Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LAPANGAN TERBANG

BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI

Dosen Pengampu :

Maiyozzi Chairi S.Pd, MT

Disusun Oleh :
Sherly Maiza Sani
19101154330120

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2022
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bandara atau Bandar Udara yang juga populer disebut dengan
istilah Airport, merupakan sebuah fasilitas di mana Pesawat Terbang, seperti
Pesawat Udara dan Helikopter dapat lepas landas dan mendarat.Suatu Bandara
yang paling sederhana minimal memiliki sebuah Landasan Pacu atau Helipad
(untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk Bandara besar biasanya
dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
Penerbangan maupun bagi penggunanya, seperti bangunan terminal dan
hanggar.
Bandar udara (bandara) memegang peranan penting bagi suatu negara
maupun daerah. Bandara merupakan gerbang atau pintu masuk dari suatu
daerah atau sebagai fasilitator yang menghubungkan antara daerah satu dengan
daerah lainnya. Peran bandara menurut Dirjen Perhubungan Udara diantaranya:
sebagai simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai hierarki bandar udara,
pintu gerbang kegiatan perekonomian, tempat kegiatan alih moda transportasi,
pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan/atau pariwisata,
pembuka isolasi daerah, serta prasarana memperkokoh wawasan nusantara dan
kedaulatan negara.
Bandara Ngurah Rai Bali merupakan Bandara terbesar yang dikelola oleh
Angkasa Pura Airport. Amgkasa Pura Airport atau PT Angkasa Pura I
(Persero) adalah BUMN yang bergerak dibidang Pengelolaan Jasa
Kebandarudaraan. Angkasa Pura Airport mengelola 13 Bandar Udara yang
tersebar di kawasan Tengah dan Timur Indonesia. Sebagai satu-satunya
Bandara di Pulau Bali, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai Pintu Gerbang
utama menuju Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.Bandara Ngurah Rai
dibangun pada tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats
(semacam Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa airstrip
sepanjang 700m dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban.
Karena lokasinya berada di Desa tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip
ini sebagai Pelabuhan Udara Tuban.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, merupakan bandara peringkat
tiga terbaik di Dunia. Berdasarkan survei Airport Service Quality (ASQ) yang
dilakukan oleh Airport Council International pada tahun 2016 menempatkan
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara dengan tingkat
layanan terbaik nomor tiga di dunia untuk kategori bandara dengan 15 hingga
25 juta penumpang per tahun (ACI,2016). Pentingnya Peranan Bandara juga
disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 2003
mengenai Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Bandara memiliki peranan
sebagai gerbang utama kegiatan perekonomian mobilisasi pergerakan barang
dan jasa, pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan
sebuah prasarana untuk dapat memperkukuh wawasan nusantara dan
kedaulatan negara.

B. Ruang Lingkup
Makalah ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut :
1. Pembahasan hanya sebatas pada karakteristik bandara, rencana
pengembangan, dan kriteria perencanaan di Bandara Internasional
Ngurah Rai.
2. Pembahasan tentang karakteristik pesawat, master plan dan peraturan
di Bandara Ngurah Rai.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Bandara
Selain dinobatkan sebagai bandar udara terbaik ke-3 di dunia, karakteristik
bandara ini adalah sebagai berikut :
1. Bekas Pangkalan Militer
Sebelum bernama bandara Ngurah Rai, bandara ini dulunya bernama
Pelabuhan Udara Tuban, atau South Bali Airstrip. Belanda memilih lokasi
rerumputan dan pekuburan di Desa Tuban untuk
membangun airstrip sepanjang 700 meter.Namun, pada tahun 1942, pada
pendudukan Jepang di Indonesia, South Bali Airstrip mengalami
pengeboman. Tentara Jepang mengalihfungsikan bandara tersebut untuk
mendaratkan pesawat tempur, dan pesawat angkut milik mereka.
Bagian airstrip yang rusak karena bom Jepang, diperbaiki dengan sistem
plat baja. Perdembangan pun dilakukan di sana-sini.
2. Landasan Pacu Berbatas Laut
3. Bandara Tersibuk ke-3 di Indonesia
Bandara ini menempati urutan ketiga tersibuk di Indonesia setelah
Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang dan Bandara Juanda di Surabaya.
Dilansir oleh airport.id, bandara ini setidaknya telah melayani 27
maskapai penerbangan yang terdiri dari 10 maskapai penerbangan jalur
domestik dan 17 lainnya maskapai penerbangan dengan jalur internasional.

B. Rencana Pengembangan
Rencana pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali dipastikan akan
mengakomodasi kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan Heru Legowo
General Manager  PT Persero Angkasa Pura I Cabang Bandara Ngurah  Rai
Bali pertengahan Desember 2009 lalu. lalu.  Menurut Heru main design untuk
proyek pengembangan bandara saat ini telah sampai kepada tahap
penyempurnaan. Baru saja pihaknya yang dipimpin langsung oleh Direktur
Utama PT (Persero) Angkasa Pura I, Bambang Darwoto telah melaksanakan
rapat dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung, pemerintah provinsi
Bali, Komisi III DPRD tingkat I, Ikatan Arsitek Indonesia di Bali, Majelis
Utama Pekraman (Lembaga Adat Bali), dan segenap pihak terkait lainnya
untuk meminta rekomendasi dari pemerintah setempat untuk mendapatkan
izin prinsip dari Kementerian Perhubungan .Pengembangan Bandara
Internasional Ngurah Rai akan meliputi pembangunan terminal internasional
baru seluas kurang lebih 120.000 m2 beserta fasilitas penunjangnya, renovasi
terminal internasional yang telah ada saat ini menjadi terminal domestik,
pembenahan apron seluas 56.000 m2, pembangunan gedung parkir seluas
50.000 m2, serta pengadaan automatic baggage handling system (sistem
pengaturan bagasi otomatis). Selain itu, tentu saja juga akan dilaksanakan
pembangunan fasilitas penunjang terminal seperti jalan lingkar, drop off dan
pick up zone, fly over, jembatan penghubung, tol gate, dan halte kendaraan
umum disertai dengan penataan lingkungan yang sesuai. Proyek
pengembangan bandara ini akan dilaksanakan di atas lahan yang sepenuhnya

milik PT. (Persero) Angkasa Pura I . 

C. Karakteristik Pesawat
Maskpai penerbangan yang ada di Bandara Ngurah Rai adalah sebagai
berikut :
1. Garuda Indonesia
2. Singapore Airlines
3. Malaysia Airlines
4. Jetstar Asia
5. Scoot
6. KLM
7. Jetstar
8. Qatar Airways
9. Turkish Airlines
10. Thai AirAsia
11. Airlines
12. Pelita Air
13. VieJet

D. Master Plan
Rencana untuk memperluas terminal internasional dan domestik di
Bandara Internasional Ngurah Rai diumumkan pada September 2008 dengan
perkiraan biaya hingga Rp 1 triliun (US$ 110,10 juta) dan tanggal penyelesaian
yang direncanakan 2011. Total area terminal domestik dan internasional akan
ditingkatkan dari 83.000 m2 menjadi sekitar 200.000 m2, dengan 130.000 m2
disediakan untuk terminal internasional dan 70.000 meter persegi untuk
terminal domestik. Pada bulan Desember 2008, perusahaan yang beroperasi
mengumumkan bahwa pekerjaan ekspansi di Tuban akan dimulai pada awal
2009.Pengembangan Fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan
(FBUKP) Tahap III untuk Bandara Internasional Ngurah Rai meliputi gedung
terminal, gedung parkir mobil bertingkat, dan apron. Rencana tersebut
melibatkan pengembangan lokasi terminal domestik saat ini yang akan
digunakan sebagai terminal internasional baru seluas 120.000 m2 dengan
terminal internasional yang ada diubah menjadi terminal domestik baru.
Diproyeksikan setelah rencana tersebut selesai Bandara Internasional Ngurah
Rai akan mampu menampung hingga 25 juta penumpang per tahun.

Gambar 1 : Master Plan Bandara Ngurah Rai

E. Peraturan Bandara
Syarat bagi penumpang penerbangan di Bandara Ngurah Rai pada tahun
2022 adalah sebagai berikut :
1. Pelaku perjalanan domestik yang berusia 18 tahun ke atas wajib telah
menerima dosis ketiga (booster).sedangkan yang berusia 6 smpai 17
tahun wajib menerima dosis kedua.
2. Pelaku perjalanan luar negri baik WNI/WNA wajib memakai masker 3
lapis, wajib menunjukkan sertifikat vaksin dosis ketiga (booster).

F. Fasilitas Bandara
1. Landasan Pacu
Berukuran 45 M x 3.000 M dengan konstruksi perkerasan beton dan
aspal, PCN 83/F/C/X/T, dapat digunakan pesawat kelas B 747-400
untuk menempuh jarak setara Denpasar – Tokyo tanpa pembatasan
beban.
2. Fasilitas Sisi Udara
a. Aerodome Refference Code : 4E

b. Runway Operation Category : Cat I

c. Dimensi Runway : (3.000 x 45) M

d. Runway Strip : (3.120 x 300) M

e. Taxiway

1) Perpendicular : 5
2) Dimensi : 3 x (148,5 x 23) M (600 x 23) M (600 x 23) M
3) Rapid Exit : 2
4) Dimensi : 2 x (237,62 x 23) M
f. Apron
g. Apron Cargo : gabungan pesawat dan penumpang
h. Fire Fighting Category : Cat-IX
i. Helipad : 675 m2
j. Lahan GSE : 24.490 m2
3. Fasilitas Sisi Darat
a. Terminal Penumpang Internasional : 65.898,5 M²
b. Terminal Penumpang Domestik : 14.791,86 M²
c. Parkir Kendaraan : 51.348 M²
d. VIP I : 633 M²
e. VIP II : 400 M²
f. Cargo International Area : 3.708 M²
g. Cargo Domestik Area : 2.574 M²
h. Inflight Catering : 5.720 M² (PT. Angkasa Citra Sarana / ACS)
i. Inflight Catering II : 3.040 M² (PT. Jasapura Angkasa Boga)
j. Aircraft Refueling Capacity : (PT. Pertamina (Persero))
k. 3 Buah Tangki Pendam : 6.481.000 liter
l. 3 Buah Tangki Pendam : 13.528.000 liter
m. Fasilitas Search&Rescue (SAR) : Tersedia
n. Trolley : Tersedia
4. Landasan – taxi
Beberapa “landasan – taxi – keluar” dan “landasan – taxi – sejajar”
dengan konstruksi aspal dan beton meningkatkan kapasitas landasan
pacu.
5. Peralatan Parkir Pesawat
Kapasitas Pelataran Parkir Pesawat adalah 7 posisi pesawat kelas B
747-400,6 posisi pesawat kelas A 320, dan 25 posisi untuk kelas B
737, (dalam waktu bersamaan).
6. Helipad
Untuk pendaratan helikopter, tersedia tiga buah helipad.
7. Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat (DPPU)
Tersedia fasilitas DPPU dengan kapasitas simpan 6.540 kiloliter yang
dioperasikan oleh Pertamina untuk pelayanan pengisian BBM bagi
pesawat udara, baik dengan menggunakan hidran maupun kendaraan
tanki, jenis bahan bakar avtur dan avigas.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Baru saja pihaknya yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT
(Persero) Angkasa Pura I, Bambang Darwoto telah melaksanakan rapat
dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung, pemerintah provinsi
Bali, Komisi III DPRD tingkat I, Ikatan Arsitek Indonesia di Bali,
Majelis Utama Pekraman (Lembaga Adat Bali), dan segenap pihak
terkait lainnya untuk meminta rekomendasi dari pemerintah setempat
untuk mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Perhubungan.
2. Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai akan meliputi
pembangunan terminal internasional baru seluas kurang lebih 120.000
m2 beserta fasilitas penunjangnya, renovasi terminal internasional
yang telah ada saat ini menjadi terminal domestik, pembenahan apron
seluas 56.000 m2, pembangunan gedung parkir seluas 50.000 m2, serta
pengadaan automatic baggage handling system (sistem pengaturan
bagasi otomatis).
3. Total area terminal domestik dan internasional akan ditingkatkan dari
83.000 m2 menjadi sekitar 200.000 m2, dengan 130.000 m2
disediakan untuk terminal internasional dan 70.000 meter persegi
untuk terminal domestik. Pada bulan Desember 2008, perusahaan yang
beroperasi mengumumkan bahwa pekerjaan ekspansi di Tuban akan
dimulai pada awal 2009.
4. Pengembangan Fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan
(FBUKP) Tahap III untuk Bandara Internasional Ngurah Rai meliputi
gedung terminal, gedung parkir mobil bertingkat, dan apron.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Bandar Udara (Bandara) Menurut Sejarah, Jenis dan Fungsinya


(sekolahpenerbangan.co.id)
Profil Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali - Bandara Indonesia
KEARIFAN LOKAL AKAN TERAKOMODASI DALAM
PENGEMBANGAN BANDARA NGURAH RAI (dephub.go.id)
Bandara Ngurah Rai Layani 9 Rute Penerbangan Asing, Apa Saja? -
Medcom.id
Bandara Internasional Ngurah Rai - Masterplan (liquisearch.com)

Anda mungkin juga menyukai