Anda di halaman 1dari 35

PROSEDUR PRENCANAAN DAN PELAKSANAAN PTK

PERTEMUAN 5
HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
 Mahasiswa mampu mampu menjelaskan Perencanaan
Penelitian (identifikasi masalah, menetapkan masalah dan
merencanakan Tindakan).
A. PERENCANAAN PENELITIAN
 Perencanaan disini merupakan perencanaan diluar dari pelaksanaan PTK
disebut Pra- PTK

 Tahapan Pra-PTK sangat penting dilaksanakan sebelum suatu rencana


tindakan disusun.

 Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti ebagai
suatu penelitiab ilmiah.

 Pra PTK sesungguhnya merupakan suatu refleksi dari guru terhadap


masalah yang ada di kelasnya bersifat umum dan klasikal.

 Pra PTK terdiri dari mengidentifikasi masalah, menganalisis dan


merumuskan masalah, serta merencanakan perbaikan.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan guna menuntut
pelaksanaan tahapan PTK adalah sebagi berikut :
1.Apa yang memprihatinkan dalam proses pembelajaran?
2.Mengapa hal itu terjadi dan apa sebabnya?
3.Apa yang dapat dilakukan dan bagaimana caranya mengatasi
keprihatinan tersebut?
4.Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk membantu
mencari fakta apa yang terjadi?
5.Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
Mengidentifikasi dan Menetapkan Masalah
 Peneliti menuliskan semua masalah yang dirasakan.
 Susun masalah-masalah berdasarkan kriteria :
 tingkat kepentingan
 nilai strategis
 dll.
 Guru yang memiliki kebiasaan melakukan refleksi diri dan
membuat catatan pada akhir setiap pembelajaran yang
dikelolanya akan mudah menemukan masalah dikelasnya.
Perumusan Masalah
 Masalah perlu dirumuskan secara jelas dan spesifik.
 Pilih masalah yang dihadapi sebagian besar siswa
 Masalah dapat dipecahkan
 Apabila masalah terpecahkan akan memberikan manfaat bagi
orang banyak.
 Rumuskan dengan benar, kemudian diagnosis dengan
seksama faktor-faktor penyebabnya sehingga langkah-
langkah pemecahan dapat disusun dengan tepat dan mudah.
Perumusan Masalah (2)
 Pengkajian yang seksama terhadap penyebab timbulnya
masalah / “VARIABEL.
 Variabel memerlukan kajian teori untuk menjelskan masalah
yang terjadi.
 Hubungkan variabel dengan penyebab munculnya
permasalahan yang akan dikembangkan menjadi “
HIPOTESIS”.
Perumusan Masalah (3)
 Pertanyaan yang dapat merinci rumusan masalah dalam
action research dengan menggunakan 5 pertanyaan :
1. Siapa yang terkena dampak negatifnya?
2. Siapa atau apa yang diperkirakan sebagai penyebab masalah
itu?
3. Masalah apa sebenarnya itu?
4. Siapa yang menjadi tujuan perbaikan?
5. Apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hal itu ? (tidak
wajib, merupakan hipotesis tindakan).
Contoh Rumusan Masalah
 Siswa di SD X tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran yang
satu dengan yang lain di sekolah (menjawab pertanyaan 1 dan 3).
 Grup action research percaya hal ini merupakan hasil dari jadwal mata
pelajaran dan cara guru mengajarkan materi tersebut (menjawab
pertanyaan 2).
 Kita menginginkan para siswa melihat relevansi kurikulum sekolah,
mengapresiasi hubungan antara disiplin-disiplin akademis, dan dapat
menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam satu mata pelajaran
untuk pemecahan masalah dalam mata pelajaran lain (menjawab
pertanyaan 4).
 Oleh karena itu kita merencanakan integrasi pembelajaran IPA,
matematika, bahasa, dan IPS dalam satuan pelajaran interdisiplin berjudul
Masyarakat dan Teknologi (menjawab pertanyaan 5).
Contoh Pertanyaan Penelitian
1. Kesulitan apa yang dialami siswa dalam mentransfer keterampilan dari
satu mata pelajaran satu ke pelajaran lain?
2. Apakah siswa dapat mentransfer keterampilan lebih mudah antara dua
mata pelajaran yang disukai?
3. Apa yang menyebabkan siswa menyukai suatu mata pelajaran?
4. Apakah ada perbedaan antara prestasi belajar siswa yang belajar dalam
kelas mata pelajaran multidisiplin dibandingkan dengan mereka yang
dalam kelas pelajaran tunggal?
MERENCANANAN PERBAIKAN TINDAKAN

Untuk merancang suatu tindakan perbaikan, guru dapat :


1)Mengacu kepada teori yang relevan
2)Bertanya kepada ahli yang terkait (ahli bidang studi, ahli
pembelajaran, dll)
3)Berkonsultasi dengan supervisor

Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam


rencana pembelajaran.
B. PELAKSANAAN TINDAKAN PENELITIAN
 Tiga hal penting dalam pelaksanaan PTK yakni sbb :
1) PTK adalah penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran
guru dan siswa dalam berbagai tindakan.
2) Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, evaluasa) dilakukan
berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori)
yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam
upaya memecahkan masalah yang terjadi.
3) Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran
dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis (dapat
dilakukan dalam praktik pembelajaran).
B. PELAKSANAAN TINDAKAN PENELITIAN (2)
 Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan
siklus-siklus berikutnya adalah sbb:
1) Penetapan fokus permasalahan.
2) Perencanaan Tindakan.
3) Pelaksanaan Tindakan
4) Pengumpulann data (pengamatan/observasi)
5) Refleksi (analisis, dan interpretasi)
6) Perencanaan tindak lanjut
SIKLUS KEGIATAN PTK
SIKLUS KEGIATAN PTK
 Tidak ada ketentuan tentang berapa siklus harus
dilakukan.
 Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti
sendiri.
 Sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.
1. PENETAPAN FOKUS PERMASALAHAN

Pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan


fokus permasalahan :
1.Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup
memadai?
2.Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
3.Apakah sarana pembelajaran cukup memadai?
4.Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
5.Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovasi
tertentu?
KARAKTERISTIK MASALAH YANG LAYAK DIANGKAT

1. Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta


empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran, sehingga guru
merasa prihatin dan timbul kepedulian dan niat untuk melakukan
PTK.
2. Masalah tersebut memungkinkan untuk dicari dan diidentifikasi
faktor-faktor penyebabnya, yang menjadi dasar atau landasan untuk
menentukan alternatif dan solusi.
3. Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah
tersebut melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti.
KARAKTERISTIK MASALAH YANG LAYAK DIANGKAT (2)

1. Apakah masalah yang dirasakan secara jelas teridentifikasi dan


terformulasikan dengan benar?
2. Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan
dipecahkan?
3. Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk
perbaikan praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan?
TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
1. Menuliskan semua hal (permasalahan) yang perlu diperhatikan
karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terutama
yang berkaitan dengan pembelajaran.
2. Memilah dan menklasifikasikan permasalahan menurut
jenis/bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat
frekuensi timbulnya masalah tersebut.
3. Mengurutkan dari ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang
mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi.
4. Dari setiap urutan diambil beberapa masalah yang dianggap paling
penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi
masalah PTK. Kemudian dikaji kelayakannya dan manfaatnya
untuk kepentingan praktis, metodologis maupun teoritis.
KAJIAN / ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana konteks, situasi atau iklim dimana masalah terjadi?
2. Apa kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
3. Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen dalam
terjadinya masalah?
4. Bagaimana kemungkinan alternatif pemecahan yang dapat
diajukan?
5. Bagaimana ketepatan waktu, dan lama atau durasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah?
CONTOH RUMUSAN MASALAH
1. Apakah strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada
proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis?
2. Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
4. Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS?
ASPEK DALAM MEMFORMULASI MASALAH
1. Aspek substansi menyangkut isi yang terkandung dilihat kegunaan
manfaat pemecahan masalah melalui tindakan, kegunaan
metodologi untuk memperkaya keilmuan.
2. Aspek orisinalitas (tindakan), pemecahan model tindakan
merupakan hal yang baru yang belum dilakukan guru sebelumnya.
3. Aspek formulasi, masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, dinyatakan secara lugas, spesifik dan diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut.
4. Aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti
untuk melakukan pnelitian terhadap masalah yang dipilih.
Disarankan dari permasalahan sederhana tetapi bermakna,
memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolabirasi dapat
memperoleh pengalaman belajar dan mengembangkan
keprofesionalannya.
2. PERENCANAAN TINDAKAN

 Alternatif tindakan yang dapat diambil dapat dirumuskan ke dalam


bentuk hipotesis tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan
yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
 Perencanaan tindakan memanfaatkan secara optimal teori-teori
yang relevan dan pengalaman yang diperoleh di masa lalu dalam
kegiatan pembelajaran.
 Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan
tindakan yang diambil akan memperbaiki sistem, proses, atau hasil.
2. PERENCANAAN TINDAKAN (2)

Hipotesis tindakan sesuai dengan permasalahan yang akan


dipecahkan dapat dicontohkan seperti di bawah ini:
1)Strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
2)Pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3)Penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4)Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS.
2. PERENCANAAN TINDAKAN (3)

Tahapan perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan:


1)Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa
rumusan hipotesis tindakan. Dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif
tindakan pemecahan masalah, dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil
terbaik yang dapat dilakukan guru.
2)Menetapkan cara tepat untuk menguji hipotesis tindakan dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta instrumen pengumpul data
yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan.
3)Membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan; isi mata
pelajaran dan bahan belajarnya; merancang skenario dan strategi
pembelajaran sesuai tindakan yang dipili; menetapkan indikator ketercapaian
dan menyususn instrumen pengumpun data.
3. PELAKSANAAN TINDAKAN

 Rancangan strategi dan skenario pembelajaran diterapkan.


 Skenario tindakan harus dilaksanakan secara bener tampak berlaku
wajar.
 Pada PTK yang dilakukan guru, pelaksanaan tindakan umumnya
dilakukan dalam waktu 2-3 bulan.
3. PELAKSANAAN TINDAKAN (2)
 Contoh rencana (skenario) tindakan yang akan dilakukan pada PTK:
1. Dirancang penerapan metode tugas dan diskusi dalam pembelajaran X
untuk pokok bahasan : A, B, C, dan D.
2. Format tugas: pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan,
pilih ketua, sekretaris, dll
3. Kegiatan kelompok; mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota
kelompok bekerja/belajar memahami materi, menuliskan hasil diskusi dalam
OHP untuk persiapan prestasi.
4. Presentasi dan diskusi pleno, masing-masing kelompok menyajikan hasil
kerjanya dalam pleno kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi, ambil
kesimpulan sebagi hasil pembelajaran.
5. Jenis data yang dikumpulkan; berupa makalah kelompok lembar OHP hasil
kerja kelompok, siswa yang aktif dalam diskusi, serta hasil belajar yang
dilaksanakan sebelum (pretes) dan setelah (postes) tindakan dilaksanakan.
4. PENGAMATAN/OBSERVASI dan PENGUMPULAN DATA
 Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan,
keduanya berlangsungnya dalam waktu yang sama.
 Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format
obsrvasi/penilaian yang telah disusun.
 Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes,
hasil kuis, presensi, nilai tugas, dll), juga data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang
dilakukan, dll.
 Instrumen yang umum dipakai adalah (a) soal tes, kuis; (b) rubrik;
(c) lembar observasi; dan (d) catatan lapangan yang dipakai untuk
memperoleh data secara objektif yang tidak terekam melalui lembar
observasi, aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung,
reaksi mereka, atau petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan
dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
4. PENGAMATAN/OBSERVASI dan PENGUMPULAN DATA
(2)
 Contoh data yang akan dikumpulkan dalam PTK adalah :
a. skor tes esai (instrumen soal tes berbentuk esai)
b. skor kualitas (kuantitatif) pelaksanaan diskusi dan jumlah
pertanyaan dan jawaban yang terjadi selama proses pembelajaran
(pedoman dan kriteria penilaian/skoring baik tes esai maupun untuk
pertanyaan dari jawaban lisan selama diskusi)
c. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan
kegiatan siswa (lembar observasi guna memperleh data aktivitas
diskusi yang diskor dengan rubrik.
5. REFLEKSI
 Tahap untuk mengkaji menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan
evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya.
 Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.
 Bila ditemukan masalah dalam refleksi,maka dilakukan proses
pengkajian ulang melalui siklus berikutnya meliputi perencanaan
ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan
yang dihadapi dapat teratasi.
 Tahap analisis data dilakukan berdasarkan data yang telah
diperoleh pada saat monitoring.
5. REFLEKSI (2)
 Tahap analisis data dilakukan berdasarkan data yang telah
diperoleh pada saat monitoring.
 Kemudian dilakukan interpretasi, menjelaskan dan penarikan
kesimpulan sejalan dengan cara mengolah data, yang bisa berupa
cara non statistik maupun cara statistik.
 Simpulan yang didapatkan digunakan untuk melakukan penilaian
(refleksi) apakah tindakan (terapi) yang dilakukan memberikan efek
(dampak/perubahan) ke arah perbaikan.
5. REFLEKSI (3)
 Jika dampak positid atau perubahan ke arah peningkatan
kemampuan siswa memberikan refleksi, berarti proses identifikasi
fakror-faktor penyebab timbulnya masalah sudah benar, dan
tindakan yang diberikan juga benar.
 Jika dampak yang terjadi tidak menyelesaikan masalah, maka ada
beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain:
1. Identifikasi faktor-faktor penyebab masalah dan perencanaan
kurang tepat;
2. Situasi kelas berubah
 Maka diperlukan pengkajian ulang terhadap faktor-faktor penyebab
masalah (diagnosis ulang), dan dlakukan tindakan yang baru
(terapi ulang) sesuai hasil evaluasi dan diagnosis ulang.
BAGAN ALUR PTK

Rencana Refleksi

Tindakan & Observasi

Gbr: Bagan Alur PTK


UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan Prosedur Perencanaan dan Pelaksanaan PTK!
2. Tuliskan contoh dari Rumusan Masalah dalam PTK!
3. Tuliskan langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus
PTK!
4. Apa yang dimaksud Refleksi, dan sejauh mana refleksi
dapatmembantu dalam merencanakan siklus selanjutnya?
5. Perhatikan skema /bagan alur PTK jelaskan maksud alurnya!
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai