Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


Jalan Merdeka Barat No. 8 Telepon : 3507623- 350666 1 Fax. : 3505571
Jakarta 10110 3507577
Kotak Pos No. 1389
Jakarta 10013

SURATEDARAN
NOMOR : SE/05/111/2017

TENTANG

PENINGKATAN KESELAMATAN APRON

1. Pemberlakuan
Seluruh penyedia pelayanan jasa terkait penunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat
udara di bandar udara dan penyelenggara bandar udara .

2. Berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :


a. Undang-undang Nomor: 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan;
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 55 Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 139 Bandar Udara (Civil Aviation
Safety Regulation/CASR Part 139 Aerodromes);
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 56 Tahun 2015 tentang Kegiatan
Pengusahaan di Bandar Udara;
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 77 Tahun 2015 tentang Standarisasi
dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara;
f. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 39 tahun 2015 tentang
Standar Teknis Dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil - Bagian 139
(Manual Of Standard CASR- Part 139} Volume I Ban dar Udara (Aerodromes).

3. Mengingat bahwa kegiatan di apron maupun daerah pergerakan pada umumnya


mempunyai tingkat risiko keselamatan yang sangat tinggi, akibat adanya berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh banyak pihak ketika melayani pesawat udara di darat,
antara lain embarking disembarking passengers, loading unloading baggages and
cargo, pengisian bahan bakar pesawat udara, pengaturan parkir pesawat udara,
pengisian air, pembersihan lavatory, pemakaian ground power, pemakaian alat bantu
air conditioner, proses penarikan pesawat udara (towing), pemanduan pesawat udara
(follow me) dan lain sebagainya.

4. Sehubungan dengan hal sebagaimana tersebut pada butir 3 (tiga) di atas, maka
disampaikan kepada :
a. Penyedia Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara
i. Senantiasa mematuhi peraturan dibidang keselamatan penerbangan dan
melaksanakan Standard Operating Prosedures (SOP) sesuai dengan bidang
pelayanan yang diberikan secara konsisten;
ii. Membentuk unit yang bertanggung jawab terhadap keselamatan
penerbangan;
iii. Memastikan bahwa personel Ground Handling telah mendapatkan pelatihan
Safety Awareness secara periodik;
iv. Memastikan bahwa peralatan Ground Support Equipment dan kendaraan
operasional sisi udara harus memenuhi standar kelaikan dan batasan usia
peralatan;
v. Melaporkan kegiatan secara berkala meliputi laporan kondisi
fasilitas/peralatan dan personel pelayanan jasa terkait, laporan kegiatan
pelayanan jasa terkait, dan laporan pengawasan serta pengendalian secara
internal kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
b. Penyelenggara Bandar Udara untuk memastikan semua badan hukum Indonesia
yang melakukan kegiatan penunjang bandar udara telah memenuhi persyaratan
keselamatan penerbangan.

5. Kepada Direktur Bandar Udara dan para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara agar
senantiasa melaksanakan pengawasan terhadap tingkat keselamatan operasi
penerbangan di bandar udara sesuai peraturan dan ketentuan.

JAKARTA
'll Maret 2017

Surat Edaran ini disampaikan kepada :


1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
3. lnspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
4. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Nasional;
5. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;
6. Para Kepala Kantor Badan Usaha Bandar Udara;
7. Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara;
8. Para Perusahaan Penyedia Pelayanan Jasa Terkait.

Anda mungkin juga menyukai