01. PENDAHULUAN
03. KESIMPULAN
SLIDESMANIA
01.
LATAR
BELAKANG
Latar Belakang
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan
kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan ini ditandai oleh
meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapang pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi (penggaungan/
cupping) serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan.
World Health Organization (WHO) tahun 2002 mengungkapkan bahwa glaukoma merupakan
penyebab kebutaan paling banyak kedua dengan prevalensi sekiar 4,4 juta (sekitar 12,3% dari
jumlah kebutaan di dunia).
SLIDESMANIA
02.
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi
Sudut Filtrasi
Akut
A.Glaukoma primer
• Glaukoma primer sudut terbuka atau primary open angle glaucoma (POAG)
Glaukoma primer sudut terbuka atau glaukoma simpleks ialah glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya
dan ditandai dengan sudut bilik mata yang terbuka
• Glaukoma primer sudut tertutup atau primary angle closer glaucoma (PACG)
Glaukoma primer sudut tertutup atau PACG ialah keadaan penigkatan IO akibat penutupan sudut sebagian
atau seluruhnya oleh iris perifer sehingga terjadi obstruksi pada aliran aaquos humor.
B.Glaukoma kongenital
Bayi yang menderita glaukoma merupakan hasil perkembangan abnormal anyaman trabekulum.
C.Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder ialah glaukoma yang terjadi akibat kondisi yang dapat menimbulkan glaukoma.
D.Glaukoma absolut
Glaukoma absolut merupaka stadium akhir dari seluruh glaukoma.
SLIDESMANIA
Patofisiologi
Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg, penyebab lainnya
adalah dan diabetes mellitus. Kortikosteroid jangka panjang, miopia, trauma mata. Tekanan bola mata di
atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan yang menyebabkan obstruksi jaringan
trabekuler sehingga ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan siliar atau oleh
peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar Aqueos humor melalui kamera okuli anterior
(COA). Peningkatan TIO> 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Peningkatan TIO mengurangi
aliran darah ke saraf optik dan retina sehingga menimbulkan masalah keperawatan yaitu nyeri akut.
Iskemia menyebakan struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap. Kerusakan jaringan biasanya
dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis sehingga munculnya masalah keperawatan
ansietas pada pasien.
Kerusakan visus dan kerusakan saraf optik serta retina adalah irreversible dan hal ini bersifat permanen.
Tanpa penanganan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan. Hilangnya pengelihatan ditandai dengan
adanya titik buta pada lapang pandang. Peningkatan tekanan vitreus dapat menyebabkan pergerakan iris ke
depan menyebabkan peningkatan TIO pada pasien glaukoma sehingga dilakukan operasi yang
SLIDESMANIA
menyebabkan munculnya masalah keperawatan kurang pengetahuan pada pasien dalam operasI.
Pemeriksaan
Komplikasi
Penunjang
1. Tajam penglihatan
2. Tonometri
1. Glaukoma absolut
3. Oftalmoskopia
2. Kebutaan total
4. Perimetri
3. Neovaskularisasi iris
5. Gonioskopi
6. Pakimetri
Tatalaksana
Terapi medikamentosa
Terapi medikamentosa diberikan dengan tujuan untuk mengatasi kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. contoh obat :
1. Prostaglandin analog (prostamide) --> Latanoprost, travoprost, bimatoprost
2. Beta- adrenergik bloker --> Timolol, betaxolol, carteolol
3. Alfa- adrenergik agonis --> Brimonidine, apraklonidin
4. Karbonik anhydrase inhibitor --> Acetazolamide, brinzolamide
5. Kolinergik agonis --> Pilokarpin, carbakol
Tindakan bedah
Tindakan bedah dilakukan apabila setelah terapi medikamentosa atau pengobatan tidak berhasil.
SLIDESMANIA
1)Trabekulotomi
2)Implant tube
03.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,sehingga terjadi kerusakan pada
saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. penglihatan. Penyakit Penyakit yang ditandai
ditandai dengan peninggian peninggian tekanan tekanan intraokular intraokular ini disebabkan disebabkan oleh
bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar, berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik
mata atau di celah pupil (glaucoma hambatan pupil).
Terdapat tiga klasifikasi dari glaukoma, yaitu glaukoma primer, glaukoma sekunder, dan glaukoma kogenital.
Kebanyakan penderita tidak memberikan gejala pada mata kecuali b ata kecuali bila keadaan dimana ila keadaan
dimana terjadi gangguan penglihatan. Bila saraf optik mulai rusak akan terjadi bintik buta kecil dan bila kerusakan
telah lanjut makan akan terjadi kebutaan.
Beberapa faktor risiko yang dapat mengarah pada kerusakan glaucoma yaitu peredaran darah dan regulasinya, darah
yang kurang akan menambah kerusakan, tekanan darah rendah atau tinggi, fenomena autoimun, degenerasi primer
sel ganglion, el ganglion, usia di atas 45 tahun, keluarga usia di atas 45 tahun, keluarga mempunyai riwayat
glaucoma, miopia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut terbuka, hipermetropia berbakat untuk terjadi glaukoma
SLIDESMANIA
sudut tertutup atau sempit, dan pasca bedah dengan hifema atau infeksi.
Terima kasih