Manager memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan umum dan teknis yang berhubungan dengan bagian


umum dan administrasi.

2. Menyusun rencana kerja di bagian umum dan administrasi.

3. Mengeluarkan administrasi konstruksi semua elemen di lingkungan administrasi


dan umum.

4. Mengobservasi, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi di bagian


umum dan administrasi.

5. Mengurus korespondensi, penerimaan, pajak retribusi, distribusi, managing office.


6. Mengeluarkan bahan-bahan untuk perawatan dan cadangan.

M7. Mengatur transportasi di darat.

8. Mengatur pertemuan-pertemuan dan acara-acara.

3. Operation Manager

Operation Managermemiliki tugas-tugas sebagai berikut:


1. Mengaktualisasikan kebijakan teknik dan humas dalam hubungan

dengan perwakilan, akomodasi, load control, depco, ULD control,

ramp handling,flight operation, transport darat, pengawasan

adminstrasi, keselamatan kerja.

2. Mengatur rencana kerja dalam operasional meliputi, perwakilan,

akomodasi,load control, depco, ULD control, ramp handling, FO,

transpor darat, pengawasan dan administrasi, keselamatan kerja.

4. Technic Manager
Technic Manager memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengaktualisasi kebijakan teknis dan humas dalam hal pelayanan

pesawat

meliputi pelayanan bahan bakar dan oli, perawatan pesawatan dan

kualitas kontrol.

2. Mengatur rencana kerja dalam pelayanan pesawat meliputi bahan

bakar,

perawatan, dan kualitas kontrol.

3. Membuat konstruksi administrasi untuk semua elemen di lingkungan

kerja.

4. Mengobservasi, mengontrol, dan mengevaluasi pelayanan pesawat,

bahan bakar dan oli, dan perawatan pesawat.

5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan dalam hal

mengadakan

fasilitas untuk mendukung kinerja pelayanan yang bagus. 5. Finance

Manager

Finance Managermemiliki tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengatur rencana keuangan di kantor cabang.

2. Mengobservasi, mengontrol, dan mengevaluasi

pelaksanaan konstruksi

dalam hal

keuangan.

3. Berkoordinasi dengan lembaga di dalam dan di luar

lingkungan PT Gapura Angkasa.


4. Mengaktualisasi kebijakan teknis dan humas dalam hubungan dengan

keuangan.

3. BAB III LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pelayanan


Pelayanan adalah menolong untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan
oleh orang lain diantaranya adalah pembeli ataupun pelanggan. Pelayanan dapat
diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan orang lain itu
sendiri. Pertolongan tersebut dapat membantu orang lain untuk bisa mengatasi
masalahnya.
Pelayanan adalah kegiatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak lain yang
tidak berwujud hanya bisa dirasakan oleh pihak yang menerima jasa. Dan
kegiatan tersebut berbentuk suatu produk fisik yang tidak berbentuk barang
tetapi berbentuk perilaku, Kotler (1997:464) menyatakan:
A service is any act or performance that one party can offer to another that is
essentially intangible and do not in the ownership of anything. Its production
may not be tied to a physical product.
Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksinya dapat dikaitkan atau dikaitkan
pada suatu produk fisik.
Pelayanan atau jasa adalah aktivitas yang dapat memenuhi kepuasan setiap orang
yang membutuhkannya. Dan memberikan manfaat kepada pengguna jasa atau
konsumen yang memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda. Tidak dapat ditentukan
dengan satu pihak, hanya dapat ditentukan oleh pihak yang dilayani dan yang
melayani jasa tersebut, Sugiarto (2002:36)menyatakan :

Jasa adalah merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan.


Sementara pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, penumpang, klien, pembeli,
dan lain- lain) yang tingkat pemuasnya hanya dapat dirasakan oleh orang yang
melayani maupun dilayani.
Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan satu pihak terhadap pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan yang harus dipenuhinya dari pihak yang membutuhkan
pelayanan dari suatu perusahaan, Moenir (1992:16) menyatakan,“ pelayanan
adalah rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau jasa yang
mereka dapatkan dari suatu perusahaan”.
Pelayanan adalah setiap pekerjaan yang disediakan untuk bertemu langsung
dengan masyarakat. Produk yang dihasilkan berupa barang atau jasa. Pelayanan
yang diartikan adalah produk yang tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat
dimiliki dan hanya dapat dimanfaatkan oleh konsumen, Undang – Undang
nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyatakan :
Pelayanan adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Produk yang
dihasilkan berupa barang (goods) maupun jasa (services). Menurut Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 1999, yang diamksud dengan barang (goods) adalah
setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak
bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen (Pasal
1 Ayat 4 UU No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen).
Pelayanan adalah sikap melayani atau tindakan nyata kepada setiap pelanggan,
yang aktif, tanggap dan peduli terhadap kebutuhan orang lain bukan
menghindarinya. Disertai dengan senyuman yang ramah dan ikhlas dan dengan

perilaku yang sopan dan baik, tidak dilakukan dengan sikap keterpaksaan,
Suharto (2009: 56) menyatakan :
1. Sebuah kata kerja yang bersifat aktif bukan pasif dinamis bukan statis,
proaktif bukan reaktif, tanggap dan peduli terhadap orang lain bukan cuek, mau,
mau menolong orang lain bukan diam atau menghindar.
2. Suatu tindakan nyata dan segera untuk menolong orang lain (pelanggan, mitra
kerja, mitra bisnis, dan sebagainya), disertai dengan senyuman yang ramah dan
tulus.
Pelayanan adalah sebuah usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada
orang lain atau pelanggan yang berupa materi maupun tidak materi agar
mempermudah orang lain untuk menyelesaikan masalahnya, Suparlan
(2002:35)menyatakan,“pelayanan ialah sebuah usaha pemberian bantuan
ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga non
materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu sendiri”.
Pelayanan adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan kepada pelanggan yang
bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan produk yang berbentuk jasa,
Sutardi dan Budiasih (2003:20) menyatakan, “pelayanan adalah kegiatan yang
diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan
yang diberikan secara memuaskan”.
Pelayanan adalah kegiatan melayani yang menharapkan citra yang baik yang
diberikan pelanggan terhadap karyawan.Pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan adalah pelayanan yang berkualitas dan sangat berguna bagi
konsumen, Maddy (2009:86) menyatakan “pelayanan adalah pelayanan terbaik
dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan kata lain pelayanan
adalah suatu

pelayanan yang memenuhi standar kualitas, karena dituntut sesuai dengan


harapan dan kepuasan pelanggan atau masyarakat”.
Pelayanan adalah kepedulian karyawan dalam memenuhi kebutuhan para
pelanggan yang memerlukan pelayanan jasa yaitu dengan memberikan fasilitas,
memberikan kemudahan dalam mewujudkan kepuasan pelanggan, Barata
(2003:27)menyatakan “pelayanan adalah kepedulian pada pelanggan dengan
memberikan pelayanan yang terbaik untuk memfasilitasi kemudahan dan
pemenuhan kebutuhan dalam mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu
loyal terhadap organisasi”.
Pelayanan adalah kegaiatan inti yang dilakukan untuk memenuhi dan
mempermudah masalah yang diperlukan oleh konsumen maupun pelanggan
yang membutuhkan layanan.Kegiatan ini kegiatan yang langsung berhubungan
dengan masyarakat, Sutarno (2006: 90) menyatakan “pelayanan adalah salah
satu kegiatan utama dimana pelayanan tersebut merupakan barometer
keberhasilan perusahaan. Kegiatan tersebut memberikan pelayanan terbaik
sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberian informasi”.
Pelayanan adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam interaksi
langsung antar sesorang dengan orang lain atau mesin secara fisik yang
bertujuan untuk menyediakan kepuasan pelanggan, Sampara (2000:25)
menyatakan, “pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan”.
2.2 Pengertian Penumpang
Penumpang atau passangers adalah setiap orang yang diangkut ke dalam alat
pengangkut yang melakukan perjalanan dengan tidak hanya dengan satu orang
melainkan dengan banyak orang dengan aturan yang berlaku dan mengikuti
prosedur peraturan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, Damadjati, (1995:9)
menyatakan, ”penumpang adalah setiap orang yang harus diangkut di dalam
pesawat udara ataupun alat pengangkutan lainnya, atas dasar persetujuan dari
perusahaan ataupun badan yang menyelenggarakan angkutan tersebut”.
Penumpang adalah pembeli produk yang disediakan ataupun diperjual belikan
dari sebuah perusahaan baik berupa barang maupun jasa. Yang harus di layani
dengan sebaik-baiknya oleh para pelayan yang menyediakan produk barang
ataupun jasa, Yoeti(1999:12)menyatakan, “penumpang adalah pembeli produk
dan jasa pada suatu perusahaan adalah pelanggan perusahaan barang dan jasa
mereka dapat berupa seseorang (individu) dan dapat pula sebagai suatu
perusahaan”.
Penumpang adalah orang yang menumpang di alat transportasi seperti bus,
pesawat, maupun alat transportasi lainnya yang tidak memiliki wewenang
banyak hanya menumpang di alat transportasi tersebut, Wikipedia menyatakan,
“penumpang adalah seseorang yang hanya menumpang baik itu di pesawat,
kereta api, bus, maupun jenis transportasi lainnya, tetapi tidak termasuk awak
yang mengoperasikannya. http://id.m.wikipedia.org.com/defenisi-penumpang-
menurut- paraahli.html.minggu/13.45.

Penumpang adalah seseorang atau invididu yang menggunakan produk jasa


transportasi ke tempat tujuan yang ingin ditujunya.Penumpang dapat diartikan
juga hanya orang yang menumpang di dalam alat transportasi dan tidak memiliki
hak memiliki alat transportasi tersebut, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997:15) menyatakan “penumpang adalah individu yang menggunakan jasa
moda transportasi. Penumpang diartikan sebagai orang yang menumpang atau
orang yang naikke dalam sesuatu seperti kereta, kapal, pesawat,dll”.
Pengertian penumpang sangatlah luas maka dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan penumpang dapat diartikan seseorang (individu) dan satu perusahaan
(kelompok) yang menggunakan jasa angkutan untuk suatu perjalanan tertentu
dengan mengeluarkan sejumlah uang sebagai imbalan bagi pengangkut dengan
kata lain dapat didefenisikan orang telah membeli tiket, berarti orang yang
melakukan perjalanan dengan menggunakan alat transportasi yang disediakan
oleh pihak pengangkutan atau perusahaan niaga dan terikat kontrak dan
persetujuan dengan pengangkut tertera di dalam tiket dengan pengangkut selama
perjalanan.
2.3 Jenis Jenis Penumpang
1. Penumpang biasa yaitu penumpang yang dapat melakukan perjalanan dan
melakukan proses keberangkatan sendiri tanpa membutuhkan bantuan siapapun
2. Penumpang khusus (special passenger) yaitu penumpang yang memiliki
kondisi fisik dan mental, status sosoal ekonomi, kedudukan, jabatan,
pengaruhnya dikenakan latar belakang penumpang yang bersangkutan tersebut
atau Karena perusahaan

penerbangan menganggap penumpang tersebut perliu mendapatkan pelayanan


khusus.
Yang termasuk penumpang khusus adalah :Wheelchair Passenggers adalah
penumpang yang karena kondisi kesehatannya/keadaan fisiknya yang
memerlukan kursi roda untuk menuju ke pesawat atau sebaliknya. Stretcher
Passengers (penumpang yang ditandu) adalah Penumpang ini kondisi fisk dan
mentalnya memerlukan tandu alat bantu untuk memudahkan penumpang naik
pesawat/berada di dalam pesawat. Pengangkutan penumpang sakit ini harus
melalui proses penanganan standar yang disebut medical clearance atau medical
case disingkat MEDA, Unaccompanied Minor adalah fasilitas layanan
penerbangan tanpa didampingi orangtua. Dalam menggunakan fasilitas ini,
kondisi anak harus sehat jasmani dan rohani, Young Passenger Travelling Alone
(YPTA) adalah Penumpang Muda Bepergian Sendiri (Young Passenger
Travelling Alone / YPTA) yang berusia 12 - 16 tahun,VVIP (Very Very
important person) ,VIP (Very important person), CIP (Commercial Important
Person), Elderly Passengers adalah penumpang yang sudah berumur atau lansia,
Unruly Passengers "Penumpang yang tidak mau mengikuti peraturan setelah
diberitahu, Inadmissible Passenger adalah penumpang yang tiba dari suatu
penerbangan tetapu kedatangannya ditolsk oleh badan yang berwenang di
Negara tersebut, incapacitated Passenger adalah penumpang yang memerlukan
penanganan atau permintaan khusus melebihi penumpang lainnya karena
keadaan fisik, kesehatan atau mentalnya, Pregnant Passengers adalah
penumpang wanita hamil, Blind Passenger adalah penumpang yang mengalami
kebutaan, Obesitas

Passenger adalah penumpang yang memiliki berat badan melebihi batas/gemuk,


Pooling Two Children adalah penumpang yang berumur kecil atau anak kecil
yang ditempatkan dalam satu kursi.
2.4 Pengertian Ground Handling
Ground Handling berasal dari kata “Ground “ dan “handling”. Ground artinya
darat atau di darat, yang dalam hal ini di bandara (airport). Handling berasal dari
kata hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti
menangani, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran.
Handling berarti penanganan atau pelayanan service to service, sehingga pada
banyak kesempatan kita sering menjumpai pemakaian kata “Ground Service”.
Dan dalam banyak kasus, kita juga sering menemukan kata “Ground Operation”.
Baik “Ground Handling”, “Ground Service”, “Ground Operation”, maupun
“Airport Service”, pada dasarnya mengandung maksud dan pengertian yang
sama, yaitu merujuk kepada “suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang
berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut
bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat dan
pesawat terbang itu sendiri selama berada di bandara, untuk keberangkatan
(Departure) maupun untuk kedatangan atau ketibaan (arrival)”. Secara
sederhana, “Ground Handling” atau “Tata Operasi Darat” adalah pengetahuan
dan keterampilan tentang penanganan pesawat di apron, penanganan penumpang
dan bagasinya di terminal dan kargo, serta pos di cargo area.

Menurut Triyuni yang dikutip oleh Ginting (2013 : 5) Tata operasi darat atau
Ground Handling adalah “suatu kegiatan di Bandar terkait dengan pelayanan
perusahaan penerbangan (airlines) terhadap penumpang dan barang / bagasi pada
saat keberangkatan (Departure) dan kedatangan (Arrival). Selain itu juga
menangani Transit, Cancel, Transfer, Delay”.
2.5 Fungsi dan Tugas Ground Handling
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh bagian Ground Handling adalah : a.
Keamanan (Security)
Keamanan (Security) adalah kegiatan yang dilakukan pada saat penumpang
memasuki gerbang bandara atau pintu masuk kebandara. Dimana dilakukan
pengecekan terhadap penumpang mulai dari barang bawaan penumpang sampai
tiket penumpang.
b. Check-in Counter
Check-in Counter adalah Suatu tempat pelaporan seseorang penumpang yang
akan bepergian dari suatu tempat tertentu (origin) ke tempat tujuan (destination)
dengan menggunakan pesawat udara. Adapun tugas yang dilakukan oleh petugas
check-in couter adalah :
1) Mempersiapkan dokumen, formulir, dan item yang lainnya yang terkait
dengan penumpang dan bagasi penumpang seperti special request, special

information, connecting flight, boarding pass, baggage claim tag, passenger


manifest (passanger name list), excess beggage ticket.
2) Mengecek dokumen perjalanan seperti :
a) Tiket penumpang : melihat kota tujuan (from to), flight numer, class, carrier,
validity, booking status.
b) Kartutandapendudukpenumpang:melihatapaidentitaspenumpangdiKTP telah
sama dengan tiket penumpang.
c) Seat numer : Memperhatikan apakah penumpang sudah terlebih dahulu
memesan/request letak tempat duduk sebelum melakukan chek-in,
memperhatikan apakah penumpang melakukan perjalanan sendiri,
rombongan/group, atau dengan pasangan/keluarga.
3) Setelah memeriksa dokumen perjalanan penumpang, maka staf dapat
memberikan boarding pass kepada penumpang. Di dalam boarding pass tersebut
terdapat informasi seperti gate numer, seat numer, time departure, class, flight
numer, carrier. c. Boarding gate
Boarding Gate/Lounge : Tempat ruang tunggu penumpang yang akan naik ke
pesawat atau merupakan proses terakhir dari suatu pemberangkatan. Pada saat
penumpang memasuki pintu masuk keberangkatan, petugas/staff yang bertugas
di gate, akan memeriksa kembali dokumen penumpang. Dengan tujuan untuk
memastikan kembali apakah penumpang tersebut merupakan penumpang yang

akan berangkat menggunakan Garuda Indonesia sesuai rute atau tidak, dan
mencocokkan seat numer penumpang yang ada didalam boarding pass atau
transit card dengan information sheet, dan departure card.
d. Baggage Handling Unit
Baggage handling unit yaitu penanganan bagasi penumpang mulai dari
keberangkatan hingga bagasi tersebut tiba di negara tujuan keberangkatan.
Dalam hal ini, Baggage Handling Unit dibagi menjadi dua sub unit kerja yaitu:
Aircraft Baggage yang terdapat di terminal keberangkatan penumpang yang
mengurus semua bagasi penumpang yang akan dimuat ke dalam pesawat, dan
Lost and Found yang terdapat di terminal kedatangan penumpang yang
menangani bagasi penumpang yang hilang, rusak, atau terlambat tiba di negara
tujuan keberangkatan.
e. Operation
Operation merupakan suatu unit yang mengatur segala kegiatan yang berkenaan
dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat yang terkait dalam hal
pengontrolan masing-masing unit dan sub unit, menerima informasi kedatangan
pesawat, membuat loadsheet, dan juga bertugas sebagai flight coordinator dan
load control.
f. Line Maintenance
Line maintenance merupakan suatu unit yang bertugas mengadakan
pengecekan terhadap pesawat yang mengalami kerusakan, memberikan

perawatan, memberikan Ground Power terhadap pesawat yang memerlukannya,


hingga sampai pada pengecekan bahan bakar pesawat. g. Ramp Handling
Ramp handling merupakan suatu unit yang memberikan pelayanan di apron
(Apron Service) yang meliputi pelayanan loading dan unloading, cargo and mail
di pesawat berdasarkan load instruction, mencatat Stock terhadap pemeliharaan
unit load device (ULD) milik airlines, dan memberikan pelayanan dalam
penjemputan yang menggunakan bus.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.gapura.id/tentang-kami/?lang=id

http://tugasperkelompok.blogspot.com/2010/02/bab-iii-gambaran-umum-pt-
gapura-angkasa.html?m=1
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4597378/catat-syarat-penumpang-pesawat-
selama-ppkm-darurat-jawa-bali

Anda mungkin juga menyukai