FIBROADENOMA MAMMAE
Disusun Oleh:
ERINA DYAH PRILANITA
30101206614
Pembimbing:
Kolonel CKM dr. Dadiya Sp. B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 30101206614
Fakultas : Kedokteran
Pembimbing
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan referat dengan judul “Fibroadenoma Mammae”. Referat ini ditulis untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Fibroadenoma Mammae dan merupakan salah
satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
dosen pembimbing, Kolonel CKM dr. Dadiya Sp.B. yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan referat ini dari awal
hingga selesai. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa referat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan yang membangun dan
saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga referat ini dapat berguna bagi kita
semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Payudara merupakan suatu kelenjar yang terdiri atas lemak, kelenjar, dan jaringan
ikat, yang terdapat di bawah kulit dan di atas otot dada. Tiap payudara terdiri atas 15-30
lobus. Lobus-lobus tersebut dipisahkan oleh septa fibrosa yang berjalan dari fasia profunda
paling umum ditemukan. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun
diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil
sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran
1-4cm.
FAM umumnya terjadi pada wanita muda, terutama wanita dengan usia di bawah
30 tahun dan relatif jarang ditemukan pada payudara wanita postmenopause. Tumor ini
dapat tumbuh di seluruh bagian payudara, namun tersering pada quadran atas lateral.
Penyakit ini bersifat asimptomatik atau hanya menunjukkan gejala ringan berupa
benjolan pada payudara yang dapat digerakkan, sehingga pada beberapa kasus, penyakit ini terdeteksi
secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan fisik. Pertumbuhan tumor bisa cepat sekali
selama kehamilan dan menyusui atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen
tinggi tapi setelah menopause tumor jenis ini tidak ditemukan lagi. Penanganan
fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih
terdapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali. Kecil kemungkinan
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler
(epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix
tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan
biasanya tidak nyeri. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah
digerakkan kesana kemari. Biasanya FAM tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila
ditekan. Pertumbuhan FAM bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau
fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5%
terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita
fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari
satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun,
kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan
setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada
usia muda.
C. ANATOMI PAYUDARA
Mammae adalah kelenjar yang terletak di bagian anterior dan termasuk bagian
dari lateral thoraks. Mammae melebar ke arah superior dari iga dua, inferior dari
kartilago kosta enam dan medial dari sternum serta lateral linea mid-aksilaris.
Kompleks nipple-areola terletak diantara kosta empat dan lima. Setiap mammae terdiri
dari 15-20 lobus kelenjar yang setiap lobus terdiri dari beberapa lobulus. Setiap lobulus
laktiferus (diameter 2-4 mm). Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga diantara
Vaskularisasi
(3) cabang dari arteri aksillaris termasuk arteri torakalis lateralis, dan cabang pectoral
Aliran Limfe
Kuadran lateral mengalirkan cairan limf nya ke nodi axillares anteriores atau kelompok
pectorales (terletak tepat posterior terhadap pinggir bawah musculus pectoralis mayor).
pembuluh limf dari payudara sisi yang lain dan berhubungan juga dengan kelenjar di
Innervasi
keempat plekus servikalis. Kulit di bagian medial payudara dipersarafi oleh bagian kulit
anterior saraf antariga kedua sampai ketujuh. Sensasi di payudara berasal dari cabang
Kuadran Payudara
Superior (upper)medial
Inferior (lower)medial
Superior(upper)lateral
Inferior(lower)lateral
Fisiologi Payudara
pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai
yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus
berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan
daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada
kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang
menstruasi, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama
Perubahan ketiga terjadi pada waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara
menjadi besar karena epitel ductus lobul dan ductus alveolus berploliferasi, dan tumbuh
ductus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu (trigger) laktasi.
Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
D. ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab FAM masih belum diketahui secara pasti, namun
berdasarkan hasil penelitian ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya
terjadinya FAM. Fibroadenoma biasanya terjadi pada wanita usia muda < 30
tahun.terutama terjadi pada wanita dengan usia antara 15-25 tahun. Berdasarkan data
Ghana (Bewtra, 2009) dilaporkan bahwa rata-rata umur pasien yang menderita
b. Riwayat Perkawinan
perkawinan, paritas dan riwayat menyusui anak. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all
(2011) di Iran menyatakan bahwa tidak menikah meningkatkan risiko kejadian FAM
(OR=6.64, CI 95% 2.56-16.31) artinya penderita FAM kemungkinan 6,64 kali adalah
wanita yang tidak menikah. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
menikah < 21 tahun meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=2.84, CI 95% 1.23-
6.53) artinya penderita FAM kemungkinan 2,84 kali adalah wanita yang menikah
pada kelompok wanita nullipara. Pengalaman menyusui memiliki peran yang penting
d. Penggunaan Hormon
Diperkirakan bahwa fibroadenoma mammae terjadi karena kepekaan terhadap
Oklahoma Health Sciences Center (Organ, 1983), dilaporkan proporsi penderita FAM
60%.
e. Obesitas
Berat badan yang berlebihan (obesitas) dan IMT yang lebih dari normal
diketahui bahwa IMT > 30 kg/m meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=2.45,CI
95% 1.04-3.03) artinya wanita dengan IMT > 30 kg/m memiliki risiko 2,45 kali
f. Riwayat Keluarga
Namun, riwayat keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama dilaporkan
oleh beberapa peneliti berhubungan dengan peningkatan risiko tumor ini. Dari
beberapa penelitian menunjukkan adanya risiko menderita FAM pada wanita yang ibu
penderita FAM memiliki riwayat keluarga menderita penyakit pada payudara (Organ,
1983).
g. Stress
Stress berat dapat meningkatkan produksi hormon endogen estrogen yang juga
orang yang mengalami stress memiliki risiko lebih tinggi menderita FAM (OR=1.43
CI 95%1.16-1.76) artinya orang yang mengalami stress memiliki risiko 1,43 kali
h. Faktor Lingkungan
(PAHs) juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya FAM. Berdasarkan penelitian
Bidgoli, et all pada tahun 2011 di Iran dilaporkan 38% dari penderita FAM memiliki
artinya orang yang tinggal didekat pabrik yang memproduksi zat PAHs memiliki
risiko 3,7 kali menderita FAM. PAHs adalah salah satu pencemar organik yang paling
luas. PAHs dibentuk oleh pembakaran tidak sempurna dari karbon yang mengandung
bahan bakar seperti kayu, batu bara, diesel, lemak, tembakau, dan dupa. Banyak
berdasarkan sifatnya yang hidrofobik (tidak suka akan air), dan tidak memiliki gugus
metil atau gugus reaktif lainnya untuk dapat diubah menjadi senyawa yang lebih
polar. Akibatnya senyawa PAHs sangat sulit diekskresi dari dalam tubuh dan biasanya
terakumulasi pada jaringan hati, ginjal, maupun adiposa atau lemak tubuh. Dengan
struktur molekul yang menyerupai basa nukleat (adenosin, timin, guanin, dan sitosin),
molekul PAHs dapat dengan mudah menyisipkan diri pada untaian DNA. Akibatnya
fungsi DNA akan terganggu dan apabila kerusakan ini tidak dapat diperbaiki dalam
masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas
jaringan setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini
kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan
sekitar 10%-15% wanita yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada
diketahui secara jelas dan pasti. Hubungan antara munculnya beberapa fibroadenoma
dengan penggunaan kontrasepsi oral belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu
payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat keluarga atau
keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi estrogen penderita tidak
terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang
menjadi karsinoma.
selama siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama
masa kehamilan dan menyusui. Akan tetapi tidak menggangu kemampuan seorang
wanita untuk menyusui. Diperkirakan bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika
dibiarkan ukurannya akan berkurang bahkan hilang sepenuhnya. Namun yang paling
sering terjadi, jika dibiarkan ukuran fibroadenoma akan tetap. Tumor ini biasanya
bersifat kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba. Apabila benjolan didorong
atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak sehingga beberapa orang menyebut
fibroadenoma sebagai “breast mouse”. Biasanya fibroadenoma tidak terasa sakit, namun
kadang kala akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
F. KLASIFIKASI
1. Common Fibroadenoma
Common fibroadenoma memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan simple
fibroadenoma. Sering ditemukan pada wanita kelompok umur muda antara 21-25 tahun.
Ketika fibroadenoma dapat dirasakan sebagai benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk
oval atau bulat, halus, tegas, dan bergerak sangat bebas.Sekitar 80% dari seluruh kasus
2. Giant Fibroadenoma
Giant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan
diameter lebih dari 5 cm. Secara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari
seluruh kasus fibroadenoma. Giant fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan
menyusui. Giant fibroadenoma ditandai dengan ukuran yang besar dan pembesaran massa
enkapsulasi payudara yang cepat. Giant fibroadenoma dapat merusak bentuk payudara dan
menyebabkan tidak simetris karena ukurannya yang besar, sehingga perlu dilakukan
3. Juvenile Fibroadenoma
Juvenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan, dengan insiden 0,5-
fibroadenoma memiliki lesi yang multiple atau bilateral. Tumor jenis ini lebih banyak
ditemukan pada orang Afrika dan India Barat dibandingkan pada orang Kaukasia.
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa
lapis.
b. Fibroadenoma intracanaliculare
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat
Benjolannya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada
palpasi terkesan mobile. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan
dengan aspirasi jarum halus. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh
menginvasi fibroadenoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan
kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ).
a. Gejala Klinis
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi
setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif lambat dan hanya
menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur dalam beberapa bulan. Fibroadenoma
memiliki gejala berupa benjolan dengan permukaan yang licin dan merah. Biasanya
b. Pemeriksaan Fisik
Secara klinik, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa soliter, diskret, dan
mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di sekitar jaringan payudara,
dengan diameter kira-kira 1 – 3 cm, tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga membentuk
nodul dan lobus. Fibroadenoma dapat ditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi
tersering adalah pada quadran lateral atas payudara. Tidak terlihat perubahan kontur payudara.
Penarikan kulit dan axillary adenopathy yang signifikan pun tidak ditemukan.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksan Histopatologi
Secara makroskopis, semua tumor teraba padat dengan warna cokelat – putih pada irisan,
dengan bercak – bercak kuning – merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar.(2)
Makroskopik Fibroadenoma Payudara
Secara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan berbagai proporsi
dan variasi. Tampak storma fibroblastik longgar yang mengandung rongga mirip duktus
berlapis sel epitel dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Rongga yang mirip duktus atau
kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan sel yang reguler dengan membran basal jelas
dan utuh. Meskipun di sebagian lesi duktus terbuka, bulat hingga oval dan cukup teratur
sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagi celah atau struktur ireguler
b. Pemeriksaan radiologik
1. Mammografi
Pada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa berbentuk
bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran sekitas 4 – 100 mm. Fibrodenoma
biasanya memiliki densitas yang sama dengan jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi, pada
fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan densitas yang lebih tinggi. Kadang-
kadang, tumor terdiri atas gambaran kalisifikasi yang kasar, yang diduga sebagai infraksi
atau involusi. Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di tengah
berbentuk bulat, oval atau berlobus – lobus. Pada wanita postmenopause, komponen
berbatas tegas
Gambaran Mamografi Fibroadenoma. Kalsifikasi pada degenerasi fibroadenoma, tampak
2. Ultrasonografi (USG)
bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter
Fibroadenoma tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan
sekitarnya.(4,11)
Gambaran USG Fibroadenoma. Tampak massa hipoechoic yang rata, batas tegas pada
Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagi massa bulat atau oval yang
digambarkan sebagai lesi yang hypointense atau isointense, jika dibandingkan dengan
I. DIAGNOSIS
fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dan dengan Fine
Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan inspeksi pada saat
berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit
payudara (peau d’orange), dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat
diketahui ukurannya, jumlahnya, apakah mobile atau tidak, kenyal atau keras, bernodul
atau tidak, dan mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.
sendiri dengan menggunakan jari ke 2-3-4 memutar keseluruh lapang payudara diakhiri
dengan memencet puting payudara atau sering disebut sebagai SADARI. Teknik ini
dilakukan sebulan sekali secara teratur, sebaiknya dilakukan di kamar mandi, dengan
waktu tetap ( 2-7 hari setelah hari haid pertama ). Apabila ada perubahan, segera
1. Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di
pinggang. Disini, yang harus diamati adalah bentuk payudara, ukuran dan warna.
Karena rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan-perubahan yang perlu
diwaspadai adalah : berkerut, cekung kedalam, atau menonjol kedepan karena ada
benjolan. Puting yang berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malahan
2. Kemudian angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua
payudara
3. Sementara masih didepan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang keluar. ( bisa
4. Kemudian berbaringlah, raba payudara kanan dengan tangan kiri untuk merasakan
perubahan yang ada di payudara sebelah kanan dan sebaliknya. Tekan secara halus
dengan jari-jari secara datar & serentak. Selubungi dengan jari payudara kita dari arah
atas sampai bawah, dari tulang selangka ke bagian atas perut,dari ketiak ke leher bagian
bawah. Ulangi pola ini sehingga yakin bahwa seluruh payudara telah tercover. Kini
mulai pada puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga mencapai
seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerakan keatas dan kebawah
rasakan seluruh jaringan payudara, dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan
5. Terakhir, rasakan payudara anda ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi kebanyakan
wanita, paling mudah untuk merasakan payudaranya adalah ketika payudaranya sedang
basah dan licin, sehingga paling cocok adalah ketika sedang mandi dibawah shower.
Lakukan seperti pada langkah ke-4, dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah
Pada FNAC (Fine Needle Aspiration Cytology) kita akan mengambil sel dari
fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada
suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu
a) Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
b) Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
c) Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek
uniform.
J. DIAGNOSIS BANDING
Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari stroma
intralobulus. Tumor ini berdiameter kecil, sekitar 3 – 4 cm, tetapi sebagian besar terus
tumbuh dan membesar sehingga menyebabkan payudara membesar. Tumor ini terdapat
pada semua usia, namun kebanyakan ditemukan pada usia 45 tahun. Gambaran radiologis
(mammografi) dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan berbatas tegas
Gambaran USG tumor ini, pada umumnya hipoechoic dengan batas yang masih
tegas, echo-internal dapat homogen atau sedikit inhomogen serta adanya penyangatan
akustik posterior lemah, hal ini mungkin disebabkan struktur kistik pada tumor tersebut
Kista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan acini mengalami
dilatasi dan dibatasi oleh jaringan epitel. Gambaran mamografinya berupa massa bulat atau
oval yang berbatas tegas. Tepi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan fibroglandular,
Gambaran Mamografi Kista Payudara. Tampak massa bulat atau oval dengan
Gambaran USG pada kista adalah lesi dengan bentuk bulat atau oval, mempunyai
batas tegas dan teratur, an-echoic dan adanya penyangatan akustik posterior
Gambaran USG Kista Payudara. Tumor ini akan tampak sebagai suatu lesi an-
Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah
areola mamma. Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan serous atau berdarah,
adanya tumor subareola kecil dengan diameter beberapa milimeter atau retraksi puting
payudara (jarang ditemukan). Biasanya, ukuran lesi papilloma sangat kecil, hanya beberapa
milimeter, sehingga pada mamografi, terlihat gambaran sedikit pengembungan atau normal
Gambaran USG kelainan ini adalah suatu lesi intraduktal dengan pelebaran duktus
laktiferus
laktiferus.
K. PENATALAKSANAAN
tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang
L. KOMPLIKASI
Jenis tertentu dari fibroadenoma bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Meski
ditemukan penderita kanker payudara yang memiliki fibroadenoma, biasanya ada komplikasi
lainnya. atau bisa jadi orang tersebut memiliki risiko kanker payudara yang tinggi baik dari
M. PROGNOSIS
Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna,
tetapi bila masih terdapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali. Kecil
KESIMPULAN
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan
tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada
di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut
dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri.
Fibroadenoma ini dapat digerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul
sehingga dapat mobile, oleh sebab itu sering disebut sebagai breast mouse. Fibroadenoma
mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan puncak kejadian usia
keganasan. Setiap wanita perlu melakukan pemeriksaan payudara secara berkala untuk
masyarakat mengenai jenis-jenis abnormalitas yang dapat terjadi pada payudara, agar jika
DAFTAR PUSTAKA
1. Desen Wan. Dalam : Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
2008. Hal. 366 – 369.
2. Eisenberg Ronald L. In : Clinical Imaging An Atlas of Differential Diagnosis. Fifth
Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 2010. Hal. 1392 – 1395.
3. Gruendamann, Barbara J, 2006, Buku Ajar Keperawatan Perioperatif Volume 2, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
4. Malangoni MA, Gagliardi RJ. 2004. Hernias. Dalam : Sabiston Textbook of Surgery,
17th edition. Philadelphia : Elsevier Saunders, Hal 1199-1217.
5. Saputra, 2009, Fibroadenoma mammae. Available from :
http://www.scribd.com/doc/69857289/Fibroadenoma-Mammae diunduh tanggal 22
Agustus 2016
6. Sjamsuhidajat, R., De jong, Wim., 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
7. Snell, Richard, 2006, Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.