Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wind tunnel adalah peralatan yang digunakan untuk melalukan
pengujian aerodinamika terhadap sebuah model airfoil. Model airfoil yang
akan diujikan ditempatkan pada bagian dalam wind tunnel, sehingga
ukuran model airfoil yang diujikan menjadi dibatasi oleh wind tunnel
tersebut.
Dalam simulasi wind tunnel model airfoil dibuat agar tetap diam
dan udara yang akan bergerak menarik ataupun mendorong model yang
sedang diujikan untuk melihat reaksinya terhadap udara yang bergerak.
Sedangkan dalam kenyataannya pesawat akan terus bergerak sehingga
udara akan dianggap tetapdiam.
Salah satu dari sekian banyak bentuk airfoil adalah airfoil NACA
2412. Airfoil NACA itu sendiri adalah sebuah bentuk dasar dari sebuah
sayap pesawat terbang yang diteliti oleh National Advisory Commitee for
Aeronautics atau yang biasa disebut dengan NACA. NACA adalah suatu
lembaga yang bergerak dibidang penelitian tentang aeronautics, yang
didirikan pada 3 Maret 1915 di Amerika Serikat.
Pada tahun 1932 NACA melakukan pengujian terhada beberapa
bentuk airfoil yang dikenal sebagai NACA seri 4 digit. Pada airfoil NACA
seri 4 digit ini memiliki karakteristik sebagai berikut ini, pada digit pertama
menyatakan bahwa persentase maksimum chamber kepada chord, digit
kedua menyatakan bahwa persepuluh posisi maksimum chamber
terhadap chord dari leading edge, sedangkan untuk dua digit terakhir
menyatakan persentase thickness dengan chord. Contohnya adalah
seperti airfoil NACA 2412 yang memiliki maksimun chamber sebesar 2%
pada 40% chord dan mempunya maksimum thickness sebesar 12 % pada
30%chord.

1
Dalam pengujian airfoil NACA berasumsi bahwa perbedaan
tekanan udara dibawah permukaan airfoil lebih besar jika dibandingkan
dengan tekanan udara yang terjadi dibagian atas permukaan airfoil, dan
kecepatan udara yang terjadi dibagian atas airfoil lebih besar
dibandingkan dengan kecepatan udara dibagian bawahairfoil.

1.2 PerumusanMasalah
1. Pembuatan airfoil NACA 2412 yangdiujikan.
2. Fenomena yang terjadi pada airfoil NACA2412.

1.3 BatasanMasalah
Untuk memfokuskan penelitian ini dan optimal maka penelitian ini
akan dibatasi permasalahnya. Oleh sebab itu, tugas akhir ini dibatasi
hanya berkaitan dengan studi eksperimen gaya angkat airfoil NACA 2412
pada mini wind tunnel.

1.4 TujuanPenelitian
1. Mengetahui tahapan-tahapan pembuatan airfoil NACA2412
2. Mengetahui fenomena yang terjadi pada airfoil NACA2412.

1.5 SistematikaPenulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menjabarkan beberapa
bagian atau bab dengan disesuaikan pada tata cara sistematika penulisan
karya ilmiah yang baku, diantaranya adalah:

BABI PENDAHULUAN
pada bab ini berisi tentang latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, dan sistematikapenulisan.

BABII DASAR TEORI


Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar mengenai
airfoil

2
BABIII RENCANAKERJA
Dalam Bab ini berisikan tentang metode penelitian,
alat dan bahan, dan estimasi waktu yang diperlukan
untuk melakukan penelitian ini.

BABIV PELAKSANAAN DANPEMBAHASAN


Bab ini membahas tentang pembuatan airfoil NACA
2412, tahapan pengujian airfoil NACA 2412, dan
pengujian yang dilakukan oleh penulis.

BABV PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil uji coba
yang penulis lakukan dibab sebelumnya.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Wind Tunnel

Wind tunnel adalah sebuah alat yang digunakan dalam penelitian


aerodinamika. Penelitian untuk mempelajari efek dari udara yang bergerak
melewati benda padat. Sebuah wind tunnel terdiri atas bagian turbular
dengan objek yang diuji coba diletakan ditengah.

Gambar 2.1 wind tunnel [17]

Bagian – bagian dari sebuah wind tunnel antara lain sebagai


berikut :
a) Intake
b) Working section
c) Diffuser
d) Fan dan motor

2.2 Teori Gaya Angkat


Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari dorongan
horizontal mesin pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut
akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas
sayap pesawat . Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari
dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di
atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu
tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah

4
sama. Menurut hukum Bernoully, kecepatan udara besar menimbulkan
tekanan udara yang kecil. sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi
lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya
angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang.
Terdapat empat gaya mendasar yang bekerja pada pesawat
terbang, yaitu:
a) Gaya hambatan
b) Gaya dorongan
c) Gaya angkat
d) Gaya berat (gravitasi)
Dalam hukum newton yang pertama dapat disimpulkan bahwa
benda cendrung untuk tetap diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan kecuali jika ada pengaruh (gaya) dari luar yang bekerja padanya.
Kecendrungan ini terjadi disebabkan oleh adanya keseimbangan gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Jika tarikan yang bekerja pada benda
sama besar dengan dorongannya, maka benda tidak akan mengalami
perubahan ditinjau dari pergerakan horisontalnya. Begitupun yang terjadi
jika geya berat pada benda sama besar dengan gaya angkatnya, maka
untuk arah vertikal benda juga tidak mengalami perubahan. Artinya bahwa,
jika keseimbangan ini terganggu akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada benda, bisa horisontal maupun vertikal.
Masih menurut Newton, dalam hukum keduanya dinyatakan bahwa
benda dengan massa tertentu yang mendapat pengaruh gaya maka benda
tersebut akan mengalami percepatan. Implikasi dari hukum ini adalah
untuk kasus pesawat terbang, kita dapat membuatnya terangkat dari tanah
dengan memberikan gaya angkat untuk pesawat tersebut, gaya angkat ini
harus lebih besar dari gaya yang disebabkan oleh tarikan gravitasi.
Penjelasan tentang gaya angkat ini akan lebih jelas jika kita menggunakan
prinsip bernoulli dan hukum ketiga Newton.
Dalam prinsip bernoulli kita bisa menemukan bahwa fluida yang
mengalir lebih cepat akan menyebabkan penurunan tekanan pada fluida
tersebut. Pada model moncong pesawat terbang, sengaja di desain agar
ketika udara manabrak moncong tersebut akan menyebabkan aliran udara

5
yang melalui bagian atas pesawat lebih cepat dari pada yang melewati
bagian bawah sayap pesawat terbang.
Seperti yang telah dinyatakan oleh bernoulli, perbedaan kecepatan
ini selanjutnya mengakibatkan tekanan udara pada bagian bawah sayap
akan lebih besar daripada tekanan dari bagian atas sayap pesawat
terbang. Perbedaan tekanan inilah yang menghasilkan gaya angkat pada
pesawat terbang. Tinjau dengan hukum Bernoulli :
a) Laju aliran udara pada sisi atas pesawat (v2) lebih beswar di
banding laju aliran udara pada sisi bawah pesawat (v1). Maka
sesuai dengan azas Bernoulli, maka tekanan udara pada sisi
bawah pesawat (p1) lebih besat dari tekanan udara pada sisi
atas pesawat (p2).
b) Syarat agar pesawat bisa terangkat, maka gaya angkat pesawat
(Fa) harus lebih besar dari gaya berat (W=mg), Fa > mg. Ketika
sudah mencapai ketinggian tertentu, untuk mempertahankan
ketinggian pesawat, maka harus diatur sedemikian sehingga : Fa
= mg.
c) ØJika pesawat ingin begerak mendatar dengan percepatan
tertentu, maka : gaya dorong harus lebih besar dari gaya hambat
(fd > fg), dan gaya angkat harus sama dengan gaya berat,
(Fa=mg).
d) Jika pesawat ingin naik/menambah ketinggian yang tetap, maka
gaya dorng harus sama dengan gaya abat (f d = fg), dan gaya
angkat harus lebih besar dari gaya berat (Fa=mg).

2.3 Airfoil
Airfoil adalah suatu benda yang dibentuk sedemikian rupa untuk
menghasilkan gaya angkat pada umumnya untuk pesawat terbang.
Biasanya bentuk airfoil berada pada bagian sayap pesawat terbang dan
itulah salah satu alasan kenapa pesawat bisa terbang. Gaya angkat yang
terjadi pada airfoil ini karena perbedaan antara aliran udara yang
berkecepatan dibagian atas lebih besar dari bagian bawah airfoil, dan
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian bawah lebih besar
dibandingkan bagian atas airfoil, sehingga menjadi gaya angkat pada
6
airfoil yang terjadi mulai dari bagian bawah kebagian atas sebuahairfoil.

2.4 Bagian Airfoil


Terdapat beberapa bagian dari sebuah airfoil, diantaranya sebagai
berikut ini:

Gambar 2.1 Bagian airfoil [5]

a) Leading Edge bagian depan dariairfoil;


b) Trailing Edge bagian belakang dariairfoil;
c) Chamber line merupakan garis yang membagi antarapermukaan
airfoil bagian atas dan bawah dengan sama besar;
d) Chord line adalah garis yang menghubungkan antara leading
edge dan trailingedge;
e) Maksimum chamber merupakan jarak maksimal mean chamber
line dengan chord line;dan
f) Maksimum thickness merupakan jarak maksimal permukaan
atas dan bawah airfoil yang diukur tegak lurus terhadap chord
line.

2.5 Jenis – jenis Airfoil


Airfoil dibagi menjadi beberaa jenis berdasarkan bentuk –
bentuknya, antara lain symmetrical, asymetrical, flat bottom, dan under
chambered.
a) Symetrical
Airfoil jenis ini memiliki chamber yang bernilai nol atau sama
antaran bagian atas dan bagian bawahnya. Airfoil jenis ini
biasanya digunakan pada bagian tail, baik horizontal maupun
7
vertical stabilizer serta pesawat jenis aerobatic dengan tingkat
manuver extrim.

Gambar 2.2 symetrical airfoil [6]

b) Asymetrical
Airfoil ini memiliki kurva bagian atas yang lebih melengkung
dibandingkan dengan bagian bawah. Airfoil jenis ini biasanya
digunakan dipesawat konvensional seperti trainer, sailplane (glider)
dan beberapa aerobatic.

Gambar 2.3 Asymetrical airfoil [6]

c) Flatbottom
Airfoil jenis ini memiliki permukaan bawah yang rata dan
permukaan atas yang melengkung. Memiliki drag yang sangat
besar dan biasa digunakan pada pesawat yang berkecepatan
sangat rendah. Keunggulan airfoil jenis ini adalah mudah dibuat
terutama untuk pesawat modelaeromodelling.

Gambar 2.4 flat bottom airfoil [6]

8
d) Under chambered
Airfoil ini memiliki permukaan atas dan bawah yang melengkung ke
atas, sehingga chamber rata-ratanya relatif lebih tinggi. Jenis airfoil
ini biasa digunakan pada scale model, saillane (glider), free flight,
dan yang paling umum biasa digunakan pada pesawat yang
membutuhkan high lift.

Gambar 2.5 Under chambered airfoil [6]

2.5 Teori Perhitungan


Gaya angkat yang terjadi pada airfoil bisa dihitung menggunakan
rumus berikut ini:

Gambar 2.6 Rumus airfoil [7]

Rumus:

L = Cl . ½ 𝜌 . v² . s²

Keterangan:
L = lift
Cl = Coefisient lift
𝜌 = massa jenis

9
V = kecepatan
S = luas sayap

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 MetodePenelitian
Dalam pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa metode yang biasa digunakan dan dilakukan di
dalam kegiatan-kegiatan penelitian atau penulisan ilmiah, yaitu :
a. Metode studio perancangan dan pembuatan, adalah metode awal
yang penulis lakukan guna mendapatkan bahan untuk melakukan
pengujian yang akandilakukan.
b. Metode wawancara, adalah metoda selanjutnya yang penulis lakukan
guna mendapatkan masukan-masukan dan arahan dengan cara
wawancara dengan orang-orang yang berkompeten dan juga dengan
dosenpembimbing.
c. Metode studi pustaka, adalah merupakan metoda yang penulis
lakukan guna mendapatkan atau mengetahui teori-teori dasar
penelitian. Metoda studi pustaka ini penulis lakukan di perpustakaan
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Jakarta) serta alamat
website-websiteterkait.

3.2 Alat dan Bahan Pembuatan


Adapun alat dan bahan dalam pembuatan airfoil NACA 2412
sebagai berikut ini:
A. Alat:
 Cutter, digunakan untuk memotong kayubalsa

Gambar 3.1 cutter [8]

11
 Penggaris, digunakan untuk mengukur panjang

Gambar 3.2 Penggaris [9]

 Amplas, digunakan untuk menghaluskan kayu balsa dan


styrofoam

Gambar 3.3 Amplas [10]

 Spidol, digunakan untuk menandai design yang dibuat

Gambar 3.4 Spidol [11]

12
 Lem fox, digunakan untuk menyatukan lembaran
styrofoam dengan kayu balsa

Gambar 3.5 Lem fox [12]

B. Bahan:
 Kayu balsa

Gambar 3.6 Kayu balsa [13]

13
 Design airfoil

Gambar 3.7 design airfoil NACA 2412 [14]

 Styrofoam

Gambar 3.8 styrofoam [15]

3.4 Jadwal Penelitian


Bulan I Bulan II Bulan III
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Judul Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul Tugas Akhir
3 Revisi dan Pengajuan ulang judul
4 Pembuatan Proposal Tugas Akhir
5 Pengajuan dan Revisi Tugas Akhir
6 Pengumpulan Data dan Bahan
7 Analisa dan Pengolahan Data
8 Penulisan Bab I
9 Revisi Bab I
10 Penulisan Bab II
11 Revisi Bab II
12 Penulisan Bab III

14
13 Revisi Bab III
14 Penulisan Bab IV
15 Revisi Bab IV
16 Penulisan Bab V
17 Revisi Bab V
18 Penyelesaian Tugas Akhir

Gambar 3.9 Tabel Jadwal Penelitian

15
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PembuatanAirfoil
Ada beberapa langkah untuk membuat design airfoil NACA 2412
yang di jadikan sebagai benda uji di mini wind tunnel, diantaranya sebagai
berikut ini:
 Menentukan modelairfoilyang akan dibuat;

Gambar 4.1 design airfoil NACA 2412 [14]


 Pemotongan kayu balsa dan styrofoam sesuai ukuran model
yang akandibuat;

Gambar 4.2 styrofoam dan balsa [16]

 Setelah dipotong kayu balsa dan styrofoam langsung


ditempelkan menggunakan lemfox;

16
Gambar 4.3 sudah di lem [16]

 Menempelkan design airfoilNACA 2412 yang akan dibuatpada


balsadanstyrofoam yangsudah disatukan;

Gambar 4.4 ditempel design airfoil [16]

 Kayu balsa dan styrofoam kemudian diamplas sesuaibentuk


design yang akan dibuat; dan

Gambar 4.5 proses pengamplasan [16]

 Airfoil NACA 2412 yang sudah jadi kemudian dilubangi untuk


pengujian didalam mini wind tunnel.

17
Gambar 4.6 jadi dan dilubangi [16]

4.2 Tahapan PengujianAirfoil NACA 2412


Airfoil NACA 2412 yang sudah jadi akan diujikan kedalam miniwind
tunnel yangtelahdisiapkan. Ada beberapa tahapan untukmemulai
pengujian yang akan dilakukan antara lain:
 Meletakan airfoil NACA 2412 yang akan diujikan kedalam mini wind
tunnel;

Gambar 4.7 Meletakan airfoil ketiang [16]

 Menghidupkan switchon;

Gambar4.8 switch on [16]

18
 Menaikan putaran pada servo tester untuk memperkencangaliranudara
yang dihasilkan;

Gambar 4.9 memperkencang kecepatan udara [16]


 Menurunkan putaran ada servo tester untuk memperlambat
aliran udara yang dihasikan;

Gambar 4.10 Memperlambat kecepatan udara [16]


 Mematikan Switch off;dan

Gambar 4.11 Switch off [16]


 Pengujian selesai.

19
4.3 Pengujian Airfoil NACA2412
Pengujian yang akan dilakukan penulis dengan spesifikasi airfoil
NACA 2412 dengan berat 20 gram, panjang chord 9 cm, dan tinggi ruang
uji sekitar 13 cm, adalah sebagai berikut ini:
1. Airfoil NACA 2412 yang diujikan didalam mini wind tunnel pada
saat switchoff.

Gambar 4.12 Switch off [16]

2. Airfoil NACA 2412 yang diujikan didalam mini wind tunnel


dengan setengah power yang diberikan dari dinamo berhasil
naik setinggi 3 cm (dalam kondisi tertentu ketinggian yang
dihasilkan bisa jadi berubah);dan

Gambar 4.13 Setengah power [16]

3. Airfoil NACA 2412 yang diujikan didalam mini wind tunnel


dengan full power yang diberikan dari dinamo berhasil naik
setinggi 7 cm (dalam kondisi tertentu ketinggian yang dihasilkan
bisa jadi berubah) dari kondisi setengahpower.

20
Gambar 4.14 Full power [16]

4.4 Fenomena dalam Pengujian


Dari pengujian yang dilakukan penulis di dapatkan sebuah fenomena
naiknya sebuah airfoil dengan dialirkan aliran udara di sekitarnya. Hal ini
dapat terjadi karena perbedaan tekanan udara dibagian bawah airfoil yang
lebih tinggi dengan tekanan udara dibagian atas yang rendah. Serta
perbedaan kecepatan udara dibagian atas airfoil lebih tinggi sedangkan
dibagian bawah airfoil lebih rendah. Semakin besar power yang dihasil
dari dinamo maka semakin tinggi juga airfoil bergerak.

Dari hasil penelitian mendapatkan hasil perhitungan dengan rumus


lift, penulis memperoleh hasil sebagai berikutini:

L = Cl . ½ 𝜌 . v² . s
Keterangan:
L = 20g
Cl = ?
𝜌 = 1.225 atm
V = 4.4² m/s
S =117²
Pada kondisi setengah power yang diberikan :
𝐿
Cl = ½ 𝜌 𝑣² 𝑠²
20
Cl = ½ 1,225 4,4² 117²
20
Cl = 315.315

Cl = 0.063
L = Cl . ½ 𝜌 . v² . s
Keterangan:
21
L = 20g
Cl = ?
𝜌 = 1.225 atm
V = 5.1² m/s
S = 117²
Pada kondisi full power yang diberikan:
𝐿
Cl = ½𝜌 𝑣² 𝑠²
20
Cl =
½ 1,225 5,1² 117²
20
Cl = 365.478

Cl = 0.054

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah diakukan, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Gaya angkat airfoil NACA 2412 terjadi dengan ditandai dengan
adanya pergerakan atau perubahan ketinggian di setiap setting
power (middle dan high).
2. Semakin besar setting power, maka posisi airfoil NACA 2412
juga akan semakin tinggi, yang artinya gaya angkat airfoil
semakinbesar.
3. Hasil dari perhitungan dari eksperimen yang dilakukan diketahui
bahwa nilai Cl pada saat setengah power sebesar 0.063
sedangkan, nilai Cl pada saat full power sebesar 0,054.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan tentang penelitian yang berkaitan
dengan airfoil tentunya adalah:
1. Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
serupa dengan penulis, disarankan menggunakan airfoil yang
berbeda atau airfoil yang sama tapi dengan modifikasi pada
airfoil yang akandiujikan.
2. Alat mini wind tunnel ini dapat digunakan sebagai alat praktek
aerodinamikadasar.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. D. Anderson, Jhon. 1985. Introduction to Flight. McGraw-Hill


Companies, inc., NewYork.
2. Ye Yechout, T.R., Introduction to Aircraft Filght Mechanics,
American Institute of Aeronautics and Astronautics, Reston VA,
2004.
3. G. Hull, David. Fundamental of Airplane Flight Mechanics. Hal 178-
179.
4. Yuniarsih, Nidia. 2015. Pengembangan Terowongan Angin
Kecepatan Rendah (Low Speed Wind Tunnel). Jurnal Integrasi.
7(1):19-22.
5. https://www.google.com/search?q=jenis+jenis+airfoil&safe=strict&s
ource=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjkmP7grunnAhVdxzg
GHZKcC2AQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1440&bih=789#imgrc=7c4
PwfIv_CztDM
6. https://www.lavionnaire.fr/VocableWings.php
7. https://www.google.com/search?q=rumus+fisika+gaya+angkat+airfo
il&tbm=isch&ved=2ahUKEwirsKjQs-nnAhUSNHIKHWGFCHcQ2-
cCegQIABAA&oq=rumus+fisika+gaya+angkat+airfoil&gs_l=img.3...
81032.90256..90924...0.0..0.50.429.10......0....1..gws-wiz-
img.6Y_j1-
S69U0&ei=CFhTXquMKJLoyAPhiqK4Bw&bih=789&biw=1440&safe
=strict#imgrc=FhKt4WUW1FYLsM
8. https://www.google.com/search?q=cutter&tbm=isch&ved=2ahUKEw
jU2cv8s-nnAhUEjUsFHfwiCcMQ2-
cCegQIABAA&oq=cutter&gs_l=img.3..0l10.105665.109812..110371
...0.0..1.458.2164.31j4-1......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67.MSGEt8jIYCI&ei=ZVhTXpSTH4SartoP_MWkmAw&bi
h=789&biw=1440&safe=strict#imgrc=IEOn6k0t6lQh0M
9. https://www.google.com/search?q=penggaris&tbm=isch&ved=2ahU
KEwiBrPSxtOnnAhVG33MBHTFzBF8Q2-

24
cCegQIABAA&oq=pengga&gs_l=img.1.0.0l10.86134.88162..89362.
..0.0..0.52.281.6......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67j0i131.7AE_sni5FVs&ei=1VhTXsHtE8a-z7sPseaR-
AU&bih=789&biw=1440&safe=strict#imgrc=_j4dOtmqa-dQSM
10. https://www.google.com/search?q=amplas&tbm=isch&ved=2ahUKE
wiUxJbdtOnnAhUcHbcAHSJuCJgQ2-
cCegQIABAA&oq=amplas&gs_l=img.3..0l10.144623.145917..1461
80...0.0..0.51.277.6......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67j0i131.gj7goUCWGwU&ei=MFlTXpTsA5y63LUPotyhw
Ak&bih=789&biw=1440&safe=strict
11. https://www.google.com/search?q=spidol&tbm=isch&ved=2ahUKE
wjzwMSjtennAhWuCrcAHXlUCfAQ2-
cCegQIABAA&oq=spidol&gs_l=img.3..0l10.69198.72036..72244...0
.0..0.62.304.6......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67j0i131.sz2AKFINl1c&ei=w1lTXrPTJa6V3LUP-
ailgA8&bih=789&biw=1440&safe=strict
12. https://www.google.com/search?q=lem+fox&tbm=isch&ved=2ahUK
Ewjfi8rGtennAhVUFLcAHQogBjwQ2-
cCegQIABAA&oq=lem+fox&gs_l=img.3..0l10.20830.24099..24339..
.0.0..0.68.336.7......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67.Wy7w9u6d6eI&ei=DVpTXp_RBtSo3LUPisCY4AM&bi
h=789&biw=1440&safe=strict
13. https://www.google.com/search?q=kayu+balsa&safe=strict&source
=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj2zuLhtennAhWjwTgGHVvT
BKMQ_AUoAXoECBQQAw&biw=1440&bih=789

14. http://airfoiltools.com/plotter/index
15. https://www.google.com/search?q=styrofoam&tbm=isch&ved=2ahU
KEwjDluHitennAhUK_3MBHQk6Cp4Q2-
cCegQIABAA&oq=sty&gs_l=img.1.0.0i67j0l9.199200.200934..2024
69...0.0..1.57.392.8......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i131.igMhb5jTRqc&ei=SFpTXsPSDIr-
z7sPifSo8Ak&bih=789&biw=1440&safe=strict
16. Data sumber foto pribadi

25
17. https://www.google.com/search?q=skematik+wind+tunnel+&tbm=is
ch&ved=2ahUKEwi7pvq4zOnnAhVhQ3wKHVvkAjIQ2-
cCegQIABAA&oq=skematik+wind+tunnel+&gs_l=img.3...1870.1152
9..11723...0.0..0.70.527.10......0....1..gws-wiz-
img.......0i67j0j0i7i30j0i7i5i30j0i8i7i30.eTwPI3bNurU&ei=DnJTXrvnI
eGG8QPbyIuQAw&bih=789&biw=1440&safe=strict#imgrc=mwQ5M
I7rrzOC7M
18. https://www.youtube.com/watch?v=qDQncRSlL8c

19. http://airfoiltools.com/airfoil/details?airfoil=naca2412-

26
LAMPIRAN-LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai