Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR BANGUNAN RS UB

Sistem struktur atas menjadi dua bagian sesuai dengan sifat pembebanan yang diterima, yaitu :
a. Sistem vertikal (vertical system). Pada sistem ini, struktur dapat direncanakan menggunakan
sistem flat slab maupun kombinasi kolom, slab dan beam
b. Sistem lateral (lateral system)
c. Untuk sistem lateral, alternatif sistem struktur yang dipakai adalah sistem portal, dinding
(shear wall), maupun kombinasi dari keduanya.

Atap Dak

1. SELUBUNG BANGUNAN
Dinding, dinding sebagai penyalur beban dari atap ke pondasi menggunakan bahan-bahan
material seperti:
a. Bata ringan yang dilapisi dan difinishing cat dipilih karena merupakan :
Merupakan bahan yang ringan
Merupakan bahan yang tahan api
Mudah didapat sebagai bahan bangunan lokal
b. Dinding shear wall dilapis marmer sebagai pemberi kesan estetika

Atap Genteng

Atap, Pada gedung rumah sakit Universitas Brawijaya terdapat 2 jenis

penutup atas , pada bagian tengah memakai genteng sedangkan 2 bagian di


antaranya menggunakan dak beton. Pada bagian atap yang menggunakan
genteng sebagian di fungsikan sebagai ruangan dan sebagaian lagi
difungsikan sebagai rooftank tempat meletakkan tandon-tandon air.
Rangka atap pada gedung ini menggunakan rangka baja dengan
bahan pelengkap atap menggunakan aluminium foil yang baik digunakan
untuk mengatasi suhu panas. Pemasangan aluminium foil diletakkan dibawah reng, sehingga
panas yang diterima lapisan penutup atap langsung dikembalikan agar tidak masuk kedalam
ruangan.
2. KOLOM DAN BALOK

Pada bangunan rumah sakit UB yang kami amati, konstruksi kolom pada bangunan
menggunakan kolom beton berukuran 80 cm. Kolom tersebut terbentang setiap 8 m dengan
tinggi tiap lantai 4,2 m. Namun pada kamar mandi memakai kolom praktis berukuran 15x15cm .
Balok berukuran 60x30 cm
berukuran 30cmx30cm

Pada RAM Balok

3. DILATASI (Pemisahan Bangunan)


Dilatasi baik digunakan pada pertemuan antara banguan yang rendah dengan yang
tinggi, antara bangunan induk dengan bangunan sayap, dan bagian bangunan lain yang
mempunyai kelemahan geometris. Dilatasi yang digunakan pada Gedung Rumah Sakit UB
adalah Dilatasi 2 kolom.

4. PONDASI
Pondasi merupakan elemen bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan semua beban
yang bekerja pada struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai
lapisan tanah keras. Tipe pondasi yang digunakan pada Gedung Rumah Sakit UB adalah
pondasi tiang pancang dengan rata-rata kedalaman bervariasi antara 10-20m dari elevasi/pile
bawah pile cap.
Alasan menggunakan tiang pancang ini adalah:
1. Pengerjaanya relatif cepat dan pelaksanaannya juga relatif lebih mudah.
2. Biaya yang dikeluarkan juga lebih murah dari pada tipe pondasi dalam
yang lain (bored pile).
3. Kualitas tiang pancang terjamin. Tiang pancag yang digunakan merupakan
hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat dikontrol
sesuai dengan kebutuhan, serta kualitasnya seragam karena dibuat massal.
4. Dapat langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya, pemancangan
yang menggunakan drop hammer dihentikan bila telah mencapai tanah
keras/final set yang ditentukan.

UTILITAS
1. AIR BERSIH
Air bersih pada gedung didapat dari sumber air bersih PAM
serta cadangan air tanah. Air yang ada ditampung pada suatu
penampungan air dengan dimensi 20x10 m2. Antara pengaturan air
bersih dengan listrik dipisahkan ruangnya.
Semua hal yang berhubungan dengan air bersih diletakkan
di satu ruang yang terdapat pada basement.Diruangan ini terdapat
pompa air bersih yang difungsikan untuk mengalirkan air keseluruh
bangunan serta terdapat pompa air bersih untuk proteksi kebakaran.

Didalam ruang ini juga terdapat panel listrik yang


difungsikan khusus untuk pengaturan air karena gedung ini
menggunakan pompa.
Pengaturan air bersih ke kamar mandi pada rumah sakit melalui
pipa-pipa yang dialirkan dari bawah ke atas dengan susunan shaftshaft.
2. AIR KOTOR
Air kotor yang ada pada bangunan dialirkan keluar bangunan
menggunakan pipa-pipa. Air kotor ini dialirkan ke bak kontrol yang
berada diluar bangunan baru setelah itu dialirkan ke roil kota.
3. PROTEKSI KEBAKARAN
Pada bangunan terdapat 3 jenis proteksi kebakaran yaitu hydrant, sprinkler, APAR .
Air yang dialirkin pada hydrant dan sprinkler berasal dari penampungan air yang sama
dengan air bersih, namun distribusinya dibedakan dengan keberadaan pompa distribusi yang
berbeda.
Selain hydrant, sprinkler, maupun APAR terdapat juga tangga darurat yang difungsikan
untuk evakuasi penghuni gedung rumah sakit saat terjadi kebakaran. Tangga darurat ini
terdapat 2 buah disetiap massa bangunan dan letak pintu dari tangga darurat ini langsung
diarahkan ke luar bangunan/ ruang luar bangunan.

4. TRANSPORTASI
a. Lift, pada bangunan rumah sakit yang kami amati, terdapat dua macam jenis lift, yaitu lift
untuk manusia (penumpang) dan lift untuk barang.
Lift untuk penumpang : Lift ini berfungsi untuk mengangkut penumpang yang ada
pada gedung tersebut, mempunyai bukaan pintu jenis center opening.
Lift untuk barang : Lift jenis ini berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah
dan berat tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening, dalam keadaan darurat
atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran.

Jalur lift yang masih dalam

b. Tangga utama dan tangga darurat


pembangunan
Selain menggunakan lift untuk akses menuju lantai atas, pada bangunan ini juga
terdapat tangga utama untuk kita mengakses ke lantai atas. Untuk akses jika ada sesuatu
yang tidak diinginkan, kita dapat menggunakan tangga darurat yang terdapat pada bagian
depan bangunan, sebelah pintu utama RS. Tangga darurat pada bangunan ini tertutup,
sehingga dari luar hanya terlihat pintu daruratnya saja.

Tangga Utama

Pintu tangga darurat

c. RAM/jalur sirkulasi untuk disabilitas


Pada bangunan rumah sakit yang kami amati, terdapat jalur
sirkulasi khusus yang disediakan untuk pasien disabilitas. Jalur
sirkulasi ini terdapat pada bagian tengah bangunan, tetapi berada
diluar gedung. Jalur ini memudahkan para pengguna kursi roda
ataupun keadaan darurat untuk bisa mengakses ke lantai atas.
5. SISTEM PENGHAWAAN BUATAN
Penghawaan buatan yang digunakan pada gedung rumah sakit ini menggunakan ducting.
ducting ac yang berada di basement, berwarna hijau, berfungsi menghisap udara panas yang
ada di basement. sedangkan ducting untuk di dalam ruangan berwarna silver.

FASAD BANGUNAN
Fasade bangunan didominasi dengan finishing plester dan
cat. Fasade tersebut juga dikombinasi dengan finishing keramik
yang ditempel pada permukaan dinding, dengan peletakan hanya
pada bagian bidang lantai 1 dan 2 saja.
Selain terdapat kolom struktural
yang berfungsi untuk meneruskan beban
menuju pondasi, terdapat juga kolomkolom yang berperan sebagai penunjang
nilai estetika. Kolom ini tidak berfungsi untuk meneruskan beban,
melainkan sebagai kolom tambahan yang terletak pada bagian terluar
massa bangunan yang seakan-akan menjadi pemisah antar balkon, dan
penyambung antar relling.
Kolom Estetika tidak hanya terdapat pada bagian terluar massa bangunan saja, namun
terdapat pula kolom yang nantinya berfungsi sebagai penutup sistem perpipaan, agar di dalam
ruangan pipa-pipa tersebut tidak terlihat karena tersembunyi di dalam kolom. Sehingga kolom
tersebut tidak berfungsi sebagai penyalur beban, namun sebagai penambah estetika di dalam
ruangan sehingga ruangan terlihat lebih rapi dan teratur.

STRUKTUR BANGUNAN 2
LAPORAN HASIL SURVEY
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(sabtu, 15 november 2014)

OLEH : ALFIN ACHLAMIYATUS S


125060500111073

FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai