PENDAHULUAN
Bila kecepatan sudut berubah dari ω 1 ke ω 2 pada saat beban berubah maka energi
kinetik sistem lift tersebut adalah :
2.7. Gesekan
Dalam penentuan gaya yang menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan
adalah faktor gesekan.Karena gesekan ini akan mengurangi percepatan.Sehingga sistem
lift kerjanya terganggu dengan adaya gesekan.Gesekan terjadi ketika dua permukaan
bertemu dalam suatu pergerakan.Kadang kala faktor gesekan sering diabaikan,namun
Fungsi Transfer:
Gedung ini memiliki luas sekitar 1800 m2/lantai dengan kapasitas keseluruhan gedung
sebesar ±1500 orang. Dimana dalam keadaan traffic hours atau pada saat jam perkuliahan
kapasitas gedung dapat mencapai sekitar ± 2000 orang.
A. Lift Pasien
4.1. Menentukan Building Population dan Building Efficiency
Building population merupakan populasi dalam bangunan atau estimasi jumlah orang
dalam bangunan. Jika jam kunjungan tidak dibatasi, populasi pengunjung menentukan
jumlah elevator. Jika pengunjung dibatasi pada jam tertentu maka jumlah staf menentukan
jumlah elevator. Jika lalu lintas rumah sakit sangat sibuk, maka kombinasi lift penumpang
dan lift rumah sakit yang lebih besar dapat digunakan untuk pelayanan yang optimum.
Cara menghitung building population atau jumlah dari populasi pengguna bangunan
dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan luas bangunan (net area atau efisiensi bangunan),
adapun perhitungan building population adalah sebagai berikut:
Menghitung Building Population, berdasarkan tabel population of typical buildings
for estimating elevator and escalator requirements berikut:
Berdasarkan table diatas maka D ( kebutuhan standar gerak per orang)nya adalah 1.5.
Maka untuk rumah sakit 9 lantai dengan jenis general private yang terdiri dari 15 kamar tiap
lantai:
Building Population = jumlah kamar x D
= 135 x 1.5
= 202.5 = 203 orang
Menentukan muatan normal penumpang lift (orang), berdasarkan tabel car passenger
capacity berikut:
Karena Elevator Capacity (Pounds) untuk gedung yang direncanakan adalah 3500, maka:
muatan penumpang maksimal adalah 23 orang
muatan normal penumpang adalah 19 orang.
Dimana:
h = jarak lantai ke lantai (m) = 5 meter
s = kecepatan rata-rata lift (m/detik) = 1,3 m/s
n = jumlah lantai yang dilayani lift = 9 lantai
m = daya angkut/kapasitas lift (orang) = 19 orang
Maka:
( )( ) ( )
( ( ) ( ) )( ) ( ( ) )
( )
Untuk 2 lift
E = 0.85 x 2 x 18,52
E = 31,48 HP
Berdasarkan table diatas maka D ( kebutuhan standar gerak per orang)nya adalah 1.5.
Maka untuk rumah sakit 9 lantai dengan jenis general private yang terdiri dari 15 kamar tiap
lantai:
Building Population = jumlah kamar x D
= 135 x 1.5
= 202.5 = 203 orang
Menentukan muatan normal penumpang lift (orang), berdasarkan tabel car passenger
capacity berikut:
Karena Elevator Capacity (Pounds) untuk gedung yang direncanakan adalah 2500, maka:
muatan penumpang maksimal adalah 17 orang
muatan normal penumpang adalah 13 orang.
Dimana:
h = jarak lantai ke lantai (m)
s = kecepatan rata-rata lift (m/detik) (lihat tabel 3 atau 4.1)
n = jumlah lantai yang dilayani lift
m = daya angkut/kapasitas lift (orang)
Diketahui :
h = 5 meter
s = 1 m/s
n = 9 lantai
m = 13 orang
Maka:
( )( ) ( )
( ( ) ( ) )( ) ( ( ) )
( )
Untuk 2 lift
E = 0.85 x 2 x 9.75
E = 16,57 HP
Rem tersebut bekerja setelah daya hilang, yaitu blok rem mengunci motor dengan
daya kerja pegas. Pada saat daya dihubungkan, solenoid diberi energi menjaga agar armature
atau jangkar tetap tertutup. Dengan armature tertutup, pegas tertahan balik sehingga tetap
mengerem motor. Rem mekanik dipakai pada sistem pengereman yang ada tidak cukup untuk
membawa motor sehingga benar-benar berhenti. Contoh, dengan rem dinamik tidak akan bisa
memberhentikan motor secara total sehingga diperlukan penggunaan rem mekanik menahan
motor setelah daya diputus hubungkan. Solenoid rem dapat disambungkan antara dua saluran
suplai atau antara satu dari suplai tersebut dan netral. Solenoid tersebut disambungkan secara
langsung pada saluran suply motor.
Type motor geared menggunakan motor AC yang dilengkapi dengan worm gear atau
gear reducer yang berfungsi untuk menurunkan putaran motor ke speed elevator yang
Pergerakan cepat atau lambat pada elevator ini diatur oleh PLC (Programmable Logic
Control) yang terdapat pada ruang kontrol.