Anda di halaman 1dari 4

Metode pemecahan masalah

Prinsip utama untuk menetapkan suatu masalah adalah mengetahui fakta, kemudian


memisahkan fakta tersebut dan melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif dan
menentukan luasnya masalah tersebut. Manajer membutuhkan kemampuan untuk
menetapkan prioritas pemecahan masalah. Umumnya untuk pemecahan masalah selalu
menggunakan metoda coba-coba dan salah, eksperimen,dan atau tidak berbuat apa-
apa (“do nothing”). Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses
yang menjembatani hal yang lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer hendak
mengadakan suatu perubahan

Langkah-langkah penyelesaian masalah

 Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.


 Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
 Mengolah fakta dan data.
 Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
 Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
 Memutuskan tindakan yang akan diambil.
 Evaluasi.

- Mendefinisikan Masalah

Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang
sebenarnya dihadapisering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena
itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat.
Untuk itu manajer perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan
belajar dari pengalaman di masa lalu untuk mempelajariperubahan yang terjadi.

- Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses


yang sistematis,sehingga upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin
timbul akan lebih mudah dilaksanakan seperti ;
Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?
Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah sebenarnya?
Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi secara
tepat?

-Analisa Fakta dan Data


Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang
akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan serangkaian
pertanyaan sebagai berikut :

Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?


Apa latar belakang dari masalah?
Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana dan
kebijakanorganisasi?
Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?
Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi?
Apakah waktu pengambilan tepat?Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?

-Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas kemampuan
menganalisakekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam usaha
menganalisa alternatif yangada seseorang perlu memperhitungkan :

1.Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?


2.Tindakan apa yang diperlukan ?
3.Reaksi apa yang mungkin timbul ?
4.Dimana sumber reaksi tersebut ?
5.Interaksi apa yang diperlukan ?

-Penentuan Pilihan yang Terbaik


 
Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan pengambilan resiko. Pada
umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu akan
memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Namun demkian perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat
moderat.

-Evaluasi

Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas dalam melakukan


penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang untuk
menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dapat
diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses pengambilan
keputusan untuk memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses
evaluasi perlu diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab serta
kapan hal tersebut dilaksanakan, contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu
kebijakan baru dalam merespon keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu
efektif perlu kerja samadengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan itu
akan dikomunikasikan kepada personallainnya

Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:

1) Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual
yang dihadapi saat ini.

2). Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,
antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi,

Sedangkan menurut proses penyusunan perencanaan diklasifikasikan menjadi:

-Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach) dan

-pendekatan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat)

1) Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach)

Yaitu Perencanaan yang dilakukan dengan menganali sasarana produksi yang dimiliki dan
dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan. Mengusahakan terjadinya
keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan. SALING
BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING (Lingkungan masyarakat), BANGUN
( Perkembangan yang menguntungkan)

2) Pendekatan SWOT ( Strenght, Wakness, OpportunitydanThreat)

Rencana disusundengan proses perencanaan, dimulaidenganmenganalisafaktor internal


yang berhubungandengankekuatan (Strenght) dankelemahan (Weaknes),
selanjutnyamelakukananalisafaktoreksternal yang berhubungan dengan peluang
(opportunity) dan tekanan/ancaman (Threat). Setelah diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana strategis untuk mencapai tujuan
organisasi. Rencana strategis harus diterjemahkan ke dalam rencana operasional yang
mencantumkan target yang harus dicapai.

Anda mungkin juga menyukai