Anda di halaman 1dari 13

Pendahuluan

Leica Szokolay Prastowo (195060507111037)


Struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban bangunan ke tanah. Perancangan
struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau
menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke
tanah dengan aman. Struktur juga dapat dipahami sebagi entitas fisik yang membentuk
karakter suatu bangunan

Struktur bangunan bentang lebar adalah struktur yang mempunyai kemungkinan


penggunaan ruang bebas kolom dengan panjang dan selebar mungkin. Biasanya struktur
ini digolongkan menjadi dua. Ada bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan bentang lebar sederhana adalah konstruksi bentang
lebar yang ada akan dipakai secara langsung pada bangunan berdasarkan kepada teori
dasar. Selain itu tidak akan dilakukan modifikasi terhadap bentuk yang sudah ada.

Sementara itu, untuk bentang lebar kompleks adalah sebuah struktur bentang lebar yang
bisa melakukan modifikasi terhadap bentuk dasar yang ada. Bahkan kadang kala juga bisa
dilakukan penggabungan terhadap berbagai sistem struktur pada sebuah bangunan.

Pada tugas ini, kami akan membahas tiga jenis sistem struktur yang dipergunakan pada
bangunan bentang lebar, yaitu

a) Form Active
b) Vector Active
c) Surface Active

Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga
berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan
kegiatan pameran atau gedung exhibition.

1
A.Form Active
M. Irvine Rizqullah D. (195060507111009)
M. Fadhil Athalah (195060500111061)

Berdasarkan jenis nya form active terbagi menjadi beberapa bentuk dan sistem, yaitu :

1. Cable System

Struktur Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik,
terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin
tertutupnya sebuah bangunan. Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada
jembatan gantung, di mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya adalah tenda-tenda
yang dipakai para musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat padang Brazil. Setelah
orang mengenal baja, maka baja digunakan sebagai gantungan pada jembatan.
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan
elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga
lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel

merupakan struktur cable car dimana beban pada struktur


diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga
memungkinkan peniadaan momen.

Keuntungan struktur kabel :


1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan
yang luas
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi

2
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter
mengungguli semua sistem lain
4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar

Kelemahan struktur kabel


Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan
dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh
pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya bangunan

2. Tent System

Menurut Schoked (1998 ) “Struktur tenda


adalah struktur membran yang bekerja dengan
memberikan gaya eksternal yang menarik
membran.”

Salah satu cara untuk memberikan prategang


pada membran adalah dengan memberikan gaya
jacking yang cukup untuk tetap menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan yang
mungkin terjadi. Gaya jacking berasal dari kata ‘jack’ yang berarti dongkrak.Prinsip kerja dari
struktur membran prategang ini adalah mempertahankan semua permukaan membran mengalami
tarik dalam semua kondisi pembebanan.

Ada tiga komponen utama (subsistem) untuk struktur tenda:

1.) Sebuah membran luar - Membran luar dari struktur tenda meliputi frame dan membawa
beban terutama melalui ketegangan (meskipun tidak membawa kompresi juga). Fungsi membran
ini adalah untuk melindungi interior dari kondisi luar dan untuk mentransfer beban ke kerangka.

2.) Bingkai - Frame adalah apa membran luar tipis melekat. Jenis frame konstruksi yang
digunakan bervariasi antara berbagai jenis tenda. Frame dapat terdiri dari tiang memanjang kaku
yang mentransfer beban mirip dengan kolom, atau dapat terdiri dari batang fleksibel yang
mentransfer beban mirip dengan lengkungan.

3
3.) Sistem anchorage - Sistem anchorage dari tenda biasanya terdiri dari tab (melekat
membran) yang melekat dengan kait untuk taruhannya. Taruhannya kemudian berlabuh ke dalam
tanah. Beberapa tenda menggunakan tali yang melekat pada tiang yang pada gilirannya berlabuh
ke tanah menggunakan taruhannya. Beberapa komponen lain dari tenda mungkin resleting yang
menyediakan pintu masuk non-kaku ke tenda, atau layar yang memungkinkan pandangan ke luar.

3. Pneumatic System
Struktur pneumatik merupakan sistem struktur bangunan tenda yang dibangun dari bahan
lembaran tipis (membran) fleksibel, distabilkan oleh perbedaan tekanan dengan medium:
gas cair, busa, atau bahan-bahan butiran halus. Apabila komposisi membran fleksibel
diberikan medium yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan maka akan
membentuk suatu pneumatik (dari bahasaLatin”pneuma” yang berarti gelembung berisi
udara; Membran yang digelembungkan mampu menahan gaya-gaya luar, karena medium
tekanan berubah menjadi medium penahan dan menjadi elemen strukural sehingga
terbentuk suatu struktur pneumatik penahan beban (Hery, 1992; Herzog, 1976). Bangunan
tenda dengan bahan yang beratnya tidak lebih dari 3 kg/m2 mampu menaungi tanah dengan
bentang lebih dari 100 meter (Otto, 1973) meskipun menggunakan perbedaan tekanan yang
tidak terlalu besar antara ruang dalam dan luar (Luchsinger, at.al., 2004). Purwanto (2000)
menjelaskan bahwa Struktur pneumatik pada mulanya hanya dikembangkan sebagai
struktur bidang penutup atap dan untuk bangunan berbentang lebar.Namun sekarang mulai
digunakan untuk berbagai fungsi bangunan, bahkan dapat digunakan untuk memikul beban
lantai pada bangunan bertingkat sedang (Medium Rise Building). Keandalan sistem
struktur pneumatik dapat dinilai dari 4 aspek, yaitu : kekuatan, keindahan, penghematan,

4
dan kecepatan dalam pembangunannya (Hery, 1992; Hery, 2007). Struktur bangunan tenda
yang ditumpu udara harus selalu mempunyai tekanan udara internal sedikit lebih besar
daripada tekanan udara, untuk menjamin elemen membran berada dalam keadaan tarik
(Gambar 1).Tekanan aktual internal tidak boleh terlalu besar agar tetap dapat memberikan
rasa nyaman kepada pengguna bangunan (Schodek, 1980). Apabila beban eksternal
merata, maka tekanan internal yang digunakan untuk memikul beban juga merata. Dengan
demikian membran hanya berfungsi sebagai pemisah.Karena beban eksternal relatif kecil,
maka tekanan internal yang diperlukan pada struktur yang ditumpu udara juga dapat relatif
kecil.

-Struktur yang di tumpu udara (air supported system)


beberapa jenis beban dapat bekerja pada struktur yang ditumpu udara. Beban - beban yang
ditimbulkan oleh angin biasanya kompleks dan terdiri atas tekanan dan isapan. Tegangan
membran akibat Tegangan Internal. Gaya-gaya dalam bidang bidan (in plane) pada suatu
membran ditimbulkan oleh tekanan internal yang bergantung pada dimensi dan bentuk
geometris membran selain juga pada besar tekanan internal yang ada.

-Struktur yang digelembungkan oleh udara


Perhatikan balok yang digelembungkan udara di mana tekanan penggelembung adalah
sebesar pr. Tegangan Tarik membrane longitudinal merata akibat tekanan tersebut akan
terjadi pada seluruh panjangnya apabila struktur tidak dibebani. Pemberian beban eksternal
cenderung menyebabkan terjadinya tegangan di sepanjang permukaan atas dan tengangan
Tarik di sepanjang permukaan bawah seperti pada balok yang dibuat pada material kaku.
Sebab akibatnya, tegangan Tarik yang semula ada di sepanjang permukaan atas akan
berkurang dan dipermukaan bawah bertambah.

5
4. Arch System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan bangsa
Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan bentangan
yang besar/luas. Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan
padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan
menggunakan bahan bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.Busur menggunakan
sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat mengakibatkan keruntuhan. Oleh
karena itu jika ingin memperoleh struktur busur dengan kekuatan struktur yang baik tanpa
mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya.
Bahan pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur dapat
dibuat dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.

6
B.Vektor Active Structure System
Slamet Ari Wibowo (195060501111042)

Lalu Yodit D.A. (195060501111024)

Vector-active structure system atau sistem struktur vektor aktif yang dimaksud disini
adalah sebuah struktur yang menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan antara unsur tekan
dan unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka batang. Susunan tersebut pada umumnya
terdiri atas batang-batang yang membentuk segitiga-segitiga itu merupakan bidang tertutup di
semua sisi. Keseluruhan membentuk struktur yang kokoh dan statis tertentu. Struktur ini dapat
membentuk struktur secara 2 dimensi (bidang), lengkung (curved), dan 3 dimensi (ruang). Untuk
bentang maksimal dari truss system adalah 91 meter yang digunakan di bangunan Glenn L. Martin
Co. Aircraft Assembly Building (1937) in Baltimore. Untuk komponen pada sistem truss
menggunakan material baja karena terkenal dengan kekuatan dan fleksibilitasnya.

1. Flat Truss System

Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus (lazimnya prismatis) yang dirangkai
dalam bidang datar, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "sendi
sempurna". Beban luar yang bekerja harus berada di titik-titik buhul(titik sambungan)
dengan arah sembarang namun harus sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi
tumpuan, yang dapat berupa sendi atau rol, juga harus berada pada titik-titik buhul.
Berdasarkan pertimbangan stabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian batang-batang
tersebut umumnya adalah berupa bentuk segitiga. Apabila semua persyaratan tersebut
dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua elemen-elemen pembentuk sistem rangka
batang 2 dimensi (plane truss system) tersebut hanya akan mengalami gaya aksial desak
atau tarik.

Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistem rangka
batang 2 dimensi antara lain adalah : struktur kuda-kuda, penyangga atap bangunan dan
struktur jembatan rangka.

Contoh Bangunan. Seville Convention Center, Seville. Spain

7
2. Curved Truss System

Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus (lazimnya prismatic) yang dirangkai
dalam ruang 3-dimensi dengan bentuk lengkungan sempurna. Bentuk dasar dari rangkaian
batang-batang tersebut umumnya adalah berupa segitiga. Sistem ini dapat mendukung
beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan pesawat,
stadion olahraga, bangunan pabrik, dll.

Contoh bangunan BBVA BANCOMER Stadium

8
3. Space Truss System

Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus (lazimnya prismatis) yang dirangkai
dalam ruang 3-dimensi, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "sendi
sempurna". Beban luar yang bekerja harus berada di titik-titik buhul (titik sambungan)
dengan arah sembarang dalam ruang 3 dimensi. Posisi tumpuan, yang lazimnya berupa
sendi, juga harus berada pada titik-titik buhul. Berdasarkan pertimbangan stabilitas
struktur, bentuk dasar dari rangkaian batang-batang tersebut umumnya adalah berupa
bentuk segitiga.

Apabila semua persyaratan tersebut dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua elemen-
elemen pembentuk sistern rangka batang 3 dimensi (space truss system) tersebut hanya
akan mengalami gaya aksial desak atau tarik

Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistem rangka
batang 3 dimensi antara lain adalah: struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan yang
relatif luas (misalnya stadion, convention hall, mall, dan hanggar pesawat terbang), struktur
jembatan rangka
berbentang panjang,
menara-menara transmisi
listrik tegangan tinggi,
dan menara-menara
telekomunikasi /
pemancar televisi / radio.

Contoh bangunan
TAMAN INDONESIA
KAYA

9
C.Surface-Active Structure System
Leica Szokolay Prastowo (195060507111037)

Jenis sistem struktur ini merupakan jenis sistem struktur fleksibel yang juga tahan terhadap
tekanan, tarikan, dan pergeseran. Pendistribusian gaya dipengaruhi oleh ketahanan permukaan
dan desain permukaan.

Komponen utama yang bekerja pada sistem struktur ini adalah membrane yang mengakomodasi
stress (tekanan, tarikan, dan pergeseran). System in Membrane Stress

Surface-Active Structure System biasanya mengambil tiga peran sekaligus, sebagai struktur,
selubung dan bentuk bangunan

Secara umum, Surface-Active Structure System terbagi menjadi tiga klasifikasi :

1. Plate structure
2. Folded plate systems
3. Shell structures

Plate system

Sistem ini merupakan sistem struktur bentang lebar dengan pelat vertikal. Mekanisme dalam
menopang beban sama seperti balok. Sistem struktur ini dibedakan dari balok karena
pendistribusian gayanya berbeda. Jenis-jenis pengaplikasian sistem struktur ini adalah
penggunaan structural plate dan wall girder.

10
Folded plate system

Struktur pelat lipat adalah jenis struktur


cangkang yang terdiri dari serangkaian
pelat tipis yang membutuhkan lebih
banyak bahan daripada jenis struktur
cangkang lainnya yang juga dikenal
sebagai Hipped plate.

Struktur ini sederhananya merupakan slab


structure yang kemudian dilipat sehingga
memberikan aksi seperti truss system.

Pelat lipat digunakan untuk menutupi area


bebas kolom yang luas dengan anggota pelat yang disatukan terus menerus pada diafragma
dengan tepi diberikan support.

Kemudahan dalam membentuk permukaan datar adalah fitur dari bent plate, sehingga bent plate
lebih cocok untuk area kecil

Kelebihan :

• Mengeliminasi rib yang biasanya digunakan pada slab karena setiap bidang berfungsi
dengan asumsi seperti beam.
• Bentuk konstruksi yang sangat ringan sampai dengan bentang 30 m ketebalan cangkang
yang dibutuhkan hanya 60 mm.
• Penggunaan beton mengurangi biaya material dan konstruksi.
• Rentang yang panjang
• Ini memberikan estetika yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk konstruksi lainnya.

11
CONTOH JENIS STRUKTUR PELAT LIPAT:

PELAT BERBENTUK V:

Pelat lipat ini biasanya digunakan untuk bentang pendek, tidak menyediakan area yang cukup
untuk beton, bagian atas dan bawah untuk menahan tegangan tekan.

LIPAT LIPAT BENTUK KUPU-KUPU:

Mereka biasa, digunakan untuk menutupi atap pabrik dan atap pompa bensin, juga membuat
bekal untuk jendela.

Shell Structure

Cangkang tipis didefinisikan sebagai cangkang dengan ketebalan yang kecil dibandingkan
dengan dimensi lain dengan deformasi yang tidak besar dibandingkan dengan ketebalannya.
Perbedaan utama antara struktur cangkang dan struktur pelat adalah bahwa, dalam keadaan tanpa
tekanan, struktur cangkang memiliki kelengkungan yang berlawanan dengan struktur pelat yang
rata. Gaya membran pada cangkang terutama disebabkan oleh gaya pada bidang (tegangan
bidang), tetapi mungkin ada gaya sekunder yang dihasilkan dari deformasi lentur. Sementara
pelat datar bekerja serupa seperti balok dengan tegangan bengkok dan geser, cangkang sama

12
halnya dengan kabel yang menahan beban melalui tegangan tarik. Cangkang tipis yang ideal
harus mampu mengembangkan baik ketegangan maupun kompresi.

Struktur ini sederhananya merupakan slab yang dilengkungkan dengan bentuk dasar arch.

Sifat-sifat :

• Bearing action yang terjadi pada struktur ini mensimplifikasi distribusi stress
• Bearing action yang terjadi merupakan kombinasi dari arch, plate, dan slab.

13

Anda mungkin juga menyukai