(Wajib : 1-3)
2. Kelainan siklus
a) Polimenorea
Adalah siklus mentruasi lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari) dengan
perdarahan yang kurang lebih sama atau lebih banyak dari mentruasi biasanya. Siklus
seperti ini akan menyebabkan menstruasi yang lebih sering dan siklus yang lebih
banyak dalam setiap tahunnya. Dengan kata lain waktu antara ovulasi dan siklus
menstruasi berikutnya lebih pendek (pemendekan fase luteal).
b) Oligomenorea
Oligomenorea terjadi kalau siklus lebih dari 35 hari. Oligomenorea yang menetap
dapat terjadi akibat dari perpanjangan stadium folikuler, perpanjangan stadium luteal,
atau kedua stadium di atas menjadi panjang.
c) Amenorea
Amenorea adalah absennya menstruasi pada seorang wanita.
Amenorea dapat bersifat fisiologis maupun patologis.
Onsetnya dapat primer atau sekunder.
Amenorea fisiologis terjadi saat sebelum pubertas, masa kehamilan dan laktasi,
dan sesudah menopause.
Amenorea patologis dapat disebabkan oleh faktor genetik, gangguan axis
hipotalamus-pituitary-ovarium-uterus, gynatresia, faktor nutrisi, penggunaan
obat, faktor psikologis dan penyebab langka lainnya
Amenorea primer merujuk kepada gagalnya onset menstruasi setelah usia 16
tahun terlepas dari perkembangan karakteristik seks sekunder.
Amenorea sekunder merujuk kepada kegagalan okurensi menstruasi selama 6
bulan atau lebih pada wanita yang sebelumnya pernah menstruasi.
2. Leiomioma merupakan salah satu klasifikasi dari PUA, sebutkan jenis dari
leiomioma ?
Jawab:
Berdasarkan lokasinya, leiomioma atau dapat disebut dengan mioma uteri dibagi
menjadi:
Submukosum
mioma yang berada di bawah lapisan mukosa uterus/endometrium dan tumbuh kearah
kavum uteri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan besar kavum
uteri. Bila tumor ini tumbuh dan bertangkai, maka tumor dapat keluar dan masuk ke
dalam vagina yang disebut mioma geburt. Mioma submukosum walaupun hanya kecil
selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina.
Intramural
mioma intra epitalial, biasanya multiple. Apabila masih kecil, tidak merubah bentuk
uterus, tapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah
besar dan berubah bentuknya. Mioma ini sering tidak memberikan gejala klinis yang
berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah
bawah.
Subserosum
lokasi tumor di sub-serosa korpus uteri. Dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula
sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan
kearah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum, dan disebut sebagai mioma
intraligamen
(Tambahan) 4-6
5. Dijelaskan klasifikasi PUA adalah PALM COEN, apakah terdapat perbedaan antara
klasifikasi tereebut? Apakah perbdaannya?
Kelompok PALM (Polip, Adenomiosis, Leiomioma, Malignancy dan hiperplasia)
merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan
atau pemeriksaan histopatologi.
Kelompok COEN (Coagulopathy,v Ovulatory disfungsion, Endometrial,
Iatrogenik, Not yet Classfied) merupakan kelanan non struktural yang tidak dapat
dinilai dengan teknik pencitraan atau histipatologi.
Perdarahan anovulatoar
Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan
menurunnya kadar estrogen dibawah tingkta tertentu, timbul perdarahan yang
kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.
Fluktuasi kadar estrogen ada sangkut-pautnya dangan jumlah folikel yang pada
suatu waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum
mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh folikel-folikel baru. Endometrium
dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula
proliferatif dapat terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran itu
dijumpai pada sediaan yang diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan
bahwa perdarahan bersifat anovulatoar.