Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PROBLEMATIKA

Maria Magdalena Barek

(1801140023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN\

UNIVRSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
Teknik Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis situasional yang menitikberatkan pada
identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan, orgaisasi atau
lebaga.

Langkah-langkah dalam Analisis Masalah SWOT, antara lain :

Ada beberapa tahapan dan langkah yang mesti ditempuh dalam melakukan analisis SWOT, antara
lain: 

1. Langkah pertama, identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal, globalisasi) yang
paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua komponen pendidikan. 
2. Langkah kedua, identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang diperkirakan
cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi pada langkah
pertama.
3.  Langkah ketiga, lakukan analisis SWOT lanjutan setelah diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam konteks sistem manajemen pendidikan.
4.  Langkah keempat, rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani
kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan lebih
lanjut.
5.  Langkah kelima, tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan disusun
suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.

Contoh kasus pada analisis SWOT :

SDN Wangatoa terletak di Wangatoa, kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata yang


masyarakatnya mendukung terhadap sekolah. Sekolah ini memiliki lahan yang cukup luas. Sekolah
ini terus berusaha meningkatkan kualitas terkait dengan delapan standar nasioanl pendidikan (SNP)
yang diberlakukan oleh pemerintah. Guru sudah terbiasa memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran. Kepala SDN Wangatoa dikenal mempunyai kepribadian yang baik. Program sekolah
selalu mendapat dukungan positif dari komite sekolah. Sarana yang dimiliki sekolah cukup memadai
untuk mendukung proses pembelajaran, tetapi rata-rata siswa belum menunjukkan kemampuan
berpikir logis, kritis, dan kreatif. Guru masih jarang menggunakan lembar pengamatan untuk
memantau proses pembelajaran. Walaupun sudah diprogramkan, remedial dan pengayaan belum
berjalan dengan baik.
Hasil yang di dapat :

1. Guru mempunyai semangat dan disiplin yang tinggi


2. Kerja sama antarguru cukup tinggi
3.  Adanya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengancam sekolah
4. Orang tua siswa sebagian besar buruh
5. Sekolah memiliki nilai akreditasi B
6. Dana BOS sudah terkelola dengan baik
7.  Guru jarang mengembalikan hasil pekerjaan siswa
8. Penentuan KKM tidak berdasarkan ketentuan

Teknik Analisis APKL

Langkah-langkah dalam analisis masalah APKL :

Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan
memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di
lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu-isu yang ditemukan di
lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama
yang selanjutnya akan diidentifikasi. Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).
Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:

1. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang;
2. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
4. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang
prioritas.

Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat
APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :

1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat


2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.

Contoh Analisis APKL :


1. Kurangnya pelayanan perpustakaan di SDN Wangatoa
2. Belum optimalnya pelaksanaan koperasi di SDN Wangatoa
3. Kurangnya minat baca siswa di SDN Wangatoa
4. Belum optimalnya proses pengumpulan dan pengolahan informasi hasil pembelajaran
atau pembimbingan.
5. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran di SDN Wangatoa.

Teknik Analisis USG

Urgency, Seriousness, Growth (USG)  adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas
isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total
skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness,
dan growth dapat diuraikan sebagai berikut

1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri
3. Growth
 Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya
masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Langkah-langkah USG3:

1. a. Persiapan

Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode Delebecq atau NGT
persiapan yang perlu dilakukan antara lain :

1. Persiapan gugus tugas

Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum pertemuan dimulai,
dimana ditentukan siapa yang akan menjadi pimpinan proses USG, siapa yang
melakukan tugas sebagai notulis, dan orang yang menulis di flipchart, siapa yang
melakukan scoring dan menghitung hasilnya untuk menetukan ranking, serta siapa yang
membacakan hasilnya.
Susunan petugas untuk metode teknik scoring dengan metode USG, yakni sebagai
berikut

1. Pimpinan USG

2. Petugas pencatat flipchart

3. Petugas scoring dan ranking

4. Personil yang bertugas sebagai notulis

5. Persiapan ruang pertemuan


Ruang pertemuan yang akan digunakan sebaiknya menggunakan ruangan yang cukup luas
dan nyaman. Meja dan tempat duduk diatur setengah lingkaran atau seperti hurf U yang
terbuka ujungnya atau meja bundar (Round table), dimana pada ujung meja yang terbuka
ditempatkan flipchart atau papan tulis atau white board.

1. Persiapan peralatan atau saran

Sarana atau perlatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini adalah:

1. Daftar hadir
2. Kertas flipchart, papan tulis atau whiteboard lengkaap dengan alat tulisnya.
3. Alat tulis dimasing-masing meja.
4. Kalkulator.

b.      Peserta

 Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal yang perlu dijelaskan
oleh pimpinan atau yang akan memimpin pelaksanaan metode USG, yaitu:

1. Peserta yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah karena kemampuan mereka
untuk melakukan analisis dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
2. Menekankan pentingnya tugas kelompok
3. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta
4. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan
5. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah, selanjutnya tentukan siapa yang
akan diundang atau dilibatkan dalam pertemuan untuk melakukan proses metode USG.
6. Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.

c.       Data yang Dibutuhkan

Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai
berikut:

1. Hasil analisa situasi


2. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen-dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.

d.      Proses Dinamika Kelompok

Sebelum memasuki proses atau langkah inti pada pelaksanaan metode USG, pimpinan
kelompok metode USG memberikan sambutan dalam bentuk kata pengantar, yang berisi:

1. Ucapan selamat datang pada peserta USG


2. Penjelasan tentang teknik non scoring, proses, terutama menyangkut jalannya proses,
dengan menekankan pada pentingnya untuk menciptakan suasana kerjasama, saling
pengertian dan kesatuan pandangan dari setip peserata dalam melaksanakan setiap tahapan
proses.
3. Tujuan pertemuan diadakan, yakni berorientasi pada masalah dan pemecahan masalah.

            Beberapa contoh untuk kriteria dampak pelayanan adalah tingkat kepentingan
(urgency), tingkat kegawatan (seriousness), tingkat perkembangan (growth), serta
pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat, sedangkan contoh untuk kriteria solusi antara
lain dapat berupa kemudahan, ketersediaan biaya, komitmen, ketersediaan waktu, dan
kejelasan. Kriteria solusi digunakan pada tahap penentuan alternatif pemecahan masalah.  

Contoh Analisis USG :

1. Kurangnya minat baca siswa di SDN Wangatoa


2. Belum optimalnya proses pengumpulan dan pengolahan informasi hasil pembelajaran
atau pembimbingan.
3. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran di SDN Wangatoa.

Anda mungkin juga menyukai