Moh. Ha^
A.PENDAHU1UAN
Meskip.un tidak dinyatakan secara . Dalam negara hukum pada umumnya
tegas dan fangsung, namun berdasarkan termasuk Indonesia, berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945 tersebut terdapat
UUD 1945 dapatlah dipahami bahwa In dua komponen pokok yang harus
donesia adalah negara hukum. Salah satu senantiasa beijalan seiring yang menjadi
rumusan yang cukup jelas dapat dapat dasar berdirinya, yaitu kekuasaan dan
ditemukan dalam Penjelasan UUD 1945 hukum. Artinya, negara akan tegak kalau
yang berbunyl "... Negara Indonesia terdapat suatu kekuasaan untuk
berdasar atas hukum (Rechtstaat) tidak menjalankan fungisi negara. Dan negara
berdasar atas kekuasaan belaka itu akan disebut negara hukum kalau
(Matchstaat)...".^) kekuasaan tersebut dilaksanakan
1) LihatPenjelasanUmumUUD 194StentangSistImPemerintahaNegara
60 Jurnal Hukum
Pengawaaan Kekuaaaan dalam.lVegara Hukum Pancaslla
Salah satu cara mengupayakan agar keempat, yaltu adanya pengakuan darl
hukum itu dapat memenuhi fungsinya ... negara lain. Akan tetapi, dalam
sehingga kekuasaan itu dapat berjalan prakteknya, apa|agi dalam zaman mod
dengan.berlandaskan hukum dan ini em seperti sekarang in! teoriyang univer
berarti merupakan tegaknya negara sal itu tidak begitu berlaku. Bisa jadi
hukum...adaiah dengan dilaksanakannya pengakuan darl bangsa lain dengan
kontrol atau pengawasan terhadap mekanisme, kemerdekaan justru
kekuasaan Itu sendiri.. Tullsan Ini merupakan dnsurterpenting terbentuknya
bermaksud memaparkan pengawasan negara. Sebagal cbntoh, meskipuri
yang diterapkan di Indonesia khususnya pemerlntahan belum terbentuk, bahkan
pengawasan terhadap kekuasaan hukum dasarnya pun belum disahkan,
eksekutif, karena dalam prakteknya namun bangsa Indonesia rhenganggap
kekuasaan inllah yang paling domlnan. bahwa negara Republlk Indonesia telah
Selain itu, teriebih dahulu akan dluralkan berdlri sejak. diproklamasikan
konsep negara hukum dan Negara Hukurh kemerdekaannya, 17 Agustus 1945^2)
Pancaslla (Indonesia) yang tegak Masih tentang konsep negara, meniirut
.berdlrlnya menjadi tujuan akhir Jean Rosseau, negara Itu teijadl karena
dilakukannya pengawasan terhadap adanya perjanjlan masyarakat yang
kekuasaan eksekutif tersebut. esensinya merupakan suatu bentuk
kesatuan, yang membela dan mellndungi
kekuasaan bersama selain kekuasaan
B. KONSEP NEGARA HUKUM pribadi dan mlllk setiap indlvidu. bengan
Sebelum sampal pada pemblcaraan demiklan terclptalah suatu kesatuan dl
tentahg negara hukum, teriebih dahulu antara anggota masyarakat. Mesklpun
dislnggung tentang konsep negara. M. demiklan, hak-hak setiap Indlvidu tetap
Nasroen menylmpulkan, negara adaiah dlhormatl, sehingga kebebasan Indlvidu
sautu bentuk pergaulan hidup, yang tetap terjamln.
mempunyal anggota tertentu yang disebut Demiklan dilakukannya perjanjlan
sebagal rakyat darl negara Itu dan yang masyarakat Itu, pada hakekatnya yang
mempunyal daerah, pemerlntahan dan ditepas oleh setiap indlvidu dan dlserahkan.
tujuan tertentu pula^^). Pengertlan seperti kepada kesatuannya Itu, hanyalah
ini sangat lazim dipergunakan dalam llmu kekuasaan/beberapa saja, bukan
negara untuk mendeflhlsikan negara. Darl kedauiatannya; Oleh karenanya, dengan
pengertlan In! dapat dipahami, bahwa adanya perjanjlan masyarakat tersebut
secara teoritis suatu negara dianggap ada terbentuklah dua hal pokok yaltu kemauan
apabila telah dipenuhl ketiga unsur umum/volonte general, yaknl kesatuan
negara, yaltu pemerlntahan yang darl kemauan setiap Indlvidu yang telah
berdaulat, bangsa dan wllayah. Ada juga menyeleiiggarakan perjanjlan masy • akat
yang menambahkan unsur negara yang tersebut yang merupakan kekuasaan
13) Muchsan, SH., Sistem Pengawasan Terhadap Perbualan ApaiatPemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di
Indonesia,Liber^,Yogyakarta, 1992,hal. 1
14) Ibid, hal. 1 dan 2
15) Prof.Dr.SondangP.Siagian,AdministrasiPembangunan.CV.HajiM^agung,Jakarta, 1988,hal. 101-104.
16) SF. Marbun dan Muhammad Machfiid MD, Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara, Libert,Yogyakarata, 1987,
hal.4rdan42.
17) Ibid, hal 42-44
62 Jurnal Hukum
Pengawasan Kekuasaan dalam Mcgara Hukum Pancaalla
18) Padmo Wahjono, Konsep Yuridis Negara Hukum Indonesia, dalam H.Abu Daud Busroh, SH., Op. cit hal.139.
19) SF.MarbundanMoch.MachfudMD.,Op.cit,hal.45.
menegaskan hal Ituantara Iainadalah; (a) kesamaan baik dengan negara hukum
Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan rechsstaat maupun rule of law. Dengan
: "...Negara Indonesia berdasar atas rechsstaat sama-sama mengharuskan
hukum (rechsstaat) tidak berdasar atas keberadaan peradilan administrasi.
kekuasaan belaka (Machsstaat).,."; (b) Dengan rule of law sama-sama mengakui
Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan: prinsip persamaan di depan hukum. Akan
"...Pemerintahan berdasar atas sistem tetapl, sebagai negara hukum, Indoneisa
konstitusi (hukum dasar) tidak berslfat memiliki karakteristik tersendih^°>. Pada
absoiutisme (kekuasaan yang tidak intinyakarakteristiktersebut adalah bahwa
terbatas)...": (c) Pasal-pasal UUD 1945 dalam pelaksanaan negara hukum Indo
yang memberikan jamlnan dan nesia harus senantiasa mengacu pada
perlindungan terhadap hak-hak asasi nilai-nllai yang terdapat dalam Pancasila.
manusia seperti Pasal 27 ayat (1) (hak Philipus M. Hadjon'misalnya, dengan
asasi di bidang hukum dan pemerintahan), memperhatikan antara lain pendapat-
Pasal 28 (Hak asasi di bidang politik), pendapat Soekarno dan Supomo,
Pasal 29 ayat (2) (Hak asasi di bidang menyimpulkan bahwa ciri-ciri pokok
keagamaan), Pasal 31 (Hak asasi.di negara hukum Pancasila adalah?^>: (a)
bidang pendidikan) dan Pasal 33 (Hak Keseraslan hubungan antara pemerintah
asasi di bidang perekonomian); (d) Pasai- dan rakyat berdasarkan asas kerukuhan;
pasal UUD 1945 yang mengatur (b) Hubungan fungslonal yang
kekuasaan-kekuasaan negara, seperti proporsiohal antara kekuasaan-kekuasaan
Pasal 5 dan 20 (Kekuasaan legislatif), negara;. (c) Prinsip-prinsip penyelesaian
Pasal 4 ayat (1) (Eksekutif), Pasal 24 dan sengketa secara musyawarah dan
25 (Yudikatif), Pasal 16 (KOnsultatif) dan peradilan merupakan sarana terakhir; (d)
Pasal 23 ayat (5) (Pemeriksaan Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
keuangan). . , Sementara Muhamrnad Tahir
Apabila dibandingkan dengan model- Azhary,dengan menggabungkan pendapat
model negara hukurn rechsstaat dan rule pemar Seri.o Adji dan Padmo
of.law maka Indonesia tidak dapat begitu Wajono,mefumuskan ciri-ciri Negara
saja dikategorikan sebagai salah satu daii Hukum Pancasila sebagai berikut^^i; (a)
keduahya. Prinsip-prinsip umum sebagai Terdapat hubungan yang erat ai^ra
negara hukum telah dipenuhi oleh Indo agama dan negara; (b) Bertumpu ^da
nesia, seperti: pengakuan terhadap hak Ketuhanan Yang Maha Esa; (c)
asasi manusia, pembagian kekuasaan Kebebasan beragama dalam arti positif;
(triaspolitika) dan pemerintahan yang (d) Ateisme dan komunisme dilarang; (e)
berdasarkan hukum. Juga terdapat Asas kekeluargaan dan kerukunan.
20) Terdapat beberapa istilahyang digunakan untuk menyebu^yaseperti: NegaraHukum Pancasila, NegaraHukum
Ihdonesiadan seb^ainyaNamun perbedaan istil^ itubukanlah sesuatu yang prinsipil,
21) Dr. Philipus M. Hadjon, SHJ*erlindungan Hukum Bagi RalQ'at di lndonesia, Sebuah Studi tentang Prinsip-prinsipnya
Penangannyaoleh Pengadllan.Dalam Lingkungah PeradilanUmum dan Pembentukan Peradilan Adminlstrasi Negara,
PT.Binallmu, Surabaya,1987,h^.90.'
22) Dr. MuhammadTahir Azhary,Op.cit, hal. 68 - 74.
64 Jurnal Hukum
Pengawasan Kekuaaaan dalam Wegara Hukum Pancaalla
23) 24) Soekarno K.Dasar-Dasar Manajement, PenerbitMiswar, Jakarta, 1968, hal.107. yang dikutip dalam FictorM.
Situmorang, SH. dan JusufJuhir, SH, AspekHukum Pengawasan Melekatdalam Ungkungan AparaturPemerintahan,
PT. RinekaCipta, Jakarta, 1994, hal. 20. ...
24) M. Manulang,Dasar-DasarMariajement,Ghalia Indonesia, Jakarta^ 1997, hal.136 dalam ibid.
25) Muchsan,SH,Op.cit,hal.36.
26) Ibid, hal. 37.
66 Jurna! Hukum
Pengawaaan Kekuasaan dalam lUegara Hukum Pancaaila
khusus untuk membantu pimpinan dalam Keputusan Menteri Daiam Negeri Nomor
menjalankan . fungsl pengawasan 220 Tahun 1979) merupakan aparat
llngkungan organisasi yang menjadi pengawasan fungsional yang paling
tanggung jawabnya. rendah tingkatannya yaitu ditingkat.
Berdasarkan Pasal A ayat (4) Kabupaten/Kotamadya.
Inpres Nomor 15 Tahun 1983, subyek
(aparat)yang melaksanakan pengawasan 3. Pengawasan Masyarakat
fungsional adalah: (1) Badan Pengawas Adalah pengawasan yang dilakukan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), (2) oleh warga masyarakat yang disampaikan
Inspektorat Jenderal (Itjen) Departemen, dengan cara llsan atau tertulis kepada
Aparat Pengawasan . Lembaga aparatur pemerlntah yang berkepentingan
Pemenntahan Non Departemen/lnstansi berupa sumbangan pemikiran, saran,
Pemerlntah lainnya, (3) Inspektorat gagasan, atau keluhan/pengaduan yang
:Wilayah PropinsI (Itwilprop) dan (4) bersifat membangun yang disampaikan
Inspektorat Wilayah Kabupaten/ balk secara langsung maupun melalui
Kotamadya (Itwilkab/ko). media^^). Apabila dihubungkan dengan
BPKP yang diatur dalam Kepres pengawasan melekat dan pengawasan
Nomor 31 Tahun 1983, dibentuk-untuk fungsional, maka pengawasan
membantu Presiden dalam menye- masyarakat dapat juga dimaksudkan
lenggarakan pengawasan umum atas untuk membantu dan melengkapl
penguasa dan pengurus keuangan dan keduanya.
dalam melaksanakan pengawasan
pembangunan yang menjadi tanggung 4. Pengawasan Legislatif
jawab Presiden. Apabila di tingkat Adalah pengawasan yang dilakukan
pemerlntah ada BPKP, maka di tingkat oleh lembaga penvakilan rakyat terhadap
departemen dibentuk Itjen yang diatur kebijaksanaan dan pelaksanaan tugas-
dalam Kepres Nomor 44 Tahun 1974 untuk tugas umum pemerintah dan
membantu materi dalam menyeleng- pembangunan®"^ Menurut UU Nomor 16/
garakan pengawasan umum atas segala 1969 Jis UU Nomor 5/1975, UU Nomor 2/
aspek pelaksanaan tugas yang menjadi 1985 yang mengatur Susunan dan
tanggung jawab materi... berbeda dengan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD,
BPKP yang hanya membantu melak pengawasan oleh DPR itu mellputi: (1)
sanakan pengawasan atas keuangan dan Pelaksanaan Undang-Undang; (2)
pembangunan. Adapun Itwilprop (diatur Pelaksanaan APBN dan Pengelolaan
dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri keuangan negara dan (3) Kebijaksanaan
Nomor 219 Tahun 1979) merupakan pemerintah, sesuai dengan UUD1945 dan
aparat pengawasan fungsional tingkat Ketetapan-ketetapan MPR®^>.
propinsi dai Itwilkab (diatur dalam
29) Ibid -
30) Ibid.
31) LembagaAdmlnistrasiNe^ra Republik Indonesia, Sistim AdministrasiNegara Republik IndonesiaJitid 1; PT. Toko
GunungAgung,Jakarta, 199S,hal.28. ,
32) LembagaAdministrasi NegaraRepublik Indonesia, Sistim AdministrasiNegara Republik IndonesiaJilid II, PT. Toko
Gunung Agung, Jakarta, I995,hal. 174
33) LembagaAdministrasiNegaraRepublikIndonesia,Op.cit,hal.35.
34)- Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan untuk mengadili. Berdasarkan UU Nomor 14/1970 tentang Poko-Pokok
Kekuasaan Kehakiman, kekuasaan kehakiman ini dilaksanakan oleh lembagaperadilan yang berpiincak kepada
>Mahkfun^ Agung.
35) MenurutUU Nomor I4/I970,-diIndonesiaterdapat4macamperadUanyangsemuanyaterdiridari3 tingkat, yaitu:
pertama, banding dan kas^i dan berpuncak kepadaMahkamah Agung, yaitu: Peradilan Umum, PeradilanMiliter,
Peradllan Agama danPeradilan TataUsahaNegara.
68 Jurnal Hukum
Pengawasan Kekuaaaan dalam Megara Hukum Pancaaila
36)LihatmisalnyaPasal26UUNo. 14/1970. ^ u
37) BerdasarkanSKHRepuWika, !2Juni 1996danKompas, 19 Juni 1996terlihattemuankasuskonipsioIehBPKPjauh
lebihbanyakdaripadaolehBPK
negara yang setingkat dengan lembaga wasmas itu dipersulit dengan prosedur
eksekutif; Maka, pengawasan oleh BPK perizinan dan pemberitahuan, itu berarti
inilah yang semestinya lebih ditingkatkan merupakan pembatasan bahkan
lagi, .Opaling tidak dengan mempertegas pemberangusan terhadap wasmas.
batas-batashya dengan BPKR. Pemberendelan pars misalnya, yang
Yang lebih panting lagi adalah merupakan media wasmas, juga
transparasi dan tindak lanjut hasil-hasll merupakan contoh yang lain.
yang ditemukan oleh BPKP maupun BPK: Dengan pemahaman seperti itu, maka
Nampaknya, tindak lanjut tersebut masih tidak tepat kiranya kalau wasmas itu hanya.
banyak ditentukan oleh mentalitas aparat yang disampaikan kepada aparatur
yang berwenang^^):' Seharusnya, pemerintah sebagaimana ditentukan
masyarakat mendapatkan informasi yang dalam Inpres No. 1/1989. seharusnya,
Jelas dan lengkap tentang kasus-kasus pengertian wasmas itu juga mencakup
penylmpangan/kofupsi yang ada dan pengawasan yang disampaikan kepada
tindak lanjut terhadapnya. DPR, meskipun kemudian dapat menjadi
pengawasan legislatif. Dan tentunya
wasmas itu akan berhasil kalau disikapi
3. Pengawasan Masyarakat (Wasmas) dan ditindaklanjuti secara serius.
sementara pihak masih ada yang
mempersepsikan bahwa krisis dan 4. Pengawasan Legislatif (Wasleg)
kuatnya masyarakat sipil merupakan Dengan hak-hak demikian,DPR
ancaman yang kemudian dikuatirkan mestinya menjadi lembaga yang sangat
rnenjadi kelompok oposari terhadap strategis dan efektif untuk melakukan
kekuasaan pemerintah. Sesungguhnya pengawasan, tapi yang terjadi sebaliknya.
tidak demikian halnya. Berdasarkan teori Sangat sering dirasakan dan
perjanjian/kontrak sosial ... seperti diperblncangkankemandulan lembaga Ini.
diuraikan di depan... dalam negara hukum Sebagai bukti, dapat dikemukak'an satu
maka rakyat adalah pemegang kedaulatan contoh berupa dikeluarkannya UU Nomor
yang sesungguhnya. Kalau pelaksanaan 14/1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
kedaulatan melalui mekanisme lembaga Jalan yang begitu tiba<tiba dan sangat
perwakilan. baik MPR maupun DPR, mengejutkan. selain itu, dalam keluamya
dirasa kurahg cukup efektlfv maka sangat UU ini, maka sangat dipertanyakan peran
wajar bita rakyat meriyampaikan danfungsi DPR. Selaih itu, dalam banyak
aspirasinya secara langsung. hal ... termasuk dalam kasus Kedung
Penyampaian aspirasi Itu dapat dengan Ombo, putusan pengadilan yang seringkali
ilsan ataii tulisan, dapat secara langsung dinilal tak adil, dan sebagainya... nampak
atau melalui mass media: Maka, kalau bahwa DPR tak dapat berbuat banyak.
kegiatah-kegiatan semacam unjuk rasa Oleh sebab itu, maka wasleg akan
dan pettemuah-pei^emuan yang lainyang memenuhifungsihya kalau wewenang dan
pada hakekatnya merupakan bentuk tugas/fungsi DPR Itu dijalankan
70 Jurnat Hukum
Pengawasan Kekuasaan dalam Megara Hukum Pancaaila
Hak menguji itu hanya dapat dilakukan secara umum pengawasan tersebut harus
dalam pemeriksaan perkara di tingkat iebih diintenslf-efektifkan lag! baik yang
kasasi; (c) Kalau misalhyasebuah peraturan menyangkut peraturan perundang-
perundang-undangan dinyatakan tidaksah, undangan yang mengaturnya maupun
maka yang bertiak mencabutnya tidak lain pelaksanaannya. Dan yang penting lagi
adatah in^nsi yang mengeluaikannya. hasit-hasilpengawasan tersebut harus betul-
Terllhat jetas betapa terbatasnya betul dItindaklanjuU dengan tindakan-
pelaksanaan Judicial Review oleh MA itu. tindakan yang nyata dan transparan agar
Karenanya, niaka periu adanya perubahan tujuan pengawasan untukselalu menjadikar>
peraturan perundang-iindangan yang hukum sebagai kontrolterhadap kekuasaan
mengatur rnasalah ini, sehingga judicial re- akan betul-betui tercapai.
view MA.sebagalkontrolterhadap peraturan
perundang-undangan dapat betul-betui
memenuhi lungsinya. DAITARPUSTAKA
72 Jurnal Hukum
Pengawasan Kekuasaan dalam Negara Hukum Pancaslla
*) Muh. Hasyim, SH, adalah alumnus FH. UGM Yogyakarta, kini sebagai dosen tetap
FH. Ull Yogyakarta. .