Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN DAN

PELAPORAN FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP

Tanggal: 01 Juni 2016

KEMENTRIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Unit Elektronika Bandar Udara

Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 0
BAB 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dibuatnya pedoman ini adalah untuk memberikan acuan dalam melaksanakan
kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan laporan sehingga tercipta standar / prosedur /
instruksi yang sama dalam melaksanakan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk
mempertahankan keandalan kinerja, kesiapan operasi serta kelaikan peralatan keamanan
penerbangan di Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli
Tengah.

Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi.
SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan
untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan
koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 1
BAB 2

ORGANISASI DAN LINGKUP TUGAS

Berdasarkan kepada Surat Keputusan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Dr. Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah Nomor SK.TANGGAL Tentang,
ditetapkan:

a. Struktur Organisasi Elektronika Bandara (yang akan melaksanakan SOP) Unit


Penyelenggara Bandar Udara Dr.Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah;
b. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi serta Tanggung Jawab (masing-masing pejabat/petugas
dari unit pelaksana yang akan melaksanakan SOP) Unit Penyelenggara Bandar Udara
Dr. Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah.

2.1 Struktur Organisai UNIT ELEKTRONIKA BANDARA (yang akan


melaksanakan SOP)
Struktur organisasi Unit Elektronika Bandara (yang akan melaksanakan SOP) Unit
Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah
sebagaimana tercantum pada lampiran 1 SOP ini.

2.2 Fungsi, Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Pejabat/Petugas


Uraian tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing pejabat/petugas
Kantor Unit Elektronika Bandar Udara (yang akan melaksanakan SOP) Unit
Penyelenggara Bandara Udara Dr.Ferdinand Lumban Tobing – Tapanuli Tengah
yang akan melaksanakan SOP:

2.2.1 KETUA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

2.2.1.1 Fungsi
Mengawasi Pelaksanaan, Pemeliharaan dan Operasional Peralatan
Keamanan Penerbangan agar berjalan sebagaimana mestinya.

2.2.1.2 Tugas Pokok

1. Mongkoordinir pembagian kerja dan membuat jadwal


pemeliharaan peralatan.
2. Menyusun prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan kerja.
3. Mengawasi agar prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan
kerja.
4. Mengawasi pengoperasian dan perawatan peralatan Workshop.
5. Mengatur penyediaan kebutuhan suku cadang untuk
pemeliharaanperalatan

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 2
6. Menampung, merekam , dan menindaklanjuti kebutuhan dan atau
keluhan dari pengguna alat.
7. Mengatur dan menyimpan semua dokumen teknik yang berkaitan
dengan unitnya.
8. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dan unit lain guna
keselarasandan kelancaran kerja.
9. Membuat laporan berkala kepada atasan, mengenai kondisi fasilitas
dan kegiatan yang telah dilakukan, serta secara khusus melaporkan
hal yang dinilai tidak wajar untuk ditindak lanjuti

2.2.1.3 Tanggung Jawab


a. mempertanggung jawabkan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas
keamanan penerbangan.
b. Bertanggung jawab Kepada Kepala Kantor UPBU atasb saran
kepada unit-unit kerja yang terkait dengan bidangnya untuk
kepentingan keamanan dan keselamatan penerbangan.

2.2.2 KEPALA UNIT FASILITAS ELEKTRONIKA BANDARA


2.2.2.1 Fungsi
Mongkoordinasikan Pelaksanaan, Pemeliharaan dan Operasional
Peralatan Keamanan Penerbangan agar berjalan sebagaimana
mestinya.

2.2.2.2 Tugas Pokok


1. Membuat pembagian kerja dan membuat jadwal pemeliharaan
peralatan.
2. Menyusun prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan kerja.
3. Mengawasi agar prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan
kerja.
4. Mengawasi pengoperasian dan perawatan peralatan Workshop.
5. Mengatur penyediaan kebutuhan suku cadang untuk pemeliharaan
peralatan
6. Menampung, merekam , dan menindaklanjuti kebutuhan dan atau
keluhan dari pengguna alat.
7. Mengatur dan menyimpan semua dokumen teknik yang berkaitan
dengan unitnya.
8. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dan unit lain guna
keselarasan dan kelancaran kerja.
9. Membuat laporan berkala kepada ketua kelompok jabatan
fungsional, mengenai kondisi fasilitas dan kegiatan yang telah
dilakukan, serta secara khusus melaporkan hal yang dinilai tidak
wajar untuk ditindak lanjuti

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 3
2.2.2.3 kewenangan
a. Berwenang dalam menentukan arah kebijakan oprasi
pemeliharaan yang berkaitan dengan alat keselamatan
penerbangan
b. Berwenang mengarahkan tugas pkok kerja oprasional anggota
unit elektronika bandara

2.2.3 Kelompok Petugas PemeliharaanFasilitas Keamanan Penerbangan

2.2.4.1 Fungsi
Pelakasana pemeliharaan dan perbaikan fasilitas keamanan
penerbangan dalam rangka menunjang kegiatan keamanan
penerbangan.

2.2.4.2 Tugas Pokok


Melaksanakan dan melaporkan kegiatan:

a. Pemeliharaan rutin harian, mingguan, bulanan, triwulan,


semesteran dan pemeliharaan tahunan fasilitas keamanan
penerbangan.
b. Perbaikan fasilitas keamanan penerbangan.
c. Pelaporan semua kegiatanpelaksanaan pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas keamanan penerbangan secara tertulisbaik di
log book maupun pada format-format pelaporan lainnya yang
ditetapkan.

2.2.4.3 Tanggung Jawab


c. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas keamanan penerbangan.
d. Mengajukan rekomendasi Kepada Kepala Kantor UPBU dan
saran kepada unit-unit kerja yang terkait dengan bidangnya untuk
kepentingan keamanan dan keselamatan penerbangan.

2.3 Daftar Personil

a. Bill Akbar selaku Kepala Unit Elektronika Penerbangan


b. Dian Nugroho selaku Anggota Unit Elektronika Penerbangan
c. Wiwin Sijabat Selaku Anggota Unit Elektronika Penerbangan
d. Nur Ainun Personil Pembantu Unit Elband
e.
2.4 Daftar Personil Dengan Nomor Telepon
Bill Akbar 0813 7660 3098
Dian Nugroho 0812 6957 4358
Wiwin Sijabat
Nur Ainun 0823 6928 4704
SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan
Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 4
BAB 3

DASAR HUKUM

3.1 Ketentuan dan Peraturan Nasional

a. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor: 1 tahun 2009 Tentang Penerbangan;


b. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 20100 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementrian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2013;
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 127 Tahun 2015 tentang Program
Keamanan Penerbangan Nasional;
d. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : SKEP/81/VI/2005,
Tanggal 20 Juni 2005 Tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian Peralatan Fasilitas
Elektronika Penerbangan;
e. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : SKEP/2765/XII/2010,
Tentang Tata Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel Pesawat Udara
dan barang bawaan yang diangkut dengan pesawat udara dan orang perorangan;
f. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : KP 260 Tahun 2012,
Tentang Sertifikasi Peralatan Keamanan Penerbangan;
g. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : KP 481 Tahun 2012,
Tentang Lisensi Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan;
h. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : KP 262 Tahun 2013,
Tentang Petunjuk dan Tata Cara Pemeriksaan dan Pengujian Kinerja Peralatan
Keamanan Penerbangan;
i. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor : 241 Tahun 2014,
Tentang Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas
Keamanan Penerbangan.

3.2 Ketentuan dan Peraturan Internasional


a. ANNEX 17 tentang security;
b. Document 8973 tentang Aviation Security Manual.

3.3 Buku Panduan Peralatan (Manual Book)


Buku Panduan Peralatan Keamanan Penerbangan sebagai berikut :
a. Buku Panduan Peralatan X-Ray merek type;
b. Buku Panduan Peralatan WTMD
c. Buku Panduan Peralatan FIDS
d. Buku Panduan Peralatan CCTV
e. Buku Panduan Perlatan Handy Talky

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 5
BAB 4
PENGATURAN PELAKSANA KEGIATAN

4.1 Pengaturan Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Peralatan


Jadwal kegiatan pemeliharaan seperti yang diperlihatkan pada lampiran2;

4.2 Kegiatan Pemeliharaan Peralatan


Kegiatan pemeliharaan seperti yang diperlihatkan pada lampiran3;

4.2 Pengaturan Petugas Pelaksana (Daftar Dinas)


Pengaturan petugas pelaksana kegiatan pemeliharaan peralatan seperti yang
diperlihatkan pada lampiran 2

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 6
BAB 5
DAERAH LINGKUNGAN KERJA PERALATAN

5.1 Penempatan Peralatan (layout)

Tampilan (layout) penempatan peralatan X-Ray dan daerah-daerah kritis disekitarnya


(sesuai dengan SKEP/2765/XII/2010) sebagaimana diperlihatkan pada lampiran-
lampiran sebagai berikut:

a. Lampiran 4 Tampilan (layout) penempatan peralatan Mesin X-Ray di SCP1 dan


SCP 2 Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing-
Tapanuli Tengah;
b. Lampiran 5 Tampilan (layout) penempatan peralatan WTMD di SCP1 dan SCP2
Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing-Tapanuli
Tengah;
c. Lampiran 6 Tampilan (layout) penempatan peralatan di CCTV di Unit
Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing-Tapanuli Tengah;

5.2 Daftar Fasilitas Keamanan Penerbangan

Daftar Fasilitas Keamanan Penerbangan di Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr.


Ferdinand Lumban Tobing-Tapanuli Tengah sebagaimana diperlihatkan pada
lampiran7.

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 7
BAB 6

DAFTAR PERALATAN KERJA

Daftar peralatan kerja di unit penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing-
Tapanuli Tengah sebagaimana diperlihatkan pada lampiran 8

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 8
BAB 7

PROSEDUR PENGOPERASIAN PERALATAN

Pedoman pengoperasian peralatan keamanan penerrbangan harus dibuat berdasarkan buku


manual pengoperasian peralatan untuk setiap merek dan tipe peralatan yang dikeluarkan oleh
pabrikan.

7.1 Prosedur Pengoperasian


a. Persiapan Pengoperasian
Persiapan pengoperasian merupakan kegiatan sebelum mengoperasikan peralatan.
1. Mesin X-Ray merek L3 PX 208, L3 PX 6.4, Rapid Scan 515, dan L3 PX 107
1) pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan fisik pada housing panel,
monitor, control unit (keyboard, mouse, mouse pad), kabel-kabel yang
terlihat dan UPS;
2) jangan menghubungkan USB memory device/flash disk dengan computer
system yang berpotensi/memiliki resiko menyebabkan terinfeksinya
computer system oleh virus;
3) semua housing panel dalam keadaan tertutup dan terkunci;
4) lead curtain dalam kondisi baik dan tidak ada yang terbuka;
5) tidak terdapat kerusakan fisik pada conveyor belt;
6) tombol emergency stop tidak dalam posisi ditekan;
7) tidak ada benda yang berada dalam lorong pemeriksaan (inspection tunnel);
dan
8) peralatan telah terhubung ke sumber tegangan/listrik/UPS, dengan tegangan
yang cukup.

2. Walk Trough Metal Detector (WTMD) merek L3;


a) pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan fisik pada housing panel,
control unit, kabel-kabel yang terlihat dan UPS;
b) tidak terdapat benda-benda pada jalur pemeriksaan yang dapat
mengganggu pemeriksaan keamanan;
c) pastikan benda-benda yang mempunyai kandungan logam cukup besar
(seperti : trolley, pintu besi, jendela besi, tempat sampah besi, dll.), serta
peralatan-peralatan elektrik/elektronik yang dapat menimbulkan

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 9
interferensi (seperti : generator/genset, trafo besar, panel listrik, dll.) tidak
berada dekat WTMD;
d) pastikan photocells beserta reflectors yang terletak di bagian tengah panel
transmitter dan receiver tidak terhalangi; dan
e) peralatan telah terhubung ke sumber tegangan/listrik/UPS, dengan
tegangan yang cukup.

3. Metal Genggam (HHMD);

a) pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan fisik pada main unit,
switch dan lampu indikator;

b) HHMD diletakkan serta akan dioperasikan pada jarak ≥ 50 cm dari


WTMD;

c) untuk peralatan yang menggunakan battery, pastikan battery telah


terpasang dengan baik dan benar serta tegangan telah terisi penuh (full
voltage); dan

d) pastikan battery cover dalam kondisi tertutup.

4. Kamera Pemantau (CCTV)

1) pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan fisik pada monitor, control
unit dan UPS;

2) jangan menghubungkan USB memory device/flash disk dengan computer


system yang berpotensi/memiliki resiko menyebabkan terinfeksinya
computer system oleh virus;

3) Beberapa bagian dari sistem kamera pemantau menggunakan kabel optik


(optical fiber) untuk menghubungkan satu perangkat dengan perangkat
lainnya, oleh karena itu hindari benturan dengan kabel 7 optik dan jangan
menekuknya, guna mencegah terjadinya kerusakan pada kabel optik; dan

4) peralatan telah terhubung ke sumber tegangan/listrik/UPS, dengan


tegangan yang cukup.

5) Memastikan setiap kamera berfungsi dengan baik.

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 10
b. Pengoperasian
Peralatan keamanan penerbangan yang akan dioperasikan harus mengikuti
tahapan prosedur pengoperasian sesuai dengan buku panduan masing-masing
merek dan tipe peralatan yang dikeluarkan oleh pabrikan.

Pengoperasian peralatan keamanan penerbangan meliputi prosedur


menghidupkan, prosedur operasional, dan prosedur mematikan peralatan.

1. Mesin X-Ray merek L3 type PX 208;


a) Prosedur menghidupkan peralatan meliputi :
1) Hidupkan X-ray dengan memutar kunci on/off
Perhatikan statistikasi emergency stop
2) Bila X-ray tidak hidup, Hidupkan CPU secara manual
3) Tunggu proses pemanasan Xray
4) Nyalakan X-ray dengan menekan tombol forward & revese tunggu
sekitar 3-4 menit untuk pemanasan motor

b) Prosedur operasional peralatan meliputi :


1) Oprasional peralatan di oprasikan dengan mengontrol dari konsul
2) Pastikan Peralatan beroperasi secara normal

c) Prosedur mematikan peralatan meliputi :


1) Log off dari sistem dan tutup aplikasi;
2) Apabila peralatan sudah tidak digunakan, matikan sistem dan
lepaskan kabel daya dari sumbeer tegangan; dan

2. Mesin X-Ray merek L3 type PX 6.4 ;


a) Prosedur menghidupkan peralatan meliputi :
1) Hidupkan X-ray dengan memutar kunci on/off
2) Bila X-ray tidak hidup, Hidupkan CPU secara manual
3) Tunggu proses pemanasan Xray

b) Prosedur operasional peralatan meliputi :


1) Oprasional peralatan di oprasikan dengan mengontrol dari konsul
2) Pastikan Peralatan beroperasi secara normal

c) Prosedur mematikan peralatan meliputi :


1) Log off dari sistem dan tutup aplikasi;
2) Apabila peralatan sudah tidak digunakan, matikan sistem dan
lepaskan kabel daya dari sumbeer tegangan; dan

3. Mesin X-Ray merek Rapid Scan 515 ;


a) Prosedur menghidupkan peralatan meliputi :
1) Hidupkan X-ray dengan memutar kunci on/off
2) Setelah Menu muncul di layar tekan tombol merah (ok)
3) Tunggu proses pemanasan Xray

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 11
d) Prosedur operasional peralatan meliputi :
1) Oprasional peralatan di oprasikan dengan mengontrol dari
keyboard
2) Pastikan Peralatan beroperasi secara normal

e) Prosedur mematikan peralatan meliputi :


1) Log off dari sistem dan tutup aplikasi;
2) Tunggu sampai sistem benar-benar shutdown
3) Matikan UPS & Stabilizer
4) Apabila peralatan sudah tidak digunakan, matikan sistem dan
lepaskan kabel daya dari sumbeer tegangan; dan

4. Mesin X-Ray merek Spirit Guard ;


a) Prosedur menghidupkan peralatan meliputi :
1) Hidupkan X-ray dengan memutar kunci on/off
2) Setelah Menu muncul di layar tekan tombol merah (ok)
3) Tunggu proses pemanasan Xray

b) Prosedur operasional peralatan meliputi :


1) Oprasional peralatan di oprasikan dengan mengontrol dari
keyboard
2) Pastikan Peralatan beroperasi secara normal

c) Prosedur mematikan peralatan meliputi :


1) Log off dari sistem dan tutup aplikasi;
2) Apabila peralatan sudah tidak digunakan, matikan sistem dan
lepaskan kabel daya dari sumbeer tegangan; dan

5. Walk Trough Metal Detector (WTMD) merek L3 ;

1) Pastikan Stabilizer dalam keadaan hidup dan normal


2) Pastikan UPS dalam keadaan hidup dan normal
3) Hidupkan WTMD dengan menekan tombol ON

c. Pemeriksaan akhir

1. Log off dari sistem dan tutup aplikasi;


2. Apabila peralatan sudah tidak digunakan, matikan sistem dan lepaskan kabel
daya dari sumbeer tegangan; dan
3. Untuk peralatan yang menggunakan battery dalam pengoperasiannya, matikan
peralatan dan isi ulang kembali daya pada battery.

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 12
7.2 Prosedur Pengoperasian Peralatan Keamanan Penerbangan Dalam Keadaan
Darurat Sesuai Merek dan Tipenya
a. Prosedur pengoperasian dalam keadaan darurat mesin X-Ray Bagasi L3 PX 208
bila dalam keadaan rusak maka sementara digunakan X-Ray Bagasi Merek Rapid
Scan. Selanjutnya Laporan kerusakan di buat agar ada tindak lanjutnya;

b. Prosedur pengoperasian dalam WTMD bila dalam keadaan darurat


dipergunakkan WTMD L3 yang lain. Selanjutnya laporan kerusakan di buat agar
di tindak lanjutin

7.3 Format Isian Monitor Kinerja Peralatan


Format isian monitor kenerja peralatan sebagaiman diperlihatkan pada Lampiran9

7.4 Format Log Book


Format log book sesuai lampiran 10

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 13
BAB 8
PROSEDUR PEMELIHARAAN PERALATAN

8.1 Prosedur Pemeliharaan Harian

8.1.1 Prosedur Pemebersihan Lorong X-Ray


a. Pastikan Mesin X-Ray dalam keadaan mati dan tidak ada arus sama
sekali
b. Pastikan tidak ada benda terselip lalam lorong r-ray
c. Bersihkan Bagian Dalam Lorong dengan menggunakan Blower

8.1.2 Prosedur Pemeriksaan Penutup X-Ray


a. Pastikan Mesin X-Ray dalam keadaan mati dan tidak ada arus sama
b. Pastikan tidak ada benda terselip lalam lorong r-ray
c. Bersihkan tali penutup Xray dengan menggunakan Cairan pembersih
dan kain yang baik

8.1.3 Prosedur Pemeriksaan Conveyor Belt


a. Pastikan Mesin X-Ray dalam keadaan mati dan tidak ada arus sama
b. Pastikan tidak ada benda diatas conveyor belt
c. Bersihkan conveyor belt, ajust bila conveyor belt tidak lurus dan
bersihkan conveyor belt dengan cairan pembersih atau dengan blower

8.1.4 Prosedur Pembersihan Sensor Unit


a. Sebelum membersihkan sensor unit terlebih dahulu Xray di test apakah
ada benda asing yang menghalangi kerja xray
b. Buka Penutup X ray dan bersihkan sensor dengan cairan pembersih atau
dengan blower

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 14
8.1.5 Prosedur Pemeriksaan Suhu dan Kelembaban Ruangan
a. Pastikan bahwa Power AC dan AC hidup dan berjalan normal
b. Cek suhu dan kelembatan AC apakah berada pada suhu 180 C
c. Bila AC rusak untuk tindak lanjut hubungi unit listrik untuk
pemeiharaan AC

8.1.6 Prosedur Pemeriksaan Tegangan Power Stabilizer dan UPS

a. Pastikan bahwa Stabilizer dan UPS hidup dan berjalan normal


b. Cek tegangan input dengan avo meter apakah berada dalam kisaran 220
Volt
c. Cek tegangan output dengan avo meter apakah berada dalam kisaran
220 Volt

8.2 Prosedur Pemeliharaan Mingguan

8.2.1 Prosedur Pemeriksaan Dosis X-Ray


a. Hidupkan Mesin X-ray
b. Pastikan sinar X ray menyala melalui kolimator
c. Ukurlah tingkat radiasi X ray dengan menggunakan alat ukur radiasi

8.2.2 Prosedur Pemeriksaan Tirai Lorong


a. Hidupkan mesin X ray
b. Tes Xray dengan menggunakan alat uji apakah x ray berjalan normal

8.2.4 Prosedur Pemeriksaan X-Ray On Indikator

a. Hidupkan Mesin X-ray


b. Tes Xray dengan menggunakan alat uji
c. Perhatikan apakah lampau X ray on dan indicator menyala

8.2.5 Prosedur Pemerksaan Interlock Systems


a. Hidupkan Mesin Xray

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 15
b. Aktifkan mode BIOS dan periksalah apakah jam dan tanggal system
sudah sama dengan jam sekarang

8.3 Prosedur Pemeliharaan Bulanan

8.3.1 Prosedur Pemeriksaan Conveyor Belt Dari Kerusakan


Pastikan Kondisi Convert Belt tidak tergore rusah dan patah pada saat
mesin X ray Beroperasi

8.3.2 Prosedur Pemeriksaan Center Deviation Conveyor

Masukkan alat uji tepat di tengah di pinggir kir dan kanan. Apabila setelah
mexin X-Ray berjalan pastikan alat uji tidak bergerak dari posisi semula

8.3.3 Prosedur Pemeriksaan roller dan motor


Setelah mesin X ray berperasi tekan tombol forward dan backward pada
keyboar, pastikan apakah motor dan roler berjalan normal dan tidak macat

8.3.4 Prosedur Pemeriksaan Driving Chain


Setelah mesin X ray berperasi tekan tombol forward dan backward pada
keyboar, pastikan apakah Driving Chain berjalan normal dan tidak macat

8.3.5 Prosedur Pemeriksaan monitor adjustment dan kualitas gambar


Setelah mesin X ray berperasi dan monitor menyala pastikan ketajaman
gambar dari benda-benda yang dideteksi oleh mesin Xray. Pastikan hasil
dari monitor tidak kabur

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 16
8.4 Prosedur Pemeliharaan Triwulan

8.4.1 Prosedur Pemeriksaan Fan Filter


Pastikan Mesin X ray dalam keadaan mati. Buka semua penutup X Ray.
Perhatikan Fan filter dekat tabung Xray, Pastikan Fan Filter tidak kotor
(bersih) dari debu

8.4.2 Prosedur Pemeriksaan Light Barrier


Pastikan Mesin X ray dalam Hidup. Jalankan mesin X ray. Perhatikan dan
pastikan bahwa lampu light barrier dalam keadaan hidup

8.4.3 Prosedur Pemeriksaan Bagian Dalam Peralatan


Pastikan Mesin X ray dalam keadaan mati. Buka semua penutup X Ray.
Perhatikan indicator di PDB, Power Squencer, I/O, dan ADC apakah
menyala normal

8.4.4 Prosedur Pemeriksaan Drum Roller Dari Discharge Conveyor

Pastikan Mesin X ray dalam keadaan mati. Buka semua penutup X Ray.
Perhatikan dan periksa apakah Drum Roller dan Disharge Conveyor berjalan
normal

8.5 Prosedur Pemeliharaan Semesteran

8.5.1 Prosedur Pemeriksaan Anoda Current


Pastikan Mesin X ray dalam keadaan mati. Buka semua penutup X Ray.
Perhatikan dan periksa apakah Anoda Current dengan avo meter

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 17
8.5.2 Prosedur Pemeriksaan X-Ray Generator dan Adjustment
Pastikan Mesin X ray dalam keadaan hidup. Keluar dari aplikasi
operasional. Jalankan aplikasi utility diag dan hidupkan sinar X ray, pastikan
Xray generator berjalan dengan baik dan lakukan penyesuaian dari aplikasi
diag.

8.5.3 Prosedur Pemeriksaan Supply Voltage


Periksalah tegangan stabilizer, tegangan UPS, dan tegangan X ray dan mesin
peralatan keamanan lainnya dengan Avo meter dan pastikan tegangan sesuai
dengan spesifikasi pabrik

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 18
BAB 9
PROSEDUR PERBAIKAN PERALATAN

9.1 Prosedur Perbaikan Kerusakan Peralatan Kategori 1


a. Teknisi Fasilitas Keamanan Penerbangan memastikan bagian kategori peralatan
mana yang rusak. Apabila dalam katerori 1 (peralatan pendukung) maka teknisi
membuat laporan kerusakan tingkat 1
b. Laporan Kerusakan di laporkan melalui Ketua Kelompok Teknisi dan kepala
UPBU dan ditindak lanjutkan dengan penggantian peralatan pendukung

9.2 Prosedur Perbaikan Kerusakan Peralatan Kategori 2


a. Teknisi Fasilitas Keamanan Penerbangan memastikan bagian kategori peralatan
mana yang rusak. Apabila dalam katerori 2 (penurunan kinerja alat) maka teknisi
membuat laporan kerusakan tingkat 2
b. Laporan Kerusakan di laporkan melalui Ketua Kelompok Teknisi dan kepala
UPBU dan ditindak lanjutkan perbaikan oleh teknisi Fasilitas Keamanan
Penerbangan yang mimiliki lisensi / rating berdasarkan alat yang rusak

9.3 Prosedur Perbaikan Kerusakan Peralatan Kategori 3


a. Teknisi Fasilitas Keamanan Penerbangan memastikan bagian kategori
peralatan mana yang rusak. Apabila dalam katerori 2 (penurunan kinerja alat)
maka teknisi membuat laporan kerusakan tingkat 2
b. Laporan Kerusakan di laporkan melalui Ketua Kelompok Teknisi dan kepala
UPBU dan ditindak lanjutkan perbaikan oleh teknisi Fasilitas Keamanan
Penerbangan yang mimiliki lisensi / rating berdasarkan alat yang rusak
ataupun di serahkan ke Balai Elektronika penerbangan atau vendor langsung

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 19
SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan
Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 20
BAB 10

SISTEM DOKUMENTASI, EVALUASI DAN PELAPORAN

Sistem Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Peralatan Keamanan Penerbangan meliputi :

A. Sistem Dokumentasi :
1. Sejarah peralatan keamanan penerbangan (format sejarah peralatan keamanan
penerbangan sebagaimanan pada Lampira 11);
2. Buku catatan kegiatan pemeliharaan (format buku catatan kegiatan pemeliharaan
sebagiman pada Lampiran 12);
B. Evaluasi :
Tahapan evaluasi peralatan keamanan penerbangan dilakukan dengan prosedur :
1. Teknisi Fasilitas Peralatan Keamanan Penerbangan melalukan tindakkan evaluasi
berdasarkan perintah dari Ketua Kelompok Jabatan Fungsional
2. Hasil Pekerjaan dilaksanakan dan dievaluasi oleh Ketua Kelompok Jabatan
Fungsional dan di laporkan ke kepala UPBU

C. Sistem Pelaporan :
1. Laporan berkala;
Laporan berkala meliputi laporan kinerja alat, laporan pemeliharaan harian, bulanan,
triwulan, semesteran, dan tahunan
2. Laporan Khusus;
Laporan khusus meliputi laporan laporan sejarah alat dan laporan kerusakan

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 21
DAFTAR ISTILAH (GLASSORY)

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 22
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktruk Organisasi


Lampiran 2 : Daftar Dinas
Lampiran 3 : Kegiatan Pemeliharaan
Lampiran 4 : Tampilan (layout) penempatan peralatan Mesin
X-Ray di SCP1 dan SCP 2
Lampiran 5 : Tampilan (layout) penempatan peralatan WTMD
di SCP1 dan SCP2
Lampiran 6 : Tampilan (layout) penempatan peralatan di
CCTV
Lampiran 7 : Daftar Fasilitas Keamanan Penerbangan
Lampiran 8 : Daftar Peralatan Kerja
Lampiran 9 : Format Isian Monitor Kinerja Peralatan
Lampiran 10 : Format Log Book
Lampiran 11 : Format sejarah peralatan keamanan penerbangan
Lampiran 12 : Format buku catatan kegiatan pemeliharaan

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 23
Lampiran 1

Struktur Organisasi Elektrinika Bandara

KEPALA KANTOR UPBU

KEPALA URUSAN

TATA USAHA

KEPALA SUB SEKSI


KEAMANAN PENERBANGAN
KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL
UNIT ELEKTRONIKA
BANDARA

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 24
Lampiran 7

Daftar Peralatan Keamanan

DATA TAHUN KONDISI


NAMA PERALATAN MERK TYPE JUMLAH KETERANGAN
TEKNIS INSTALASI (%)
Semua dalam
HAND HELD keadaan
DETECTOR ELA PD 140 ELA 12 VDC 2008 1 UNIT 80% baik/siap pakai
Mengalami
Penurunan
KRISBOW KW 16-03 12 VDC 2008 1 UNIT 60% Kinerja
Mengalami
Penurunan
KRISBOW KW 16-03 12 VDC 2008 1 UNIT 60% Kinerja
ELA PD 140 ELA 12 VDC 2008 1 UNIT 10% rusak

Semua dalam
keadaan
WALK THROUGH Garret PD 6500i 220 VAC 2013 1 UNIT 80% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
Garret PD 6500i 220 VAC 2013 1 UNIT 80% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
Garret PD 6500i 220 VAC 2015 1 UNIT 100% baik/siap pakai

Semua dalam
keadaan
X-RAY BAGASI Line Scan L3 L3 PX 107 220 VAC 2017 1 UNIT 100% baik/siap pakai

Semua dalam
X-RAY BAGASI Line Scan L3 L3 PX 208 220 VAC 2008 1 UNIT 80%
keadaan
baik/siap pakai
Semua dalam
X-RAY CABIN Line Scan L3 L3 PX 6.4 220 VAC 2016 1 UNIT 100%
keadaan
baik/siap pakai
Kondisi dalam ke
adaan baik/siap
X-RAY CABIN Rapid Scan RAP 515 220 VAC 2004 1 UNIT 85% pakai

Semua dalam
keadaan
CCTV SAMSUNG PTZ 24 VDC 2015 2 UNIT 100% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
SAMSUNG FIX 24 VDC 2015 3 UNIT 100% baik/siap pakai
Semua dalam
ONCAME keadaan
FISHEYE 24 VDC 2015 5 UNIT 100% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
SERVER CCTV IBM 220 VAC 2015 1 UNIT 100% baik/siap pakai

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 25
Semua dalam
HF HANDY TALKIE keadaan
ALINCO DJW 500 UHF 2015 10 UNIT 100% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
WEIRWEI VEV 32880 UHF 2013 3 UNIT 100% baik/siap pakai
WEIRWEI VEV 32880 UHF 2013 4 UNIT 10% rusak
Semua dalam
keadaan
ALINCO DJW 500 UHF 2016 20 UNIT 100% baik/siap pakai

Semua dalam
RADIO RIG keadaan
MOBILE MOTOROLA UHF 2015 2 UNIT 100% baik/siap pakai
Semua dalam
keadaan
ALINCO DR 435 UHF 2015 3 UNIT 100% baik/siap pakai

Semua dalam
DAIHATSU keadaan
MOBIL PATROLI TARUNA CX 1500 CC 2004 1 UNIT 70% baik/siap pakai

Semua dalam
ALAT UJI X - RAY keadaan
(STP) 2015 1 UNIT 100% baik/siap pakai

Semua dalam
ALAT UJI WTMD keadaan
(OTP) 2015 1 UNIT 100% baik/siap pakai

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 26
Lampiran 2

Data Teknisi Elband

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 27
Lampiran 10

Format Log Book

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 28
LAMPIRAN 11

FORMAT SEJARAH PERALATAN KEAMANAN

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 29
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand
Lumban Tobing-Tapanuli Tengah menerbitkan Buku Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan
dan Pelaporan Fasilitas Keamanan Penerbangan untuk memberikan acuan dalam
melaksanakan kegiatan pengoperasian,pemeliharaan dan pelaporan sehingga tercipta standar /
prosedur /instruksi yang sma dalam melaksanakan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk
mempertahankan keandalan kinerja, kesiapan operasi serta kelaikan peralatan keamanan
penerbangan.

Pedoman ini disusun sesuai dengan kondisi pelayanan dan peralatan keamanan penerbangan
pada Unit Penyelenggara Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing-Tapanuli Tengah dan
apabila terjadi perbahan maka akan dilakukan revisi.

Disahkan di Tapanuli Tengah, 25 April 2018

Oleh

KEPALA KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA

Dr. Ferdinand Lumban Tobing-Tapanuli Tengah

TIPRIYANTO, S.SiT

Penata Tingkat I ( III/d)


NIP. 19720206 199501 1 001

SOP Fasilitas Keamanan Penerbangan


Nomor: 288216/Februari/2016/no. 01 SOP
Tanggal 01 Juni 2016 halaman 30

Anda mungkin juga menyukai