Anda di halaman 1dari 16

RE DESAIN BANDARA DOMESTIK KONTEMPORER

STUDIO PERANCANGAN DESAIN TEMATIK

(AR 4727)

Laporan Konseptual Perancangan

Dosen Pengampu : Dr. Ir Robert R.W, MT

Disusun Oleh :

Marcello Wijaya Haryanto

NIM :

19.A1.0070

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. V.G. Sri Rejeki, MT

Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

2022
BAB I.PENDAHULUAN

I.1.LATAR BELAKANG

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas


tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Bandar udara memiliki peran sebagai simpul dalam jaringan transportasi udara
yang digambarkan sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa
jaringan dan rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara.

Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataan pembangunan,


pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta keselarasan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar
udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian.

Kemudian juga sebagai tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam bentuk
interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan peningkatan
kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang digambarkan sebagai
tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda transportasi lain atau sebaliknya;

Sebelum ke ranah yang lebih jauh kita akan menelisik lebih jauh mengenai re
desain.Re Desain merupakan perancangan ulang dari suatu konsep/produk/bangunan
yang telah dirancang sebelumnya.Dalam me re-desain pun kita juga harus menelisik
mengenai alasan mengapa konsep tersebut harus dibenahi ataupun diperbaiki,apa
kaitan fungsi serta lain lain yang akan dikembangkan.Kaitannya mengenai relevansi
konsep baru tersebut terhadap konsep lama yang sudah ada apakah dapat menjawab
isu dan permasalahan.

2
I.2.ISU DAN PERMASALAHAN

Bandara merupakan sarana transportasi udara yang juga mewadahi suatu aktivitas
transportasi manusia menuju tempat lain,serta distribusi berbagai macam barang
menuju ke wilayah tertentu.Kemudian bandara juga merupakan tempat berlabuhnya
pesawat yang berasal dari tempat lain.Dalam menentukan suatu konsep yang mutakhir
terhadap bandara diperlukan pengkajian terlebih dahulu mengenai manusia yang akan
diwadahi dalam bandara tersebut,aktivitas yang mungkin akan dilakukan di dalamnya.te

Didalam Bandara terdapat suatu permasalahan yang terjadi,diantaranya berupa


fasilitas yang kurang memadai baik mungkin dari kursi area tunggu .Kemudian juga
terdapat kekurangan kapasitas penumpang yang tidak dapat dipungkiri juga hal
tersebut bisa juga imbas dari kurang nya lahan yang disediakan berhubung bandara
membutuhkan site tapak yang cukup luas bila ingin menunjang fasilitas utamanya.

Kemudian juga ada masalah yang sering dikeluhkan pengunjung karena penentuan
areal setiap wilayah atau penentuan tata ruang bandara yang kurang memadai dan
kurang dapat mengontrol area bandara saat ramai sehingga membuat banyak area
publik terasa tidak nyaman saat ditempati akibat dari berdesakan.

Lalu saya juga menemui permasalahan berupa konter maskapai yang tertutup
sebuah tembok atau sesuatu ornamentasi yang membuat pengunjung kesulitan saat
akan mencari counter maskapai.

Berangkat dari tapak saya yang berada di Bandara Tunggul Wulung,Cilacap saya
mencermati ada beberapa permasalahan berupa Bandara ini masih belum layak bila
disebut Bandara Domestik karena belum adanya maskapai penerbangan yang
beroperasi di sana,Kemudian fasilitas serta kualitas arsitektur bangunan yang mirip
dengan lapangan terbang TNI dan masih terlihat belum berkembang sebagai Bandara
Modern.Saya mencermati juga di sekitar bandara tsb unsur kedaerahan dan alam
masih terjaga dimana perlunya mencermati lagi desain yang cocok untuk bandara saya

3
I.3.TUJUAN

yang terdapat di konsep saya adalah:

Perlunya Pengkajian data mengenai bandara lebih lanjut : Bandara yang saya buat
tentunya tidak boleh asal asalan dan harus memenuhi kriteria suatu bandara yang baik
dan benar

Perlunya konsep struktur yang menunjang konsep penyempurna bandara: Bandara


yang baik tentunya tidak mengesampingkan konsep struktur didalamnya karena
bagaimanapun juga kekokohan dan ketahanan suatu bangunan harusnya juga
diutamakan

Survey untuk mengetahui berbagai macam Hospitality : Dalam membuat suatu


bandara tentunya diperlukan penataan hospitality yang memang tepat dan dibutuhkan
di sana jadi tidak boleh asal asalan juga

· Memilih berbagai ruangan yang diperlukan sebagai penunjang bandara.

· Menentukan arah sirkulasi manusia yang beraktifitas di sana.

· Menentukan jalan masuk keluar bandara tersebut.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1.GAMBARAN UMUM BANDARA DOMESTIK

Bandara domestik adalah Bandara Domestik Bandara atau bandar udara domestik
adalah bandara dengan taraf domestik, merupakan sarana dan prasarana transportasi
udara yang dibangun untuk melayani penerbangan dalam negeri, dengan demikian
terminal penumpang secara khusus tidak perlu menyediakan area imigrasi.

2.2.FUNGSI BANGUNAN

Berdasarkan fungsinya maka bandar udara merupakan tempat penyelenggaraan


kegiatan pemerintahan dan/atau pengusahaan.

Sebagai tempat penyelenggaraan pemerintahan maka bandar udara merupakan


tempat unit kerja instansi pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya
terhadap masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan dalam urusan antara lain:
a.Pembinaan kegiatan penerbangan
b.Kepabeanan
c.Keimigrasian
d.kekarantinaan

Bandar udara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pengusahaan maka


bandar udara merupakan tempat usaha bagi:
a.Unit Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar Udara;
b.Badan Usaha Angkutan Udara; dan
c.Badan Hukum Indonesia atau perorangan melalui kerjasama dengan Unit
Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar Udara.

5
2.3. STRUKTUR KERJA BANDARA

2.4. PRESEDEN BANDARA

Tasikmalaya merupakan sebuah kota yang semakin berkembang dari tahun ke


tahun dan diprediksi akan menjadi kota seperti Jakarta, jika tidak dipersiapkan dari
sekarang. Di Tasikmalaya yang sedang dalam massa pembangunan yang banyak
membangun bangunan seperti kampus, hotel, dan bandara yang riskan terhadap
hilangnya identitas/karakter Pasundan dan semakin panasnya (global warming) di Kota
Tasikmalaya. Bangunan terminal bandar udara misalnya, terminal bandar udara yang
bersifat modern bisa menghilangkan karakter suatu wilayah dan juga bisa merusak
suatu lingkungan khususnya Tasikmalaya yang kini gaya hidup masyarakatnya mulai
kekinian, Begitu juga dengan peningkatan jumlah penumpang bandar udara setiap
tahunnya.
Potensi-potensi Kota Tasikmalaya seperti, Topografi yang dikelilingi bukit dan
kebudayaan yang kaya di bumi Pasundan ini sudah seharusnya dikembangkan. Oleh

6
karenanya desain Arsitektur Tropis Kontemporer Bumi Pasundan sangat cocok di
terapkan di Kota Tasikmalaya. Metode preseden digunakan dalam mendesain Bandar
Udara Tropis Kontemporer ini. preseden yang digunakan untuk mendesain antara lain
bangunan bandar udara, bangunan tropis, dan bangunan tradisional dengan
memperhatikan prinsip-prinsip Arsitektur Tropis Kontemporer. Hasil desain berupa
terminal bandar udara yang menerapkan konsep Arsitektur Tropis Kontemporer
menghasilkan sebuah rancangan (bentuk, tata ruang, kenyamanan ruang) yang
kekinian dan hemat energi di Bumi Pasundan yang bisa menjadikan inovasi baru bagi
bangunan-bangunan yang ada di Bumi Pasundaan, khususnya Tasikmalaya.

2.5. PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON

Perda Pasal 1 no 25. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang selanjutnya


disebut KKOP adalah wilayah daratan dan/atau perairan serta ruang udara disekitar
bandar udara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka
menjamin keselamatan penerbangan.
Pasal 29
(1) Tatanan kebandar udaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4) huruf a
meliputi Bandar Udara Cakrabhuwana di Kelurahan Harjamukti Kecamatan Harjamukti
sebagai bandara pengumpan.
(2) KKOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah wilayah daratan dan/atau
perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk kegiatan
operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.
(3) KKOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas;
b. kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan;
c. kawasan di bawah permukaan transisi;
d. kawasan di bawah permukaan horizontal-dalam;
e. kawasan di bawah permukaan kerucut;

7
f. kawasan di bawah permukaan horizontal-luar; dan
g. kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi. 45
(4) Batas ketinggian bangunan dan benda tumbuh di dalam KKOP diatur sesuai
peraturan dan ketentuan teknis yang berlaku.

2.6. PENENTUAN LOKASI PROYEK

Bandara yang Dipilih ; Bandara Cakrabhuwana Cirebon


Lokasi Tapak : Jl. Jend. Sudirman No.1, Kalijaga, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45144

BATAS WILAYAH

Sisi Selatan : Perumahan Taman Ciperna,Jalan Tol Ciperna Timur

Sisi Barat : TPU Cirebon dan Kuburan Cina

Sisi Utara : Perumahan Warga

Sisi Timur : Perumahan Warga

Bila ditelisik lebih lanjut bandara ini merupakan bandara kecil dan juga bandara
yang difungsikan sebagai bandara sekolah penerbangan atau Angkasa Aviation
School bandara ini dulunya juga memiliki sejarah dimana awalnya menampung

8
maskapai penerbangan seperti Merpati Airlines namun sehubungan dengan pailitnya
maskapai tersebut maka bandara Cakrabhuwana tidak lagi menampung maskapai
penerbangan hingga saat ini

2.7.REGULASI TAPAK

Luas tapak yang tersedia: 9.745,64 m2

● Koefisien Dasar Bangunan ( KDB ) : 60%


● Koefisien Lantai Bangunan ( KLB ) : 1,8 , maksimal 3 lantai
● Garis Sempadan Bangunan ( GSB ) : 23 meter

Garis Sempadan samping dan belakang bangunan yang berbatasan dengan persil tetangga
ditetapkan sebagai berikut :

a. Bangunan tunggal tidak bertingkat dapat berhimpitan atau apabila berjarak minimal 1,5 m

b. Bangunan deret sampai dengan ketinggian 3 lantai , untuk lantai 1 dan 2 dapat berimpit
sedangkan lantai 3 harus terpisah;

c. Bangunan dengan ketinggian 4 lantai atau lebih harus terpisah.

2.8.ANALISA TAPAK

9
BAB III.PEMROGRAMAN

3.1.KEBUTUHAN RUANG

Fungsi kegiatan sirkulasi

Pendekatan Pelaku Kegiatan

· Jenis pelaku kegiatan pada terminal bandara dibedakan menjadi 2 , yaitu:

- Pengunjung

· Pengunjung Terminal Bandara Internasional Adi Soemarmo adalah orang yang


sengaja berkunjung untuk melakukan kegiatan yang berkaitan aktifitas transportasi
udara dengan cara menggunakan berbagai fasilitas didalam terminal bandara.
Pengunjung dalam terminal bandara terdiri dari 3 jenis aktivitas:

· Penumpang adalah orang yang sengaja berkunjung ke bandara untuk menggunakan


moda transportasi udara(pesawat) dalam rangka melakukan perjalanan menuju suatu
tempat.

· Pengantar/penjemput adalah orang yang hanya mengatar /menjemput orang yang


ingin meggunakan moda transportasi udara (pesawat).

· Pengunjung khusus adalah orang berkunjung ke bandara untuk melakukan kegiatan


khusus seperti, studi tour, pembangunan, penelitian dll.

- Pengelola

· Pengelola terminal bandara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap aktifitas

10
yang terjadi pada terminal bandara. Pengelola dalam terminal bandara juga dibedakan
menjadi 2 jenis aktifitas, yaitu:

· Pengelola Administrasi dan Operasional Utama adalah orang yang bertanggung

jawab terhadap kegiatan administrasi dan kegiatan operasional pada bandara.

· Pengelola Operasional Servis adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan-kegiatan pendukung aktivitas utama dan juga kegiatan servis, seperti

petugas retail/pelayan area konsesi, petugas keamanan lingkungan bandara,

petugas mekanikal, petugas cleaning service.

Fungsi bentuk keindahan

Bila dari fungsi bentuk dan keindahan nantinya akan menggunakan konsep bangunan
dengan bentuk yang dinamis dengan banyak ornamentasi ala daerah tapak yang mana
berfungsi sebagai pelengkap bandara dan mengenalkan budaya kita kepada turis serta
bentuk dinamis adalah upaya desain bandara ini juga untuk menjadi bandara yang
modern diseimbangi dengan fasilitas yang memadai dan menunjang fungsi utama
bandara

Fungsi struktur bahan

Bila dari struktur bahan saya akan menggunakan struktur bangunan space frame dan
space truss yang nantinya akan menunjang atap bangunan tsb dan memainkan bahan
material perpaduan baja kaca dan kayu serta beton sebagai sekat antara bangunan

Fungsi Makna Simbolik

Terdapat fungsi Makna Simbolik yang tertuang dalam desain bandara saya dimana
bandara ini memiliki makna bangunan Bandara dengan Wajah Baru bagi kota Cilacap
karena banyak warga Cilacap yang menantikan pembangunan ulang Bandara Tunggul
Wulung ini sebagai sarana penghubung dan transportasi barang ke Jakarta.

11
Studi Ruangan Khusus

12
Kelompok Ruang Pengelola Bangunan Terminal Khusus

· Airport Management Service,Briefing Office,Kantor Manajemen Pengelola,General


Manager (meliputi: r.kerja, r. rapat, r. sekretaris, r. tunggu tamu),

· Divisi Operasi meliputi:( r.kerja asisten manajer, r. kerja staff)

· Divisi Teknik (meliputi: r. kerja asisten manajer, r. kerja staff),

· Divisi Komersial & Pengusahaan (meliputi: r. kerja asisten manajer, r. kerja staff),

· Divisi Keuangan & Umum (meliputi: r. kerja asisten manajer, r. kerja staff)

Penunjang dan Pelengkap Kelompok Ruang Pengelola Bangunan Terminal Khusus

· Lavatori (lavatory)

· Mushola dan Tempat Wudhu

· Gudang Alat

· Counter Resepsionis (receptionist desk)

Kelompok Ruang Operasional Maskapai Penerbangan Khusus

Kantor Maskapai Penerbangan (airlines office), meliputi :

· Operasional (operational room)

· Administrasi (station manager)

· Istirahat Kru Pesawat ( aircrew rest room)

· Ground Service Equipment

· Stay Cathering Aircraft

13
Penunjang dan Pelengkap Kelompok Ruang Operasional Maskapai Penerbangan
Khusus

· Lavatori (lavatory)

· Mushola dan Tempat Wudhu

Penunjang & Pelengkap Bangunan Terminal Penumpang Khusus

· Ruang Kontrol

· MEP

3.2.BESARAN RUANG

14
15
3.3.ANALISA FUNGSI BANGUNAN

16

Anda mungkin juga menyukai