Anda di halaman 1dari 17

Telaah Jurnal

MATERNAL AND PERINATAL OUTCOMES IN PREGNANCY


ASSOCIATED WITH PLACENTA PREVIA

Oleh:
Rahmi Nurbadriyah N, S.Ked

712021076

Pembimbing:
dr. Ary Rinaldzi, Sp. OG(K)

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

TELAAH JURNAL

Maternal And Perinatal Outcomes In Pregnancy Associated With


Placenta Previa

Oleh:
Rahmi Nurbadriyah N, S.Ked
712021076

Telah dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti kepaniteraan klinik senior di SMF/ Departemen Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhmmadiyah Palembang

Palembang, Desember 2002


Pembimbing,

dr.Ary Rinaldzi, Sp. OG(K)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan telaah Artikel yang berjudul“Maternal And
Perinatal Outcomes In Pregnancy Associated With Placenta Previa” sebagai syarat
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Salawat beriring salam selalu tercurah
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat,
dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Pada kesempataninipenulisinginmenyampaikan rasa hormat dan terimakasihkepada:
1. dr. Ari Rinaldzy, Sp.OG selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior di S
MF/ Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas M
uhammadiyah Palembang yang telah memberikan masukan, arahan, serta bim
bingan dalam penyelesaian
telaah jurnal ini
2. Rekan-rekan co-assistant atas bantuan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan telaah jurnal ini mas
ih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang b
ersifat membangun sangat penulis harapkan.

Palembang, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

I. Informasi Jurnal
 Penulis : Jyoti Gupta, Jyoti Hak, Anuradha, Harleen,
Lakshay
Mehta
 Judul : Maternal And Perinatal Outcomes In Pregnancy
Associated With Placenta Previa
 Penerbit/Tahun : International Journal of Reproduction,
Contraception, Obstetrics and Gynecology/2021

II. Gambaran Umum


a. Latar Belakang
Perdarahan antepartum adalah perdarahan dari saluran genital setelah 20
minggu kehamilan sampai melahirkan di negara-negara industri dan 28 mingg
u di negara-negara dengan pengaturan sumber daya rendah yang tidak memili
ki fasilitas neonatal yang memadai. Ini adalah salah satu kontributor utama ke
daruratan obstetrik di fasilitas Kesehatan. Perdarahan antepartum dapat diseba
bkan oleh plasenta previa, abruptio plasenta, penyebab ekstraplasenta seperti p
olip serviks, erosi serviks, erosi endoserviks, kanker serviks, servisitis, varises,
infeksi vagina, benda asing, laserasi genital, perdarahan, mioma uteri yang m
engalami degenerasi, Vasa previa atau mungkin tidak diketahui asalnya. Insid
en yang dilaporkan untuk plasenta previa rata-rata 0,3% atau 1 kasus per 300
hingga 400 persalinan. Klasifikasi plasenta previa menurut ultra sound adalah;
lengkap previa-plasenta sepenuhnya menutupi osos serviks internal. Previa tid
ak lengkap-tepi plasenta berada dalam jarak 2 cm dari OS serviks internal, teta
pi tidak menutupi OS. Previa dataran rendah-jarak dari OS serviks internal ke
tepi plasenta adalah antara 2 dan 3,5 cm.
Penggunaan ultrasonografi transvaginal menghasilkan insiden plasenta pr
evia yang jauh lebih rendah karena USG transabdominal dikaitkan dengan ang
ka positif palsu yang tinggi. Risiko previa meningkat dengan bertambahnya us
ia dan paritas ibu. Wanita yang lebih tua dari 40 tahun memiliki risiko hampir
sembilan kali lipat lebih besar dari pada wanita di bawah usia 20, Risiko meni
ngkat secara linier dengan jumlah operasi caesar sebelumnya hingga 10% pad
a pasien dengan empat atau lebih. Kehamilan kedua dalam waktu satu tahun s
etelah persalinan sesar memiliki insidensi previa 1,7 kali lebih tinggi. Faktor ri
siko lainnya adalah; kembar, aborsi sebelumnya, merokok dan penggunaan ko
kain dan opiat ibu. Tingkat kekambuhan plasenta previa adalah 2,4%.
Komplikasi maternal pada pasien APH adalah malpresentasi, persalinan p
rematur, perdarahan postpartum, sepsis, syok dan retensio plasenta. Pasien de
ngan APH memiliki tingkat yang lebih tinggi dari operasi caesar, histerektomi
peripartum, perdarahan masif dan bahkan kematian. Perdarahan antepartum se
ring dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah. Ini bisa menjadi efek dari per
salinan prematur atau kejadian kecil berulang dari perdarahan yang menyebab
kan insufisiensi plasenta kronis dan retardasi pertumbuhan janin. Kematian pe
rinatal secara keseluruhan berkisar antara 4-8%. Kematian ibu akibat plasenta
previa telah menurun secara signifikan di negara maju karena hasil obstetrik y
ang lebih baik. Di India, kematian ibu dan perinatal masih sangat tinggi karen
a masalah terkait seperti anemia, kesulitan transportasi dalam keadaan darurat
dan fasilitas medis terbatas. Oleh karena itu penelitian ini direncanakan untuk
mempelajari luaran maternal dan prenatal pada pasien. Plasenta previa sehing
ga dapat menjelaskan penyebab penting, tatalaksana pasien yang tepat guna m
eningkatkan baik maternal maupun perinatal di negara berkembang seperti ne
gara kita untuk melakukan improvisasi yang sama.

b. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di departemen obstetri dan ginekologi, rumah sa
kit SMGS, Pemerintah perguruan tinggi kedokteran Jammu dalam jangka wak
tu 1 tahun setelah mendapat persetujuan komite etik institusi. Itu adalah studi
prospektif. Semua kasus perdarahan antepartum dengan temuan klinis dan lap
oran USG plasenta previa, memenuhi kriteria inklusi dipelajari setelah menda
pat persetujuan.
Semua kasus plasenta previa 28 minggu usia kehamilan dimasukkan dal
am penelitian. Semua kasus APH <28 minggu dan pasien plasenta previa yang
menderita gangguan perdarahan dikeluarkan dari penelitian. Pada pemeriksaa
n per spekulum, konfirmasi perdarahan melalui os dicatat untuk mengecualika
n perdarahan dari cedera/lesi lokal atau trauma. Penatalaksanaan pasien dilaku
kan sesuai dengan pedoman standar, jenis plasenta previa, status ibu saat masu
k & status janin seperti persalinan segera, induksi, operasi caesar, manajemen
konservatif atau hamil.
Hasil ibu dan perinatal dicatat. Cara persalinan dan berat lahir janin dicatat. Pa
sien plasenta previa dan neonatus diikuti sampai keluar dari rumah sakit. Peng
amatan ditabulasikan dalam MS Excel dan dianalisis menggunakan software s
tatistik SPSS.

Kriteria Inklusi
Ibu hamil dengan diagnosis plasenta previa 28 minggu
Kriteria Ekslusi
Ibu hamil dengan diagnosis Pendarahan antepartum (APH) <28 minggu dan pl
asenta previa yang memiliki gangguan faktor pembekuan darah
Analisis statistic
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan grafik dan tabel

c. Hasil
Selama periode studi 1 tahun, 364 pasien pendarahan antepartum terdaftar dal
am penelitian ini namun responden yang merupakan plasenta previa ada 157 p
asien yang tersaji dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi menurut umur, graviditas dan jenis plasenta previa (n=157)
Usia N % Gravida N % Jenis N %
<20 2 1,27 1 44 28.03 Tipe I 33 21,01
20-25 45 28,66 2 54 34.03 Tipe II 38 24,20
26-30 87 55,42 3 36 22.93 Tipe III 29 18,47
31-35 21 13,38 4 23 14.64 Tipe IV 57 36,32
>35 2 1,27 - - - - - -

Tabel 1 menunjukan distribusi menurut umur, graviditas dan jenis plasenta prev
ia. Pasien paling banyak mengalami plasenta previa pada umur 26-30 tahun sebany
ak 55,42% kasus, gravida ke-2 yakni sebanyak 34,03 % kasus dan jenis plasenta pr
evia terbanyak pada tipe IV yakni 36,32% kasus.
Tabel 2. Faktor risiko tinggi ibu
Beresiko Tinggi N %
Hipertensi 12 7,64
DM Gestasional 2 1,27
Usia Tua 2 1,27
Hipotiroid 4 2,55
Lewat tanggal 1 0,64
Kembar 2 1,27
Anemia sedang sampa 14 8,92
i berat
Grande multipara 15 9,55
Tidak ada 105 66,87
Tabel 2 menunjukan faktor risiko tinggi pada ibu, 66,87% kasus tidak memiliki
resiko terhadap kejadian plasenta previa, 9,55% kasus grande multipara dan 8,92%
pada anemia sedang sampai berat.

Tabel 3. Komplikasi ibu dan janin


Komplikasi Ibu Komplikasi janin
Intrapartum N % N %
Letak lintang 10 6,29 Kulit Kunin 14 8,80
g
Presentasi bokong 20 12,58 - - -
Postpartum N % Preterm 74 46,54
Syok 31 19,75
Anemia (sedang sam 14 8,91 AKDR 7 4,40
pai berat)
PPH 60 38,22
Peripartum histerekt 25 15,92
Meninggal 22 13,83
omi
Meninggal 5 3,18

Tabel 3 menunjukan komplikasi ibu dan janin, pada komplikasi ibu intrapart
um terbanyak pada presentasi bokong sebanyak 12,58% kasus, Pada post partu
m komplikasi terbanyak pada post partum hemoragik (PPH) sebanyak 38,22%
kasus. Komplikasi janin terbanyak prematur 46,54% kasus dan meninggal seba
nyak 13,83% kasus.
Tabel 4. Skor APGAR, Berat Lahir dan NICU
Parameter N %
Skor APGAR
0-3 11 6,92
4-7 15 9,43
>7 133 83,65
Berat Badan Lahir (kg)
BBLASR (<1) - -
BBLSR (1-1,4) 4 2,52
BBLR (1,5-2,4) 52 33,96
2,5-3,9 100 62,89
≥4 1 0,63
NICU Admission
Ya 74 46,54
Tidak 85 53,46

Tabel 4 menunjukan Skor APGAR, berat lahir dan NICU pada bayi dengan plas
enta previa, skor APGAR >7 sebanyak 83,65%. Berat badan lahir terbanyak pada 2,5-
3,9kg sebanyak 62,89% dan pindah ruangan ICU sebanyak 46,54% kasus.
Tabel 5. Kematian Ibu dan kematian janin
kematian Ibu Kematian Janin
Sebab N=157 N= 159
Frekuensi % Frekuensi %
Tipe I 0 - 6 3,77
Tipe II 2 1,27 5 3,14
Tipe III 0 - 5 3,14
Tipe IV 3 1,91 13 8,18
Total 5 3,18 29 18,23
Tabel 5 menunjukan kematian ibu dan kematian janin, pada plasenta previa tipe
IV kejadian kematian ibu sebanyak 1,91% kasus. Pada kematian janin dengan kejadia
n plasenta previa terbanyak pada tipe IV yakni 8,18% kasus.

d. Diskusi
Insiden APH dalam penelitian kami adalah 1,97%. Hal ini sesuai dengan temua
n Bhandiwad dkk yang menemukan kejadian APH sebesar 1,5%. Insiden APH dalam
sebuah penelitian oleh Singhal et al adalah 3,01%. Usia rata-rata wanita dengan plase
nta previa dalam penelitian kami adalah 27,44±3,82 tahun dengan sebagian besar pasi
en dalam kelompok usia 26-30 tahun. Hal ini sesuai dengan temuan Singhal et al yan
g menemukan bahwa usia rata-rata adalah 26,8 tahun. Bhandiwad A dkk. menemukan
usia rata-rata menjadi 23,28 ± 3,89 tahun dalam penelitian mereka. Dalam penelitian
kami 71,97% (113/157) wanita dengan plasenta previa adalah multigravida, hal ini se
rupa dengan temuan Siddiqui et al menemukan bahwa mayoritas pasien solusio dan p
lasenta previa adalah multigravida. Jadi, sebagai masalah multiparitas, pengurangan u
kuran keluarga dan masalah kontrasepsi sangat dapat diterapkan jika insiden dan mor
biditas dan mortalitas terkait ingin dikurangi. Total 79 (50,31%) pasien plasenta Previ
a memiliki riwayat LSCS, aborsi atau keduanya, temuan kami serupa dengan peneliti
an oleh Sarella et al di mana 40% kasus plasenta previa memiliki riwayat LSCS sebel
umnya. Dalam penelitian kami, hampir tiga perempat pasien plasenta previa (75,80%)
menjalani operasi caesar. Hasil serupa ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh
Aora et al dan Bhide et al di mana kejadian persalinan caesar pada plasenta previa ma
sing-masing adalah 65% dan 82,4%.
Dalam penelitian kami PPH, syok dan histerektomi peripartum tercatat masing
masing 38,22%, 19,75%, dan 15,92% yang konsisten dengan Kalam et al,melaporkan
38% PPH, 22% Syok dan 4% histerektomi peripartum dalam penelitian mereka. Insid
en histerektomi peripartum yang dinyatakan oleh Singhal et al adalah 1,19% tidak ko
nsisten dengan penelitian ini. 35,22% neonatus memiliki berat badan lahir.
Dalam penelitian kami kematian perinatal diamati pada 18,23% yaitu 29 dari 15
9 neonatus. Ini cukup sedikit dibandingkan dengan penelitian Kalavati dkk yang mela
porkan 50% kematian perinatal. Arora at al dan Khosla et al melaporkan mortalitas ya
ng sangat tinggi yaitu 61,5% dan 53,5%. Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian
ini merupakan penelitian center yang menyebabkan

e. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini, disimpulkan b
ahwa plasenta previa adalah kondisi serius dengan morbiditas dan mortalitas ibu d
an perinatal yang signifikan. Perbaikan dalam pengelolaan plasenta previa seperti
pengobatan hamil telah membantu dalam meningkatkan kelangsungan hidup neon
atal dan mengurangi morbiditas ibu. Perawatan antenatal teratur yang baik dan ket
ersediaan layanan medis tetap menjadi tulang punggung untuk hasil ibu dan perina
tal yang baik di plasenta previa. Ada kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur
dasar seperti bank darah fungsional, kualitas perawatan dan sistem rujukan di fasili
tas kesehatan kita untuk dapat mengatasi tantangan perdarahan obstetrik yang sem
akin meningkat ini.
BAB II
TELAAH JURNAL

Telaah jurnal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidenc


e based medicine) yang diartikan sebagai suatun proses evaluasi secara cermat
dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, d
an kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam cri
tical appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat kepercayaan
hasil suatu penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klini
s menempati urutan tertinggi.
Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dar
i komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing kom
ponen memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah h
asil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi. Telaah kr
itis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari komponen pe
ndahuluan, metodologi, hasil dan diskusi. Masing-masing komponen memiliki
kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian te
rsebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.

I. Telaah kelengkapan Jurnal


- Judul Jurnal : Ada
- Pengarang dan institusi : Ada
- Abstrak : Ada
- Pendahuluan : Ada
- Metode : Ada
- Hasil : Ada
- Pembahasan : Ada
- Kesimpulan : Ada
- Daftar Pustaka : Ada
- Lampiran :Tidak Ada
II. Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, V
alidity, Importancy, Applicability)
1. Population
364 pasien pendarahan antepartum yang terdaftar di Departemen Obstetri
dan Ginekologi, Rumah Sakit SMGS, Jammu, Jammu dan Kashmir, India.
2. Intervension
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi
3. Comparison
Pada penelitian ini membandingkan komplikasi yang didapatkan antara ib
u dan bayi selama kehamilan dengan plasenta previa
4. Outcome
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko terjadiny
a plasenta previa pada kehamilan, mengetahui komplikasi yang terjadi pad
a ibu dan bayi serta kematian ibu dan kematian janin
5. Validity
- Research question
a) Is the data collected in cordance with the purpose of the research?
Iya, data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.

b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly def
ined?
Iya, kriteria inklusi dan eklusi pada penelitian ini dijabarkan secara
jelas.
Pada kriteria Inklusi dikatakan Ibu hamil dengan diagnosis HAP ya
ng mengalami presenta previa, sedangkan pada kriteria ekslusi ibu
hamil yang didiagnosis solusio plasenta dan keluhan lain tidak dim
asukan dalam perhitungan.
c) Are the research explained in detail?
Iya, subjek penelitian ini didapatkan dari pasien kasus perdarahan a
ntepartum dipelajari mengenai jenis, perjalanan klinis, hasil ibu da
n perinatal. Sampel penelitian sebanyak 193 orang masuk dengan p
lasenta previa namun 30 pasien mengalami pendarahan ringan dan
dikelola dengan baik dan dipulangkan setelah perdarahan mereda.
6 pasien tidak di followup dengan baik sehingga hanya 157 pasien
yang dapat diikutsertakan dalam penelitian.

- Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and re
searches?
Tidak. Pada penelitian ini baik pasien, peneliti maupun tenaga kesehat
an mengetahui kelompok perlakuan yang telah ditentukan.

- Interventions and co-interventions


Were the perfomed interventions described in sufficient detail to be fol
lowed by other?
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun pada kelompok k
asus ataupun kelompok kontrol.

6. Importancy
Is this study is important?
Ya, penelitian ini penting. Hasil dari penelitian ini mengetahui dapat meng
etahui faktor risiko terjadinya plasenta previa.

7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods co
uld not be us there?
Telaah Applicability
1. Apakah PICO jurnal diperoleh sesuai pertan Ya
yaan klinis?
2. Apakah pasien Anda cukup mirip dengan pa Ya
sien penelitian?
3. Apakah intervensi dalam penelitian dapat di Tidak mengg
terapkan untuk manajemen pasien di lingku unakan interv
ngan Anda? ensi
4. Apakah outcome penelitian ini penting bagi Ya
pasien Anda?
5. Apakah potensi manfaat lebih besar dibandi Ya
ng potensi merugikan bila intervensi terapi
diaplikasikan pada pasien Anda?
6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasi Ya
kan dengan nilai-nilai serta harapan pasien
Anda?
BAB III
SIMPULAN

Plasenta Previa termasuk dalam pendarahan antepartum (HAP) yakni pendara


han dari jalan lahir setelah usia kandungan 28 minggu. Plasenta previa adalah suatu k
ejadian dimana plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Faktor risiko dari plasenta previa ad
alah hipertensi, diabetes melitus gestasional, usia tua, hipotiroid, kehamilan gmeli, an
emia sedang sampai berat dan kehamilan banyak (grande multipara).
Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
jurnal ini valid, penting dan dapat diterapkan sehingga jurnal ini dapat digunakan seb
agai referansi

Anda mungkin juga menyukai