Anda di halaman 1dari 21

Trigger case : Luka bakar

dr. Waldi Kurniawan


PPDS Ilmu Bedah FK Unand/ RSUP dr. M. Djamil Padang
Pembimbing : dr. Benni Raymond, Sp. BP-RE
PASIEN
Seorang pasien laki-laki 28 tahun datang ke IGD dengan :
SUBJEKTIF
KELUHAN UTAMA :
Luka bakar listrik pada dada dan kedua lengan - tangan sejak 4 jam sebelum
masuk RS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
 Luka bakar listrik pada dada dan kedua lengan - tangan sejak 4 jam sebelum masuk RS
 Pasien tidak sengaja memegang kabel listrik tegangan tinggi di pabrik tempatnya bekerja
 Pasien langsung terjatuh; pasien sadar setelah kejadian
 Mual (-), muntah (-), trauma di tempat lain (-)
 Pasien sempat mendapat pertolongan pertama di RSUD sebelum dibawa ke RSUP
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat penyakit HT dan penyakit jantung lainnya disangkal
 Riwayat penyakit DM disangkal

PRIMARY SURVEY
A : Paten dengan C spine control
B : Spontan, 23 x/menit  O2 15 Ltr/menit
C : Nadi 108 x/menit, TD : 120/80 mmHg
D : CMC, GCS 15 (E4M6V5), pupil isochor: 3 mm/3 mm, reflek cahaya +/+
TAMPILAN KLINIS
PRIMARY SURVEY :
E : Exposure
TAMPILAN KLINIS
TAMPILAN KLINIS
FLUID
Modified Baxter Parkland formula:
3 x 20% x 70 kg = 4.200 cc

8 Jam Pertama : 2.100 cc = 262,5 cc/ Jam


16 Jam Kedua : 2.100 cc = 131,25 cc/ Jam

1.050 cc 2.100 cc 2.100 cc


00.00
00.00 04.00 08.00
Urine Output : 15 cc/jam Urine Output : 70 cc/jam
Urine Output : 0 cc Kuning pekat Kuning jernih

KONTROL BALANS CAIRAN


ANALGETIK
Drip morfin iv 0. 05–0.1 mg/kg

TUBE
o NGT
o Folley Catheter
Kontrol balans cairan : 70 cc / Jam kuning jernih
TEST
 LABORATORIUM
Hb : 13,4 gr/dL
Ht : 40 %
WBC : 14.400/mm3
Trombosit : 214.000/mm3
Ureum : 53mg/dl
Kreatinin : 1,2 mg/dl
GDS : 148 mg/dl
Sodium : 132 mmol/l
Potasium : 4.3 mmol/l
Cl : 100 mmol/l
SECONDARY SURVEY
 Luka bakar listrik di dada dan kedua lengan - tangan semenjak 4 jam sebelum
masuk rumah sakit
 Pasien sedang memegang sebuah batang besi untuk memanen pinang dan tidak
sengaja batang besi tersebut menyentuh kabel listrik. Pasien terjatuh langsung
ke tanah
 Pasien tidak sadar setelah kejadian
 Pasien tidak mampu menggerakan kedua lengan, tangan, dan jari-jarinya
 Mual (-), muntah (-), kejang (-)
 Tidak ada trauma lain
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit berat
 Kesadaran : CMC
 Nadi : 106 x/menit
 Nafas : 23 x/menit
 Suhu : 37˚ C
 VAS :7
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
Pupil : Reflek cahaya +/+, isokor, diameter 3 mm
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : Terlihat semetris kiri dan kanan
Pulmo : Bronchovesikular, Rhonki - / -, Whz - / -
Cor : Bunyi jantung murni, regular, murmur -
Abdomen : Datar, BU + (N), Timpani, NT –
Inguinal : Tidak ada kelainan
STATUS LOKALIS
Thoracoabdominal :
• Tampak luka bakar full thickness 9 x 6 cm pada lateral kanan atas thoraks, tampak otot +, bula -,
teraba keras, nyeri -, luas 1%
• Tambak luka bakar deep dermal 35 x 20 cm pada lateral kanan thoraks setinggi klavikula s.d.
kuadran kanan bawah, bula + post debridement, nyeri +, luas 6%
Antebrachii dekstra, manus dekstra :
• Tampak luka bakar deep dermal to full thickness, bula + post debridement, nyeri +, luas 6.5%,
ROM terbatas
Axila, humerus, antebrachii dekstra :
• Tampak luka bakar partial thickness to full thickness, bula + post debridement, nyeri +, luas 6,5%,
ROM terbatas
DIAGNOSIS
Luka bakar listrik deep dermal to full thickness er Thorax, anthebrachii
bilateral, 20% TBSA

PLANNING
 Fasciotomy + Debridement
 Kontrol balans cairan
 Pasang monitor (EKG)
 Beri antibiotik dan antinyeri
LAPORAN OPERASI
 Pasien dibaringkan dalam posisi supinasi dengan anestesi umum
 Disinfeksi lapangan operasi
 Lakukan fasciotomy di kedua lengan bawah sampai pada otot dan
release
 Lakukan debridemen pada thorax dan antebrachii bilateral
 Cuci luka dengan cairan normal saline
POST DEBRIDEMANT + FASCIOTOMY + ESCHAROTOMY
FOLLOW UP

Pasien dirawat di Unit Luka Bakar Antebrachii bilateral :


 S/ Demam (-), Nyeri (+) berkurang
 O/ TD : 120/70 mmHg Inspeksi : Kaku (+), terlihat pucat
Nafas : 78x/ minute Palpasi : Teraba dingin, CRT > 2”
RR : 22 x/minute Pergerakan : Tidak dapat digerakan
T : 36,9 oC
Urin : 1 cc/kgBB/jam (jernih kekuningan) Thorax :
Inspeksi : Gerak dinding dada semetris
Auskultasi : Suara nafas Bronchovesikular,
Rh - / - , Wz - / -
WOUND CARE
FOLLOW UP
 A/

- Luka bakar listrik deep dermal to full thickness er thorax,


antebrachii bilateral 20% TBSA
- Post op Debridemant + Fasciotomy er antebrachii bilateral
 P/
Wound care
Evaluasi balans cairan
Antibiotik dan analgetik
Redebridement + amputasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai