Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRINSIP KERJA MESIN OTOMATA UNTUK ELEVATOR

Disusun oleh :
1. Happy Septiana K.A.P (A11.2017.10118)
2. Petricia Pungki (A11.2017.10121)
3. Margareta Hanna Elfani (A11.2017.10185)
4. Fx. Adhyaksa Vega P.P (A11.2017.10757)

PROGRAM STUDI

TEKNIK INFORMATIKA S-1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

2017
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Finite State Automata (FSA) adalah mesin abstrak berupa sistem model
matematika dengan masukan dan keluaran diskrit yang dapat mengenali bahasa paling
sederhana dan dapat diimplementasikan secara nyata dimana sistem dapat berada
disalah satu dari sejumlah berhingga konfigurasi internal disebut state. State sistem
merupakan ringkasan informasi yang berkaitan dengan masukan- masukan
sebelumnya yang diperlukan untuk menentukan perilaku sistem pada masukan-
masukan berikutnya.
Jenis Finite State Automata (FSA) ada dua yaitu :
 Deterministic Finite Automata(DFA) : Dari suatu state ada tepat satu
state berikutnya untuk setiap simbol masukan yang diterima.
 Non – Deterministic Finite Automata (NFA) : Dari state ada 0, 1 atau
lebih state berikutnya untuk setiap simbol masukan yang diterima.
DFA dapat menuntun pengenal lebih cepat dibanding NFA. Tetapi DFA berukuran
lebih besar dibanding NFA. Lebih mudah membangun NFA dibanding DFA untuk
suat bahasa, tetapi lebih mudah mengimplementasikan DFA dibanding NFA.
Mekanisme kontrol pada mesin elevator merupakan contoh yang bagus untuk
suatu otomata. Mekanisme tersebut tidak mengingat semua permintaan sebelumnya,
tetapi hanya posisi elevator saat itu pada suatu lantai, pergerakan ke atas atau ke
bawah dan semua permintaan yang belum terpenuhi. Elevator merupakan suatu alat
transportasi yang pengendalinya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung,
sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi
dari alat transportasi vertikal ini. Elevator dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Elevator Penumpang
Elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia
saja.
2. Elevator Barang
Elevator ini berfungsi untuk barang saja.
3. Elevator Service
Biasanaya dipasang di perhotelan, fungsinya untuk mengantarkan
barang pengunjung ke kamar. Bedanya dengan elevator penumpang
yaitu, jika elevator penumpang hanya untuk manusia saja sedangkan
elevator service bisa untuk manusia dan barang.
4. Elevator Hidrolik
Elevator ini biasa dipakai oleh pasukan pemadam kebakaran dan
kapasitas daya angkut sangat terbatas.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana prinsip kerja mesin otomata terhadap elevator.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana jika elevator dipencet
tombol ke lantai 3 dan 5, sedangkan posisi awal berada di lantai 2. Apakan menuju ke
lantai 5 terlebih dahulu baru ke lantai 3 atau sebaliknya.

1.4 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja
mesin otomata untuk elevator.

1.5 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Mempermudah dalam mengetahui bagaimana prinsip kerja mesin otomata.
2. Menjadi modul pembelajaran untuk orang yang belum mengetahui prinsip
kerja mesin otomata untuk elevator.
BAB 2

PEMBAHASAN

Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen
utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator
secara keseluruhan, :

Ruang mesin ( Machine Room )

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses
pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat
beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

A. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang
sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai
kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan
kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi
menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat
atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor penggerak dalam
menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli
mesin ( sheave ).

B. Governor

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat
saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator
mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi
untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta
elevator.

C. Panel

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan
program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
D. Ruang luncur

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah
elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen
utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

E. Kereta

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi
kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki
rail.

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang
berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula
terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu
kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang
terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu
elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button
) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja
berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi
menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor
stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain
seperti dibawah ini :
1. Saklar pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator
terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

F. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang
termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini
adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini
dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

G. Bobot imbang ( counterweight )

Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta
elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor
yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat
kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

Kapasitas Elevator

Faktor Keseimbangan

 >> 1200 kg
40 % s/d 42,5 %
 600 kg s/d 1150 kg
45 %
 300 kg s/d 580 kg
50 % s/d 55 %

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg
dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul (filler weight)?

Penyelesaian :

2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift :

 Circuit braker
Berfungsi untuk mutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel
control lift. Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
 Governoor
Berfungsi untuk memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor
mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan
menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan
menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan
akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
 Final limit switch (upper/bagian atas)
Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal
beroperasi.
 Limit switch (upper/bagian atas)
Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
 Emergency exit (manhole)
Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat
emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka
lift otomatis akan berhenti.
 Emergency light (lampu emergency)
Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber
listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
 Safety gear/safety wedge
Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over
speed.
 Limit switch (Lower/bagian bawah)
Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
 Final limit switch (lower/bagian bawah)
Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal
beroperasi.
 Lubang kunci pintu luar
Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin
melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
 Door lock switch
Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di
buka setelah sangkar berhenti.
 Interphone
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang
mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.
 Safety shoe
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi
sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
 Weighing Device (pendeteksi beban)
Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban
sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai
dengan sangkar di kurang bebannya.
 Apron
Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang
mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
 Buffer
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak ke arah paling
bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
Cara kerja lift :

A & B berada pada lantai dasar dan masuk ke dalam lift. Tetapi A & B memiliki tujuan yang
berbeda. A ingin menuju ke lantai 3 sedangkan B menuju ke lantai 5. Lift akan berjalan sesuai
urutan numeric atau urutan tingkat lantai. Ketika hingga ke lantai 3 maka A keluar dari lift, dan
masuklah C ke dalam lift. C ingin ke lantai 2 berbeda dengan B yang ingin ke lantai 5. Karena
sistem lift tersebut berjalan sesuai urutan numeric atau tingkatan, maka lift tersebut
melanjutkan hingga lantai tujuan paling atas terlebih dahulu. Ketika sampai di lantai 5, B keluar
lalu masuklah D. D ingin ke lantai dasar, dengan posisi lift sudah mencapai tingkat puncak
tujuan. Lalu turun mengikuti urutan numeric dengan perhitungan mundur. Sehingga C keluar
telebih dahulu di lantai 2. Lalu D keluar di lantai dasar.

Q={open,idle,close,up,down}
0
1
∑={0,1}
Close
Open
S=Idle

F=Idle 1

Idle,1 Open,down,up 1

Open,1 open 1
Open,0 close
Close,1 idle
Down
Idle
Down,0 Down,idle 0

Up,0 Up, idle


0

0 1

0
Up
BAB 3

KESIMPULAN

Kesimpulan
Prinsip kerja mesin otomata untuk elevator yaitu sesuai dengan urutan numeric yang
akan bekerja sesuai tingkatannya. Jadi setiap elevator tersebut berada titik paling rendah
maka elevator tersebut bekerja dari tingkatan paling bawah berjalan keatas hingga puncak
lalu kembali, dan sebaliknya jika elevator tersebut berada pada titik paling atas atau paling
tinggi, maka akan bekerja dari urutan atau tingkatan paling atas menuju kebawah. Sehingga
disaat elevator berada pada lantai dasar dan ada yang ingin ke lantai 3 dan 5, elevator akan
berhenti dilantai 3 dahulu lalu ke lantai 5, seperti yang sudah dibahas dibab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai