BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Setelah mempelajari dan membaca makalah ini diharapkan :
1. Mampu mendefinisikan tentang pengertian Bandar Udara Cakrabhuana
Cirebon
2. Mampu menjelaskan tentang fasilitas bandar udara cakrabhuana Cirebon
3. Mampu menjelaskan memahami dan membedakan bandar udara yang dikelola
oleh BUMN dan bandar udara yang dikelola oleh TNI AU
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya kita ketahui bandar udara di Inonesia ini dikelola oleh dua
instansi yang berbeda satu sama lain namun tetap memiliki kesamaan dalam hal
tujuan dan priorotas utamanya.
Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya sebagai fasilisator
penerbangan yang melayani jasa air traffic operations dengan menyediakan
infrastruktur dan fasilitas untuk penerbangan. Pada perkembangan periode 1970-
1990 bandara telah mengembangkan operasinya menjadi penyedia layanan penuh
bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan
publik termasuk restoran dan tempat belanja. Mulai tahun 1990-an model bisnis
bandara telah bertransformasi dengan menekankan pada pendapatan yang optimal.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
menjalankan kebijakan dan peraturan yang ada di bandar udara; dan Melaporkan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Menteri.”
Kewenangan dalam Pasal 227 ayat (1) mempunyai wewenang:
Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di bandar udara;
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan keselamatan,
keamanan, kelancaran, serta kenyamanan penerbangan di bandar udara;
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan pelestarian
lingkungan; Pasal 229 UU Penerbangan menyebutkan otoritas bandar udara
sebagaimana
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan lahan daratan dan/atau
perairan bandar udara sesuai dengan rencana induk bandar udara; Mengatur,
mengendalikan, dan mengawasi penggunaan kawasan keselamatan operasional
penerbangan dan daerah lingkungan kerja bandar udara serta lingkungan
kepentingan bandar udara;
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan standar kinerja operasional
pelayanan jasa di bandar udara; dan Memberikan sanksi administratif kepada badan
usaha bandar udara, unit penyelenggara bandar udara, dan/atau badan usaha lainnya
yang tidak memenuhi ketentuan keselamatan, keamanan, kelancaran serta
kenyamanan penerbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 230 berbunyi: ”Aparat otoritas bandar udara merupakan pegawai negeri sipil
yang memiliki kompetensi di bidang penerbangan sesuai dengan standar dan kriteria
yang ditetapkan oleh Menteri.”
Jika investor asing diberi kepercayaan untuk mengelola bandara, tidak bisa
dimungkiri sang investor pasti tidak mau merugi. Oleh sebab itulah di dalam UU
Penerbangan juga diatur soal “bisnis” pengusahaan bandar udara.
Dalam Pasal 232 jelas-jelas disebutkan:
Kegiatan pengusahaan bandar udara Cakrabhuana cirebon terdiri atas:
a. Pelayanan jasa bandar udara; dan
b. Pelayanan jasa terkait bandar udara.
Pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri
atas penyediaan dan/atau pengembangan:
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
a. Fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan
penyimpanan pesawat udara;
b. Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang dan kargo;
c. Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan.
d. Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
Pelayanan jasa terkait bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi kegiatan:
Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di
bandar udara, terdiri atas: Penyediaan hanggar pesawat udara; Perbengkelan
pesawat udara; Pergudangan; Katering pesawat udara; Pelayanan teknis
penanganan pesawat udara di darat (ground handling); Pelayanan penumpang
dan bagasi; serta Penanganan kargo dan pos.
Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang,
terdiri atas: Penyediaan penginapan/hotel dan transit; Penyediaan toko dan
restoran; Penyimpanan kendaraan bermotor; Pelayanan kesehatan; Perbankan
dan/atau penukaran uang; dan Transportasi darat.
Jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan bandar udara,
terdiri atas: Penyediaan tempat bermain dan rekreasi; Penyediaan fasilitas
perkantoran; Penyediaan fasilitas olah raga; Penyediaan fasiltas pendidikan
dan pelatihan; Pengisian bahan bakar kendaraan bermotor; dan Periklanan.
Pengelolaan bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu
diperhatikan. Bandara sebagai penghubung antara dunia internasional dengan dalam
negeri merupakan hal yang wajib dikelola secara professional. Bandara / bandar
udara mencakup suatu kumpulan aneka kegiatan yang luas dengan berbagai
kebutuhan yang berbeda dan sering bertentangan. Bandara merupakan terminal
tentunya. Definisi terminal adalah suatu simpul dalam sistem jaringan perangkutan.
Oleh karena itu bandara dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai
fungsi pokok sebagai tempat :
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini
adalah pesawat.
Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.
Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan.
Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum,
fasilitas sosial, fasilitas transit, promosi, dan lain-lain.
Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan
wilayah.
Dalam melakukan pengelolaan bandara yang baik tentunya harus didasarkan pada
usaha yang efektif dan efisien. Efektif dan Efisien adalah dua konsepsi utama untuk
mengukur kinerja pengelolaan / manajemen.
Definisi efektif adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga dapat
disamakan dengan memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau cara/metoda yang
tepat untuk mencapai tujuan. [Handoko, 1998; 7]
Efektif ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut
ini :
1. Kapasitas Mencukupi. Dalam artian prasarana dan sarana cukup tersedia
untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa Terpadu, Dalam artian antarmoda
dan intramoda dalam jaringan pelayanan saling berkaitan dan terpadu.
2. Cepat dan Lancar. Dalam artian penyelenggaraan layanan angkutan dalam
waktu singkat, dengan indikasi kecepatan arus per satuan waktu.
3. Definisi efisien adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar,
memperoleh keluaran (hasil, produktivitas, kinerja) yang lebih tinggi
daripada masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang
digunakan meminimumkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai
keluaran yang telah ditentukan, atau memaksimumkan keluaran dengan
jumlah masukan terbatas. [Handoko, 1998; 7]
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Selain itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi juga untuk mengukur kinerja
pengelolaan / manajemen agar berkualitas baik yaitu ke-andalan bandara tersebut.
Definisi andal adalah pelayanan yang dapat dipercaya, tangguh melakukan
pelayanan sesuai dengan penawaran atau “janji”-nya dan harapan/ tuntutan
konsumen.
Andal ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut ini :
1. Tertib, Dalam artian penyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Tepat dan Teratur. Berarti dapat diandalkan, tangguh, sesuai dengan jadwal
dan ada kepastian.
3. Aman dan Nyaman. Dalam artian selamat terhindar dari kecelakaan, bebas
dari gangguan baik eksternal maupun internal, terwujud ketenangan dan
kenikmatan dalam perjalanan.
4. Bandara sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara dewasa ini
memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang negara
dari negara lain.
Selain itu juga bandara merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib
ada dalam setiap negara ini sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat yang datang dan
pergi ke atau dari sebuah bandar udara baik dari dalam maupun luar negeri, yang
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
meliputi data pesawat, data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan
bagasi penumpang yang tentunya hal ini berarti terjadi aktivitas ekonomi.
Pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur bandara tentunya hal yang mutlak dan
wajib dilakukan oleh operator bandara agar terjadi kelancaran dalam kegiatan yang
berlangsung dibandara tersebut. Hal yang perlu dicermati adalah cara pengelolaan
bandara tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan
dan pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan andal. Dimana dengan menerapkan
hal tersebut, maka bandara tersebut agar sesuai kualitasnya dengan standar
internasional.
Bandara dewasa ini memiliki peran sebagai front input dari suatu rantai nilai
transportasi udara, dituntut adanya suatu manajemen pengelolaan barang maupun
manusia yang aman, efektif, dan efisien sesuai standar yang berlaku secara
internasional. Oleh karena itu sangat dituntut adanya kebijakan umum yang sanggup
menjamin terwujudnya tata manajemen bandara yang paling efisien, efektif dan
andal dalam pengelolaannya
2.4. Perbedaan Badara komersial dan Bandar Udara yang Dikelola oleh TNI AU
Dalam percakapan umum sering terdengar istilah bandara, lapter, dan lanud. Ketiga
istilah itu memang menunjuk pada sebuah fasilitas atau instalasi yang berkaitan
dengan dunia penerbangan. Lalu, apa sih sebenarnya perbedaannya?
Mari kita simak apa itu beda tiga istilah tersebut. Secara praktis, kita coba merujuk
saja pada Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Oh ya,
sekadar pengingat Undang-Undang ini merupakan revisi dari UU Penerbangan
sebelumnya (UU Nomor 15 Tahun 1992). Jika dirunut lebih jauh, UU Penerbangan
ini juga merupakan turunan dari dari Ordonansi Pengangkutan Udara (Luchtvervoer-
Ordonnantie) di jaman Pemerintahan Hindia Belanda dulu kala, yaitu Staadsblaad
1939 100 jo. 101. Kalau gak percaya, lihatlah tiket penerbangan, masih ada lho
airline yang mencantumkan UU No.15/1992 atau pun Ordonantie S. 1939-100 jo
101 tersebut.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Menurut UU Penerbangan yang baru tersebut, definisi bandar udara dan pangkalan
udara adalah sebagai berikut:
Nah, jelas, istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area
atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk
kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah
istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil
aviation), sedangkan pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan
untuk kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara).
Permasalahannya, terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara dan lanud
itu sebenarnya merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya hanyalah pada
kepentingan untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan sipil, yang
secara fisik tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang dan terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda transportasi
lainnya. Contohnya adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU yang juga
dipergunakan sebagai bandar udara untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh
PT Angkasa Pura II (Persero).
Sebaliknya kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil
disebut military enclave airport. Contohnya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan
dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat fasilitas militer
untuk kepentingan penerbangan militer.
Beberapa bandar udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara murni
sebagai bandar udara untuk melayani penerbangan sipil. Contohnya adalah: Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal baru dan
airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk
penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan
sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan
pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan
sipil sehingga penerbangan dinas kepolisian termasuk sebagai penerbangan sipil.
Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya didefinisikan dengan
jelas bahwa kepolisian merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian
adalah termasuk sebagai pegawai negeri sipil.
Istilah Lapangan Terbang (Lapter) memang tidak dikenal dalam Undang Undang
Penerbangan di Indonesia. Lapangan terbang nampaknya merupakan terjemahan
dari kata airfield. Dalam beberapa referensi terkait, istilah lapangan terbang ini
merujuk pada suatu wilayah daratan dan perairan yang digunakan sebagai tempat
mendarat dan lepas landas pesawat udara, termasuk naik turun penumpang dan
bongkar-muat barang. Tetapi fasilitas yang terdapat di lapangan terbang pada
umumnya hanya fasilitas-fasilitas pokok untuk menunjang penerbangan dan tidak
selengkap seperti di sebuah bandar udara. Pada beberapa bandar udara khusus yang
dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan tambang atau kehutanan, sering
dipergunakan istilah lapangan terbang tersebut.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Istilah “pelabuhan udara” rupanya dalam era sejarah terdahulu pernah menjadi
istilah standar dari “bandar udara”. Pada era terdahulu memang ada Direktorat
Pelabuhan Udara dan unit organisasi Pelabuhan Udara. Pelabuhan udara nampaknya
merupakan terjemahan dari kata asing airport, sebagaimana Pelabuhan adalah
terjemahan dari kata asing port yang merujuk pada Pelabuhan Laut.
Sayangnya, pada Bagian atau Jurusan atau Departemen Teknik Sipil Transportasi di
beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta rupanya masih
mempergunakan istilah Perencanaan Lapangan Terbang atau Perencanaan
Pelabuhan Udara untuk bagian dari mata kuliahnya. Nampaknya menjadi sesuatu
yang khas di negeri ini, dunia praktisi tampaknya selalu selangkah di muka
dibandingkan dunia pendidikan dan penelitian.
Pada dasarnya semua pengelolaan bandar udara adalah memiliki tujuan yang sama
yaitu dalam hal penanganannya dalam memberikan kepuasan pada pelanggan untuk
mendapatkan pangsa pasar yang ada demi memajukan pendapatan bandar udara
tersebut. Ada beberapa hal yang menjadikan sebuah bandar udara melakukan
perombakan yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu salah satunya adalah masalah
pengelolaan bandar udara. BUMN merupakan salah satu badan yang banyak
memegang pengelolaan bandar udara di indonesia kemudian yang sisanya adalah
dikelola oleh TNI AU atau ikut campur dalam pengelolaannya. Pasti semua itu
memberikakn dampak dalam kinerja bandara tersebut entah itu dari segi sistem kerja
atau cara dalam memajukan bandar udara tersebut.
Pada dasarnya bandar udara yang dikelola oleh TNI AU adalah berawal dari
bandara tersebut yang awal mula digunakan dalam hal pengkhususan TNI AU,
namun dengan berembangnya zaman bandara semakin berubah dengan memberikan
andil komersial di dalamnya yang dianggap menguntungkan dalam segi pendapatan
bandar udara tersebut, seperti bandar udara yang ada di malang dan lainnya.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG
BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia // penerbangan indonesia
2. Buku panduan bandara cakrabhuana cirebon
3. Novalfaraichi.blogspot.com