PENGGUNA
NEGARA PENYEDIA JASA JASA/
KONSUMEN
Negara : dalam hal ini diwakili oleh
pihak Departemen Perhubungan
selaku regulator.
Penyedia jasa : dalam hal ini diwakili
oleh airline dan Bandara.
Konsumen : dalam hal ini pihak
masyarakat.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
/DGAC
Berwenang dalam hal perencanaan, pengawasan , pengendalian dan
monitoring tentang permasalahan yang terkait dengan penerbangan sipil di
Indonesia, meliputi :
Kebijakan Transportasi Udara nasional
Layanan Lalu Lintas udara
Kebandarudaraan
Layanan informasi aeronautik
Standar penerbangan,lisensi,dan kelaikan udara
Airline dan operasinya/teknik
Pabrik pesawat dan fasilitas perawatan pesawat udara
Fasilias :bea cukai.Imigrasi dll
Investigasi dan penyelidikan kecelakaan
Keamanan dan Angkutan barang berbahaya
Perlindungan Lingkungan
Pendidikan/pelatihan yang terkait dengan penerbangan
Departemen Perhubungan
Sekjen
Sekjen
Direktorat
Direktorat Direktorat Kelaikudaraan
Direktorat Keselamatan Navigasi Direktorat dan
Angkutan Penerbangan Penerbanagn Teknik Pengoperasian
Udara Bandara Pesawat Udara
Daftar Maskapai Berjadwal 2016
( Diatas 30 Penumpang)
No Nama Perusahaan / Kode AOC / IATA / ICAO
1 PT. GARUDA INDONESIA / 121-001 / GA / GIA
2 PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES / 121-002 / MZ / MNA
3 PT. MANDALA AIRLINES / 121-005 / RI / MDL
4 PT. INDONESIA AIRASIA / 121-009 / QZ / AWQ
5 PT. LION MENTARI AIRLINES / 121-010 / JT / LNI
6 PT. WINGS ABADI AIRLINES / 121-012 / IW /WON
7 PT. SRIWIJAYA AIR / 121-035 / SJ / SJY
8 PT. KAL STAR AVIATION / 121-037 / KD / KLS
9 PT. TRAVEL EXPRESS AVIATION / 121-038 / XN /XAR
10 PT. CITILINK INDONESIA / 121-046 / QG / CTV
11 PT. TRANSNUSA AVIATION MANDIRI / 121-048 / M8 / TNU
12 PT. BATIK AIR INDONESIA / 121-050 / ID / BTK
Daftar Maskapai Berjadwal 2016
( Dibawah 30 Penumpang)
Pembagian klasifikasi :
Berdasarkan layanan transportasi udara : jumlah
penumpang, cargo dll
Berdasarkan layanan keamanan dan keselamatan: layout
LLU dll
Berdasarkan kapasitas : kapasitas runway, Apron dll
Berdasarkan keselamtan terbang : Navigasi, komunikasi
dll
Berdasarkan status dan fungsi bandar udara:
Hubungannya dengan sosial, ekonomi, politik dan
pertahanan dll
Klasifikasi didibagi menjadi Kelas utama,kelas I s/d kelas V
dan ditinjau tiap 5 tahun
KEPEMILIKAN DAN PENGELOLAAN BANDARA
Sejak 1964, pengelolaan bandara-bandara di Indonesia
diserahkan kepada PT (Persero) Angkasa Pura I dan II
dg tujuan:
1. Mengurangi beban dana pemerintah untuk investasi
sarana dan prasarana.
2. Memperbaiki efisiensi,khusunya pada layanan kegiatan
komersial
3. Mengurangi campur tangan birokrasi.
4. Meningkatkan kualitas layanan publik.
5. Peningkatan kesejahteraan karyawan.
6. Peluang bagi pihak swasta untuk sharing.
BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN
PENGELOLAANNYA
1. Bandara Yang Dikelola Angkasa Pura I : Kawasan
Timur Indonesia.
2. Bandara Yang dikelola Angkasa Pura II : Kawasan
Barat Indonesia.
3. Bandara yang dikelola oleh Otorita Batam : Hang
Nadim.
4. Bandara yang dikelola oleh Departemen
Perhubungan.
SASARAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TRANSPORTASI
NASIONAL
1. Persyaratan operasional
a. Memenuhi standar keamanan dan keselamatan
b. Kebutuhan teknologi mutakhir.
c. Kebutuhan investasi dan prasarana yg memadai
d. Pengembangan sarana dan prasarana yg
memenuhi standar internasional.
2. Memenuhi Kebijakan Pembangunan Nasional
a. Mendukung produksi dan perawatan pesawat
b. Mendukung pariwisata.
c. Mendukung moda transportasi yang lain.
d. Mengembangkan kemampuan SAR.
3. Sasaran Sosial
a. Mendukung WNI di luar negeri.
b. Meningkatkan layanan perjalanan haji.
4. Memenuhi Tantangan Perubahan dalam Transportasi
Udara Internasional.
a. Deregulasi dan liberalisme pasar.
b. Kompetisi yang semakin meningkat.
c. Regionalisasi.
d. Globalisasi.
e. Privatisasi Airline.
f. Masalah Lingkungan.
g. Fluktuasi Ekonomi.
PAYUNG HUKUM KEBIJAKAN TRANSPORTASI
UDARA
General Aviation
Charter
Tahap 1 Domestik
5 tahun
Rute Charter Aerial Works
Pengumpan Internasional
Tahap 2
Domestik
5 tahun
Rute Utama
Tahap 3
Domestik
5 tahun
Tahap 4 Internasional
Berdasarkan KM 127/1990
Proses Perijinan Angkutan Udara Sebelum
Deregulasi
Sistem lisensi didasarkan pada klasifikasi layanan
Layanan penerbangan berjadual
Pengumpan domestik (domestic feeder)
Rute utama domestik (domestic trunk line)
International
Penerbangan Charter (tak berjadual)
Komersial
Domestik
Internasional
Non-komersial
Penerbangan umum
Pekerjaan Udara (Aerial works) seperti penyemprotan peptisida,
pembuatan hujan buatan
Tak Berjadual
Usaha Angkutan Udara
Usaha angkutan udara berdasarkan Keputusan Menteri No 11 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara
KECENDERUNGAN KEBIJAKAN SAAT INI
Deregulasi Pemerintah
Untuk Airline :
a. Tarif
b. Rute
c. Kapasitas
Untuk Bandara :
a. Privatisasi Bandara
b. Efisiensi Pengelolaaan
c. Peningkatan status dan manajemen