Anda di halaman 1dari 13

JENIS DAN SISTEM KERJA LIFT

PADA BANGUNAN TINGGI


Tugas 1 Building Component Theory and Regulation

Disusun Oleh:
Elizabeth Jessica Muliadi 2201771570
Gwendy Natasha 2201768960
Ida Ayu Millenda 2201819242
Siti Purba Sari Suci 2201825320

BINA NUSANTARA UNIVERSITY


2020
A. PENGERTIAN LIFT
Elevator atau yang terkenal dengan sebutan Lift merupakan sebuah alat transportasi
vertikal yang ada pada suatu gedung atau bangunan yang membawa penumpang, peralatan,
dan muatan dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung
bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.

B. JENIS -JENIS LIFT

1) Berdasarkan fungsinya
a. Lift Penumpang

Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk mengangkut


manusia saja, elevator ini sangat dijaga keandalan sistem keamanannya. Hal ini karena
menyangkut keselamatan manusia penumpang lift tersebut. biasanya dipasang pada
rumah tinggal, ruko, gedung rendah, medium, bahkan high rise. Jenis ini merupakan
lift yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

b. Lift Barang
Lift barang ini juga disebut sebagai alat bantu material handling, khususnya di
bangunan industri dan gedung komersial. Bangunan-bangunan tersebut pastinya
memerlukan sarana sirkulasi vertikal untuk mengangkut barang, selain daripada
orang. Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanaan bangunan ialah untuk
setiap 5 lift yang terdapat di gedung tersebut, maka diperlukan 1 lift barang.
Lift barang sendiri terbagi menjadi dua, yaitu lift barang yang mengangkut barang saja
dan lift barang yang mengangkut barang serta manusianya. Khususnya di jam-jam
sibuk seringkali lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang.

c. Lift Dumbwaiter
Lift ini termasuk ke dalam kategori service lift, yaitu lift yang fungsinya
ditujukan untuk kegiatan operasional pendukung. Lift dumbwaiter berbentuk box
kecil dengan daya angkat yang tidak terlalu berat. Lift ini banyak kita temui di
restoran, cafe dan rumah sakit, untuk mengantarkan atau menyajikan hidangan
makanan atau minuman kepada pelanggan atau pasien.

Dumbwaiter memiliki kapasitas antara 100-300 Kg. Lift dumbwaiter yang


berkapasitas 100 Kg memiliki ukuran 600 x 800 mm. Sementara itu ukuran lift
dumbwaiter berkapasitas 300 kg memiliki dimensi 1000 x 1000 mm. Gerak lift ini
biasanya diatur dengan kecepatan 0,4 m/s.
d. Lift Pasien

Lift ini digunakan di rumah sakit dan biasanya untuk membawa tempat tidur
pasien. Ini sebabnya lift ini berukuran sesuai dengan ukuran tempat tidur standar
rumah sakit. Sebenarnya lift ini juga merupakan bagian dari lift penumpang karena
biasanya di tempat tidur juga diangkut pasien yang merupakan penumpang di lift.

e. Lift Pemandangan

Lift jenis ini fungsinya sama seperti lift penumpang, hanya saja bedanya
sebagian besar dinding atau pintu lift ini terbuat dari kaca. Sehingga memungkinkan
penumpangnya dapat melihat ke arah luar. Lift jenis ini banyak kita jumpai di mall,
hotel, atau gedung-gedung yang tidak terlalu tinggi yang memiliki pemandangan
indah.
C. KOMPONEN LIFT
Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:

1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)

Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini,
dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan
kereta.

2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya


Pengertian ruang luncur adalah lorong atau tempat perlintasan dimana kereta/car lift
bergerak naik maupun bergerak turun. lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada
hubungan langsung ke ruang keluarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan. berikut
komponen-komponen yang ada di ruang luncur (hoistway) :

a. Guide Rail atau Rel Pemandu

Terbuat dari profil baja khusus yang berfungsi memandu jalanya


kereta (car) dan bobot pengimbang (counterweight). ukuran rel
untuk kereta/car biasanya lebih besar dari pada rel bandul
pengimbang/counterweight. guide rail ini terpasang tegak lurus dari
dasar pit sampai dibawah slap ruang mesin.

b. Limit switch/Saklar Batas Lintas

Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah
(direction switch) dan final switch. Bisanya komponen ini terpasang
di rel kereta dipasang dibagian bawah dan di bagian atas rel yang
berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai
kamar mesin.

c.Vane Plate/Plat Bendera

Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur


pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur
pembukaan pintu pendaratan (Landing Door).
d.Landing Door/Pintu Pendaratan

Terdiri dari beberapa bagian antara lain door hanger, door sill
dan door panel. berfungsi untuk menutup ruang luncur dari
luar. pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri
sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan
bisa dijalankan.

e.Buffer

Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set
untuk beban pengimbang /counterweight berfungsi untuk
merendam tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada
saat jatuh.

f. Governor Tensioner

Merupakan pulley bandul sebagai penegang rope governor yang


terletak di pit.

3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless


Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan
kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang
bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder.

4. Komponen di kereta/Car Lift

Pengertian kereta / car adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun. kereta
ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (counterweight) dengan tali baja lewat katrol
penggerak di ruang mesin, adapun komponen-komponen di kereta / car lift :
a.Car door/Pintu kereta

Pintu kereta terdiri dari beberapa bagian antara lain: door hanger,
door sill, door panel dan door mekanisme. dari keempat bagian
tersebut yang mengatur buka tutup pintu dan berfungsi untuk
menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang
alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/landing door
sehingga apabila pintu terbuka maka lift tidak dapat dijalankan.

b. COP (Car Operating Panel)

Ada satu atau lebih COP biasanya terletak pada sisi depan kereta
(front retum panel) pada panel tersebut terdapat tombol-tombol
lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.

c. Switching Box

Biasanya menjadi satu dengan COP yang terletak di bagian bawah


COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci
khusus) di dalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.

d. Interphone

Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang
berfungsi untuk mengadakan komunikasi(dalam keadaan tertentu)
antara kereta dan kamar mesin(machine room) dan ruang control.

e. Alarm Buzzer

Berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau


tanda -tanda lain.

f. Floor Indicator

Nomor petunjuk lantai dan arah jalannya kereta biasanya terletak


di sisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
g. Lampu darurat atau Emergency light

Biasanya terletak di atas atap kereta berfungsi untuk menerangi


kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber daya
baterai.

h. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)

Terletak pada pintu darurat di atas kereta, berfungsi untuk


memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat
dibuka untuk proses penyelamatan.
D. JENIS LIFT BERDASARKAN SISTEM GERAKNYA
Lift memiliki sistem penggerak, terdapat dua jenis sistem gerak lift secara general. Berikut ini
merupakan penjelasannya:

Lift Elektrik dan Lift Hidrolik

1. Lift Elektrik

Lift elektrik terdiri dari sebuah tabung yang dipasang pada rel pemandu, didukung
oleh kabel pengerek, dan dikemudikan oleh mesin penggerak elektris pada mesin lift.
Gambar di sebelah kiri adalah sistem lift elektrik dengan mesin lift yang berada di atas
lift dan biasanya diletakan di rooftop bangunan (di atas atap).

2. Lift Hidrolik

Lift hidrolik terdiri dari sebuah tabung yang didukung oleh piston yang bergerak
searah atau berlawanan dengan cairan yang diberi tekanan. Tidak diperlukan rumah
lift, tapi lift hidrolik memiliki kecepatan rendah dan panjang piston membatasi
penggunaannya hanya pada bangunan enam lantai. Mesin lift hidrolik biasanya
diletakan di atas atap namun pendorong hidrolik diletakan dibawah lift. Gambar di
sebelah kanan merupakan contoh sistem lift hidrolik.
E. SISTEM KERJA LIFT SECARA UMUM

Sistem kerja lift pada umumnya dibagi menjadi dua , yaitu:

1. Simplex (Tunggal)

Sistem kerja simplex adalah lift bekerja secara masing-masing atau tidak saling
berhubungan satu sama lain. Contohnya, dalam sebuah gedung terdapat 4 lift dengan
4 buah tombol, apabila tombol pertama ditekan tidak akan mempengaruhi lift lainnya.

2. Duplex (Ganda)

Sistem kerja duplex adalah, sistem lift yang saling berhubungan satu sama lain untuk
menyelesaikan tugasnya. Contoh, dalam sebuah gedung bertingkat di dalamnya
terdapat 4 buah lift dengan 2 tombol, jika salah satu tombol ditekan maka kedua
tombol akan menyala dan salah satu dari keempat lift akan melayani permintaan yang
diminta.

F. PERBEDAAN LIFT BARANG DAN LIFT PENUMPANG

Faktor Pembeda Lift Barang Lift Penumpang

Pengguna - Barang besar (diutamakan) - Penumpang (diutamakan)


- Penumpang (jika darurat) - Barang (berukuran kecil)

Kapasitas lift 1-5 ton dengan ukuran Biasa maksimal hanya 1 ton
barang antara 1.60 x 2.10 m
sampai 3.10 x 4.20 m

Desain Lift Lebih memfokuskan Nilai estetik lift juga


perancangan pada kekuatan diperhitungkan dan
daripada desain lift. karena disesuaikan dengan tempat
lift barang difokuskan untuk pembangunan lift tersebut
barang dan jarang dilihat
oleh orang-orang

Desain (Tampak Luar)


Desain (Tambak Dalam)

Harga Lift barang relatif lebih Lift penumpang relatif lebih


murah, karena tidak mahal karena material
memerlukan material yang penyokong lift harus lebih
estetik, hanya berfokus pada estetik / enak dipandang
kekuatan lift saja karena akan sering dilihat
oleh orang-orang

Jumlah Alat Keselamatan Lebih sedikit, karena hanya Lebih banyak, karena
untuk mengangkut barang menyangkut lebih banyak
keselamatan nyawa manusia

Kenyamanan saat berhenti Lift barang saat mulai Lift penumpang pada setiap
di setiap lantai bergerak dan akan berhenti mulai bergerak dan akan
sedikit lebih kasar atau berhenti dibuat lebih halus,
tergoyang, sehingga jika ada sehingga penumpang tidak
penumpang di dalamnya pusing, atau merasakan
akan sedikit merasa pusing tekanan

G. PERALATAN PENGAMAN SAFETY DEVICE PADA LIFT


1.Circuit breaker,berfungsi :
● Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
● Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governor, berfungsi :
● Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor
mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffic lift (putaran
roda pulley governornya).
● Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor akan menjepit
sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini, maka sling
ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di
bawah car lift dan akan mencengkram rail untuk melakukan pengereman secara paksa
terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas), Merupakan double proteksi untuk menghentikan
operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
4. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas
travel lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat ditolong / evakuasi dari dalam sangkar
melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat dibuka dari sisi
luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency), Lampu emergency akan menyala secara otomatis
jika terjadi pemadaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15
menit.
7. Safety gear/safety wedge, berfungsi melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika
governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas
travel lantai terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double proteksi
untuk menghentikan operasi lift jika limit switch gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang
memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada
penumpang jika terjadi emergency.
11. Door lock switch, berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi
(running). Pintu hanya dapat dibuka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone, Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building
maintenance) di ruang mesin,ruang kontrol atau ruang security jika terjadi pemadaman listrik
atau hal emergency.
13. Safety shoe, berfungsi mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan
membuka kembali jika mendeteksi sesuatu. Photocell dapat digunakan secara bersamaan
dengan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi memberikan / mengaktifkan buzzer
alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing
device ini aktif pintu lift akan tetap tertutup.
DAFTAR PUSTAKA

Elevator, Nikisae. 2015. Bagaimanakah cara kerja lift atau elevator yang sebenarnya?. 05
Oktober 2020.

http://bulan6.blogspot.com/p/f.html. diakses: 05 Oktober 2020.

Muljana, Hengki.2017. Jenis-jenis Lift Dan Fungsinya - Pdf Free Download. 05 Oktober
2020.

Raja, Logam Adm. 2019. https://rajalogam.com/artikel/apa-saja-komponen-lift-elevator/. 05


Oktober 2020.

http://www.liftindonesia.co.id/artikel/pengenalan-lift. diakses: 05 Oktober 2020.

Saifudin, Muhammad Rifqi. 2019. Lift Barang dan Berbagai Fungsinya. Lift Barang dan
Berbagai Fungsinya. diakses: 05 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai