Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan referat rahmi

(Wajib : 1-3)

1. Tadi disebutkan Perdarahan uterus abnormal adalah gangguan perdarahan berasal


dari uterus yg meliputi kelainan haid baik dalam jumlah maupun lama waktunya,
bagaimana penggolongan PUA berdasarkan pola perdarahannya?
Jawab :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
a) Menoragia
Menoragia adalah perdarahan haid dengan jumlah darah yang banyak dan/atau durasi
lebih lama dari normal dengan siklus yang normal dan teratur. Secara klinis
menoragia didefinisikan dengan total jumlah darah haid 80 mL (> 6 kali ganti
pembalut) per siklus dan durasi haid lebih lama dari 7 hari
b) Hipomenorea
Beberapa wanita memiliki lama haid hanya 1-2 hari dan darah yang keluar sangat
sedikit sehingga hanya dibutuhkan satu atau dua pembalut saja.

2. Kelainan siklus
a) Polimenorea
Adalah siklus mentruasi lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari) dengan
perdarahan yang kurang lebih sama atau lebih banyak dari mentruasi biasanya. Siklus
seperti ini akan menyebabkan menstruasi yang lebih sering dan siklus yang lebih
banyak dalam setiap tahunnya. Dengan kata lain waktu antara ovulasi dan siklus
menstruasi berikutnya lebih pendek (pemendekan fase luteal).
b) Oligomenorea
Oligomenorea terjadi kalau siklus lebih dari 35 hari. Oligomenorea yang menetap
dapat terjadi akibat dari perpanjangan stadium folikuler, perpanjangan stadium luteal,
atau kedua stadium di atas menjadi panjang.
c) Amenorea
 Amenorea adalah absennya menstruasi pada seorang wanita.
 Amenorea dapat bersifat fisiologis maupun patologis.
 Onsetnya dapat primer atau sekunder.
 Amenorea fisiologis terjadi saat sebelum pubertas, masa kehamilan dan laktasi,
dan sesudah menopause.
 Amenorea patologis dapat disebabkan oleh faktor genetik, gangguan axis
hipotalamus-pituitary-ovarium-uterus, gynatresia, faktor nutrisi, penggunaan
obat, faktor psikologis dan penyebab langka lainnya
 Amenorea primer merujuk kepada gagalnya onset menstruasi setelah usia 16
tahun terlepas dari perkembangan karakteristik seks sekunder.
 Amenorea sekunder merujuk kepada kegagalan okurensi menstruasi selama 6
bulan atau lebih pada wanita yang sebelumnya pernah menstruasi.

3. Perdarahan di luar siklus haid


a) Metroragia
Istilah lain adalah “intermenstrual bleeding” yang digunakan untuk mendefinisikan
setiap perdarahan asiklik dari traktus genital

2. Leiomioma merupakan salah satu klasifikasi dari PUA, sebutkan jenis dari
leiomioma ?
Jawab:
Berdasarkan lokasinya, leiomioma atau dapat disebut dengan mioma uteri dibagi
menjadi:
 Submukosum
mioma yang berada di bawah lapisan mukosa uterus/endometrium dan tumbuh kearah
kavum uteri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan besar kavum
uteri. Bila tumor ini tumbuh dan bertangkai, maka tumor dapat keluar dan masuk ke
dalam vagina yang disebut mioma geburt. Mioma submukosum walaupun hanya kecil
selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina.

 Intramural
mioma intra epitalial, biasanya multiple. Apabila masih kecil, tidak merubah bentuk
uterus, tapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah
besar dan berubah bentuknya. Mioma ini sering tidak memberikan gejala klinis yang
berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah
bawah.
 Subserosum
lokasi tumor di sub-serosa korpus uteri. Dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula
sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan
kearah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum, dan disebut sebagai mioma
intraligamen

Berikut adalah klasifikasi mioma uteri :


1) Primer yaitu ada atau tidaknya satu atau lebih mioma uteri
2) Sekunder yaitu membedakan mioma uteri yang melibatkan endometrium (mioma
uteri submukosum) dengan jenis mioma uteri lainnya.
3) Tersier yaitu klasifikasi untuk mioma uteri submukosum, intramural dan
subserosum.

3. Apa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan uterus abnormal?


Jawab:
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada
 Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada
porsiouteri, karsinoma servisis uteri
 Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus iminens, abortus
sedang berlangsung, abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subin
volusiouteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri;
 Tuba Falopi, seperti kehamilan ektoplik terganggu, radang tuba, tumor tuba;
 Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium
Sebab fungsional :
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik,dinamakan
perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur
antara menarche dan menopause. Tetapi , kelainan ini lebih seringdijumpai sewaktu
masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga dariwanita-wanita yang
dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumurdiatas 40 tahun, dan
3% dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek banyakdijumpai pula perdarahan
disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karenakeadaan ini biasanya dapat
sembuh sendiri, jarang diperlukan perawatan di rumah sakit.

(Tambahan) 4-6

4. Pada PUA kaogulopati, perdarahan haid disertai dengan adanya kelainan


hemostatis salah satunya penyakit von willbrand, bagaimana manifestasi klinis dari
penyakit von willebrand?
Jawab :
penyakit von willebrand tidak menunjukan gejala yang pasti tetapi sering ditemukan
perdarahan pada saluran cerna dan epistaksis selain itu juga tergantung dengan sifat
yang diturunkan
 Autosomal dominan : perdarahan kulit dan mukosa
 Autosomal resesive : menampakan gejala yang berat karena kadar faktor VIIIc
sangat rendah, dapat ditemukan adanya hematrosis (perdarahan pada persendian)
dan perdarahan intramuscular
 X-Linked recesve : tanpa gejala

5. Dijelaskan klasifikasi PUA adalah PALM COEN, apakah terdapat perbedaan antara
klasifikasi tereebut? Apakah perbdaannya?
Kelompok PALM (Polip, Adenomiosis, Leiomioma, Malignancy dan hiperplasia)
merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan
atau pemeriksaan histopatologi.
Kelompok COEN (Coagulopathy,v Ovulatory disfungsion, Endometrial,
Iatrogenik, Not yet Classfied) merupakan kelanan non struktural yang tidak dapat
dinilai dengan teknik pencitraan atau histipatologi.

6. Bagaimana gambaran klinik dari perdarahan abnormal uterus?


Perdarahan Ovulatoar
Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan
siklus pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea). Untuk menegakkan
diagnosis perdarahan ovulatoar, perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati
haid. Jika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali
lagi.
etiologinya:
 Korpus luteum persistens; dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang
bersamaan dengan ovarium membesar.
 Apopleksia uteri : pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya
pembuluh darah dalam uterus.
 Kelainan darah, seperti anemia, purpura trombositopenik, dan gangguan dalam
mekanisme pembekuan darah.

Perdarahan anovulatoar
Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan
menurunnya kadar estrogen dibawah tingkta tertentu, timbul perdarahan yang
kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.
Fluktuasi kadar estrogen ada sangkut-pautnya dangan jumlah folikel yang pada
suatu waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum
mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh folikel-folikel baru. Endometrium
dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula
proliferatif dapat terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran itu
dijumpai pada sediaan yang diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan
bahwa perdarahan bersifat anovulatoar.

Anda mungkin juga menyukai