Seminar Proposal
Disusun oleh:
Randhi Ariestiawan
181109477
YOGYAKARTA
2023
KATA PANGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan dan segalah Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Analisis kelayakan fasilitas
unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Di
Bandar Udara Komodo”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana. Keberhasilan penulisan skripsi ini tentu tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya.
Dalam Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada;
1. Ibu Vidyana Mandrawati, S.E, M.M., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta
2. Bapak Djoko Widagdo,M.Sc. selaku ketua program studi Diploma IV (empat)
Manajemen Transportasi Udara, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan
Yogyakarta
3. Ibu Yulia Aji Puspitasari, S.T .,M.M. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan arahan, masukan dan
motivasi dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan proposal dan
skripsi.
4. Seluruh Dosen dan Staff kampus STTKD Yogyakarta.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk selalu
tetap bersemangat.
6. Taruna/i Program Studi Manajemen Transportasi Udara Angkatan 2018.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis akan sangat berkenan menerima kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan penyusunan skripsi ini di kemudian hari.
.........
i
DAFTAR ISI
KATA PANGANTAR............................................................................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................4
D. Batasan Masalah.........................................................................................4
E. Manfaat Penelitian......................................................................................5
A. Landasan Teori...........................................................................................6
B. Penelitian Relevan.....................................................................................13
C. Kerangka Pemikiran.................................................................................20
A. Desain Penelitian.......................................................................................22
C. Jenis Data...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
ii
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Relevan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
iii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bisa dilihat dari fungsi Bandar Udara berdasarkan status dan penggunaannya,
Bandar Udara yang berkategori besar dan Bandar Udara yang berkategori
memiliki akses dan sistem dimana hal ini membutuhkan kemampuan sumber
satu unit kerja yang terdapat dalam struktur organisasi bandar udara. Unit ini
Unit ini masuk ke dalam bagian sistem bandar udara, sehingga bandar udara
1
harus mengayomi dan mengontrol agar unit tetap konsisten dan baik dalam
pengoperasiannya.
sebagai operator, dimana ketiga unsur ini yang menentukan kualitas dan
pesawat udara yang gagal melakukan take-off atau landing, serta insiden
dengan standar dan persyaratan pelayanan PKP-PK untuk bandar udara yang
2
melayani penerbangan sipil internasional dan/atau penerbangan domestik
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual of Standard Casr Part 139) Volume
(PKP-PK).
unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar udara wajib
dipersyaratkan.
Udara Komodo”.
3
B. Rumusan Masalah
ini meliputi:
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
Udara Komodo.
D. Batasan Masalah
4
2. Pengamatan yang dilakukan hanya fokus pada unit pertolongan
Komodo.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan judul penelitian diatas, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Perusahaan
5
kecelakaan untuk menimalisir dampak pada saat terjadinya accident dan
incident.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kelayakan
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012), Studi kelayakan bisnis adalah suatu
bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
pembelajaran yang dilakukan untuk menilai suatu usaha baru layak atau
2. Fasilitas
Fasilitas merupakaan sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
6
(Nirwana, 2014). Perusahaan jasa perlu mengembangkan pemahaman akan
adalah segala sesuatu yang ditempati dan dinikmati oleh karyawan dan
pengertian yang sama dan pada intinya yaitu fasilitas yang diberikan
1. Kondisi Fasilitas
2. Kelengkapan
3. Desain Interior
4. Desain Eksterior
penumpang.
7
Fasilitas pertolongan Kecelakaan dan Pemadam kebakaran (PKP-PK)
kebakaran.
3. PKP-PK
Kebakaran (PKP-PK) merupakan unit kerja yang wajib ada pada sebuah
maintenance dan latihan, salah satu tolak ukur dari keberhasilan Pelayanan
response time yang dimana respon tersebut harus selalu siap dan sigap
prioritas utama tetap pada bandar udara. Penanganan PKP-PK harus harus
8
berkaitan langsung pada emergency pada bandar udara agar terlaksana
a) Operasi (operation)
barang berharga.
b) Pemeliharaan (Maintenance)
c) Latihan (Training)
1) Latihan fisik secara teratur dan terus menerus agar tahan dalam
1998
9
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP /94/ IV/
Kapasitas tangki air lebih dari 4.500 liter. Tangki foam konsentrat
menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum 4.500 liter per
Kapasitas tangki air 4.000 s/d 4.500 liter, tangki foam konsentrat
menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum 2.000 liter per
10
kendaraan, monitor; akselerasi 80 km/jam dalam 25 detik,
Kapasitas tangki air kurang dari 4.000 liter, tangki foam konsentrat
menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum 1.000 liter per
Kapasitas air 4.000 liter s/d 4.500 liter, kapasitas tangki foam
5.000 liter per menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum
baru.
Kapasitas tangki air kurang dari 4.000 liter, kapasitas tangki foam
11
2.500 liter per menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum
baru.
c. Rescue boat:
berikut:
kendaraan PKP-PK
PK
Powder)
12
f) Mobil ambulance, berfungsi untuk mengangkut dan memberikan
B. Penelitian Relevan
13
pemadam
kebakaran yang
kurang strategis
sehingga unit pkp-
pk hanya dapat
memantau ujung
runway 13 dan
ujung runway 31
menggunakan
bantuan cctv
karena terhalang
bukit disekitar
bangunan pkp-pk
serta mobil
komando yang
belum tersedia.
Kata Kunci :
Pertolongan
Kecelakaan
Penerbangan dan
Pemadam
Kebakaran (PKP-
PK), Sarana.
2 Ubaidillah 2021 Analisis Kinerja Hasil penelitian ini
Kamal Petugas menjelaskan bahwa
Pertolongan peran petugas
Kecelakaan PKP-PK sangatlah
Penerbangan Dan penting dalam
Pemadam menjalankan
Kebakaran kegiatan
Terhadap Insiden Di keselamatan,
14
Bandar Udara kegiatan seperti
Dewadaru latihan rutin hingga
Karimunjawa memelihara
perlengkapan dan
peralatan
merupakan upaya
unit PKP-PK
dalam menyiapkan
diri apabila terjadi
insiden.
Kekurangan yang
signifikan dari unit
PKP-PK yaitu
sumber daya
manusia (SDM)
yang sedikit serta
fasilitas yang
kurang memadai
karena terbentur
oleh akses ke Pulau
Karimunjawa yang
sulit. Kata Kunci :
PKP-PK, Kinerja,
Insiden dan
Bandara Dewadaru
Karimunjawa
3 Alvian 2022 Analisis peneliti
Ardiansyah Pemeliharaan pada mendapatkan hasil
Kendaraan bahwa sistem kerja
Operasional PKP- menggunakan shift,
PK di Bandar Udara untuk fasilitas
15
Adi Soemarmo Solo pemeliharaan
terdapat kegiatan
rutinitas harian,
mingguan,
bulanan, triwulan,
persemester,
tahunan dan
pertahunan dan
dalam upaya baik
dari segi kinerja
maupun proses
pemeliharaan
fasilitas khususnya
kendaraan dan
peralatan
pendukung sudah
sesuai dengan SOP
Pemeliharaan yang
ada.
4 Rendy Agung 2021 Pengaruh Hasil studi ini
Dwi Prayoga Peningkatan menunjukan bahwa
Motivasi Dan tidak terdapat
Fasilitas Kerja pengaruh yang
Terhadap Efektivitas signifikansi secara
Kerja Unit Pkp-Pk simultan terhadap
Di Bandar Udara efektivitas kerja
Dewadaru dengan nilai
Karimunjawa Fhitung sebesar
0,672 > 0,05
sehingga
menghasilkan
16
keputusan bahwa
tidak ada pengaruh
positif yang
signifikansi antara
Motivasi (X1) dan
Fasilitas Kerja
(X2) terhadap
Efektivitas Kerja
(Y). Sedangkan
untuk uji parsial
bahwa semua
variabel bebas
mempunyai nilai
sig. Aalpha di
bawah 0,05 dimana
hal tersebut
membuktikan
bahwa motivasi
dan fasilitas kerja
berpengaruh
terhadap efektivitas
kerja. Kata Kunci :
motivasi, fasilitas
kerja, efektifitas
kerja
5 Nurul Qamil 2021 Analisis Hasil penelitian ini
Pembangunan menjelaskan bahwa
Access Road kondisi access road
Sebagai Upaya pada Unit PKP-PK
Peningkatan di Bandar Udara
Fasilitas Unit Nusawiru
17
Pertolongan Pangandaran
Kecelakaan belum memenuhi
Penerbangan Dan ketentuan yang
Pemadam dicantumkan dalam
Kebakaran (Pkp-Pk) KP 14 tahun 2015,
Di Bandar Udara meskipun sudah
Nusawiru dibangunnya
Pangandaran access road yang
lebih baik akan
tetapi access road
Bandar Udara
Nusawiru
Pangandaran hanya
menghubungkan
fire station dengan
taxiway dan tidak
menghubungkan
langsung dari fire
station ke runway.
Oleh karena itu
Bandar Udara
Nusawiru
Pangandaran telah
melakukan upaya
jangka panjang dan
jangka pendek agar
access road yang
ada di Unit PKP-
PK Bandar Udara
Nusawiru
Pangandaran dapat
18
beroperasi sesuai
dengan regulasi
yang berlaku
berdasarkan
Peraturan KP 14
tahun 2015. Salah
satu dari upaya
jangka panjang dan
jangka pendek
tersebut adalah
dengan
mengajukan
pengadaan fasilitas
penunjang Unit
PKP-PK dengan
Bandar Udara
Nusawiru
Pangandaran harus
mempersiapkan
jalan atau tanah
yang diperkeras
hingga 1000 meter
atau hingga
mencapai batas
bandar udara agar
kendaraan Unit
PKP-PK dapat
mencapai syarat
response time serta
segera melakukan
latihan khusus agar
19
response time
tercapai dengan
kondisi existing
yang ada. Kata
kunci : Access
Road, Fire Station,
Keamanan,
Keselamatan,
Upaya Peningkatan
Fasilitas
Sumber: Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
kerangka penelitian ini yang juga berfungsi sebagai model penelitian, maka
20
Permasalahan
Kelayakan Fasilitas Unit Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
Fasilitas
Tempat Penelitian
Bandar Udara Komodo
Judul
"Analisis Kelayakan Fasilitas Unit Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Di
Bandar Udara Komodo"
Metode Penelitian
Kualitatif
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang sering digunakan baik dalam riset kualitatif meliputi
dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya
yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa
adanya.
1. Waktu Penelitian
Komodo.
2. Tempat Penelitian
22
Tempat Penelitian merupakan tempat untuk dapat memperoleh data yang
C. Jenis Data
Jenis data yang dipakai didalam penelitian ini yaitu data kualitatif, Data
kualitatif adalah data non-numerik atau angka. Data ini biasanya berisi analisa
lain-lain. Dengan sumber data yang dipakai yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan
Udara Komodo.
2. Data Sekunder
23
tidak langsung berupa jurnal-jurnal pendukung, studi pustaka, literature,
1. Metode Observasi
apa saja yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sistem pengawasan
check list, atau daftar isian yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam
24
keseharian informan. Dimana peneliti terlibat secara langsung di
2. Metode Wawancara
3. Metode Dokumentasi
25
Pengumpulan data melalui dokumentasi membutuhkan alat yang
penelitian ini berupa data-data atau dokumen yang berupa Data jumlah
26
2. Ketekunan Pengamatan, bermaksud menemukan ciri dan unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal itu secara rinci.
segera ditelaah.
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana yang
1. Reduksi data
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi
27
data berartimerangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal -hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian
2. Penyajian Data
flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini yang paling sering digunakan
data, selain teks yang naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network
28
(jaringan kerja) dan chart. Dalam menyajikan data dalam penelitian ini
3. Penarikan Kesimpulan
atau teori.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Udara Dewadaru Karimunjawa (Doctoral dissertation, STTKD Sekolah
Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta).
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta:
Kencana.
Syahid, S.F. dan Natalini N. K. 2003. Induksi dan Regenerasi Kalus Keladi Tikus
(Typonium flagelliforme Lodd.) Secara In Vitro. Jurnal Littri 13(4): 142-
146.
31
32
Lampiran 1
Daftar Wawancara
Nama :
Jabatan :
33
Lampiran 2
Lembar Observasi
34
dan lengkap minimum
200% dari jumlah
bahan pemadam yang
dibutuhkan sesuai
katagori bandar udara
8 Unit PKP –PK
menyediakan air yang
dibutuhkan untuk
operasi PKP –PK
minimum 400% dari
jumlah kebutuhan air
9 Foam konsetrat yang
telah diisikan dalam
tangki kendaraan PKP
– PK harus diuji
kualitasnya setiap 6
bulan sekali.
10 Pengadaan Foam
Konsentrat yang akan
dibeli harus masih
memiliki masa
kaduluarsa minimum 5
tahun untuk foam
kinerja mutu A dan 8
tahun untuk foam
kinerja mutu B
35