Anda di halaman 1dari 23

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS MEGAREZKY

ASKEP GLAUKOMA
KMB III

KELOMPOK 1 jannah A1C219120


6.Miftahul
1. Ajay Qumar Sagala A1C219095
2.Husnul hafifa A1C219131 7. Rahmi Dwiana Songke A1C219066
3.Jumiati A1C219116 8.Asmaul husna.Zaiful(A1C219133)
4.Abdullah Mahardika Wailissa A1C219115 9. Dhea Annathasya A1C219139
5.Khetrin p jamlean A1C219142 10. Sucilo Alwatanah (A1C219118)
6. Yuliana Ainusi A1C219138 11. Yulianti Galib (A1C219126)
INDIKATOR

Pengertian Manifestasi Klinis Pathway Penatalaksanaan

Penyebab Patofisiologi Komplikasi ASKEP


PART 01

PENGERTIAN
Pengertian

Glaukoma bukanlah sebuah penyakit, melainkan kekomplekan dari


gangguan tekanan intraokuler yang mana mempunyai karakteristik
gejala peningkatan tekanan intraokular pada orang dewasa.

Normalnya, tekanan intraokular adalah 10-20 mmHg. Jika hasil


pemeriksaan tekanan bola mata lebih dari 20, maka kita patut curiga
terhadap adanya glaukoma. Apabla hasil menunjukkan angka lebih
dari 25, maka dipastikan orang tersebut terkena glaukoma.

Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya


tekanan pada bola mata. Meningkatnya tekanan bola mata ini
terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata. Seseorang
yang menderita kondisi ini dapat merasakan gejala berupa
gangguan penglihatan, nyeri pada mata, hingga sakit kepala.
PART 02

PENYEBAB /
ETIOLOGI
Etiologi

Meningkatnya tekanan yang merusak saraf optik merupakan dampak dari


penimbunan cairan mata (aqueous humour) yang disebabkan karena terjadinya
gangguan pada sistem drainase atau saluran pengaliran cairan mata. Aqueous
humour adalah cairan yang berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan
membuang kotoran pada mata. diketahui

Penyebab munculnya gangguan pada sistem drainase itu


sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat dugaan
bahwa kelainan gen merupakan faktor utama penyebab
munculnya kondisi tersebut.

terdapat juga kondisi lain yang diduga dapat menyebabkan gangguan


pada sistem drainase yang dialami penderita glaukoma. Beberapa di
antaranya adalah:
• Cedera akibat paparan zat kimia.
• Infeksi.
• Penyumbatan pembuluh darah.
• Peradangan.
Tanda & Gejala

Gejala/gangguan:
Tanda :
• Penglihatan kabur
• Sakit kepala berat.
• Nyeri pada mata.
• Mual.
• Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika
melihat ke arah cahaya terang.

• Muntah.
• Mata merah.

• Terdapat sudut buta (blind spot) pada bagian sisi


(perifer) atau tengah (sentral) luas pandang.
PART 03

MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi Klinis

Menurut Harnawartiaj (2008) umumnya dari riwayat keluarga


ditemukan anggota keluarga dalam garis vertical atau horizontal
memiliki penyakit serupa, penyakit ini berkembang secara perlahan
namun pasti, penampilan bola mata seperti normal dan sebagian
besar tidak menampakan kelainan selama stadium dini.

Pada stadium lanjut keluhan klien yang mincul adalah sering


menabrak akibat pandangan yang menjadi jelek atau lebih kabur,
lapangan pandang menjdi lebih sempit hingga kebutaan secara
permanen.
PART 04

Patofisiologi
Patofisiologi

Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah


apoptosis sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan
Aqueous Humor (AH) adalah cairan transparan yang berada di lapisan serat saraf dan lapisan inti dalam retina serta
dalam Chamber Oculi Anterior (COA) dan Chamber Oculi berkurangnya akson di nervus optikus.
Posterior (COP) yang berfungsi untuk mengirimkan nutrisi,
respon imun, dan oksigen pada organ mata melalui proses difusi, Diskus optikus menjadi atrofik & disertai pembesaran cawan
serta mempertahankan bentuk bola mata bagian depan untuk optik.
tetap bulat. Mekanisme yang paling berkontribusi dalam kehilangan visual
pada glaukoma adalah atro sel ganglion retina yang menyebabkan
Untuk mempertahankan bentuk, Aqueous Humor harus penipisan lapisan nervus dan nuklear dalam pada retina dan
mempertahankan tekanan optimum di dalam chamber oculi hilangnya akson pada nervus optikus.
anterior dan posterior sehingga produksi, akumulasi, dan
sirkulasi AH harus seimbang. Tekanan mata pada kondisi normal Optic disc mengalami atrofi dan optic cup
adalah 15 mmHg. membesar. Iris dan korpus siliaris juga mengalami atrofi & dan
prosesus siliaris mengalami degenerasi hialin
PART 05

KOMPLIKASI
Komplikasi

komplikasi utama dari glaukoma adalah terganggunya penglihatan, yang bisa berujung
pada kebutaan total.

Pada mata manusia, saraf-saraf optik terdiri dari sel-sel ganglion retina. Sel-sel tersebut
berperan penting dalam proses penglihatan manusia. Terdapat sekitar 1 juta sel ganglion
retina di setiap mata kita.

Glaukoma adalah penyakit yang menyerang sel-sel ganglion retina, sehingga sel-sel
tersebut mati dan saraf-saraf optik mengalami kerusakan.
PART 06

PATHWAY
PART 07

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis 2). Penatalaksanaan keperawatan

Pengobatan dilakukan dengan prinsip untuk menurunkan TIO, membuka


sudut yang tertutup (pada glaukoma sudut tertutup), melakukan tindakan Penatalaksanaan keperawatan lebih menekankan pada
suportif (mengurangi nyeri, mual, muntah,serta mengurangi radang), pendidikan kesehatan terhadap penderita dan keluarganya
mencegah adanya. sudut tertutup ulang serta mencegah gangguan pada
karena 90% dari penyakit glaukoma merupakan penyakit kronis
mata yang baik (sebelahnya). Upaya menurunkan TIO dilakukan dengan
memberikan cairan hiperosmotik seperti gliserin per oral atau dengan dengan hasil pengobatan yang tidak permanen. Kegagalan
menggunakan manitol 20% intravena. dalam pengobatan untuk mengontrol glaukoma dan adanya
pengabaian untuk mempertahankan pengobatan dapat
Humor aqueus ditekan dengan memberikan karbonik anhidrase seperti menyebabkan kehilangan penglihatan progresif dan
acetazolamide (Acetazolam, Diamox), dorzolamide (TruShop),
mengakibatkan kebutaan.
methazolamide (Nepthazane). Penurunan humor aqueus dapat juga
dilakukan dengan memberikan agens penyekat beta adrenergic seperti
latanoprost (Xalatan), timolol (Timopic), atau levobunolol (Begatan).
PART 08

ASKEP
Pengkajian

Identitas Klien

Keluhan Utama

Riwayat kesehatan
Diagnosa Kep.

3.kurang pengetahuan (kebutuhan


1. Nyeri b.d peningkatan 2. Gangguan persepsi sensori belajar)
tekanan intra okuler (TIO) yang Atau bisa juga kata katanya Defisiensi
ditandai dengan mual Tujuan : Penggunaan pengetahuan
penglihatan yg optimal
Tujuan : Nyeri Hilang Tujuan : Mengetahui tentang
kondisi,dan pengobatan ya serta
prognosis
Intervensi

1. NYERI 2. Gangguan persepsi sensori


3. Defisiensi pengetahuan
-Intervensi utama : - Intervensi utama :
1. Manajemen Nyeri 1. Manajemen Halusinasi - Intervensi utama :
2 perawatan Kenyamanan 2. Minimalisasi rangsagan 1. Edukasi Kesehatan
3. Terapi relaksasi 3. Pengekangan kimiawi
Luaran

NYERI 2. Gangguan persepsi sensori


3. Defisiensi pengetahuan
Luaran : Luaran :
1. Tingkat nyeri menurun 1. Persepsi sensori membaik Luaran :
1. Tingakat pengetahuan bertambah
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai