Anda di halaman 1dari 16

Glaukoma

NAMA : Eldo Kusuma Wijaya


NIM : 712021030

Pembimbing : dr. Ibrahim, Sp.M (K)


OUTLINE

01. PENDAHULUAN

02. TINJAUAN PUSTAKA

03. KESIMPULAN
SLIDESMANIA
01.
LATAR
BELAKANG
Latar Belakang

Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan
kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.  Kelainan ini ditandai oleh
meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapang pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi (penggaungan/
cupping) serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan.

World Health Organization (WHO) tahun 2002 mengungkapkan bahwa glaukoma merupakan
penyebab kebutaan paling banyak kedua dengan prevalensi sekiar 4,4 juta (sekitar 12,3% dari
jumlah kebutaan di dunia).
SLIDESMANIA
02.
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi
Sudut Filtrasi

Sudut filtrasi merupakan bagian yang penting


dalam pengaturan cairan bilik mata. Sudut ini
terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah
bilik mata. Sudut ini terdapat di dalam limbus
kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi
oleh garis yang menghubungkan akhir dari
membrane descement dan membrane Bowman.
Akhir dari membrane Descement disebut garis
Schwalbe.

Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah


trabecular, yang terdiri dari :
a.      Trabekula korneoskleral
b.      Trabekula uveal
c.      Serabut yang berasal dari akhir
d.      Ligamentum pektinatum rudimenter
Fisiologi

Tekanan intraocular ditentukan oleh kecepatan pembentukan


humor aqueous dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.
Humor aqueous adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera
okuli anterior dan posterior.

Humor aqueous diproduksi oleh korpus siliaris. Setelah masuk ke


kamera okuli posterior, humor aqueous mengalir melalui pupil ke
kamera okuli anterior lalu ke trabecular meshwork di sudut
kamera okuli anterior.Terjadi pertukaran diferensial komponen-
komponen dengan darah di iris. Peradangan atau trauma
intraocular dapat menyebabkan peningktan konsentrasi protein.

Trabekula meshwork terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen


dan elastic yang dibungkus oleh sel-sel trabekula yang
membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori semakin
mengecil sewaktu mendekati kanalis Schlemm.
Glaukoma
Definisi

Glaukoma adalah kelainan yang Epidemiologi


terjadi pada mata yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan bola World Health Organization (WHO)
mata atau tekanan intra ocular tahun 2002 mengungkapkan bahwa
glaukoma merupakan penyebab
(TIO), atrofi papil saraf optik, dan
kebutaan paling banyak kedua
menciutnya lapang pandang.
dengan prevalensi sekiar 4,4 juta
Glukoma dapat menunjukan kesan
(sekitar 12,3% dari jumlah kebutaan
hijau kebiruan pada pupil mata
di dunia).
penderita.
Prevalensi glaukoma juga
Kelainan mata ini disebabkan oleh diperkirakan meningkat, dari 60,5
bertambahnya produksi cairan mata juta pada tahun 2010 menjadi 79,6
oleh badan siliar dan berkurangnya juta pada tahun 2020.4 Berdasarkan
pengeluaran cairan mata di dareah Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
sudut bilik mata atau di celah pupil tahun 2007, prevalensi glaukoma di
SLIDESMANIA

Indonesia adalah 4,6%


Faktor Resiko

1. Tekanan intra okular (TIO) tinggi > 20 mmHg


2. Ras Asia dan Afrika dan orang dengan bilik mata depan yang dangkal
3. Usia diatas 40 tahun
4. Miopian (rabun jauh) tinggi atau hiperpobia (rabun dekat)
5. Riwayat penyakit degeneratif seperti: diabetes melitus,hipertensi, penyempitan
pembuluh darah, dan penyakit jantung coroner
6. Riwayat penyakit glaukoma pada keluarga (keturunan)
7. Riwayat trauma atau cedera pada mata
8. Penggunaan steroid jangka panjang
SLIDESMANIA
Manifestasi Klinis

Akut

1. Tekanan bola mata atau Kronik


tekanan intra okular (TIO) >
40 mmHg
1. Mata tenang atau tanpa gejala
2. Pengelihatan menjadi kabur sampai saraf mata rusak berat
dan mata merah 2. Timbul perlahan-lahan
3. Mengalami sakit kepala dan 3. Terdapat tunnel vision atau
mata terasa sakit pengelihatan menyempit seperti
4. Mual dan muntah ketika sakit melihat dalam Lorong
kepala 4. Merasa tidak ada nyeri kepala
5. Melihat pelangi pada cahaya atau mata dan tidak ada mual
lampu mutah
5. Tekanan bola mana menetap
antara 20-30 mmHg
SLIDESMANIA
Klasifikasi

A.Glaukoma primer
• Glaukoma primer sudut terbuka atau primary open angle glaucoma (POAG)
Glaukoma primer sudut terbuka atau glaukoma simpleks ialah glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya
dan ditandai dengan sudut bilik mata yang terbuka
• Glaukoma primer sudut tertutup atau primary angle closer glaucoma (PACG)
Glaukoma primer sudut tertutup atau PACG ialah keadaan penigkatan IO akibat penutupan sudut sebagian
atau seluruhnya oleh iris perifer sehingga terjadi obstruksi pada aliran aaquos humor.

B.Glaukoma kongenital
Bayi yang menderita glaukoma merupakan hasil perkembangan abnormal anyaman trabekulum.

C.Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder ialah glaukoma yang terjadi akibat kondisi yang dapat menimbulkan glaukoma.

D.Glaukoma absolut
Glaukoma absolut merupaka stadium akhir dari seluruh glaukoma.
SLIDESMANIA
Patofisiologi

Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg, penyebab lainnya
adalah dan diabetes mellitus. Kortikosteroid jangka panjang, miopia, trauma mata. Tekanan bola mata di
atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan yang menyebabkan obstruksi jaringan
trabekuler sehingga ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan siliar atau oleh
peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar Aqueos humor melalui kamera okuli anterior
(COA). Peningkatan TIO> 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Peningkatan TIO mengurangi
aliran darah ke saraf optik dan retina sehingga menimbulkan masalah keperawatan yaitu nyeri akut.

Iskemia menyebakan struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap. Kerusakan jaringan biasanya
dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis sehingga munculnya masalah keperawatan
ansietas pada pasien.

Kerusakan visus dan kerusakan saraf optik serta retina adalah irreversible dan hal ini bersifat permanen.
Tanpa penanganan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan. Hilangnya pengelihatan ditandai dengan
adanya titik buta pada lapang pandang. Peningkatan tekanan vitreus dapat menyebabkan pergerakan iris ke
depan menyebabkan peningkatan TIO pada pasien glaukoma sehingga dilakukan operasi yang
SLIDESMANIA

menyebabkan munculnya masalah keperawatan kurang pengetahuan pada pasien dalam operasI.
Pemeriksaan
Komplikasi
Penunjang
1. Tajam penglihatan
2. Tonometri
1. Glaukoma absolut
3. Oftalmoskopia
2. Kebutaan total
4. Perimetri
3. Neovaskularisasi iris
5. Gonioskopi
6. Pakimetri
Tatalaksana
Terapi medikamentosa
Terapi medikamentosa diberikan dengan tujuan untuk mengatasi kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. contoh obat :
1. Prostaglandin analog (prostamide) --> Latanoprost, travoprost, bimatoprost
2. Beta- adrenergik bloker --> Timolol, betaxolol, carteolol
3. Alfa- adrenergik agonis --> Brimonidine, apraklonidin
4. Karbonik anhydrase inhibitor --> Acetazolamide, brinzolamide
5. Kolinergik agonis --> Pilokarpin, carbakol
Tindakan bedah
Tindakan bedah dilakukan apabila setelah terapi medikamentosa atau pengobatan tidak berhasil.
SLIDESMANIA

1)Trabekulotomi
2)Implant tube
03.
KESIMPULAN
Kesimpulan

Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,sehingga terjadi kerusakan pada
saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi  penglihatan.  penglihatan. Penyakit Penyakit yang ditandai
ditandai dengan peninggian peninggian tekanan tekanan intraokular intraokular ini disebabkan disebabkan oleh
bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar, berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik
mata atau di celah pupil (glaucoma hambatan pupil).

Terdapat tiga klasifikasi dari glaukoma, yaitu glaukoma primer, glaukoma sekunder, dan glaukoma kogenital.

Kebanyakan penderita tidak memberikan gejala pada mata kecuali b ata kecuali bila keadaan dimana ila keadaan
dimana terjadi gangguan penglihatan. Bila saraf optik mulai rusak akan terjadi bintik buta kecil dan  bila kerusakan
telah lanjut makan akan terjadi kebutaan.

Beberapa faktor risiko yang dapat mengarah pada kerusakan glaucoma yaitu peredaran darah dan regulasinya, darah
yang kurang akan menambah kerusakan, tekanan darah rendah atau tinggi, fenomena autoimun, degenerasi primer
sel ganglion, el ganglion, usia di atas 45 tahun, keluarga usia di atas 45 tahun, keluarga mempunyai riwayat
glaucoma, miopia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut terbuka, hipermetropia berbakat untuk terjadi glaukoma
SLIDESMANIA

sudut tertutup atau sempit, dan pasca bedah dengan hifema atau infeksi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai