2. Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan mengurangi biaya
distribusi
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan
susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan
sumber bahan mentah. Misal : perusahaan semen, kayu, kertas, besi/baja, pengalengan ikan,
dll.
5. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat,
laut, udara akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan. Misal pabrik semen, jika biaya transportasi besar makan perlu dipindah
mendekati sumber bahan mentah, agar biaya transportasi lebih murah.
6. Sumber-sumber daya alam lainnya. Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet,
kulit, gula, tenun, pemrosesan makan, aluminium dan sebagainya sangat memerlukan air
dlam kuantitas besar. Selain itu hampir setiap industry memerlukan baik tenaga yang
dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angina, dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan
tersediannya sumber-sumber daya (alam) dengasn murah dan mencukupi
Tabel 3-1
Tabel 3-1. Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial Biaya
Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Yogyakarta 2 3 5 4 3 Jakarta 5 3 1
4 2 Surabaya 3 4 4 2 5 Ket. Nilai / skor 1 s/d 10 Kenyataannya, dalam analisa ini perusahaan
memutuskan untuk mempergunakan bobot, : pasar potensi 30%, biaya tenaga kerja 20%,
tersedianya air 30%, biaya bahan mentah 10%, dan pajak 10%. Kemudian penilaian dalam
tabel 3-1 dikalikan dengan bobot, menghasilkan angka-angka dalam tabel 3-2
Tabel 3-2
Tabel 3-2. Bobot x Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial
Biaya Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Total Yogyakarta 60 60 150
40 30 340 Jakarta 150 60 30 40 20 300 Surabaya 90 80 120 20 50 360 Pendekatan ini sering
disebut metoda “Delphi”.
2. Analisa Dan Metode Pemilihan Lokasi Industri (Pabrik) Fasilitas produksi sesuatu
yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna, melaksanakan aktivitas produksi. Proses
perancangan pabrik (plant design) dg alasan : sbb :
• Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi.
• Pada saat beroperasi dalam yang sangat sulit dan mahal, ditetapkan dianggap tidak
cocok/layak.
• Lokasi pabrik akan memiliki unsur strategi pemasaran. butuh sejumlah besar modal/
capital harus diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang lokasi pabrik harus
dirubah atau dipindahkan memperkuat posisi bilalokasi yang bersaing terutama didalam
rangka penguasaan wilayah Dasar-Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik Ikut mengambil peranan
didalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
2. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak dikota besar.
4. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.
1. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana
akan datang.
2. Pajak terendah lebih dikehendaki.
Konsep biaya tetap dan biaya variable dapat membantu penetuan lokasi. Kombinasi
biaya tetap dan variable bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya
yang menunjukan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-
masing lokasi. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan contoh permaslahan : Contoh 3-1.
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan 4 lokasi alternative sebuah pabrik abru.
Perusahaaan telah mengumpulkan data semua biaya pada berbagai lokasi dan mendapti
bahwa jenis biaya-biaya produksi berikut ini bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi yang
lain. Perusahaan akan mendanai pabrik baru dari pengeluaran obligasi dengan tingkat bunga
10%. Data biaya-biaya dapat diperinci sbb dalam Tabel 3-3.
Tabel 3.3 Analisis Biaya Dalam Penentuan Lokasi Jenis biaya (dalam ribuan rupiah )
A B C D Tenaga kerja (per unit) Rp 0,75 Rp 1.10 Rp 0,80 Rp 0,90 Biaya konstruksi pabrik
4.600.000 3.900.000 4.000.000 4.800.000 0,43 0,60 0,40 0,55 30.000 26.000 30.000 28.000
7.000 6.000 7.000 7.000 0,02 0,10 0,10 0,05 33.000 28.000 63.000 35.000 Material dan
Peralatan * (per unit) Listrik (per tahun) Air (pertahun) Transportasi (per unit) Pajak
(pertahun) Biaya ini termasuk biaya depresiasi yang diproyeksikan, tapi tidak termasuk biaya
bunga
Tabel 3-5
A=Rp.530.000+ (Rp.1,20)X
B= Rp.450.000+( Rp.1,80)X
C= Rp.500.000+( Rp.1,30)X
D= Rp.550.000+( Rp.1,50)X
Sedangkan biaya variabel per unit untuk masing-masing keempat lokasi alternatif,
seperti terlihat dalam Tabel 3-5. Biaya-biaya variabel (dalam A B C D ribuan rupiah) Tenaga
kerja Rp 0,75 Rp 1,10 Rp 0,80 Rp 0,90 Material dan peralatan 0,42 0,60 0,40 0,55
Transportasi 0,02 0,10 0,10 0.05 Total Rp 1,20 Rp 1,80 Rp 1,30 Rp 1,50 Data biaya tetap dan
variabel tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap lokasi
alternatif sebagai berikut : A = Rp 530.000.000,- + (RP 1.200,-) X B = Rp 450.000.000,- +
(Rp 1.800,-) X C = Rp 500.000.000,- + (RP 1.300,-) X D = Rp 550.000.000,- + (Rp 1.500,-)
X
Gambar 3-1. Analisis biaya dalam penentuan lokasi J u t a a n R u p i a h 550 530 500
450 50 100 (Ribuan Unit) 150
Dari Grafik, dapat disimpulkan bahwa bila kapasitas atau volume produksi dibawah
100.000 unit, sebaiknya pabrik didirikan di lokasi B. Sedangkan bial voleme produksi diatas
100.000 unut, pabrik sebaiknya didirikan di lokasi C. Pada volume produksi = 100.000 unit,
lokasi C dan B mempunyai biaya total yang sama.
2 10
kebutuha 5 10 10 25
n
Biaya transportasi total untuk pola alokasi tahap pertama ini adalah sebesar Rp.
334.000,- dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan)
Biaya total Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 5 10 50 Semarang -->Yogyakarta 8
15 120 Cilacap --> Yogyakarta 2 12 24 Cilacap --> Magelang 10 14 140 Grand Total Rp. 334
abel 3-8. Evaluasi sel Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang
10 8 5 Cilacap 8 1 15 + + 11 -6 12 13 - 14 2 10 12 Kebutuhan 5 10 10 25
5 8
cilacap 8 12 14 12
2 10
kebutuha 5 10 10 25
n
5 6 8
cilacap 8 12 14 12
-5 10 2
kebutuha 5 10 10 25
n
2 1 10
cilacap 8 12 14 12
-3 10 5
kebutuha 5 10 10 25
n
Biaya transportasi total untuk pola alokasi optimal adalah sebesar Rp. 276.000,-
dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan) Biaya total
Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 3 10 30 Semarang -->Magelang 8 11 110 Cilacap
--> Surakarta 2 8 16 Cilacap --> Yogyakarta 10 12 120 Grand Total Rp. 276
B. Strategi lokasi pelayanan jasa Analisis lokasi disektor industri terfokus pada
minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan
pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat
berbeda diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi
sering lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi
perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada
mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi
perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya.
Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa.
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat
menarik pelanggan
4. Kualitas persaingan
8. Kualitas manajemen
Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya Volume/pendapatan Lokasi yang menarik
pelangan ; daya beli Biaya Nyata Biaya pengiriman bahan mentah Persaingan ;
iklan/penentuan harga. Biaya pengantaran barang jadi Kualitas Fisik Biaya energi dan
layanan umum : tenaga kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain.
Parkir/akses;keamanan/penerangan; penampilan/citra. Penentu Biaya Biaya tidak nyata dan
akan segera terjadi Sewa. Manajemen yang berkualitas Kualitas hidup Biaya pendidikan yang
ditanggung oleh pemerintah negara bagian Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah).
upah). Model regresi untuk menetapkan kepentingan kepentingan beragam faktor yang ada
Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal lokal Metode transportasi Sikap terhadap
serikat pekerja
Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi Salah satu keputusan yang paling penting
dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih
lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya memiliki
keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio,
Texas, adalah rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta
berorientasi pada orang-orang yang menginap karena perjalanan dinas. Hotel itu memulai
dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variable itu
memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi
variable dependennya. Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada
tingkat harga sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak
permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran dan rumah sakit yang
menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4 mil. Variable
“demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran, dapat juga mempengaruhi
keberhasilan sebuah hotel. Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah
hotel dalam wilayah tersebut merupakan kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari
lokasi itu, seperti kemudahan akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan
variable independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada. Pada akhirnya, model
regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4 dari
variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median tingkat
pendapatan, populasi Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi perguruan tinggi yang
dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak permintaan lainnya)
Sumber: https://www.slideshare.net/nurulllah/penentuan-lokasi-per-5