Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.5 No.

1 Pebruari 2019

RANCANGAN ALAT PERAGA TUNNEL DAN RODA GARBARATA


MENGGUNAKAN PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER
(PLC)SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI AKADEMI TEKNIK DAN
KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN

Oleh :
Susi Diriyanti Novalina, Rossi P Simanjuntak, Albert Panjaitan
Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan

ABSTRAK
Garbarata adalah suatu alat yang tepat untuk menurunkan dan menaikkan
penumpang pesawat guna melindungi gangguan dari hujan, angin, debu dan
tiupan mesin jet serta sebagai pemisah antara penumpang dengan petugas di
darat.Rancangan alat peraga tunnel dan roda garbarata ini memanfaatkan motor
DC yang dikendalikan oleh Programable Logic Controller (PLC). Input dari PLC
ini menggunakan push button yang dapat menggerakkan motor yang
dikendalikan. Rancangan alat ini diperuntukkan kepada taruna agar bisa
digunakan ketika melaksanakan praktek di laboratorium.Dengan adanya
rancangan alat ini akan membantu taruna dalam melaksanakan praktek di
laboratorium. Rancangan ini diharapkan dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan sehingga dapat memberikan pemahaman kepada taruna
tentang sistem kontrolnya dan dapat dengan mudah mempelajarinya.

1. Introduction tentu pernah tahubahkan secara tidak


disadari sudah menikmati
Kebandarudaraan merupakan kenyamanan garbarata tersebut.
suatu bidang kegiatan yang sarat Garbarata adalah merupakan
dengan teknologi tinggi dan standar suatu alat yang tepat untuk
prestasi kerja yang optimal. Oleh menurunkan dan menaikkan
karena itu pengelola bandar udara penumpang pesawat guna
selalu berupaya untuk terus melindungi gangguan dari hujan,
meningkatkan kualitas kenyamanan angin, debu dan tiupan mesin jet
dan keselamatan pengguna jasa serta sebagai pemisah antara
bandar udara. penumpang dengan petugas di darat.
Salah satu fasilitas bandar udara Garbarata digunakan untuk
yang menunjang kemudahan dan menghubungkan gedung terminal ke
kenyamanan penumpang pengguna pesawat terbang dan unit ini terdiri
jasa penerbangan adalah garbarata. dari tunnel-tunnel atau lorong-lorong
Bagi mereka yang pernah atau sering yang saling berhubungan satu
bepergian dengan pesawat udara dengan yang lainnya dan dapat
dijalankan dari tempat parkir gedung kepada peserta didik dalam hal ini
terminal ke pesawat udara. Taruna, maka diperlukan alat bantu
Pergerakan garbarata tersebut peraga praktek PLC. Saat ini
dikemudikan oleh operator Apron laboratorium power supply system
Move Control (AMC) melalui bagian PLC tersedia simulasi berupa
pengendali listrik yang dipasang conveyor, lift, pompa air, sel surya,
pada panel kemudi di dalam kabin. Human Machine Interface (HMI)
Adapun gerakan-gerakan tersebut dan blower sedangkan simulasi
adalah gerakan horisontal yaitu garbarata belum ada tersedia di
gerakan maju mundur, membelok ke laboratorium power supply system
kiri dan ke kanan, untuk mendekat tersebut.
dan menjauhi pesawat terbang,
gerakan vertikal yaitu gerakan naik 2. Methods
turun garbarata, kabin rotasi yaitu
gerakan berputarnya kabin untuk Garbarataadalah seperangkat
mensejajarkan posisi dengan pesawat peralatan yang dirancang secara
terbang, kanopi atau closure yaitu mekanis dengan teknologi tinggi
gerakan penutupnya kanopi pada saat yang dapat memberikan kemudahan
docking telah selesai, auto level yaitu dan kenyamanan penumpang dapat
suatu sistem yang berfungsi untuk lewat masuk dan keluar dari pesawat
menyesuaikan tinggi rendahnya menuju ke terminal dan sebaliknya
pesawat terbang. serta bermanfaat melindungi dari
Dari gerakan-gerakan diatas auto hujan angin, hembusan pesawat (jet
level berperan penting sebagai blast), kebisingan dan debui. Jadi
peralatan pendukung untuk garbarata semacam jembatan atau
mengontrol naik turunnya pesawat cerobong yang memanjang yang
saat melakukan kegiatannya atau menghubungkan penumpang dari
docking, baik terbebani maupun terminal dengan pesawat udara di
tidak terbebani maka dengan apron. Gerakan garbarata
sendirinya badan pesawatpun akan dikendalikan oleh operator lewat
berubah dan pada saat yang kontrol elektrik yang dipasang di
bersamaan garbarata harus dapat konsol pada ruang kabin garbarata.
mengikuti gerakan secara otomatis.
Garbarata atau aviobridge secara
PLC dapat diaplikasikan untuk
garis besar terdiri dari 5 komponen,
berbagai pengontrolan peralatan
yaitu Rotunda dan Rotunda Column,
tertentu dan dapat diprogram sesuai
Tunnel, Vertical Drive Column dan
dengan kebutuhan seperti garbarata,
Wheel, Cabin dan Aircraft Closure,
conveyor, escalator, lift, pompa air
Service Stairs dan Computerized
dan sebagainya. Untuk
Control System.
menggambarkan fungsi dari PLC ini
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.5 No.1 Pebruari 2019

Gambar 2.1 Rotunda dan Tiang Rotunda


(Sumber :Spesification Passenger Boarding Bridge,h.4)

Gambar 2.2 Tunnel dengan kode R3


(Sumber:Spesification Passenger Boarding Bridge, h.5)
Gambar 2.3 Tiang Penyangga Tunnel dan Roda
( Sumber: Specification Passenger Boarding Bridge, h.12)

Programmable Logic Control sangat penting dalam sistem otomasi


(PLC) merupakan salah satu industri sekarang ini.PLC itu sendiri
peralatan yang memanfaatkan sebenarnya telah dibuat sejak tahun
teknologi digital, karena PLC dapat 1969 oleh Richard E. Morley
melakukan proses kerjanya (pendiri perusahaan Modicon). PLC
menggunakan sinyal – sinyal digital semula dibuat untuk menggantikan
dan diproses dengan cara - cara atau Hard Wired Control, yang
aturan - aturan elektronika digitalii. merupakan rangkaian control
Disamping itu, struktur dan menggunakan relai, kontaktor, timer
karakteristik serata cara kerja PLC dan counter. Menurut National
mirip dengan cara kerja sebuah Electrical Manufactures Association
saklar yang menerapkan sistem (NEMA), PLC merupakan suatu
digital dengan dua keadaan yaitu On perangkat elektronik digital dengan
(terhubung) dan Off (terputus) atau memori yang dapat diprogram untuk
dalam sistem digital lebih dikenal menyimpan instruksi-instruksi yang
dengan keadaan tinggi “1” untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus,
keadaan On dan keadaan rendah “0” seperti operasi logika, sekuensial,
untuk Off. pewaktuan, perhitungan dan
Keuntungan dan kehandalan aritmatika dalam pengendalian
PLC menyebabkan PLC menjadi mesin-mesin dan proses. Untuk
suatu komponen pengendali yang memprogram PLC, dahulu
membutuhkan alat pemograman ini menggunakan bahan akrelic
khusus, namun sekarang umumnya dengan ketebalan antara 0,5 cm.
menggunakan komputer dengan Dalam merancang miniatur
software khusus. Pemograman pada garbarata ini juga dilakukan sedikit
PLC dapat dianalogikan sebagai perubahan di beberapa bagian baik
bentuk pesan-pesan secara berurutan itu dari segi rangka dasar, sistem
dari suatu instruksi yang akan elektrikal dan sistem mekanikalnya.
membentuk algoritma tertentu yang Cara kerja secara garis besar dari
akan merespon permintaan Kendal rancangan ini hampir sama dengan
garbarata yang sebenarnya. Cara
3. Result and Analysis kerja yang dimaksud adalah gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh
Rancangan ini menggunakan garbarata yang sebenarnya. Adapun
motor DC 12 Volt sebagai gerakan-gerakan tersebut adalah :
penggeraknya dengan jumlah 5 a. Gerakan horisontal, yaitu gerakan
motor, dengan rincian 2 motor maju mundur, membelok ke kiri
sebagai wheel bogey dimana satu dan ke kanan, untuk mendekat
motor untuk satu roda, 1 motor dan menjauhi pesawat terbang.
sebagai penggerak untuk pergerakan b. Gerakan vertikal, yaitu gerakan
naik turunnya tunnel, 1 motor naik turunnya garbarata.
sebagai penggerak untuk kanopi dan c. Kabin rotasi, yaitu gerakan
1 motor sebagai penggerak berputarnya kabin untuk
pergerakan kabin kontrol. Sebagai mensejajarkan posisi dengan
bahan dasar pembuatan rancangan pesawat terbang.

Gambar 3.3 Gambar Konsep Rancangan


Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.5 No.1 Pebruari 2019

Berdasarkan uraian pada hendak berhenti bergerak lambat


pembahasan rancangan kembali.
“RANCANGAN ALAT PERAGA
TUNNEL DAN RODA Semua gerakan pada rancangan
GARBARATA MENGGUNAKAN miniatur garbarata ini pada tiap-
PROGRAMABLE LOGIC tiap motornya sama. Sama-sama
CONTROLLER (PLC)”maka dapat bergerak reverse dan forward.
diambil kesimpulan : Salah satu contoh pergerakan
1. Rancangan miniatur garbarata ini dari reverse dan forward yaitu
menggunakan motor DC 12 Volt pada saat garbarata akan maju
sebagai penggerak utamanya. maka roda kiri akan bergerak
2. Pada rancangan ini tidak terdapat forwarddan roda kanan bergerak
sistem pengereman sebagaimana reverselalu ketika akan mundur
pada garbarata sebenarnya. maka roda kiri akan bergerak
3. Pergerakan pada rancangan reverse dan roda kanan akan
miniatur garbarata ini hampir bergerak forward.Pada sistem
sama dengan gerakan dasar yang elektrikalnya untuk motor pada
dilakukan oleh garbarata yang roda memakai dua relai pada
sebenarnya yaitu gerakan maju masing-masing motor. Pada
mundur, naik turun dan kanan motor untuk tiang roda memakai
kiri. satu relai. Untuk lebih jelasnya
4. Pada rancangan ini terdapat 3 mengenai sistem elektrikal pada
langkah gerakan motor yaitu rancangan miniatur garbarata
bergerak secara lambat di awal dapat dilihat pada gambar
lalu kemudian normal dan ketika dibawah ini.
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.5 No.1 Pebruari 2019

PRI

Gambar 4.3 Sistem Elektrikal Pada Rancangan Garbarata

Secara umum sistem elektrikal pengereman sebagaimana pada


dari mintiatur garbarata ini garbarata sebenarnya. Pergerakan
menggunakan push button dan limit pada rancangan miniatur garbarata
switch sebagai masukan PLC. ini hampir sama dengan gerakan
Keluaran PLC menuju ke relai yang dasar yang dilakukan oleh garbarata
akan menggerakkan motor DC. Relai yang sebenarnya yaitu gerakan maju
pada motor roda garbarata juga mundur, naik turun dan kanan kiri.
digunakan untuk menjadikan Pada rancangan ini terdapat 3
gerakkan motor menjadi 3 langkah langkah gerakan motor yaitu
yaitu lambat, cepat dan lambat. Pada bergerak secara lambat di awal lalu
saat awal maka motor akan bergerak kemudian normal dan ketika hendak
lambat sampai batas waktu yang berhenti bergerak lambat kembali.
diprogram di software PLC dengan
melewatkan tegangan pada resistor
yang dipasang pada rangkaian motor REFERENCES
roda.
1) Bishop, Owen, Dasar-Dasar
Elektronika,(Jakarta :
4. Conclusion Penerbit Erlangga, 2004).
2) Blocher, Richard, Dasar
Rancangan miniatur garbarata ini Elektronika, (Yogyakartra,
menggunakan motor DC 12 Volt ANDI, 2004).
sebagai penggerak utamanya. Pada
rancangan ini tidak terdapat sistem
3) Bukaka, General Book 9) Setiawan, Iwan, PLC dan
Aviobridge, (Bogor: Bukaka Teknik Perancangan Sistem
Teknik Utama). Kontrol, (Yogyakarta:
4) Bukaka, General ANDI, 2006).
Spesification Passenger 10) Suhendar, Programable
Boarding Bridge, (Bogor : Logic Control (Yogyakarta:
Bukaka Teknik Utama). Graha Ilmu, 2005)
5) Daryanto, Keterampilan 11) Sumanto, Mesin Arus
Kejuruan Teknik Searah, (Yogyakarta :
Elektronika (Bandung : Satu Penerbit Andi Offset, 1995).
Nusa, 2010). 12) Zuhal, Prinsip Dasar
6) Loveday, Loveday, Intisari Elektronika, (Jakarta:
Elektronika, Gramedia, 2004)
(Jakarta:Gramedia, 1992). 13) Peraturan Menteri
7) Malvino, Albert Paul,Prinsip Perhubungan Nomor PM 69
– Prinsip Elektronika, Tahun 2013 Tentang Tatanan
(Jakarta: Erlangga,2003). Kebandarudaraan
8) Said, Hanif, Aplikasi 14) Peraturan Pemerintah No 19
Programmable Logic Tahun 2005 tentang Standar
Controller dan Sistem Nasional Pendidikan.
Pneumatik Pada 15) Data sheet Cable Connector
Manufaktur Industri RS 232 (FTDI Ltd. 2011)
(Yogyakarta : Penerbit Andi 16) Data sheet PLC LS XGB-
Offset, 2012) DR20E

i
Bukaka, General Spesification Passenger Boarding Bridge, (Bogor : Bukaka Teknik Utama),
h.2.
ii
Suhendar, Programable Logic Control,(Graha Ilmu).h 13

Anda mungkin juga menyukai