Anda di halaman 1dari 12

LIFT (ELEVATOR)

A. Pengertian Lift
Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertana pada perencanaan
bangunan bertingkat banyak ialah masalah transportasi vertical umumnya dan
transportasi manusia khususnya.
Alat untuk transportasi vertical dalam bangunan bertungkat adalah lift atau
elevator. Alat transportasi vertical dalam bangunan bertingkat tersebut akan
memakan volume gedung yang akan menetukan efisiensi gedung
Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi
untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada
didalam Gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi
yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung,
sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan
teknologi dari alat transportasi vertikal ini.
Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam
kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia
yang rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada
tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan
demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat
mengefisienkan energi dan waktu.
Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih
rendah biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator.
Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak
tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling (wire rope)
dengan katrol (pully). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan
untuk pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain
termasuk amerika. Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun
1970-an, namun sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung
elektronik lainnya pada sistem control elevator pada saat itulah
perkembangan kontroller elevator begitu pesat.

B. Jenis Jenis Lift


Jenis Elevator (lift) dapat dilihat dari segi fungsi dan jenis penggeraknya,
diantaranya ialah:
1. Elevator Penumpang
Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya
berfungsi dan sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat
dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan
manusianya.
2. Elevator Barang atau Dumb Waiter
Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator
ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada
sedikit perbedaan dalam system keamanannya.
3. Elevator Service
Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu
fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke
kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service
dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem
pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk
manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai
pengangkutan manusia dan barang.
4. Elevator Hidraulik
Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari
cara kerjanya dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh
pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat
terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh
pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh
perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan
lain-lain.

C. Sistem Penggerak Lift


Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah
sistem mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem
penggerak tersendiri. Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sistem penggerak hidrolik (Hydraulic Elevator)
Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta
penumpang dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut
dihubungkan dengan sistem pompa oli atau cairan lainnya yang
bersifat incompressible.
Komponen utama dari hydraulic elevator, ialah:
 Tangki atau reservoir oil.
 Electric pump.
 Solenoid valve antara silinder dan reservoir.
Cara kerja dari hydraulic elevator adalah sebagai berikut:
 Pompa akan menekan oli yang berada dalam reservoir
melalui pipa bertekanan ke dalam silinder.
 Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan di dalam
silinder akan kembali ke reservoir. Namun jika valve
tersebut tertutup maka oli tersebut tidak memiliki jalan lain
kecuali masuk ke silinder dan menekan piston ke atas dan
mengangkat kereta.
 Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, kontrol sistem
akan mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam
kondisi mati, oli tidak bisa kembali ke reservoir sehingga
kereta tetap berada di lantai yang dituju.
Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator1.html

Gambar. Sket Hydraulic Elevator

2. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator)


Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) bekerja
dengan mengangkat kereta dengan menggunakan tali baja atau wire
rope yang dihubungkan pada puli yang berada di motor listrik dan juga
yang berada di atas kereta penumpang.
Ciri khas dari Traction elevator ialah:
 Menggunakan susunan wire rope
 Menggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope
 Mempunyai counter weight
 Mempunyai ruang mesin, dan
 Mengandalkan gaya gesek antara puli dan wire rope
sebagai pengangkat dan penurun kereta.
Bagian-bagian dari Traction
Elevator:
1. Control Panel
2. Motor Listrik
3. Puli
4. Counter weight
5. Rel penuntun

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator3.htm

Gambar. Sket Traction Elevator

D. Komponen Utama Elevator


Sebelum menjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketahui komponen-
komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah design atau sebuah sistem
elevator tersebut.
Komponen utama elevator terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Ruang mesin (Machine Room)
2. Ruang luncur (Hoistway)
3. Kereta (Car Lift)
4. Luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai
Secara umum terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar. Komponen Elevator
2.3.1. Komponen Ruang Mesin (Machine Room)
a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol)
 Panel distribusi adalah panel penerima daya listrik dari
panel sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan
ke control panel.
 Control panel adalah control elevator secara otomatis,
panel ini terdapat inverter motor dan program logic control
yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
 ARD (Automatic Rescue Device) adalah komponen
tambahan yang bekerja pada saat listrik padam. Berisi Accu
(DC) dan berubah menjadi AC saat masuk ke control panel.
 Interphone berfungsi sebagai alat komunikasi antar
mekanik. Interphone terletak pada control panel, kereta dan
pit.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak dan Puli
Geared Maching berfungsi sebagai penggerak kereta untuk
naik maupun turun. Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin
penggerak jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor
penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari
putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah.
Kecepatan maximum dari kereta lift dengan sistem geared
adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini
akan berkeerja jika motor penggerak tidak dialiri listrik.

Gambar. Puli
c. Speed Governor
Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan
lift melebihi batas-batas yang telah ditentukan, maka speed
governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh
elektrik maupun maupun mekanik.
d. Pendingin ruangan (Air Conditioning)
Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan.
Hal ini merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang
berada di ruang mesin.
2.3.2. Komponen Ruang Luncur (Hoistway)
Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta
tersebut bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan
lubang tertutupdan tidak ada hubungan langsung ke ruang di
luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail (Rel Pemandu)
Berfungsi untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang
(counter weight) sehingga kereta dan bobot imbang tidak
bertabrakan.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi pit dan
lantai ruang mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk
pembalik arah (direction switch) dan final switch, terletak pada
rel pemandu yang berada sebelum lantai ruang mesin dan
sebelum pit.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur
pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan
mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill,
dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari
luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri
sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan
bisa dijalankan.
e. Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set
untuk beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk
meredam tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat
jatuh.
f. Governer Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor
yang terletak di pit.

2.3.3. Komponen Kereta (Car Lift)


a. Car/ Kereta
Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa
naik turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot
pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully
penggerak di ruang mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill,
door panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup
pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu
kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan
pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka
maka lift tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan
kereta (front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-
tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai)
yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan
tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan
ruang kontrol gedung.
e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh
atau tanda-tanda lain.
f. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian
bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan
kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya
terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi
kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber
battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk
memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat
dibuka untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas
kereta yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin.
Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam
keadaan darurat).

2.3.4. Komponen Luar ruang luncur (Hall)


a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall
button) berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar Kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button,
berfungsi untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman
operation.
d. Hall Indicator (Penunjuk Lantai)
Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-
masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing
kereta.

E. Cara Kerja Elevator


Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkan oleh motor penggerak
(gearless elevator), dengan mengunakan tali baja, melalui ruang luncur
(hoistway) di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar
kereta berjalan secara vertikal digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur
(hoistway) yang di pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi
berat kereta dan bebannya digunakan counter-weight, beratnya sama dengan
berat kereta di tambah dengan setengah berat beban maksimum yang
diizinkan. Hal ini untuk memperingan kerja motor penggerak, karena pada
saat kereta dipenuhi dengan beban maksimum, motor penggerak hanya
berupaya mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimumnya.
Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat
atau menaikan setengah dari beban maksimum yang berlebih pada counter-
weight.

F. Kelebihan dan Kekurangan Lift


1. Kelebihan lift :

a. Hemat Daya (bisa dibilang ramah lingkungan)


b. Hemat Tempat (khusunya ruang mesin)
c. Efisien terhadap waktu yang digunakan sehingga mempercepat
untuk mengarahkan orang-orang pada tempat yang dituju
d. Karena menggunakan Gearless motor, maka lebih nyaman.

2. Kekurangan lift :

a. Biaya pembuatan yang cukup mahal


b. Membuat orang malas untuk berolahraga dengan menggunakan tangga
c. Jika listrik padam maka lift dan escalator tidak dapat
digunakan sehingga menghambat kegiatan
d. Jika tidak hati-hati bisa menelan korban, seperti : terjepit lift

Anda mungkin juga menyukai