Anda di halaman 1dari 10

Biaya Transfortasi Sebagai Faktor Pemilihan Lokasi

Pentingnya Lokasi yang Strategis Perusahaan secara terus-menerus membangun


berbagai fasilitas baru dan memperluas yang sudah ada. Kegiatan ini memerlukan sejumlah
investasi untuk membangun gedung, peralatan serta mesin. Penentuan lokasi perusahaan yang
tepat akan menjadi sangat penting, mengingat ketersediaan akan tenaga kerja, transportasi ,
bahan baku, pasar dll akan sangat mempengaruhi biaya operasi perusahaan. Oleh karena itu
pemilihan lokasi perusahaan menjadi sangat penting untuk meminimumkan biaya-biaya.
Pemilihan lokasi yang tepat selain dapat meminimumkan beban biaya investasi dan
operasional jangka pendek maupun jangka panajang, dan ini akan meningkatkan daya sassing
perusahaan. Dalam sector bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang sebuah bank, toko-toko
eceran, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran, dll bahkan
memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih kompleks.

Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi Faktor-faktor penting yang


dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusdahaan berbeda. Bagi suatu
perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih
penting bagi perusahaan lainnya adalah dekat dengasn sumber-sumber penyedia bahan
komponen. Dan perusahaan lannya mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting
adalah memilih lokasi di mana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi,
ataupun biaya transportasi, yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Misal : kapal laut,
anjungan minyak dll. Jadi alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah
adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu
persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan situasional atau contingency untuk
pembuatan keputusan-bila dinyatakan secara sederhana, semua bergantung secara umum
pada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan :

1. Lingkungan masyarakat. Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala


konsekwensi, baik negatif maupun positif didirikannya suatu perusahaan didaerah tersebut
merupakan suatu syarat penting.

2. Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan mengurangi biaya
distribusi

3. Tenaga kerja. Dimanapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja,


karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar.

4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan
susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan
sumber bahan mentah. Misal : perusahaan semen, kayu, kertas, besi/baja, pengalengan ikan,
dll.

5. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat,
laut, udara akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan. Misal pabrik semen, jika biaya transportasi besar makan perlu dipindah
mendekati sumber bahan mentah, agar biaya transportasi lebih murah.

6. Sumber-sumber daya alam lainnya. Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet,
kulit, gula, tenun, pemrosesan makan, aluminium dan sebagainya sangat memerlukan air
dlam kuantitas besar. Selain itu hampir setiap industry memerlukan baik tenaga yang
dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angina, dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan
tersediannya sumber-sumber daya (alam) dengasn murah dan mencukupi

A. Metode Evaluasi Alternatif lokasi

1. Pebandingan Bebagai Alternatif Lokasi Analisa terhadap alternative-alternative


lokasi seharusnya mempertimbangkan baik faktor-faktor obyektif ( seperti tenaga kerja, biaya
bahan mentah, transportasi, pajak, dan pasar potensial) maupun faktor-faktor subyektif
( seperti kegiatan-kegiatan serikat pekerja, kondisi cuaca, iklim politik, dan bahkan sekolah-
sekolah). Suatu metode sederhana dapat digunakan membantu pemilihan lokasi adalah
dengan memebentuk sebuah team para pembuat keputusan terdiri dari para ahli untuk
mengevaluasi setiap lokasi atas dasar sejumlah faktor dan mengevaluasi derajat relative
pentingnya setiap faktor dalam keputusan lokasi. Sebagai contoh, anggap berbagai lokasi
sedang dipertimbangkan atas dasar 5 faktor, setiap anggota team memberikan penilaian
relative diantara berbagai alternative lokasi ( nilai 1 s/d 10 ). Distribusi berapa nilai ini
kemudian dirata-rata untuk mendapatkan nilai distribusi gabungan. Tabel 3-1 menunjukan
penialaian gabungan sebuah perusahaan untuk lokasi Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya

Tabel 3-1

Alaternatif lokasi Pasar Potensial Biaya Tenaga Tersedianya Biaya Pajak


Kerja Air Bahan
Mentah
Yogyakarta 2 3 5 4 3
jakarta 5 3 1 4 2
Surabaya 3 4 4 2 5

Tabel 3-1. Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial Biaya
Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Yogyakarta 2 3 5 4 3 Jakarta 5 3 1
4 2 Surabaya 3 4 4 2 5 Ket. Nilai / skor 1 s/d 10 Kenyataannya, dalam analisa ini perusahaan
memutuskan untuk mempergunakan bobot, : pasar potensi 30%, biaya tenaga kerja 20%,
tersedianya air 30%, biaya bahan mentah 10%, dan pajak 10%. Kemudian penilaian dalam
tabel 3-1 dikalikan dengan bobot, menghasilkan angka-angka dalam tabel 3-2

Tabel 3-2

Alaternatif lokasi Pasar Potensial Biaya Tenaga Tersedianya Biaya Pajak


Kerja Air Bahan
Mentah
Yogyakarta 60 60 150 30 340
jakarta 150 60 30 20 300
Surabaya 90 80 140 50 360

Tabel 3-2. Bobot x Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial
Biaya Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Total Yogyakarta 60 60 150
40 30 340 Jakarta 150 60 30 40 20 300 Surabaya 90 80 120 20 50 360 Pendekatan ini sering
disebut metoda “Delphi”.

2. Analisa Dan Metode Pemilihan Lokasi Industri (Pabrik) Fasilitas produksi sesuatu
yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna, melaksanakan aktivitas produksi. Proses
perancangan pabrik (plant design) dg alasan : sbb :

• Fasilitas produksi penuh resiko.

• Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi.

• Pada saat beroperasi dalam yang sangat sulit dan mahal, ditetapkan dianggap tidak
cocok/layak.

• Lokasi pabrik akan memiliki unsur strategi pemasaran. butuh sejumlah besar modal/
capital harus diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang lokasi pabrik harus
dirubah atau dipindahkan memperkuat posisi bilalokasi yang bersaing terutama didalam
rangka penguasaan wilayah Dasar-Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik Ikut mengambil peranan
didalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :

a. Lokasi dikota besar (city location)

1. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar.

2. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya


terdapat dikota besar seperti listrik, gas,, dan lain-lain.

3. Kontak dengan pemasok dekat dan cepat.

4. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.

b. Lokasi dipinggir kota (sub-urban location)

1. Semi-skilled atau female labour mudah diperoleh.

2. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak dikota besar.

3. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik.

4. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.

c. Lokasi jauh diluar kota (country location)

1. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana
akan datang.
2. Pajak terendah lebih dikehendaki.

3. Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.

4. Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.

5. Baik untuk proses manufacturing produk-produk yang berbahaya. ekspansi yang

Konsep biaya tetap dan biaya variable dapat membantu penetuan lokasi. Kombinasi
biaya tetap dan variable bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya
yang menunjukan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-
masing lokasi. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan contoh permaslahan : Contoh 3-1.
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan 4 lokasi alternative sebuah pabrik abru.
Perusahaaan telah mengumpulkan data semua biaya pada berbagai lokasi dan mendapti
bahwa jenis biaya-biaya produksi berikut ini bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi yang
lain. Perusahaan akan mendanai pabrik baru dari pengeluaran obligasi dengan tingkat bunga
10%. Data biaya-biaya dapat diperinci sbb dalam Tabel 3-3.

Jenis Biaya Dalam Ribuan Ruoiah A B C D


Tenaga Kerja(Pernyunit) Rp. 0,75 RP. 1,10 Rp. 0,80 Rp. 0,90
BIaya Kontruksi Pabrik 4.600.000 3.900.00 4.000.000 4.800.000
0
Material Dan Peralatan(Pernyunit) 0,43 0,60 0,40 0,55
Listrik (Pertahun) 30.000 26.000 30.000 28.000
Air(pertahun) 7.000 6.000 7.000 7.000
Transfortasi(Pernyunit) 0,2 0,10 0,10 0,5
Pajak(Pertahun) 33.000 28.000 63.000 35.000

Tabel 3.3 Analisis Biaya Dalam Penentuan Lokasi Jenis biaya (dalam ribuan rupiah )
A B C D Tenaga kerja (per unit) Rp 0,75 Rp 1.10 Rp 0,80 Rp 0,90 Biaya konstruksi pabrik
4.600.000 3.900.000 4.000.000 4.800.000 0,43 0,60 0,40 0,55 30.000 26.000 30.000 28.000
7.000 6.000 7.000 7.000 0,02 0,10 0,10 0,05 33.000 28.000 63.000 35.000 Material dan
Peralatan * (per unit) Listrik (per tahun) Air (pertahun) Transportasi (per unit) Pajak
(pertahun) Biaya ini termasuk biaya depresiasi yang diproyeksikan, tapi tidak termasuk biaya
bunga

Penyelesaian: Tabel 3-4

Biaya Tetap(Dalam Ribuan A B C D


Rupiah)
10% Investasi 4.60.000 3.90.000 4.00.000 4.80.000
Listrik 30.000 26.000 30.000 28.000
Air 7.000 6.000 7.000 7.000
Pajak 33.000 28.000 63.000 35.000
Total Rp.530.000 Rp.450.000 Rp.500.000 Rp.550.000
Penyelesaian : Langkah pertama adalah menghitung biaya tetap total selama satu
tahun untuk keempat lokasi alternatif (lihat tabel 3-4) Biaya-biaya tetap (dalam A B C D
ribuan rupiah) 10% investasi Listrik Air Pajak Total Rp 460.000 Rp 390.000 Rp 400.000 Rp
480.000 30.000 26.000 30.000 28.000 7.000 6.000 7.000 7.000 33.000 28.000 63.000 35.000
Rp 530.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 550.00

Tabel 3-5

Biaya Variabel(dalam ribuan rupiah) A B C D


Tenaga Kerja(Pernyunit) Rp. 0,75 RP. 1,10 Rp. 0,80 Rp. 0,90
Material Dan Peralatan(Pernyunit) 0,43 0,60 0,40 0,55
Transfortasi(Pernyunit) 0,2 0,10 0,10 0,5
Total Rp.1,20 Rp.1,80 Rp.1,30 Rp.1,50
Data biaya tetap dan variable tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan
biayasetiap lokasi alternative sebagai berikut:

A=Rp.530.000+ (Rp.1,20)X

B= Rp.450.000+( Rp.1,80)X

C= Rp.500.000+( Rp.1,30)X

D= Rp.550.000+( Rp.1,50)X

Sedangkan biaya variabel per unit untuk masing-masing keempat lokasi alternatif,
seperti terlihat dalam Tabel 3-5. Biaya-biaya variabel (dalam A B C D ribuan rupiah) Tenaga
kerja Rp 0,75 Rp 1,10 Rp 0,80 Rp 0,90 Material dan peralatan 0,42 0,60 0,40 0,55
Transportasi 0,02 0,10 0,10 0.05 Total Rp 1,20 Rp 1,80 Rp 1,30 Rp 1,50 Data biaya tetap dan
variabel tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap lokasi
alternatif sebagai berikut : A = Rp 530.000.000,- + (RP 1.200,-) X B = Rp 450.000.000,- +
(Rp 1.800,-) X C = Rp 500.000.000,- + (RP 1.300,-) X D = Rp 550.000.000,- + (Rp 1.500,-)
X
Gambar 3-1. Analisis biaya dalam penentuan lokasi J u t a a n R u p i a h 550 530 500
450 50 100 (Ribuan Unit) 150

Dari Grafik, dapat disimpulkan bahwa bila kapasitas atau volume produksi dibawah
100.000 unit, sebaiknya pabrik didirikan di lokasi B. Sedangkan bial voleme produksi diatas
100.000 unut, pabrik sebaiknya didirikan di lokasi C. Pada volume produksi = 100.000 unit,
lokasi C dan B mempunyai biaya total yang sama.

3. Metode Transportasi Dalam Keputusan-Keputusan Lokasi Metode transportasi


adalah suatu teknik riset operasi yang sangat membantu dalam pembuatan keputusan-
keputusan lokasi pabrik atau gudang. Metoda ini digunakan terutama bila perusahaan tsb
memiliki beberapa pabrik dan gudang. Metode yang akan kita pakai yaitu metode matriks
(tabel) sudut sudut kiri atas “northwest corner”. Metode pertama yang dikenal adalah metode
sudut barat laut ( northwest corner rule ). Contoh: Suatu perusahaan mempunyai 2 pabrik di
Semarang dan Cilacap. Pada suatu waktu perusahaan mempunyai 13 unit produk tersedia di
Semarang dan 12 unit di Cilacap. Perusahaan memperoleh 3 pesanan Surakarta
membutuhkan 5 unit, Yogyakarta 10 unit, dan Magelang 10 unit. Biaya transportasi per unit
antara kotakota tsb ditunjukan dalam tabel berikut ( dalam ribuan):

Bagaimana seharusnya perusahaan mendistribusikan 25 unit produknya ke masing-


masing penyalur di 3 kota yang berbeda tsb..? Tabel biaya : Ke Surakarta Yogyakarta
Magelang Semarang Rp. 10 Rp. 15 Rp. 11 Cilacap Rp. 8 Rp. 12 Rp. 14 Dari

Dari ke Surakarta Yogyakart Magelang


a
Samaran Rp.10 Rp.15 Rp.11
g
cilacap Rp.8 Rp.12 Rp.14

abel 3-6 : Transportasi Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang


10 X11 15 X12 8 Cilacap 11 X13 12 13 14 X21 X22 X23 12 5 10 10 25 Kebutuhan

Dari ke Surakarta Yogyakarta Magelang persediaan


Samarang 10 15 11 13
X11 X12 X13
cilacap 8 12 14 12
X21 X22 X23
kebutuha 5 10 10 25
n
Metode Transportasi sudut barat laut dimulai dari kotak X11 Tabel 3-7. Alokasi
Pertama dengan metode sudut barat Laut Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan
Dari Semarang 15 10 5 Cilacap 11 13 8 12 8 14 2 10 12 Kebutuhan 5 10 10 25

Dari ke Surakarta Yogyakarta Magelang persediaan


Samarang 10 15 11 13
5 8
cilacap 8 12 14 12

2 10

kebutuha 5 10 10 25
n
Biaya transportasi total untuk pola alokasi tahap pertama ini adalah sebesar Rp.
334.000,- dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan)
Biaya total Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 5 10 50 Semarang -->Yogyakarta 8
15 120 Cilacap --> Yogyakarta 2 12 24 Cilacap --> Magelang 10 14 140 Grand Total Rp. 334

alokasi Jumlah unit Biaya peryunit Biaya total


Rp(dalam ribuan) Rp(dalamribuan)
Semarang -->Surakarta 5 10 50
Semarang -->Yogyakarta 8 15 120
Cilacap --> Yogyakarta 2 12 24
Cilacap --> Magelang 10 14 140
Grend total Rp.334

abel 3-8. Evaluasi sel Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang
10 8 5 Cilacap 8 1 15 + + 11 -6 12 13 - 14 2 10 12 Kebutuhan 5 10 10 25

Dari ke Surakarta Yogyakarta Magelang persediaan


Samarang 10 15 11 13

5 8
cilacap 8 12 14 12

2 10

kebutuha 5 10 10 25
n

abel 3-9. Alokasi kedua Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.286.000,Ke


Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 5 Cilacap 15 10 8 6 13 12 8 -5 11
14 10 2 12 Kebutuhan 5 10 10 25

Dari ke Surakarta Yogyakarta Magelang persediaan


Samarang 10 15 11 13

5 6 8
cilacap 8 12 14 12
-5 10 2

kebutuha 5 10 10 25
n

Tabel 3-9. Alokasi Optimal Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.276.000,Ke


Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 15 10 3 11 10 1 Cilacap 12 8 2
10 13 14 5 12 Kebutuhan 5 10 10 25

Dari ke Surakarta Yogyakarta Magelang persediaan


Samarang 10 15 11 13

2 1 10
cilacap 8 12 14 12

-3 10 5

kebutuha 5 10 10 25
n

Biaya transportasi total untuk pola alokasi optimal adalah sebesar Rp. 276.000,-
dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan) Biaya total
Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 3 10 30 Semarang -->Magelang 8 11 110 Cilacap
--> Surakarta 2 8 16 Cilacap --> Yogyakarta 10 12 120 Grand Total Rp. 276

alokasi Jumlah unit Biaya peryunit Biaya total


Rp(dalam ribuan) Rp(dalamribuan)
Semarang -->Surakarta 3 10 30
Semarang -->Yogyakarta 8 11 110
Cilacap --> Yogyakarta 2 8 16
Cilacap --> Magelang 10 12 120
Grend total Rp.127

B.  Strategi lokasi pelayanan jasa Analisis lokasi disektor industri terfokus pada
minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan
pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat
berbeda diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi
sering lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi
perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada
mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi
perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya.
Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa.

1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan

2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat
menarik pelanggan

3. Persaingan diwilayah tersebut

4. Kualitas persaingan

5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing

6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya

7. Kebijakan operasional perusahaan

8. Kualitas manajemen

Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya Volume/pendapatan Lokasi yang menarik
pelangan ; daya beli Biaya Nyata Biaya pengiriman bahan mentah Persaingan ;
iklan/penentuan harga. Biaya pengantaran barang jadi Kualitas Fisik Biaya energi dan
layanan umum : tenaga kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain.
Parkir/akses;keamanan/penerangan; penampilan/citra. Penentu Biaya Biaya tidak nyata dan
akan segera terjadi Sewa. Manajemen yang berkualitas Kualitas hidup Biaya pendidikan yang
ditanggung oleh pemerintah negara bagian Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah).
upah). Model regresi untuk menetapkan kepentingan kepentingan beragam faktor yang ada
Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal lokal Metode transportasi Sikap terhadap
serikat pekerja

Teknik Teknik Metode pemeringkatan faktor Metode pemeringkatan faktor


Perhitungan lalu lintas Analisis titik impas lokasi Analisis demografis lokasi yang menarik
pelanggan Diagram titik persilangan Analisis daya beli lokasi Sistem informasi geografis
Asumsi Asumsi Lokasi merupakan penentu utama pendapatan Lokasi penentu utama biaya
Permasalahan hubungan yang erat dengan pelanggan sangat penting Sebagian besar biaya
utama dapat diidentifikasikan secara eksplisit untuk setiap lokasi Biaya cenderung konstan
pada daerah tertentu. Hubungan rendah dengan pelanggan tertentu. Oleh karena, fungsi
pendapatan sangat memungkinkan perusahaan berfokus pad biaya sangat penting biaya yang
dapat diidentifikasi Biaya tidak nyata dapat di evaluasi

Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi Salah satu keputusan yang paling penting
dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih
lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya memiliki
keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio,
Texas, adalah rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta
berorientasi pada orang-orang yang menginap karena perjalanan dinas. Hotel itu memulai
dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variable itu
memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi
variable dependennya. Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada
tingkat harga sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak
permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran dan rumah sakit yang
menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4 mil. Variable
“demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran, dapat juga mempengaruhi
keberhasilan sebuah hotel. Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah
hotel dalam wilayah tersebut merupakan kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari
lokasi itu, seperti kemudahan akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan
variable independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada. Pada akhirnya, model
regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4 dari
variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median tingkat
pendapatan, populasi Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi perguruan tinggi yang
dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak permintaan lainnya)

Sumber: https://www.slideshare.net/nurulllah/penentuan-lokasi-per-5

Anda mungkin juga menyukai