Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN LIFT

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari
tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya
mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol
yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin,
yaitu Hidraulic,Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat
dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

SEJARAH LIFT
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah
meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan
yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada
tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung
perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian
dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era
Pencakar Langit. Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected
geared pertama yang sangat sukses.

Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung”
industri elevator,yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti
mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman
struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building dan
World Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.
Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang
pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem
Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam
pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam
pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi
elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

1. Pasenger Elevator/ Lift Penumpang, Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk
mengangkut manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem keamanannya. Hal ini karena
menyangkut keselamatan manusia penumpang lift tersebut.
2. Dumbwaiter / Lift Barang, Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini juga
tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam hal system
keamanannya.

3. Elevator Service / Lift Servis, Elevator service ini biasanya dipasang diperhotelan,fungsinya untuk
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Elevator ini juga tak kalah handalnya dengan
elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari
sistem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service
ini berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang.
Jenis Lift berdasarkan sumber daya :
a. Lift Listrik : yaitu lift yang mempergunakan sumber daya listrik.
b. Lift Hidrolik : yaitu lift yang mempergunakan sumber daya penggerak dari air atau minyak,
gas atau fluida lainnya.

KOMPONEN LIFT
Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)
2. Komponen di ruang luncur ( Hoistway).
3. Komponen di Kereta/ Car Lift
4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.

FUNGSI KOMPONEN LIFT


1. Komponen di ruang Mesin (Machine Room)
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian
elevator berlangsung secara keseluruhan
a. Control System atau Control Panel (Lemari Konttrol), Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja
dari pada lift tersebut. Permintaan baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian
memberikan intruksi-intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak, Di dalam raung mesin terdapat satu mesin penggerak jenis
geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari
putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta lift dengan
sistem geared adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkeerja jika motor penggerak
tidak dialiri listrik.
c. Primary Velocity Tranducer/ Encoder, Terdapat satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak
gunanya untuk mendeteksi putaran motor atau kecepatan dari lift.
d. Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas-batas yang telah ditentukan,
maka governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun mekanik.
e. komponen yang merupakan Optional yaitu ARD (Automatic Rescue Drive),
Yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan lift akan berhenti disembarang tempat
setelah lebih dari 15 detik maka ARD akan bekerja untuk menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift
sampai pada lantai otomatis lift akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali.
f. Bobot imbang atau counterweight, biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta
elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-
faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus
memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor
keseimbangan. Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan


>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400
kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler
weight ) ?
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway) Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut
bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke
ruang di luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail atau Rel Pemandu, Profil baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot pengimbang
(Counterweight). Ukuran rel untuk kereta/ car biasanya lebih besar dari pada rel bandul pengimbang/
counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai di bawah slap ruang mesin.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas, Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction
switch) dan final switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian bawah dan
dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai kamar mesin.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera, Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta
pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan, Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan
door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman
secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan.
e. Buffer, Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk beban pengimbang/
counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
f. Governor Tensioner, Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak di pit.

3. Komponen di Car/ Kereta


a. Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun. Kereta ini dihubungkan
langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang
mesin,
b. Car Door/ Pintu Kereta, Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door panel dan
door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu
kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door
sehingga apabila pintu terbuka maka lift tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel), Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front
return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone, Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang
kontrol gedung.
e. Alarm Buzzer, Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain.
f. Switcing Box, Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup
(yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator, Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu kereta
(transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency Light, Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi
kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch), Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk
memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link, Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan
dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan
darurat).
4. Komponen di luar ruang luncur atau di Hall
a. Tombol Lantai, Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir, Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button) berfungsi untuk
mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar kebakaran/ Fireman Switch, Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi
untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
d. Hall indicator atau Penunjuk Lantai, Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing
lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.
KONSTRUKSI LIFT

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT


1. Mesin Lift “Gearless”
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas
ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta
ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan
kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga
disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.
2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan
dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi
poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor
kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless


Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan
kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang
bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke
dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali
ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta)
atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan
pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta
ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi
potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan,
energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan
turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.
4. Prototype of Double Front Side Elevator
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip
dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator
sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator
double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya
kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan
lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan
lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini.

Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan


yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator
itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya
penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung
atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau
dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai
dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.

PERALATAN PENGAMAN SAFETY DEVICE PADA LIFT

1. Cirduit braker,berfungsi :
 Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
 Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governoor, berfungsi :
 Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over
speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).
 Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling
governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety
wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan
mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas), Merupakan double proteksi untuk menghentikan
operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
4. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel
lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar
melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar
bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency), Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika
terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15
menit.
7. Safety gear/safety wedge, berfungsi melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika
governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel
lantai terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double proteksi untuk
menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan
untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi
emergency.
11. Door lock switch, berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi
(running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone, Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance)
di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal
emergency.
13. Safety shoe, berfungsimendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka
kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe
ini.

14. Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi memberikan / mengaktifkan buzzer alarm
pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device
ini aktif pintu lift akan tetap
Posted 4th November 2014 by Kinayung Syafira Aratuza

http://kinays-aratuza.blogspot.co.id/2014/11/lift-elevator.html

Anda mungkin juga menyukai