Anda di halaman 1dari 11

PORTOFOLIO

PROLAPSUS UTERI

Oleh:
dr. Rizky Widyawan

Pembimbing:
dr. Made Ayu Suastini, Sp.OG

RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA


KRIKILAN, BANYUWANGI
2016

HALAMAN PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
PROLAPSUS UTERI

Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSU Bhakti Husada, Krikilan, Banyuwangi

Telah diperiksa dan disetujui


pada tanggal :

Dokter Pembimbing :

dr. Made Ayu Suastini, SpOG

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

Nama
: dr. Rizky Widyawan
Wahana
: RSU Bhakti Husada Krikilan
Topik
: Prolapsus Uteri
Tanggal Kasus
: 28 Maret 2016
Nama Pasien
: Ny. M.I
Tanggal Presentasi :
Pendamping : dr. Ayu Suastini, Sp.OG
Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan dokter internsip
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
DESKRIPSI :
Ny. M.I, 65 tahun, timbul benjolan pada lubang kemaluan sejak 2 tahun SMRS.
Tujuan :
-

Menegakkan diagnosis
Memberikan terapi yang sesuai
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit, pengobatan serta

prognosisnya
Bahan Bahasan :
Tinjauan Pustaka Riset
Cara Membahas : Diskusi
Presentasi & Diskusi
Data Pasien
Nama : Ny. M.I
Nama : RSU Bhakti HusadaTelp : Krikilan

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. M.I

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 65 tahun

Alamat

: Kalibaru Wetan

Status

: Janda

Kasus
Audit
Email
Pos
No RM: 05.69.xx
Terdaftar sejak : 2016

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Wiraswasta

Suku

: Madura

No RM

: 05.69.00

Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2016


ANAMNESIS
Keluhan Utama : Timbul benjolan pada lubang kemaluan sejak 2 tahun SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan timbul benjolan pada lubang kemaluan sejak 2 tahun
SMRS. Pertama-tama ia tidak merasa terganggu karena benjolan tersebut kecil tetapi lamakelamaan sebesar kurang lebih seperti bola kasti. Selama sebulan ini, pasien merasa
terganggu oleh benjolan tersebut, sehingga pasien memeriksakan diri ke IGD RS Bhakti
Husada Krikilan. Pasien mengaku benjolan tersebut tidak sakit, dapat bertambah besar
terutama sesudah batuk dan mengejan, tetapi dapat mengecil lagi apabila ia tiduran/berbaring,
benjolan tersebut juga dapat dimasukkan lagi ke lubang kemaluan, benjolan dirasakan lembek
dan terlihat berwarna kemerahan. Pasien juga mengeluhkan seperti ada yang mengganjal di
daerah kemaluannya.
Pasien mengaku BAB-nya memang tidak lancar, ia mengatakan sering sulit untuk
BAK. Terdapat keluhan nyeri perut, nyeri punggung bawah dan perdarahan. Perdarahan
terjadi tadi pagi saat pasien jatuh terpeleset di kamar mandi. Perdarahan yang keluar dari
jalan lahir sebanyak 1 gelas aqua. Pasien mengaku pernah melahirkan 4 orang anak secara
normal tetapi ia mengatakan tidak pernah ada kesulitan pada saat melahirkan. Batuk lama
disangkal oleh pasien. Pasien sering mengangkat barang berat. Pasien mengaku sudah
menopause sejak usia 50 tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Hipertensi, penyakit jantung, asma, batuk lama disangkal, diabetes mellitus (+), alergi
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma disangkal.

Riwayat Sosial :
Pasien seorang ibu rumah tangga, sehari-hari sering melakukan aktivitas berat, seperti
memompa air dan menggendong cucu. Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak ada
riwayat berbaganti-ganti pasangan.
Riwayat Menstruasi :
Menstruasi pertama saat usia 14 tahun, siklus teratur tiap bulan, lama tiap siklus
pasien lupa, ganti pembalut lupa, tidak nyeri. Pasien sudah menopause sejak 15 tahun yang
lalu.
Riwayat Pernikahan :
Pasien menikah 1 kali.
Riwayat Kehamilan :
Anak pertama : wanita, 27 tahun, lahir spontan di dukun, BBL 2800 gram.

Anak kedua : laki-laki, 26 tahun, lahir spontan di dukun, BBL lupa.


Anak ketiga

: laki-laki, 20 tahun, lahir spontan di dukun, BBL lupa.

Anak keempat : laki-laki, 12 tahun, lahir spontan di dukun, BBL 4000 gram.
Hamil kelima : abortus usia kehamilan 5 bulan.
Hamil keenam : abortus usia kehamilan 2 bulan.
Riwayat KB :
KB (+) spiral 26 tahun yang lalu, selama 5 tahun.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
Pasien tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah

: 140/80 mmHg

Nadi

: 84 x/menit

Respiratory rate

: 20 x/menit

Temperature

: 36,5 C

Kepala dan Leher :


Pupil bulat isokor +/+, reflek cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
sianosis -/-.
Thorax :
Jantung : S1S2 single, murmur (-) gallop (-)
Paru

: gerakan nafas simetris, fremitus D = S

suara nafas V | V Perkusi S | S Rhonki - | - Wheezing - | V|V

S|S

-|-

-|-

V|V

S|S

-|-

-|-

Abdomen :
Cembung, soepel, bising usus (+) normal, nyeri tekan abdomen (-).
Ekstremitas :
Akral hangat, edema -|- , CRT < 2 detik
-|Status Ginekologi :
Inspeksi

: tampak massa uterus dan portio uterus keluar dari introitus vagina,
bentuk bulat, warna merah muda, rapuh (+),

discharge

(-),

erosif (-), tampak robekan pada mukosa vagina, perdarahan (+).


Palpasi

: teraba massa dengan berukuran 10 cm, konsistensi kenyal, nyeri


tekan (-).

Inspekulo

: tidak dilakukan.

Vaginal touche : massa dapat dimasukkan namun keluar lagi, kesan uteri atrofi, nyeri
goyang (-), massa adneksa (-), nyeri (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Leukosit

: 9.400 sel/cmm

Hb

: 10,2 gr/dl

Hematokrit

: 37,3 %

Trombosit

: 397.000

GDA

: 203 mg/dl

HbsAg

: negatif

Rapid test

: negatif

DIAGNOSA
Prolaps Uteri grade III + Ruptur Vagina
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tpm
Pro hecting ruptur vagina
Pro pasang pesarium no.8

HASIL PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.

Klasifikasi Prolapsus Uteri


Faktor resiko dan manifestasi klinis Prolapsus Uteri
Diagnosis Prolapsus Uteri
Penatalaksanaan Prolapsus Uteri

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO

1. Subjektif
a. Keluhan Utama : timbul benjolan pada lubang kemaluan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : timbul benjolan pada lubang kemaluan, tidak sakit,
bertambah besar saat batuk dan mengejan, BAB tidak lancar, sering sulit BAK,
nyeri perut, nyeri punggung, perdarahan post jatuh.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : hipertensi (-), penyakit jantung (-), asma (-), batuk
lama (-), diabetes mellitus (+), alergi (-).
d. Riwayat Penyakit Keluarga : hipertensi (-), diabetes melitus (-), penyakit jantung
(-), asma (-).
e. Riwayat Pengobatan : pasien tidak pernah berobat sebelumnya.
2. Objektif
Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak massa uterus dan portio uterus
keluar dari introitus vagina, bentuk bulat, warna merah muda, rapuh (+),tampak
robekan pada mukosa vagina, perdarahan (+), teraba massa dengan berukuran 10
cm, konsistensi kenyal, tidak nyeri, massa dapat dimasukkan namun keluar lagi, kesan
uteri atrofi.
3. Assesment (penalaran klinis)
Menurut hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien
mengarah pada diagnosa Prolapsus Uteri grade III + Ruptur Vagina
a. Definisi dan Klasifikasi Prolapsus Uteri
- Prolaps uteri adalah turunnya uterus kedalam introitus vagina yang diakibatkan
-

oleh kegagalan atau kelemahan dari ligamentum dan jaringan penyokong (fasia)
Friedman dan Little (1961) mengemukakan beberapa macam klasifikasi yaitu,
a. Prolapsus uteri tingkat I, dimana serviks uteri turun sampai introitus vaginae;
Prolapsus uteri tingkat II, dimana serviks menonjol keluar dari introitus
vaginae; Prolapsus uteri tingkat III, dimana seluruh uterus keluar dari vagina,
prolapsus ini juga dinamakan prosidensia uteri.
b. Prolapsus uteri tingkat I dimana serviks masih berada di dalam vagina;
Prolapsus uteri tingkat III serviks keluar dari introitus vagina; sedang pada
Prosidensia uteri, uterus seluruhnya keluar dari vagina.
c. Prolapsus uteri tingkat I, serviks mencapai introitus vaginae; Prolapsus uteri
tingkat II, uterus keluar dari introitus kurang dari bagian; Prolapsus uteri
tingkat III, uterus keluar dari introitus vaginae lebih dari bagian.
d. Prolapsus uteri tingakat I, serviks mendekati prosessus spinosus; Prolapsus
uteri tingkat II, serviks terdapat antara prosessus spinosus dan introitus
vaginae; Prolapsus uteri tingkat III, serviks keluar dari introitus vaginae.
e. Klasifikasi ini sama dengan klasifikasi D, ditambah dengan prolapsus uteri

tingkat IV (prosidensia uteri).


b. Faktor Resiko dan Manifstasi Klinis Prolapsus Uteri
- Faktor resiko prolapsus uteri

a. Multiparitas peningkatan paritas dikaitkan dengan peningkatan kejadian


prolaps. Risiko prolaps organ pelvis meningkat 1,2 kali pada persalinan
pervaginam.
b. Usia wanita usia 20-59 tahun kejadian prolaps organ pelvis berlipat ganda
dengan setiap dekade. Peningkatan insiden akibat dari penuaan fisiologis dan
proses degeneratif serta hipoestrogenisme.
c. Penyakit jaringan ikat wanita dengan gangguan jaringan ikat lebih
mungkin untuk mengembangkan prolaps organ pelvis.
d. Ras perempuan kulit hitam dan Asia menunjukkan risiko terendah,
sedangkan wanita Hispanik memiliki risiko tertinggi.
e. Peninggian tekanan intraabdomen kondisi ini dapat sebabkan oleh
obesitas, sembelit kronis, batuk kronis, dan angkat berat berulang-ulang.
- Manifestasi klinis prolapsus uteri
a. Perasaan ada benda yang mengganjal /menonjol di genitalia eksterna.
b. Rasa sakit di panggul dan pinggang (backache).
c. Serviks uteri keluar dari vulva mengganggu penderita berjalan dan
bekerja.
d. Gesekan portio uteri lecet sampai luka dan dekubitus pada portio uteri.
e. Kongesti pembuluh darah daerah serviks, infeksi serta luka pada portio uteri
leukorea.
c. Diagnosis Prolapsus Uteri
- Anamnesis
Rasa berat atau rasa tertekan pada pelvis.
Saat duduk pasien merasa ada benjolan seperti ada bola atau kadangkadang keluar dari vagina.
Nyeri pada pelvis, abdomen, atau pinggang.
Nyeri pada saat berhubungan.
- Pemeriksaan Fisik
Anjuran Friedman dan Little:
Penderita posisi jongkok mengejan tentukan apakah portio uteri posisi
normal atau sampai introitus vagina, atau serviks uteri sudah keluar dari
vagina.
Penderita berbaring posisi litotomi tentukan panjang serviks uteri lebih
panjang elongasio kolli.
- Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak banyak membantu. Papanicolaou (Pap smear sitologi) / biopsi
indikasi curiga karsinoma.
Pemeriksaan USG
Membedakan prolaps dari kelainan lain.

d. Penatalaksanaan Prolapsus Uteri


1. Observasi
2. Terapi Konservatif
Latihan otot dasar panggul.
Stimulasi otot-otot dengan listrik.
Pemasangan pessarium.
3. Operatif
Ventrofiksasi operasi Purandare.
Operasi Manchester.
Histerektomi Vaginal.
Kolpokleisis operasi Neugebauer-Le Fort.

DAFTAR PUSTAKA
1. Faraj R, Broome J. Laparoscopic Sacrohysteropexy and Myomectomy for Uterine
Prolapse: A Case Report and Review of the Literature. Journal of Medical Case
Report 2009. [database on the NCBI]. [cited on September 23, 2013]; 02:1402.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2783099/pdf/17521947-3-99.pdf.
2. Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article.
[database on the medscape] 2011. [cite on September 28, 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/797295-overview#showall.
3. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua,
Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. Hal: 911,432,433,436,437.
4. Doshani A, Teo R, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine Prolapse. Clinical Review 2007.
[database on the NCBI]. [cited on September 23, 2013]; 335:819-823. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2034734/pdf/bmj-335-7624-cr 00819.
pdf.
5. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham
FG. Williams Gynecology. The McGraw-Hill Companies. 2008.

Anda mungkin juga menyukai