Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami haturkankehadiratTuhan Yang MahaEsaatassegalahberkat dan


bimbingannyasehingga kami dapatmenyelesaikanmakalahinidenganbaik. Makalah yang
berjudul: “PERLINDUNGAN HUKUM, PENEGAKAN HUKUM, DAN
PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA”.
Dalampenulisanmakalahini kami dapatbantuandariberbagaipihak. Oleh karenaitu, kami
inginmengucapterimakasihkepadasemuapihak yang telahmembantumenulismakalahini. Kami
sadarbahwadalam, makalahinimasihjauhdarikesempurnaan,
halitukarenaketerbatasankemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karenaitu, kami
mengharapkankritik dan saran yang bersifatmembangundari para pembaca.
Semogamakalahinidapatbermanfaatbagikitasemua. Akhir kata, kami
mohonmaafapabiladalampenulisanmakalahiniterdapatbanyakkesalahan dan kekurangan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemerintahan atau administrasi negara adalah salah satu subye khukum. Sebagai subyek
hukum pemerintah dapat melakukan tindakan hukum, baik dalam kapasitasnya sebagai wakil
dari badan ataupunsebagaipejabat.

Tindakan hukum pemerintah dapat menjadi peluang munculnya perbuatan yang


bertentangan dengan hukum, yang melanggar hak-hak warga Negara. Ketika tindakan hukum
itu melanggar hak-hak warga negara, hukum harus memberikan perlindungan bagiwarga
negara tersebut. Perlindungan hukum yang dimaksudkan ini lebih ditekankan pada
perlindungan hukum terhadap sikap tindakan atau perbuatan hukum pemerintah.

Selain memberikan perlindungan hukum terhadap warga negara,


dalammelakukantindakanhukum, pemerintahatauadminstrasi negara
perludiawasiataudiberikansanksijikatindakanmerekamenyalahgunakankewenangan. Hal
ituadalahbagiandari proses penegakanhukum oleh pemerintah.
Penegakanhukumbertujuanuntukmewujudkannilai-nilaiataukaidah-kaidah yang
memuatkeadilan dan kebenaran. Dalamhukumadministrasi negara pemerintahlah yang paling
bertanggungjawabmelakukanpenegakanhukum, yang dilakukandenganpengawasan dan
sanksi.

Perlindungan dan penegakanhukumselaludiikutidenganpertanggungjawabanhukum.


Dalammelakukantindakanhukum, pemerintahharusbersandar pada asaslegalitas.
Asasinibertujuan agar tidakterjadipenyalahgunaanwewenang yang dilakukan oleh
pejabatadministrasi negara. Tindakanhukummengandungmaknapenggunaankewenangan dan
di dalamnyatersiratadanyakewajibanpertanggungjawaban.
Pertanggungjawabhukumadalahsikappemerintah yang
maumenunjukanbahwamerekatidakmaumelepasakandirikonsekuensitindakanhukumnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. BagaimanaPerlindunganHukumdalam HAN?
2. BagaimanaPenegakanHukumdalam HAN?
3. Bagaimanapertanggungjawabanpemerintah?
4. Bagaimanapertanggungjawabanpemerintahdalam HAN?
5. Bagaimanapentingnyaperlindungandan penegakanhukum?

1.3 TujuanPenulisan
1. Memahamiperlindungan dan penegakanhukum.
2. Mengetahuidasarhukumperlindungan dan penegakanhukum.
3. Mengetahuitanggungjawabpemerintahdalam HAN
4. Mengetahuipentingnyaperlindungan dan penegakanhukum
5. `Mengetahuipertanggungjawabanpemerintah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERLINDUNGAN HUKUM

Hukum diciptakan sebagai suatu saranaatauinstrumenuntukmengaturhak-hak dan kewajiban-


kewajibansubjekhukum,agarmasing-
masingsubjekhukumdapatmenjalankankewajibannyadenganbaik dan
mendapatkanhaknyasecarawajar. Hukum juga
berfungsisebagaiinstrumenperlindunganbagisubjekhukum.

Menurutsudiknomertokusumo, hukumberfungsisebagaiperlindungankepentinganmanusia. Agar


kepentiganmanusiaterlindungi,
hukumharusdilaksanakan.pelaksanaanhukumdapatberlangsungsecaranormal,damai,tetapidapatterja
di juga
karenapelanggaranhukum.Pelnggaranhukumdapatterjadikarenasubjekhukumtertentutidakmenjalan
kankewajiban yang seharusnyadijalankanataukarenamelanggarhak-
haksubjeknyaharusmendapatkanperlindunganhukum.

Fungsihukumsebagai instrument pengaturan dan


instrumenperlindunganini,disampingfungsilainnyasebagaimanaaandisebutkandibawah,diarahkan
pada
suatutujuan,yaituuntukmenciptakansuasanahubunganhukumantarrsubjekhukumsecaraharmonis,sei
mbang,adil,dandamai.Ada pula yang mengatakanbahwwa”Doel van het recht is eenvreedzame
ordering van samenleving.Herechtwil de vrede…den vredeonder de mensenbewaart het recht door
bepaldemensenlijkebelangen(materielezowelalsideele),eer,vrijheid,leven,vermogenenz.Tegenbenalin
gt
beschemen”(Tujuanhukumadalahmengaturmasyarakatsecaradamai.Hukummengkehendakiperdamai
an …perdamaiandiantaramanusiadipertahanankan oleh hukumdenganmelindungikepentingan-
kepentinganmanusiatertentu (baik material maupun
ideal),kehormatan,kemerdekaan,jiwa,hartabenda,dansebagainyaterhadap yang merugikan).Tujuan-
tujuanhukumituakantercapaijikamasing-masingsubjekhukummendapatkanhak-haknyasecarawajar
dan menjalankankewajiban-kewajibannyasesuaidenganaturahukum yang berlaku.

Perlindunganhukumbagirakyatmerupakankonsepuniversal,dalamartidianut dan diterapkan oleh


setiap negara yang mengedepankandirisebagai negara hukum, namunsepertidisebutkan Paulus E
Lotulung, masing-masing negara mempunyaicara dan
mekanismenyasendiritentangbagaimanamewujudkanperlindunganhukumtersebut, dan juga
sampaiseberapajauhperlindunganhukumitudiberikan.

1. Pelindungan hukum dalam bidang perdata


Pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan kebebasan bertindak dan
mempunyai kedududkan istimewa dibandingkan dengan rakyat biasa. Oleh karena itu,
persoalan menggugat pemerintah dimuka hakim tidaklah dapat dipersamakan dengan
menggugat rakyat biasa. Persoalan menggugat pemerintah ini dianggap sebagai salah satu
bagian yang sulit dari ilmu hukum perdata dan hukum admninistrasi. Secara
teoritisKranenburg memaparkan secara kronologis adanya 7 konsep mengenai
permasalahan apakah negara dapat diguguat dimuka hakim perdata.
 Pertama, konsep negara sebagai lembaga kekuasaan dikaitkan dengan konsep
hukum sebagai keputusan kehendak yang diwujudkan kekuasaan menyatakan
bahwa tidak ada tanggungan gugat negara.
 Kedua, konsep yang membedakan negara sebagai penguasa dan negara
sebagai fiskus.
 Ketiga, konsep yang mengetengahkan kriteria sifat hak.
 Keempat, konsep yang mengetengahkan kriteria kepentingan hukum yang
dilanggar.
 Kelima, konsep yang mendasarkan pada perbuatan yang
melngarhukumsebagaidasaruntukmengugat Negara
 Keenam, konsep yang memisahkanantarafungsi dan pelaksanaanfungsi.
 Ketujuh, konsep yang mengetengahkan suatu asumsi dasar bahwa Negara dan
alat-alatnya berkewajiban dengan tindak tanduknya, apapun aspeknya (hukum
public maupum hukum perdata) memerhatikan tingkah laku manusiawi yang
normal.
Perkenaan dengan kedudukan pemerintah sebagai wakil badan hukum publik yang dapat
melakukan tindakan-tindakan hukum dalam bidang keperdataan seperti jual beli, sewa
menyewa, membuat perjanjian, dan sebagainya.
Perbuatanmelawanhukum yang dilakukan oleh
pemerintahtersebutsecarakususdiaturdalampasal 1364 KUH Perdata yang berbunyi“
tiapperbuatanmelangarhukum yang membawakerugianitu, mengantikerugiantersebut”
Pada periodesebelum 1919 ketentuanPasal 1365 ditafsirkansecarasempit, denganunsur-
unsur
1.      Pebuatanmelawanhukum
2.      Timbulnyakerugian
3.      Hubungankausalantaraperbuatanmelawanhukumdengankerugian
4.      Kesalahan pada pelaku.
Setelah tahun 1919 kriteriaperbuatanmelawanhukumadalahdiantaranya
1.      Mengagngguhak orang lain
2.      Bertentangandengankewajibanhukumsipelaku
3.      Bertentangandengankesusilaan
4.      Bertentangandengankepatutan, ketelitian, sikaphati-hati yang
seharusnyadimilikiseseorangdalampergaulandengansesamawargamasyarakat.
Di Indonesia adaduaYurisprudensiMahkamah Agung yang menunjukanpergeseran
criteria perbuatanmelawanhukum oleh penguasa.
a.       Keputusan MA dalamperkaraKasum, yang dalamkasusini MA
berpendirianbahwaperbuatanmelawanhukumterjadiapabilaadaperbuatansewenang-
wenangdaripemerintahataumerupakantindakan yang tiadacukupanasirkepentinganumum.
b.      Keputusan MA dalamperkaraJosopandojo, yang dalamkasusini MA berpendirianbahwa
criteria onrecmatigeoverheidsdaadadalahundang-undang dan peraturan formal yang berlaku,
kepatutandalammasyarakat yang harusdipatuhi oleh penguasa.
Keputusan MA inimenunjukkanbahwa criteria
perbuatanmelawanhukumpenguasaadalahsebagaiberikut
a)      Perbuatanpenguasaitumelanggarundang-undang dan peraturan formal yang berlaku.
b)      Perbuatanpenguasamelanggarkepentingandalammasyarakat yang seharusnyadipatuhinya.

Kedudukanpemerintahatauadministrasi Negara
dalamhalinitidakberbedadenganseseorangatau badan
hukumperdatayaitusejajarsehinggapemerintahdapatmenjaditergugatmaupunpenggugat.
Hukumperdatamemberikanperlindungan yang
samabaikkepadapemerintahmaupunseseorangatau badan hukumperdata.
2.      Perlindunganhukumdalambidangpublik
Tindakanhukumpemerintahmerupakantindakan yang
berdasarkansifatnyamenimbulkanakibathukum. Oleh karenaitu,
diperlukanperlindunganhukumbagiwarga Negara terhadaptindakanhukumpemerintah.
Dalamrangkaperlindunganhukum, keberadaanasashukumumumpemerintah yang
layakinimemilikiperananpenting dan memberikankewenangankepadaadministrasi Negara
untukmembuatperaturanperundangan.
Ada 2 macamperlindunganhukumbagirakyatyaituperlindunganhukum preventive dan
represif.
Alasanwarga Negara
mendapatperlindunganhukumdaritindakanpemerintahyaitupertamadalamberbagaihalwarga
Negara dan badan hukumperdatatergantung pada keputusanpemerintah.
Kedua,hubunganantarapemerintahdenganwarga Negara tidakberjalandalamposisisejajar.
Ketikaberbagaiperselisihanwarga Negara denganpemerintahituberkenaaandengankeputusan
dan ketetapan, sebagai instrument pemerintah yang
bersifatsepihakdalammelakukanintervensiterhadapkehidupanwarga Negara.

2.2     PenegakanHukum
Menurutsaciptoraharjo, penegakanhukum pada hakekatnyamerupakanpenegakan ide-
ide ataukonsep yang abstrak.jikahakekatpenegakanhukumitumewujudkannilai-
nilaiataukaedah-kaedah yang memuatkeadilan dan kebenaran,
penegakanhukumbukanhanyamenjaditugas para enegakhukum yang
sudahdikenalsecarakonvensional, tetapimenjaditugasdarisetiap orang.

Secaraumumdikemukakan oleh soerjonosoekanto, ada lima factor yang


mempengaruhipenegakanhukumyaitu:
a.       Factor hukumdirinyasendiri.
b.      Factor penegakhukum
c.       Factor saranaataufasilitas yang mendukungpenegakanhukum
d.      Factor masyarakat
e.       Factor kebudayaan
SatciptoRaharjomengemukakanbahwa agar
hukumberjalanataudapatberperandenganbaikdalamkehidupanmasyarakat,
makaharusdiperhatikanhal-halberikutya:
a.       Mengenal problem yang dihadapisebaik-baiknya
b.      Memahaminilai-nilai yang adadalammasyarakat
c.       Membuatipotesis-ipotesis dan memilih yang paling layakuntukbisadilaksanakan
d.      Mengikutijalannyapenerapanhukum dan mengukurefek-efeknya
J.B.J.M ten Berge menyebutkanbeberapaaspek yang
harusdiperhatikandalamrangkapenegakkanhukum:
a.       suatuperaturanharussedikitmungkinmembiarkanruangbagiperpedaaninterprestasi.
b.      ketentuanperkecualianharusdibatasisecara minimal.
c.       peraturanharussebanyakmungkindiarahkankepadakenyataansecaraobjektifdapatditentukan.
d.      peraturanharusdapatdilaksanakan oleh mereka yang terkenaperaturanitu dan mereka yang
dibebanidengan (tugas) penegakaknhukum.

1. PenegakanHukumDalamHukumAdministrasi Negara.
Menurut P. Nicola dan kawan-
kawansaranapenegakanhukumadministrasiberisipengawasanbahwa organ
pemerintahandapatmelaksanakanketaatanberdasarkanundang-undang yang di
tetapkansecaratertulis dan pengawasanterhadapkeputusan yang
meletakkankewajibankepadaindividu dan penerapankewenangansanksipemerintahan,
sanksimerupakanbagianpentingdalamsetiapperaturanperundang-undangan.
Sanksibiasanyadiletakkan pada
bagianakhirsetiapperaturan.sanksidiperlukanuntukmenjaminpenegakkanhukumadministrasi.
Dalamhukumadministrasi Negara,
pengunaansanksiadministrasimerupakanpenerapankewenaganpemerintah,
dimanakewenaganiniberasaldariaturanhukumadministrasitertulis dan tidaktertulis.

2. Macam-macamSanksiDalamHukumAdministrasi Negara
Secaraumumdikenalbebrapamacamsanksidalamhukumadministrasiyaitu:
A.    Paksaaanpemerintahan
Paksaanpemerintahmerupakantindakannyata yang dilakukan oleh organ
pemerintahatasnamapemerintahuntukmemeindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi,
memperbaiki pada keadaansemulaapa yang telahdilakukanatausedangdilakukan yang
bertentangandengankewajiban-kewajiban yang
ditentukandalamperaturanperundangundanagan.
B.     Penariakankembali KTUN yang menguntungkan
Ketetapan yang menguntunganartinya, ketetapaitumemberikanhak-
hakkemungkinanuntukmemperolehsesuatumelaluiketetapan, lawandariketetapan yang
menguntungkanadalahketetapan yang member
bebanyaituketetapanyyangmeletakkankewajiban yang
sebelummyatidakadaterhadappermohonanuntukmemperolehkeringanan.

C.     PengenaanUangpaksa oleh pemerintah


Uangpaksasebagaihukumanataudenda yang jumlahnyaberdasarkansyaratdalamperjanjian
yang harusdibayarkarnatidakmenunaikan, tidaksempurnamelaksanakanatautidaksesuaiwaktu
yang di tentukan. Dalamhukumadmistrasi,
pengenaanuangpaksainidapatdikenakankepadasesorangwarga Negara yang
tidakmematuhiketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

D.    Pengenaandendaadministratif
Dendaadministratif (bestuurslijkeboetes)dapatdilihat, contohnya pada denda fiscal yang di
tarik oleh
inspekturpajakdengancarameninggikanpembayarandariketentuansemulasebagaiakibatdarikesa
lahan.

1. 2.4 PertanggungjawabanPemerintah
2. PengertianPertanggungjawaban

Pertanggungjawabanberasaldari kata tanggungjawab, yang


berartikeadaanwajibmenanggungsegalasesuatunya. Dalamkamushukumadaduaistilah yang
menunjuk pada pertanggungjawabanyaituliability (the state of being liable) dan responbility
(the state of fact being responsible). Liability menunjuk pada makna yang paling
komprehensif, meliputihampirsetiapkarakterrisiko dan tanggungjawab, yang pasti, yang
bergantung, atau yang mungkin. Liabilitydidefinisikanuntukmenunjuk  semuakarakterhak dan
kewajiban. Sementararesponsibility
berartihaldapatdipertanggungjawabkanatassuatukewajiban, dan termasukputusan,
keterampilan, kemampuan dan kecakapan. Pertanggungjawabanmenurutundang-
undangyaitukewajibanmenggantikerugian yang timbulkarenaperbuatanmelanggarhukum.

2. AspekTeoritikPertanggungjawabanHukumPemerintah
3. Pergeserankonsepdarikedaulatan negara menjadikedaulatanhukum

Ajarankedaulatan negara mengasumsikanbahwa negara itu  berada di atashukum dan 


semuaaktivitas negara tidakdapatdijangkauhukum. Implikasilebihlanjut,  hukumadalahbuatan
negara ataudenganmerujuk pada John Austin yang menyebutkanlaw is a command of the
lawgiver karenaitutidaklogisbuatanitu  menghakimipembuatnya.

Dalamperspektifilmuhukum, negara ataupemerintahtelahdiakuisebagaisubyekhukum. Negara


ataupemerintahadalahsubyekhukum yang
memilikikedudukanistimewadibandingkansubyekhukumlain, akantetapi negara
tidakbebasdaritanggungjawabhukumdalamsemuatindakannya. Secara universal
telahdiakuibahwasetiapsubyekhukumapapunbentuknyatidakdapatmelepasakandirikonsekuens
itindakanhukumnya.

1. Ajarantentangpemisahan (lembaga) kekuasaan negara

Ajaraninimenghendaki  agarmasing-masinglembaga negara ituberdirisendiridenganperanan


dan kekuasaannyasendiri-sendirisesuai yang ditentukan oleh konstitusi.  Masing-
masinglembagakekuasaan negara tidakbolehsalingmempengaruhiatauintervensi,
tetapiharussalingmenghormati.

Akan tetapi, konsep negara hukummenghendaki agar


setiapsubyekhukummelakukanperbuatannyasesuaidenganaturanhukum yang berlaku. Setiap
badan hukum, apakahseseorang, badan hukumataupunpemerintahjikamelanggarhukum dan
menimbulkankerugian, makasubyekhukumituharusmengembalikan pada keadaansemula.
Jadi, ketikalembagayudisialmenyelesaikanmasalahpelanggaranhukum yang dibuat oleh
pemerintah (lembagaeksekutif), itutidakdapatdisebutsedangmelakukanintervensi pada
kegiatanpemerintahan.

1. Perluasanmaknahukumdarisekadarhukumtertuliskemudianmenjadi dan
termasukhukumhukumtidaktertulis.

Hukumtertulis (undang-undang) adalahproduklemabaga negara (legislatif) yang


dianggapsebagaibarangsakral yang menuntutkepatuhan dan ketaatandarisiapa pun.
Dalampraktik, rumusanundang-undangitutidaklebihdariformulasikepentingansekelompok
orang dan tidakmencerminkankesamaankedudukanapalagikeadilan. Di luarundang-
undangternyataadanilai-nilaikebenaran, keadilan, kepatuhan dan nilai-nilaietiklainnya yang
dipegangi dan dipedomani oleh anggotamasyarakat yang
dikategorikanataudisebuthukumtidaktertulis.

Dalamperkembangannya, hukumtidaktertulisdapatditerimauntukditerapkankepadasiapasaja
yang melanggarhukum, termasukpemerintah.  Dengan kata lain, pemerintah juga
harusbertindakhati-hati, harusmemperhatikan pula kaidah-kaidahkecermatan.
Jadibukansajajikapemerintahmelanggarundang-undangiadapatdipersalahkan, tetapi juga
apabilabertindakbertentangandengankecermatan yang pantas.

1. Perluasanperanan dan aktivitas


negara/pemerintahdarikonsepsinachtwachtersstaat kewelvaarsstaat

Sejakditinggalkannya negara ‘penjagamalam’, yang


menempatkanpemerintahhanyaselakupenjagaketertibankeamanansertatidakdiperkenankanca
mpurtangandalamkehidupanmasyarakat, negara
melaluipemerintahbesertaperangkatnyaterlibataktifdalamkehidupanmasyarakat yang
menyebabkankaburnyabatasantarabidangprivat dan publik.
Dalamrangkamenjalankanfungsipelayananumum, intervensi negara
ataupemerintahmenjaditakterelakan, bahkansemakinbesardenganfreiesermessen yang
dilekatkankepadanya.
Tidakdapatdipungkiribahwapemerintahdalammelaksanakantugasnyamemerlukankebebasanbe
rtindak.

Sebagaisubyekhukum, pemerintahdapatmelakukanperbuatanhukum yang


dapatmenimbulkanakibat-akibathukumbaikbersifatpositifmaupunakibatbersifatnegatif.
Akibathukum yang
negatifmemilikirelevansidenganpertanggungjawabankarenadapatmemunculkantuntutandaripi
hak yang terkenaakibathukum yang negatif.

Dalampenyelenggaraankenegaraan dan pemerintahan, pertanggungjawabanitumelekat pada


jabatan, yang secarayuridisdilekatikewenangan. Dalamperspektifhukumpublik,
adanyakewenanganinilah yang memunculkanadanyapertanggungjawaban,
sejalandenganprinsipumumthere is no authority without responsibility.

Namun, ukuranuntukmenuntutpemerintahitubukanberdasarkanadatidaknyakerugian,
tetapiapakahpemerintahitudalammelaksanakankegiatannyaberdasarkanhukum (rechtmatig)
ataumelanggarhukum (onrechtmatig) dan
apakahperbuatanitudilakukanuntukkepentinganumumataubukan.

Seiringdengandianutnyakonsepsiwelfare state,
kepadapemerintahdibebanitugasmelayanikepentinganumum dan kewajibanmewujudkan 
kesejahteraanumum (bestuurszorg) yang
dalamimplementasinyapemerintahbanyakmelakukanintervensi  terhadapkehidupanwarga
negara. Intervensiiniseringmenimbulkan  kerugianbagipihak-pihak  tertentu,
apalagidengandiberikannyakewenangan yang luasmelaluifreiesermessen.

2.4Pertanggungjawabanpemerintahdalam HAN
Telahdisebutkanbahwa salah satuprinsip negara hukumadalahasaslegalitas, yang
mengandungmaknabahwasetiaptindakanhukumpemerintahanharusberdasarkan pada
peraturanperundang-undangan. Denganbersandar pada
asaslegalitasitulahpemerintahmelakukanberbagaitindakanhukum. Karena pada
setiaptindakanhukumitumengandungmaknapenggunaankewenangan,
makadidalamnyatersiratadanyakewajibanpertanggungjawaban, sesuaidenganprinsip
“geenbevoegheidzonderverantwoordelijkheid”.

Tanggungjawabpmerintahterhadapwarga negara ataupihakketigadianut oleh


hampirsemuawarga negara yang berdasarkanatashukum.
Sekedarcontohberikutinidapatdisebutkanbeberapa negara yang secarategasmemberikanbeban
dan tanggungjawabkepadapemerintah,
berdasarkanyurisprudensimaupunketentuanhukumpositifnya.
Dalamperspektifhukumpublik, tindakanhukumpemerintahanituselanjutnyadituangkandalam
dan dipergunakanbeberapainstrumenhukum dan kebijakansepertiperaturanperundang-
undangan (regeling), peraturankebijakan (beleidsregel), dan keputusan (beschikking).
Disampingitu, pemerintah juga
seringmenggunakaninstrumenhukumkeperdataansepertiperjanjiandalammenjalankantugas-
tugaspemerintahan.

Disampingpenentuankewajibantanggungjawabitudidasarkan pada cara-


caramemperolehkewenangan, juga harusadakejelasantentangduapertanyaanini; siapa yang
dimaksudkandenganpejabat? Dan; kedua, kapanatau pada saatbagaimanaseseorangitudisebut
dan dikategorikansebagaipejabat.
Keduapertanyaaninitakkalahpentingnyadalamrangkapenentuankewajibantanggungjawabdala
mbidanghukumpublik.

Telahdijelaskanbahwaperpektifhukumpublik, yang
melakukantindakanhukumadalahjabatanyaknisuatu Lembaga denganlingkuppekerjaansendiri
dan dibentukuntukwaktu lama dan kepadanyadiberikantugas dan wewenang.
Berdasarkanjawabanataspertanyaan yang
pertamamakajawabanataspertanyaankeduadapatdisebutkanbahwaseseorangitudisebutataudika
tegorikansebagaipejabatadalahketikaiamenjalankankewenanganuntuk dan atasnamajabatan.
Sementaraketikaseseorangitumelakukanperbuatanhukumbukandalamrangkajabatanataubertin
daktidakssesuaidengankewenangan yang ada pada
jabatanitumakaiatidakdapatdikategorikansebagaipejabatatau di kategorikansebagaipejabat
yang tidakberwenang. Dalambidang public, akibathukum yang lahirbukandaripejabat yang
bertindakuntuk dan atasnamajabatanataudaripejabat yang
tidakberwenangdianggaptidakpernahadaataudianggapsebagaipenyimpanganhukum, yang
jikaakibathukumnyaitumenimbulkankerugianbagipihak lain dapatdituntutsecarahukum.

2.5  Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum


Perlindungan dan penegakanhukumsangatpentingdilakukan, karenadapatmewujudkanhal-
halberikutini:
a)      Tegaknyasupremasi hukum
Supremasihukumbermaknabahwahukummempunyaikekuasaanmutlakdalammengaturpergaul
anmanusiadalamberbagaimacamkehidupan.Dengan kata lain, semuatindakanwarga negara
maupunpemerintahanselaluberlandaskan pada hukum yang berlaku.
Tegaknyasupremasihukumtidakakanterwujudapabilaaturan-aturan yang
berlakutidakditegakkanbaik olehmasyarakatmaupunaparatpenegakhukum.
b)      Tegaknyakeadilan
Tujuanutamahukumadalahmewujudkankeadilanbagisetiapwarga negara.Setiapwarga negara
dapatmenikmatihaknya dan
melaksanakankewajibannyamerupakanwujuddarikeadilantersebut. Hal
itudapatterwujudapabilaaturan-aturanditegakkan.
c)      Mewujudkanperdamaiandalamkehidupan di masyarakat
Kehidupan yang diwarnaisuasana yang damaimerupakanharapansetiaporang.
Perdamaianakanterwjudapabilasetiap orang merasadilindungidalamsegalabidangkehidupan.
Hal ituakanterwujudapabilaaturan-aturanyang berlakudilaksanakan.
Menurut Soerjono Soekanto (dalam bukunya yang berjudul Faktor-faktor Yang
MempengaruhiPenegakan Hukum, 2002) sangat tergantung pula dari beberapa faktor, antara
lain:
a)      Hukumnya. Dalamhalini yang dimaksudadalahundang-
undangdibuattidakbolehbertentangandenganideologi negara, dan undang-undangdibuat
haruslahmenurutketentuan yang
mengaturkewenanganpembuatanundangundangsebagaimanadiaturdalamKonstitusi negara,
sertaundang-undangdibuatharuslahsesuaidengankebutuhan dan kondisimasyarakat di
manaundang-undangtersebutdiberlakukan.
b)      Penegakhukum, yaknipihakpihakyang
secaralangsungterlibatdalambidangpenegakanhukum.Penegakhukumharusmenjalankantugasn
yadenganbaiksesuaidenganperanannyamasing-masingyang
telahdiaturdalamperaturanperundang-undangan.
Dalammenjalankantugastersebutdilakukandenganmengutamakankeadilan
danprofesionalisme, sehinggamenjadipanutanmasyarakatsertadipercayaoleh
semuapihaktermasuksemuaanggotamasyarakat.
c)      Masyarakat, yaknimasyarakatlingkungan di mana hukumtersebutberlakuatauditerapkan.
Maksudnyawargamasyarakatharusmengetahuidan memahamihukum yang berlaku,
sertamenaatihukum yang berlakudenganpenuhkesadaranakanpenting dan
perlunyahukumbagikehidupanmasyarakat.
d)     Saranaataufasilitas yang mendukungpenegakanhukum.
Saranaataufasilitas`tersebutmencakuptenagamanusia yang terdidik dan terampil,organisasi
yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dansebagainya.
Ketersediaansarana dan fasilitas yang
memadaimerupakansuatukeharusanbagikeberhasilanpenegakan hokum.
e)      Kebudayaan, yaknisebagaihasilkarya, cipta dan rasa yang didasarkanpada karsamanusia di
dalampergaulanhidup. Dalamhalinikebudayaanmencakupnilai-nilai yang mendasarihukum
yang berlaku, nilai-nilai manamerupakankonsepsi-konsepsiabstrakmengenaiapa yang
dianggapbaiksehinggadianut, dan apa yang dianggapburuksehinggadihindari.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Perlindunganhukum, penegakanhukum dan


pertanggungjawabanhukumadalahtigaaspekpenting di dalamhukumadministrasi negara.
Perlindunganhukumbertujuanuntukmelindungiwarga negara. Dalamhukumadminstrasi
negara, perlindunganhukumterdiridariduabidangyaituperlindunganhukumdalambidang 
perdata dan perlindunganhukumdalambidangpublik.

Anda mungkin juga menyukai