Anda di halaman 1dari 21

4.

RANGKUMAN
STAKEHOLDER
PENYELENGGARA
PENERBANGAN
Stakeholder Penerbangan
Operator Bandara

UPT Bandara

Pengawas
Operator Penerbangan
Otoritas Bandara
REGULATOR – DJPU Kemenhub

Memiliki tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


penerbangan.

Memiliki fungsi sebagai berikut :


• Penyusunan kebijakan
• Pelaksanaan kebijakan
• Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
• Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
• Pelaksanaan evaluasi serta pelaporan

Di bidang pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, dan bandar udara, penyelenggaraan
angkutan udara dan navigasi penerbangan, peningkatan keselamatan, keamanan, dan
kualitas lingkungan hidup penerbangan, serta pemanfaatan fasilitas penunjang dan fasilitas
umum penerbangan
PM 41 Tahun 2011
Pengawas – Otoritas Bandara
Memiliki tugas pokok melaksanakan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan (P3) kegiatan
penerbangan di bandar udara.

Memiliki fungsi sebagai berikut :


• Pelaksanaan P3 keselamatan, keamanan, kelancaran serta kenyamanan penerbangan
• Pelaksanaan koodinasi kegiatan pemerintahan di bandar udara
• Pelaksanaan P3 di bidang fasilitas pelayanan dan pengoperasian bandar udara
• Pelaksanaan P3 penggunaan lahan daratan dan/atau perairan bandar udara sesuai Rencana
Induk Bandar Udara
• Pelaksanaan P3 Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan Daerah Lingkungan
Kerja (DLKr) serta Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara (DLKP)
• Pelaksanaan P3 standar kinerja operasional pelayanan bandara, angkutan udara, keamanan
penerbangan, pesawat udara dan navigasi penerbangan
• Pelaksanaan P3 pelaksanaan pelestarian lingkungan bandar udara
• Pelaksanaan P3 di bidang angkutan udara, kelaikudaraaan, dan pengoperasian pesawat di
bandara, pelaksanaan ketentuan mengenai organisasi perawatan pesawat serta sertifikat
kompetensi dan lisensi personel pengoperasian pesawat
• Pemberian sertifikat kelaikudaraan standar lanjutan (continuous airworthiness certificate) untuk
pesawat udara bukan kategori transport atau bukan niaga
• Pelaksanaan P3 di bidang kemanan penerbangan dan pelayanan darurat di bandara
Operator Bandara : UPT Bandara
PM 18 Tahun 2016
Memiliki tugas pokok melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara,
kegiatan keamanan, keselamatan dan ketertiban penerbangan pada bandar udara yang belum
diusahakan secara komersial

Memiliki fungsi sebagai berikut :


• Penyusunan rencana dan program,
• Pengoperasian fasilitas keselamatan, sisi udara, sisi darat, alat-alat besar bandara & fas penunjang
• Penyiapan pelaksanaan Apron Movement Control (AMC) dan penyusunan jadwal penerbangan
• Pengaanan pelayanan pengangkutan penumpak, awak pesawat, barang, pos dan kargo, serta
barang berbahaya dan senjata
• Pengawasan, pengendalian keamanan dan ketertiban di lingkugan kerja serta pengoperasian,
perawatan dan perbaikan fasilitas keamana penerbangan dan pelayanan darurat bandara
• Pelaksanaan Kerjasama dan pengembangan usaha jasa kebandardaraan dan jasa terkait bandara
• Penggoperasian dan pelayanan fasilitas terminal penumpang, kargo dan penunjang serta
pengelolaan dan pengendalian hygiene dan sanitasi
• Koordinasi dgn instansi/Lembaga terkait penyelenggaraan bandara
Operator Bandara : Angkasa Pura (AP I dan AP II)

Merupakan BUMN yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di Inonesia.
Bertugas memberiikan pelayanan jasa kebandaraudaraan.
Angkasa Pura II : Indonesia Barat
Angkasa Pura I : Indonesia Tengah dan Timur
Operator Penerbangan - Maskapai
Maskapai merupakan sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau
barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat udara untuk menyediakan jasa tersebut dan
dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.

DAFTAR
MASKAPAI
PENERBANGAN
INDONESIA
Navigasi – AirNav Indoensia
Merupakan Badan Usaha yang melaksanakan penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan
sesuai standar yang berlaku untuk mencapai efisiensi dan efektivitas penerbangan.

Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 2 Kantor Cabang
Utama (KCU), 31 Kantor Cabang (KC), 31 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 226 Unit
Pelayanan Navigasi Penerbangan (UPNP).

AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight
Information Region (FIR)
• Total Luas FIR = 2.219.629 Km2
• Luas Wilayah = 1.476.049 Km2,
• Jumlah Lalu Lintas Penerbangan: > 10.000 Movement / hari
• Jasa yang diberikan oleh Airnav Indonesia meliputi, pelayanan lalu lintas penerbangan, informasi
aeronautika, telekomunikasi penerbangan, informasi meteorologi penerbangan, informasi SAR
RANGKUMAN
KEBANDARUDARAAN
PM 39 TAHUN 2019
Definisi
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

BANDAR UDARA
adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang dan tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya.
Tatanan Kebandarudaraan
PM 39 Tahun 2019

Tatanan Kebandarudaraan Nasional memuat:


• Peran, Fungsi, Penggunaan, Hierarki, dan klasifikasi Bandar Udara Umum
• Rencana induk nasional Bandar Udara.

Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah sistem kebandarudaraan secara


nasional yang menggambarkan perencanaan Bandar Udara berdasarkan
rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah,
kondisi alam dan geografi, keterpaduan intra dan antarmoda transportasi,
kelestarian lingkungan, Keselamatan dan Keamanan Penerbangan, serta
keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.

Berlaku untuk jangka waktu 20 tahun, ditinjau kembali dalam 5 tahun.


Peran Bandar Udara sebagai :

1. Simpul dalam jaringan transportasi udara.


2. Pintu gerbang kegiatan ekonomi guna pemerataan pembangunan.
3. Pembuka isolasi daerah.
4. Pengembangan daerah perbatasan.
5. Penanganan daerah rawan bencana.
6. Tempat kegiatan alih moda/antar moda transportasi.
7. Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.
8. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara.
Fungsi Bandar Udara sebagai :

1. Tempat penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan/Regulator


a. Otoritas Bandara → Pembinaan kegiatan penerbangan
b. Bea Cukai → Kegiatan kepabeanan
c. Imigrasi → Kegiatan keimigrasian
d. Karantina → Kegiatan kekarantinaan
2. Tempat penyelenggaraan kegiatan Pengusahaan/Operator
a. Profit oriented → BUBU (PT. AP 1 dan PT. AP 2)
b. Non Profit oriented → UPBU (UPT Bandara / UPTD)

Yang dimaksud dengan ”Pembinaan Kegiatan Penerbangan” adalah termasuk


pembinaan di bidang keselamatan, keamanan, dan kelancaran penerbangan
serta pembinaan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di bandar udara.
Hierarki Bandar Udara terdiri dari:

1. Bandar Udara Pengumpul (Hub) :


a. Skala Pelayanan Primer → melayani penumpang ≥ 5 juta/thn.
b. Skala Pelayanan Sekunder → melayani penumpang ≥ 1 juta – 5 juta/thn.
c. Skala Pelayanan Tersier → melayani penumpang ≥ 500 ribu – 1 juta/thn.

2. Bandar Udara Pengumpan (Spoke) :


a. Penunjang dari bandar udara pengumpul.
b. Penunjang pelayanan kegiatan lokal.
c. Penunjang perkembangan ekonomi lokal.
d. Melayani penumpang < 500 ribu/thn.
Klasifikasi Bandar Udara :

Diatur berdasarkan kapasitas pelayanan dan


kegiatan operasional Bandar Udara.

Kapasitas pelayanan merupakan


kemampuan Bandar Udara untuk melayani
jenis pesawat udara terbesar dan jumlah
penumpang dan/atau barang meliputi :

• Kode Angka (Code Number)


Perhitungan Panjang runway
berdasarkan referensi pesawat,
Aeroplane Reference Field Length
(ARFL)
• Kode Huruf (Code Letter)
Perhitungan sesuai dengan lebar sayap
dan lebar/jarak roda terluar pesawat
Rencana Induk nasional Bandar Udara
Merupakan sistem perencanaan kebandarudaraan nasional yang
menggambarkan:
• Interdependensi : antar Bandara saling bergantung dan mendukug
cakupan pelayanannya
• Interrelasi : antar Bandara membentuk jaringan dari rute penerbangan yg
saling berhubungan
• Sinergi antarunsur yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia,
geografis, potensi ekonomi, dan pertahanan keamanan dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
Rencana Induk nasional Bandar Udara
Disusun dengan memperhatikan :
• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah
provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten / kota
• Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau keciL
• Potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah
• Potensi sumber daya alam
• Perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun internasional
• Sistem Trasnportasi nasional
• Keterpaduan intermoda dan multimoda
• Peran Bandar Udara
Rencana Induk Bandar Udara, memuat:
a. Kebijakan nasional Bandar Udara, untuk b. Rencana lokasi Bandar Udara
mewujudkannya digunakan Strategi Pembangunan, beserta penggunaan, hierarki, dan
Pengoperasian, Pendayagunaan, dan klasifikasi Bandar Udara,ditetapkan oleh
Pengembangan Bandara dalam bentuk : Menteri memperhatikan :
• Meningkatkan peran bandar udara sebagai • Rencana induk nasional Bandar
simpul dalam jaringan transportasi udara Udara
• Memisahkan secara jelas antara fungsi • Keselamatan dan keamanan
pemerintahan dan fungsi pengusahaan di penerbangan
bandar udara
• Mengendalikan jumlah bandar udara yang • Keserasian dan keseimbangan
terbuka untuk penerbangan dari/ke luar dengan budaya setempat dan
negeri kegiatan lain terkait di lokasi
• Menyiapkan kapasitas bandar udara sesuai bandar udara
hierarkinya • Kelayakan ekonomis, finansial,
• Meningkatkan evaluasi fasilitas, personil dan sosial, pengembangan wilayah,
standar operasi prosedur (SOP) bandar udara teknis pembangunan, dan
untuk memenuhi keselamatan operasional pengoperasian
bandar udara. • Kelayakan lingkungan.
Perubahan Terhadap Rencana Induk
Nasional Bandar Udara
Penetapan Lokasi Bandara Perubahan status Bandar Perubahan Penggunaan Bandara
Baru dan/atau RIB Baru Udara Domestik→Internasional
Penetapan lokasi Bandar Ditetapkan oleh Menteri, Ditetapkan oleh Menteri.
Udara di luar rencana induk meliputi : Usulan perubahan diajukan oleh
nasional Bandar Udara harus • Bandara khusus untuk Penyelenggaran Bandara.
memenuhi kriteria,cakupan, melayani kepentingan
peran, hierarki dan klasifikasi umum yg bersifat Bandara yg telah ditetapkan
Bandar Udara dan harus sementara
memenuhi ketentuan dan sebagai Bandara Internasional
• Perubahan status
persyaratan kelayakan Bandara khusus menjadi dilakukan evaluasi oleh Direktur
sebagaimana diatur dalam Bandara Umum Jenderal meliputi pemenuhan
ketentuan peraturan syarat keselamatan, keamanan,
• Bandara militer yang
perundang-undangan
akan dibuka untuk Pelayanan; ketersediaan unit
mengenai tata cara dan
melayani penerbangan Kerja; dan tercapainya target
prosedur penetapan lokasi
sipil angkutan udara luar negeri.
Bandar Udara.
Perubahan Terhadap Rencana Induk
Nasional Bandar Udara
Perubahan Hierarki dan Bandara Internasional yg Penetapan Nama
Klasifikasi Bandara masuk Perjanjain ASEAN
Open Sky Bandar Udara Umum

Dilakukan berdasarkan hasil Meliputi : Nama Bandar Udara untuk


kajian rencana induk bandar • Bandara Internasional pertama kali ditetapkan
udara, yang dijadikan pelayanan penumpang dalam Keputusan Menteri
pertimbangan dalam : • Bandara Internasional tentang penetapan lokasi
• Pengajuan review pelayanan kargo
Rencana Induk Bandar Bandar Udara baru dan/
Udara atau dapat menggunakan
• Review Rencana Induk nama lokasi Bandar Udara
Bandar Udara tersebut berada.
Lampiran PM 39 No. 2019

• LAMPIRAN I : Perhitungan Tingkat Kegunaan Operasional Bandara


• LAMPIRAN II : Tabel Kriteria Cakupan Pelayanan bandara
Tabel Kriteria Peran Bandar Udara
Tabel Kriteria dan Cara Penilaian Hierarki Bandara √
Tabel Klasifikasi Bandara √

.. Detailnya bisa dibuka lgsg di lampiran

Anda mungkin juga menyukai