Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Mekanikal
Gedung
Dasar-dasar Elevator

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

11
Teknik Mesin Kode MK Ir. Dadang S Permana, M.Si

Abstract Kompetensi
Memberikan dasar pemahaman Mengerti dan faham tetang Sejarah,
tentang Elevator Jenis dan cara kerja Elevator.

2014 Mekanikal Gedung Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
1. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR
Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift
adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk
mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam
gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang
pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua
pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat
transportasi vertikal ini.

Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga
dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan
demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat
mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan
elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami
perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali
dibangun.

Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya
dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non
mekanik.Lift Pertama ditemukan pada tahun 236 SM, seperti disebutkan oleh
Vitruvius, elevator pertama dibangun oleh Archimedes pada tahun itu. "lift" ini
dioperasikan oleh tenaga manusia. Sampai jaman pertengahan dan memasuki abad
ke-13, tenaga manusia dan binatang sudah menjadi tenaga penggerak bagi elevator.

Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi
babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di
Dunia oleh Elisha Graves Otis.Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya
baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling
(wire rope) dengan katrol (pully). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan
untuk pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk
amerika.

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.
Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis
Brothers pada tahun 1867.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


2 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah
dipergunakan di gedung-gedung perkantoran,
hotel, dan department store di seluruh Amerika,
dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator
penumpang hidrolik Otis yang pertama. Era
Pencakar Langit pada tahun 1889 Otis
mengeluarkan mesin elevator listrik direct-
connected geared pertama yang sangat sukses

Pada tahun 1903, Otis Brothers memperkenalkan


desain yang akan menjadi tulang punggung
industri elevator, yaitu elevator listrik gearless
traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan
usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada
berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi,
termasuk yang paling menonjol adalah Empire
State building dan World Trade Center di New
York, John Hancock Center di Chicago dan CN
Tower di Toronto.

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi


yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian
otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak
Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple
Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam
pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi
dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal
waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak
diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada sistem
kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat.

Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :


1. Elevator penumpang
2. Elevator barang atau dumb waiter
3. Elevator service
4. Elevator hidraulik

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


3 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
1.1. Elevator Penumpang

Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat
khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga
sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

1.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter

Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system
keamanannya.

1.3. Elevator Service

Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-
pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun
disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan
dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem
pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi
elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


4 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
1.4. Elevator Hidraulik

Elevator hidrolik ini sangat lain daripada yang


lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga
fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh
pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas
daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator
hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh
pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator
hidrolik sering dipakai oleh perusahaan
telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan
bermotor, dan lain-lain.

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata
pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem
pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter
sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk
pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung
diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan
pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal
(terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu
vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya.
Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board)
didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift
barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang
(persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi
semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang
dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang
yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut
penumpang atau orang.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


5 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
2. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui
komponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara
kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak
komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin (
Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

2.1. Ruang mesin ( Machine Room )

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua
proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang
mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

2.1.1. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya


tegangan bolak-balik (AC) dari PLN yang sangat
berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor
penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50
putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit.
Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan
menggunakan arus maksimal 25 Ampere.

Gambar 11.1. mesin elevator

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet (


magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika
kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


6 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).Motor penggerak
dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang
melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan motor
listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan selanjutnya. Dibawah ini adalah
gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.

2.1.2. Governor

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator,


didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk
menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator
mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem,
pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan
kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

Gambar 6.2. Governor

2.1.3. Panel

Panel merupakan tempat control elevator secara otomatis, dilengkapi dengan


inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya
elevator. Terdiri dari :

1. Panel distribusi (Distribution Panel) adalah panel penerima daya listrik dari
panel sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan panel lift.
2. Panel Kontrol adalah terdiri dari satu atau beberapa panel yang berisi PCB
dan komputer berfungsi untuk mengatur jalannya lift.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


7 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
3. Interphone biasanyanya terletak pada panel kontrol lift atau pada lokasi yang
mudah dicapai) yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam
keadaan tertentu) antara MR, lift dan ruang katrol.

2.2. Ruang luncur

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal,
disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat
beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang
mesin.

2.2.1. Kereta

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua
sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang
berfungsi memandu atau menapaki rail.

Gambar 6.3. Pemandu rel ( Slidding Guide )

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )
yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai
start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat
dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak (
safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta
dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator,
didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor
button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang
bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity )
yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan
level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


8 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator
antara lain seperti dibawah ini :

1. Saklar pintu ( door contact )


Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk
dalam komponen pengaman elevator.

2. Kunci pintu ( door lock )


Berfungsi untuk mengunci pintu agar
pintu tidak dapat dibuka dari luar.

3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )


Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator
terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan


keamanan pada elevator.

2.2.2. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen
yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (
door contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-
tiap lantai secara seri.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


9 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja,
ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan
elevator.

Gambar 6.5. Saklar pintu ( door contact )

2.2.3. Bobot imbang ( counterweight )

Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping


kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang
ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya
harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor
keseimbangan.

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Table II.1. Besaran factor bobot imbang

Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan


>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Sebagai contoh :

Elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg dan
faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler
weight ) ?

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


10 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

Mengenal secara umum peralatan pengaman safety device pada lift :

1. Cirduit braker,berfungsi :

Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel
control lift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over
current).

2. Governoor, berfungsi :

Memutuskan power/aliran listrik ke control panel, lift jika governor mendeteksi


terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya).

Menjepit sling governor (catching), secara mekanik bandul governor akan


menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka
sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang
terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan
pengereman secara paksa terhadap lift.

3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch
(upper) gagal beroperasi.

4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

5. Emergency exit (manhole),berfungsi :

Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole


ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian
atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :

Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman


sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


11 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Untuk memberhentikan kereta apabila terjadi kecepatan lebih kearah
bawah.Alat ini dipasang 2 (dua) buah, masing-masing dipasang di bagian
bawah kiri dan kanan kereta. Alat ini bekerja berurutan dengan bekerjanya
speed governor di ruang mesin.

Gambar 7.6 Safety Gear

8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :

Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich
gagal beroperasi.

10. Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di
buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi
emergency.

11. Door lock switch,berfungsi :

Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu


hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12. Interphone,berfungsi :

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


12 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building
maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi
pemdaman listrik atau hal emergency.

13. Safety shoe,berfungsi :

Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali
jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety
shoe ini.

14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini


mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift
akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

15. Apron, berfungsi :

Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada


saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

16. Buffer, berfungsi :

Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah


paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

Untuk mencegah kecelakaan yang mungkin timbul pada elevator, diantaranya :


Ø Tergelincir, terhimpit atau terbentur pada pembukaan pintu;
Ø Terjerat atau terseret kereta;
Ø Terjatuh ke dalam ruang luncur;
Ø Terjepit pintu lantai.
Maka perlu diperhatikan pemasangan sebagai berikut :

1. Kunci kait (interlock) harus dilengkapi dengan kontak arus listrik, dan bekerja
sejalan dengan pengendalian lift, sehingga kereta tidak dapat bergerak jika
salah satu pintu tebuka.

2. Semua jenis pintu (otomatis maupun tidak) harus dilengkapi dengan kunci kait
(interlock) yang menjamin :

a. Kereta tidak dapat bergerak atau melanjutkan gerakannya, kecuali apabila


semua pintu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci.

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


13 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
b. Pintu dapat terbuka jika kereta dalam keadaan berhenti dan permukaan
lantai kereta sama rata dengan lantai pemberhentian, atau lantai kereta
berada dalam batas jarak maksimum 20 cm diatas atau dibawah dari
permukaan lantai perhentian.

3. Pintu-pintu lantai dan pintu kereta harus dapat menutup dengan rapat dengan
cara penekanan oleh gaya pegas atau oleh gaya gravitasi pemberat.

4. Jarak antara ambang pintu (door sill) kereta dan pintu lantai (running
clearance) harus dibuat tidak lebih dari 35 mm.Alur-alur pada ambang pintu
dimana sepatu-sepatu pintu meluncur harus selalu bersih, sehingga

5. Pintu dapat bergerak hambatan. Sepatu yang aus atau longgar harus segera
diganti dengan yang baru.

6. Apabila pada pintu-pintu dilengkapi dengan panel kaca, maka panel tersebut
harus selalu utuh dan kokoh dan tahan api sesuai pintunya.

7. Pada tiap kali perhentian, lantai kereta harus selalu rata dengan permukaan
lantai. Apabila tidak rata, maka alat perata kereta harus diperiksa dan disetel.

8. Ambang pintu (door sill) harus dibuat dari bahan yang kuat dan tidak licin.

2.3. Sistem Kerja Lift

gerakan naik turun (hoist) dimana gerbong yang berisi barang atau orang dan
counterweight digantungkan pada tali yag ditarik naik atau turun dengan
menggunakan pully, dimana pully ini berputar sesuai dengan kebutuhan. Pully
digerakkan oleh motor listrik dan gerakan pully dihentikan oleh rem, sehingga barang
atau orang tidak akan naik atau turun setelah posisi angkat yang diingin tercapai.
Biasanya motor listrik hanya mengatur gaya gesek. Gerbong dan counterweight
berada di sistem guide rails, di mana counterweight bisa diletakkan di samping atau
di belakang dari gerbong tergantung desainnya. Guide rails berperan juga sebagai
sistem pengaman dalam sistem lift

2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning


14 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
2012 Mekanikal Gedung PusatBahan Ajar dan eLearning
15 Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai