Anda di halaman 1dari 20

Telaah jurnal

Impact of New Definitions of Pre-eclampsia on Incidence


and Performance of First-trimester Screening

Disusun Oleh :
Fildzah Sharfina, S.Ked
NIM : 712019085

Pembimbing Klinik:
DR. dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG(K), MARS

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

TELAAH JURNAL

Judul:
Impact of New Definitions of Pre-eclampsia on Incidence
and Performance of First-trimester Screening

Oleh:
Fildzah Sharfina, S.Ked
NIM : 712019085

Telah dilaksanakan pada bulan Juni 2020 sebagai salah satu syarat
dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF/ Departemen
Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Palembang, Juni 2020


Dokter Pendidik Klinik

DR. dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG(K), MARS

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan telaah Artikel yang berjudul “Impact of New Definitions of Pre Ecla
mpsia on Incidence and Performance of First-trimester Screening” sebagai syarat mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir
zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. DR. dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG(K), MARS selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior
di SMF/ Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang yang telah memberikan masukan, arahan, serta bimbingan
dalam penyelesaian telaah jurnal ini
2. Rekan-rekan co-assistant atas bantuan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan telaah artikel ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.

Palembang, 8 Juni 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
BAB II TELAAH JURNAL......................................................................................................... 11
BAB III SIMPULAN.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I. Informasi Jurnal
 Penulis : N. Khan, W. Andrade, H. De Castro, A. Wright, D. Wright, K.H Nicolai
des
 Judul : Impact of New Definitions of Pre-eclampsia on Incidence and Perform
ance of First-trimester Screening
 Tahun : 2020

II. Gambaran Umum


a. Latar Belakang
Definisi pre-eclampía (PE) yang lama, menurut International Society for the Study of
Hypertension in Pregnancy (ISSHP), adalah onset baru hipertensi (tekanan darah ≥140
mmHg sistolik atau ≥90 mmHg diastolik) pada usia kehamilan ≥20 minggu dan proteinuria
(≥300 mg/24 jam atau rasio protein terhadap kreatinin > 30 mg/mmol atau ≥+2 pada
pengujian Dipstick). Hal ini baru-baru ini telah direvisi oleh ISSHP dan American College
of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) untuk memasukkan kasus tanpa proteinuria
tetapi dengan bukti disfungsi ginjal, hati atau Hematologi.
Dalam penelitian sebelumnya yang menyelidiki nilai skrining untuk PE dengan
kombinasi karakteristik demografis maternal dan riwayat medis dengan biomarker di
pertama, kedua dan ketiga trimester di kehamilan tunggal dan kehamilan kembar, hasilnya
adalah PE yang didefinisikan oleh ISSHP. Pada trimester pertama, skrining berhasil dicapai
dengan kombinasi karakteristik demografis maternal dan riwayat medis, indeks Uterine Arte
ry Pulsatility Index (UtA-PI), Mean Arterial Pressure (MAP) dan Serum Placental Growth
Factor (PlGF) melalui pendekatan perbandingan resiko. Wanita yang telah diidentifikasi
oleh pendekatan ini yang berada pada risiko tinggi preterm PE, dengan persalinan < 37
minggu, diberikan aspirin (150 mg/hari) dari 11-14 minggu sampai 36 minggu dan dapat
mengurangi angka kejadian early PE sebanyak 90% dan preterm PE > 60%.

b. Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dampak dari definisi baru PE terhadap angka

1
insidens serta tingkat keparahan penyakit dan penilaian resiko trimester pertama untuk PE mela
lui kinerja model perbandingan resiko.

c. Metode Penelitian
Ini adalah studi retrospektif dari 66964 kehamilan janin tunggal yang dilahirkan di Ru
mah Sakit King's College, London atau Rumah Sakit Medway Maritime, Gillingham, Inggris
antara Januari 2011 sampai Juni 2018. Semua ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin pada u
sia kehamilan 11+0 sampai 13 +6 minggu, yang termasuk penilaian karakteristik maternal
dan riwayat medis, pemeriksaan USG untuk penilaian usia kehamilan dari fetal crown rumpt
h length (CRL) dan diagnosis kelainan janin.
Pada 48671 kehamilan lainnya, kami juga menilai risiko untuk PE melalui pengukuran
UtA-PI kiri dan kanan dengan penilaian transabdominal warna ultrasound Doppler untuk per
hitungan mean PI, MAP oleh perangkat otomatis yang sudah divalidasi dan sesuai dengan pr
otokol standar dan konsentrasi serum PlGF (sistem DELFIA Xpress, PerkinElmer Life and A
nalytical Sciences, Waltham, USA atau BRAHMS KRYPTOR Analyzer, Thermo Fisher Scie
n-tific , Hennigsdorf, Jerman). Para wanita memberikan persetujuan tertulis (informed conse
nt) untuk berpartisipasi dalam studi untuk prediksi komplikasi kehamilan, yang telah disetuju
i oleh Komite etika penelitian yang relevan di setiap rumah sakit yang berpartisipasi.
Data kreatinin serum, transaminase, jumlah trombosit, 24 jam urin protein dan rasio pr
otein terhadap kreatinin diperoleh dari catatan laboratorium yang terkomputerisasi dari dua r
umah sakit yang berpartisipasi, serta data pengujian protein Dipstick serta hasil (outcome) ke
hamilan diperoleh dari rekaman persalinan terkomputerisasi yang tersedia sepanjang periode
2011 sampai 2018.
Kriteria inklusi untuk studi ini adalah ibu dengan kehamilan tunggal yang menjalani pe
nilaian trimester pertama dan yang akan melahirkan di rumah sakit yang berpartisipasi deng
an kriteria morfologi bayi lahir normal atau bayi lahir mati pada usia kehamilan > 24 minggu.
Kami mengecualikan kehamilan dengan aneuploidi dan kelainan janin major, yang berakhir
dengan terminasi, keguguran atau kematian janin sebelum 24 minggu.

d. Diagnosis Pre-eclampsia
Kehamilan yang diklasifikasikan sebagai PE atau gestational hypertension (GH) sesuai

2
dengan kriteria lama dari ISSHP (ISSHP-Old), yang mendefinisikan PE sebagai adanya kasus
hipertensi dan proteinuria. Kami meninjau kembali catatan kasus dengan GH, dan mereka de
ngan kreatinin tinggi atau enzim hati atau platelet rendah ternyata direklasifikasi sebagai PE s
esuai dengan kriteria baru ISSHP (ISSHP-new) dan kriteria ACOG. Kriteria PE tanpa kasus p
roteinuria menurut ISSHP-new termasuk serum kreatinin ≥90 mmol/l, alkaline atau aspartat t
ransaminase > 40 IU/L dan jumlah trombosit < 150 000/mL, komplikasi neurologis (seperti p
erubahan status mental, kebutaan, stroke, clonus, sakit kepala parah dan persisten scotomata
visual) dan disfungsi utero-plasenta (seperti hambatan pertumbuhan janin, arteri tali abnormal
analisis gelombang Doppler atau kelahiran mati). Kami tidak memberikan kriteria untuk diag
nosis hambatan pertumbuhan janin dan mengakui bahwa ada kontroversi mengenai apakah in
i harus dimasukkan dalam kriteria diagnostik untuk PE tanpa adanya proteinuria atau kreatini
n abnormal, transaminase atau jumlah trombosit. Untuk tujuan dari studi ini, kami tidak mem
asukkan komplikasi neurologis dan disfungsi uteroplacental untuk diagnosis dari PE menurut
ISSHP-new. Sedangkan, kriteria untuk PE dengan tidak adanya proteinuria sesuai dengan AC
OG adalah serum kreatinin > 97 mmol/L, transaminase lebih dari dua kali batas normal (≥65
IU/L) dan jumlah trombosit < 100 000/mL, edema paru atau sakit kepala onset baru yang tida
k responsif dengan pemberian asetaminofen dan tidak diperhitungkan oleh diagnosa alternatif
atau gangguan visual. Untuk tujuan studi ini, kami hanya mencakup ukuran kuantitatif disfun
gsi ginjal, hati atau hematological untuk diagnosis PE menurut ACOG.

e. Analisis Statistik
Data dirangkum berdasarkan hasil (tidak ada PE atau GH, GH atau PE menurut
ISSHP-old, PE menurut ACOG dan PE menurut ISSHP-new) sebagai median dan kisaran
interkuartil (IQR) untuk variabel kontinyu dan jumlah dan persentase untuk variabel
kategoris.
Kami membandingkan median usia kehamilan (GA) pada saat persalinan, median pers
entil berat lahir, kejadian neonatus usia kehamilan kecil/ KMK (SGA) dengan berat lahir <10
persentil dan insiden kematian perinatal dalam kasus yang diklasifikasikan menurut ISSHP-
old dengan kategori yang PE, GH dan tidak ada PE atau GH, dengan mereka dalam kasus
tambahan PE menurut ACOG dan dalam kasus tambahan PE menurut ISSHP-new. Perbedaan
median usia kehamilan (GA) pada saat melahirkan dan persentil berat lahir dihitung antara
kehamilan dengan PE menurut ISSHP-old dan masing-masing kelompok lainnya; 95% CI

3
untuk perbedaan ini dihitung melalui bootstrapping. Relative risk SGA dan kematian
perinatal dihitung antara kehamilan dengan PE menurut ISSHP-old dan masing-masing
kelompok; 95% CI untuk relative risk yang dihasilkan.
Pada kelompok dengan populasi 48671 dilakukan dengan pengukuran MAP, UtA-PI
dan PlGF, pasien yang dengan risiko khusus bersalin dengan PE pada usia kehamilan <34,
<37 dan <41+3 minggu dihitung menggunakan perbandingan model risiko untuk
menggabungkan distribusi sebelumnya dari usia kehamilan pada saat persalinan dengan PE, d
an diperoleh dari faktor maternal, dengan kelipatan dari median (MoM) nilai MAP, UtA-PI
dan PlGF. Kinerja skrining untuk early PE, preterm PE dan all PE oleh faktor ibu sendiri dan
oleh tes Tripple dinilai. Daerah di bawah penerima karakteristik kurva operasi dan tingkat
deteksi, pada tingkat positif palsu 10%, untuk masing-masing dari tiga definisi dari PE
(ISSHP-old, ACOG dan ISSHP-new) juga diperiksa.
Analisis data menggunakan perangkat lunak statistik R, bersamaan dengan penggunaan
library PropCIs.

f. Hasil
Karakteristik maternal dan kehamilan dari populasi studi 66964 kehamilan dirangkum
dalam tabel 1. Menurut ISSHP-old, terdapat 1870 (2,8%) PE, 2182 (3,3%) GH dan 62 912
(94,0%) tidak memiliki PE atau GH. Insidens PE menurut ACOG adalah 3,0% (2029/66964)
dan ISSHP-new adalah 3,4% (2301/66964). Dalam kasus tambahan yang diklasifikasikan
sebagai PE sesuai dengan definisi baru, dibandingkan dengan mereka dengan PE menurut
ISSHP-Old, indeks massa tubuh lebih rendah dan ada insiden yang lebih tinggi yaitu tidak
ada PE dalam kehamilan sebelumnya, kreatinin serum tinggi, transaminase tinggi dan jumlah
platelet rendah (Tabel 1).
Table 1 Maternal and pregnancy characteristics of study population of 66 964 singleton pregnancies, according to diagnosis
Diagnosis according to ISSHP-old Extra cases of PE according to new criteria*

PE No PE or GH GH ACOG ISSHP-new
Variable (n = 1870) (n = 62 912) (n = 2182) (n = 159) (n = 431)

Maternal age (years) 31.0 (26.3– 35.0) 31.3 (27.0– 34.9) 32.0 (27.7– 33.3 (29.9– 32.9 (29.2–
35.7) 36.2) 36.1)
Body mass index (kg/m2) 28.1 (24.3– 33.4) 24.6 (22.0– 28.5) 27.7 (24.1– 26.6 (23.4– 26.4 (23.6–
32.4) 31.9) 30.8)
Gestational age (weeks) 12.7 (12.3– 13.1) 12.8 (12.4– 13.2) 12.7 (12.3– 12.7 (12.2– 12.7 (12.3–
13.1) 13.1) 13.1)
Racial origin
White 1150 (61.50) 46 403 (73.76) 1517 (69.52) 110 (69.18) 287 (66.59)
Black 570 (30.48) 10 298 (16.37) 476 (21.81) 38 (23.90) 112 (25.99)
South Asian 92 (4.92) 2960 (4.70) 89 (4.08) 3 (1.89) 13 (3.02)
East Asian 22 (1.18) 1409 (2.24) 31 (1.42) 1 (0.63) 5 (1.16)

4
Mixed 36 (1.93) 1842 (2.93) 69 (3.16) 7 (4.40) 14 (3.25)
Chronic hypertension 196 (10.48) 666 (1.06) 0 (0) 0 (0) 0 (0)
Diabetes mellitus 47 (2.51) 698 (1.11) 32 (1.47) 1 (0.63) 4 (0.93)
SLE/APS 5 (0.27) 157 (0.25) 5 (0.23) 1 (0.63) 1 (0.23)
Smoker 105 (5.61) 5047 (8.02) 109 (5.00) 7 (4.40) 13 (3.02)
Family history of PE 134 (7.17) 2299 (3.65) 118 (5.41) 5 (3.14) 22 (5.10)
Method of conception
Natural 1765 (94.39) 60 589 (96.31) 2099 (96.20) 149 (93.71) 411 (95.36)
In-vitro fertilization 89 (4.76) 1807 (2.87) 69 (3.16) 10 (6.29) 18 (4.18)
Use of ovulation drugs 16 (0.86) 516 (0.82) 14 (0.64) 0 (0) 2 (0.46)
Parity
Nulliparous 1176 (62.89) 28 868 (45.89) 1310 (60.04) 104 (65.41) 259 (60.09)
Parous with no previous PE 471 (25.19) 32 922 (52.33) 690 (31.62) 47 (29.56) 138 (32.02)
Parous with previous PE 223 (11.93) 1122 (1.78) 182 (8.34) 8 (5.03) 34 (7.89)
Interpregnancy interval (years) 3.6 (2.1– 6.5) 2.9 (1.9– 4.8) 3.4 (2.2– 5.8) 3.5 (2.6– 5.7) 3.5 (2.2– 6.1)

Serum creatinine
≥ 90 mol/L 90 (4.8) — — 35 (22.0) 58 (13.5)
> 97 mol/L 62 (3.3) — — 33 (20.8) 33 (7.7)
Serum
transaminases
> 40 IU/L 260 (14.0) — — 121 (76.1) 218 (50.6)
≥ 65 IU/L 122 (6.6) — — 112 (70.4) 112 (26.0)

< 150 000/L 260 (14.0) — — 43 (27.0) 213 (49.4)


< 100 000/L 55 (3.0) — — 26 (16.4) 26 (6.0)

Data are given as median (interquartile range) or n (%). *Excluding cases of pre-eclampsia (PE) according to ISSHP-old. ACOG, American
College of Obstetricians and Gynecologists; APS, antiphospholipid syndrome; GH, gestational hypertension; ISSHP-old/-new, old/new criteria
of International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy; SLE, systemic lupus erythematosus

Hasil kehamilan dalam kasus PE dan GH menurut ISSHP-old dan dalam kasus
tambahan PE menurut ACOG dan ISSHP-new dirangkum di tabel 2 dan diilustrasikan dalam
gambar 1. Dalam PE menurut ACOG atau ISSHP-new (tidak termasuk PE menurut ISSHP-
old), dibandingkan dengan PE menurut ISSHP-old, ditemukan median usia kehamilan yang
lebih tinggi pada persalinan dan median persentil berat badan dan insiden yang lebih rendah p
ada SGA neonatus dengan bobot lahir < 10 persentil, tetapi tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam kejadian kematian perinatal.

Table 2 Pregnancy outcome in 66 964 singleton pregnancies, according to diagnosis

Diagnosis according to ISSHP-old Extra cases of PE according to new criteria*

Outcome PE No Pe or GH GH ACOG ISSHP-new

GA at birth (weeks)
Median 38.43 40.00 39.80 39.71 39.93
Difference Reference 1.57 (1.52– 1.71) 1.37 (1.29– 1.57) 1.29 (0.71– 1.71) 1.50 (1.29–1.71)
Birth-weight percentile
Median 28.42 49.25 43.10 42.28 43.39
Difference Reference 20.83 (18.22– 24.38) 14.68 (11.18– 19.26) 13.86 (3.94– 25.27) 14.97 (9.70– 22.00)
SGA neonate
% 33.64 11.58 20.26 19.50 17.63
Relative risk Reference 0.34 (0.32– 0.37) 0.60 (0.54– 0.67) 0.57 (0.42– 0.79) 0.52 (0.42– 0.65)
Perinatal death

5
% 1.34 0.39 0.41 1.26 0.46
Relative risk Reference 0.29 (0.20– 0.44) 0.31 (0.15– 0.65) 0.94 (0.25– 3.51) 0.34 (0.09– 1.31)
Values in parentheses are 95% CI. *Excluding cases of pre-eclampsia (PE) according to ISSHP-old. ACOG, American College of
Obstetricians and Gynecologists; GA, gestational age; GH, gestational hypertension; ISSHP-old/-new, old/new criteria of International
Society for the Study of Hypertension in Pregnancy; SGA, small-for-gestational age.

PE (ISSHP-old)

No PE or GH (ISSHP-old)

GH (ISSHP-old)

PE (ACOG)

PE (ISSHP-new)

24 28 32 36 40 44 0.01 1 10 50 90 99 99.9
Gestational age at delivery (weeks) Birth-weight percentile
Figure 1 Distribution of gestational age at delivery and birth-weight percentile in pregnancies with pre-eclampsia (PE), those with no PE or
gestational hypertension (GH) and those with GH, according to old criteria of International Society for the Study of Hypertension in
Pregnancy (ISSHP-old), and in extra cases of PE according to new criteria of American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
and ISSHP (ISSHP-new).

Pada 48671 kehamilan, MAP, UtA-PI dan PlGF diukur dan didapatkan 1171 dengan
PE menurut ISSHP-old, 1272 dengan PE menurut ACOG, 1457 dengan PE menurut ISSHP-
new, dan 1472 dengan GH dan 46028 tanpa PE atau GH menurut ISSHP-old. Karakteristik
demografis kehamilan menurut tiga definisi dari PE adalah mirip dan ketiganya untuk UtA-PI
dan MAP lebih tinggi dan PlGF lebih rendah daripada pada kehamilan normal (Tabel 3).

Table 3 Characteristics of study population of 48 671 singleton pregnancies with available data on uterine artery pulsatility index (UtA-
PI), mean arterial pressure (MAP) and serum placental growth factor (PlGF), according to diagnosis
Diagnosis according to ISSHP-old* Diagnosis of PE according to new criteria

Variable No PE or GH (n = 46 PE (n = 1171) ACOG (n = 1272) ISSHP-new (n =

6
028) 1457)
Maternal age (year) 31.4 (27.1– 35.0) 31.3 (26.7– 35.1) 31.4 (26.9– 35.2) 31.7 (27.1– 35.2)
Body mass index (kg/m2) 24.6 (22.0– 28.4) 28.2 (24.1– 33.6) 28.1 (24.0– 33.4) 27.8 (23.9– 33.0)
Gestational age (weeks) 89.1 (86.3– 92.0) 88.9 (86.3– 91.8) 88.9 (86.3– 91.8) 88.9 (86.3– 91.8)
Racial origin
White 33 381 (72.52) 710 (60.63) 784 (61.64) 900 (61.77)
Black 8044 (17.48) 368 (31.43) 390 (30.66) 444 (30.47)
South Asian 2182 (4.74) 55 (4.70) 56 (4.40) 64 (4.39)
East Asian 1072 (2.33) 15 (1.28) 16 (1.26) 18 (1.24)
Mixed 1349 (2.93) 23 (1.96) 26 (2.04) 31 (2.13)
Medical history
Chronic hypertension 502 (1.09) 146 (12.47) 146 (11.48) 146 (10.02)
Diabetes mellitus Type 1 172 (0.37) 15 (1.28) 15 (1.18) 15 (1.03)
Diabetes mellitus Type 2 306 (0.66) 21 (1.79) 21 (1.65) 21 (1.44)
SLE/APS 114 (0.25) 4 (0.34) 5 (0.39) 5 (0.34)
Smoker 3716 (8.07) 59 (5.04) 65 (5.11) 69 (4.74)
Family history of PE 1687 (3.67) 83 (7.09) 87 (6.84) 99 (6.79)
Method of conception
Natural 44 368 (96.39) 1111 (94.88) 1204 (94.65) 1385 (95.06)
In-vitro fertilization 1275 (2.77) 52 (4.44) 60 (4.72) 63 (4.32)
Use of ovulation drugs 385 (0.84) 8 (0.68) 8 (0.63) 9 (0.62)
Parity
Nulliparous 21 216 (46.09) 697 (59.52) 763 (59.98) 862 (59.16)
Parous with no previous PE 23 907 (51.94) 318 (27.16) 347 (27.28) 412 (28.28)
Parous with previous PE 905 (1.97) 156 (13.32) 162 (12.74) 183 (12.56)
Interpregnancy interval (years) 3.0 (1.9– 4.9) 3.7 (2.1– 6.5) 3.7 (2.1– 6.4) 3.7 (2.1– 6.5)
UtA-PI MoM 1.000 [0.998– 1.002] 1.123 [1.104– 1.143] 1.113 [1.094– 1.131] 1.100 [1.084– 1.118]
MAP MoM 1.000 [0.999– 1.001] 1.046 [1.042– 1.051] 1.046 [1.042– 1.050] 1.047 [1.043– 1.051]
PlGF MoM 1.000 [0.996– 1.004] 0.785 [0.765– 0.807] 0.796 [0.776– 0.816] 0.810 [0.791– 0.829]

Data are given as median (interquartile range), n (%) or mean [95% CI]. *1472 pregnancies were diagnosed with gestational hypertension
(GH) according to ISSHP-old. ACOG, American College of Obstetricians and Gynecologists; APS, antiphospholipid syndrome;
ISSHP-old/-new, old/new criteria of International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy; MoM, multiples of the median; PE,
pre-eclampsia; SLE, systemic lupus erythematosus.

Tingkat deteksi all PE, preterm PE dan early PE, pada tingkat positif palsu 10%, dan
daerah di bawah Penerima – karakteristik operasi kurva dalam skrining oleh faktor risiko ibu
dan kombinasi faktor risiko ibu, map, UtA-Pi dan PIGF (Triple test) pada 11-13 minggu
kehamilan, untuk masing-masing dari tiga definisi dari PE, ditunjukkan pada Tabel 4. Ada
penurunan yang tidak signifikan dalam kinerja penyaringan ketika PE didefinisikan sesuai
dengan kriteria ACOG atau ISSHP-new, dibandingkan dengan ISSHP-Old

Table 4 Detection rate (DR), at 10% false-positive rate, and area under receiver– operating characteristics curve (AUC) for all pre-eclampsia
(PE), preterm PE and early PE, in screening by maternal risk factors and combination of maternal risk factors, mean arterial pressure, uterine
artery pulsatility index and placental growth factor (triple test) at 11 – 13 weeks’ gestation, for three definitions of PE

Definition of PE
ISSHP-old ACOG ISSHP-new
Method of DR (n/N AUC DR (n/N AUC DR (n/N AUC
screening (%; 95% CI)) (95% CI) (%; 95% CI)) (95% CI) (%; 95% CI)) (95% CI)

Maternal factors
All PE 459/1171 0.762 487/1272 0.7556 532/1457 0.7441
(39.2; 36.4– 42.1) (0.7486– (38.3; 35.6– 41.0) (0.7424– (36.5; 34.0– 39.0) (0.7316– 0.7567)
PE < 37 weeks 0.7754) 0.7688) 146/334 0.7791
137/316 0.7811 142/327 0.7803 (43.7; 38.3– 49.2) (0.7551– 0.8031)
PE < 34 weeks (43.4; 37.8– 49.0) (0.7567– (43.4; 38.0– 49.0) (0.7563– 59/134 0.7869

7
Triple test 0.8054) 0.8043) (44.0; 35.5– 52.9) (0.7507– 0.823)
57/129 0.7881 57/131 0.7852
(44.2; 35.5– 53.2) (0.7512– (43.5; 34.9– 52.4) (0.7485–
0.8251) 0.8219)
All PE 644/1171 0.8205 667/1272 0.8109 714/1457 0.7982
(55.0; 52.1– 57.9) (0.8079– (52.4; 49.7– 55.2) (0.7984– (49.0; 46.4– 51.6) (0.7863– 0.8101)
PE < 37 weeks 0.8332) 0.8233) 247/334 0.9039
240/316 0.9132 243/327 0.9067 (74.0; 68.9– 78.6) (0.8886– 0.9192)
PE < 34 weeks (75.9; 70.8– 80.6) (0.8989– (74.3; 69.2– 79.0) (0.892– 0.9215) 114/134 0.9372
0.9274) 112/131 0.9377 (85.1; 77.9– 90.6) (0.9192– 0.9552)
112/129 0.9441 (85.5; 78.3– 91.0) (0.9195– 0.9559)
(86.8; 79.7– 92.1) (0.9283–
0.9599)
ACOG, American College of Obstetricians and Gynecologists; ISSHP-old/-new, old/new criteria of International Society for the Study of
Hypertension in Pregnancy

g. Pembahasan
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa penggantian definisi ISSHP yang lampau
untuk PE, yang berdasarkan hipertensi dan proteinuria, dengan definisi baru yang
mencakup kasus tanpa proteinuria tetapi dengan bukti gangguan ginjal, hati atau
hematologi, hasil dalam, pertama, peningkatan kejadian PE sekitar 21% (dari 2,8% menjadi
3,4%) dalam kasus kriteria baru ISSHP dan 7% (dari 2,8% menjadi 3,0%) dalam kasus
kriteria ACOG, kedua, usia kehamilan pada saat melahirkan, persentil berat dan insiden
SGA neonatus dalam tambahan kasus PE yang mirip dengan yang dalam kasus dengan GH
dan kurang parah daripada yang dalam kasus dengan PE seperti yang didefinisikan oleh
kriteria sebelumnya dari ISSHP, ketiga, kejadian kematian perinatal dapat dibilang cukup
rendah dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok PE, dan, keempat, kinerja
skrining trimester pertama untuk PE oleh faktor ibu atau kombinasi faktor ibu, MAP, UtA-
PI dan PlGF, serupa ketika kondisi didefinisikan oleh ISSHP-old, ISSHP-new atau ACOG,
tetapi ada kecenderungan non-signifikan untuk tingkat deteksi yang lebih rendah, dengan
tingkat positif palsu 10%, untuk PE menurut ISSHP-new atau ACOG dibandingkan dengan
PE menurut ISSHP-old.

h. Perbandingan dengan Studi Dahulu


Sebuah studi dari Australia dibandingkan dengan hasil kehamilan pada 958 wanita
dengan PE menurut ISSHP-Old, 357 dengan PE non-proteinuria, diklasifikasikan sebagai
hipertensi dengan ginjal, disfungsi hati atau Hematologi, dan 1192 dengan GH. Proteinuric
PE, dibandingkan dengan PE non-proteinuric, dikaitkan dengan insiden yang lebih tinggi d
ari hipertensi parah (39% vs 30%), kelahiran prematur (39% vs 30%) dan kematian
Perinatal (2,5% vs 0,6%);dengan tingkat masing-masing di GH adalah 9%, 11% dan 0,7%

8
dan para penulis menyimpulkan bahwa PE non-proteinuric memiliki hasil yang lebih jelek
untuk wanita dan janin mereka daripada GH tetapi adalah kondisi yang lebih jinak daripada
proteinuric PE.
Kallela et al. mengevaluasi dampak definisi baru PE pada kejadian penyakit
menggunakan data Finlandia pre-eclampía konsorsium (finnpec) kasus-kontrol kohort,
yang direkrut untuk mempelajari latar belakang genetik PE dan janin growth. Kelompok ini
termasuk 1379 wanita dengan PE menurut kriteria ISSHP yang lama, 272 dengan GH atau
hipertensi kronis tanpa tanpa gangguan hipertensi. Ketika kriteria baru ISSHP diterapkan p
ada 272 perempuan dengan GH atau hipertensi kronis, 76 (27,9%) direklasifikasi sebagai P
E. Kasus-kontrol sifat studi tidak memungkinkan kesimpulan yang akan ditarik mengenai d
ampak dari definisi baru PE pada kejadian penyakit. Namun, temuan mereka bahwa dengan
ISSHP-New proporsi yang tinggi dari kasus yang akan dianggap sebelumnya memiliki GH
diklasifikasikan sebagai PE konsisten dengan hasil kami.
Sebuah studi dari Jepang memeriksa 308 wanita didiagnosis dengan gangguan hipert
ensi kehamilan di pusat tersier dan dibagi mereka, menurut kriteria baru dari ISSHP (terma
suk Komplikasi neurologis dan disfungsi uteroplacental), menjadi tiga kelompok: PE denga
n proteinuria (n 218), PE tanpa proteinuria (n 45) dan GH (n 45); di 69% (31/45) kasus PE t
anpa proteinuria, ada uteroplacental dysfunction35. Menerapkan kriteria ISSHP-New meni
ngkatkan jumlah wanita hamil yang didiagnosis memiliki PE sebesar 15%; kasus dengan d
an tanpa proteinuria memiliki kejadian serupa komplikasi ibu, komplikasi neonatal kompos
it, usia kehamilan pada persalinan dan berat lahir dan hasil ini lebih buruk daripada di kelo
mpok dengan GH. Perbedaan utama dari studi kami adalah Inklusi pembatasan pertumbuha
n janin dalam definisi ISSHP-New, yang pasti akan meningkatkan hasil yang merugikan ib
u dan neonatal; dalam PE, kejadian neonatal SGA berhubungan terbalik dengan usia keha
milan pada saat melahirkan.

i. Implikasi untuk Praktisi Klinis


Definisi terbaru PE pasti akan diadopsi oleh organisasi profesional dan akan
dimasukkan ke dalam praktek klinis rutin. Kami telah menunjukkan bahwa, dalam hal
penilaian trimester pertama risiko untuk early, preterm dan all PE, definisi baru PE akan
berdampak minimal pada kinerja skrining.
j. Kekuatan dan Keterbatasan Penelitian

9
Kekuatan utama dari studi ini, pertama, pemeriksaan populasi yang besar dan popula
si yang tidak dipilih dengan rekaman prospektif mengenai karakteristik demografis materna
l dan riwayat medis, dan, kedua, pengukuran trimester pertama dari MAP, UtA-PI dan
PlGF dan penerapan model bersaing-risiko untuk prediksi PE memungkinkan penilaian
dampak dari definisi baru pada prediksi PE.
Keterbatasan utama dari studi ini berkaitan dengan penilaian retrospek dari disfungsi
ginjal, hepatik dan Hematologi berdasarkan informasi yang tercatat dalam sistem
komputerisasi rumah sakit dan pengecualian komplikasi neurologis dari definisi baru PE
karena ini sering subjektif dan rekaman mereka tidak akan konsisten. Penilaian yang akurat
dari gejala tersebut akan dicapai hanya dalam penelitian prospektif yang menggabungkan
ini dalam diagnosis penyakit. Keterbatasan lain adalah bahwa, dalam klasifikasi kasus
menurut ISSHP-new, kami tidak menyertakan definisi pembatasan pertumbuhan janin,
karena ini kontroversial dan tidak didefinisikan dengan jelas; Misalnya, adalah kondisi
yang didasarkan pada perkiraan ultrasonografi berat badan janin < 10th atau < 5th atau <
3rd dan itu selain diperlukan untuk memiliki indeks Doppler yang abnormal di arteri uterus
atau arteri tali atau arteri serebral tengah janin, atau diagnosis dibuat retrospektif
berdasarkan berat lahir rendah. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa hasil
neonatal terbatas pada usia kehamilan pada saat melahirkan, berat kelahiran dan kematian
Perinatal dan bahwa kami tidak memberikan informasi tentang komplikasi ibu. Seperti
dalam kasus gejala neurologis, pemeriksaan yang memadai rinci melengkapi ibu dan
neonatal-kation membutuhkan penyelidikan prospektif hasil yang telah ditetapkan.

k. Kesimpulan
Berdasarkan definisi baru PE didapatkan, pertama, adanya peningkatan kehamilan
diklasifikasikan sebagai memiliki PE tetapi jumlah penambahan kasus lebih sedikit, dan,
kedua, didapatkan penurunan kasus yang non-signifikan pada kinerja skrining trimester per
tama pada PE.

BAB II

10
TELAAH JURNAL

Telaah jurnal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine)
yang diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian
untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen utama
yang dinilai dalam critical appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat kepercayaan
hasil suatu penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klinis menempati urutan
tertinggi. Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari komponen
pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing komponen memiliki kepentingan yang
sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan
sebagai referensi.
Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari komponen
pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing komponen memiliki kepentingan yang
sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan
sebagai referensi.

I. Telaah Kelengkapan Jurnal


 Judul jurnal : Ada
 Pengarang dan institusi : Ada
 Abstrak : Ada
 Pendahuluan : Ada
 Metode : Ada
 Hasil : Ada
 Pembahasan : Ada
 Kesimpulan dan saran : Ada
 Daftar pustaka : Vancouver
 Lampiran : Tidak ada

II. Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Validity,

11
Importancy, Applicability)
1. Population
Ibu hamil dengan kehamilan tunggal sebanyak 66964 orang yang sudah diklasifikasikan sebagai P
E, GH atau tidak mengalami PE/GH (menurut kriteria ISSHP-old), PE oleh ACOG, PE oleh IS
SHP-new.

2. Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi pada subjek penelitian.

3. Comparison
Penelitian ini membandingkan hasil skrining pada ibu yang PE (menurut kriteria ISSHP-old) de
ngan PE (menurut kriteria ACOG&ISSHP-new).

4. Outcome
Mengetahui dampak dari definisi baru PE terhadap angka insidens serta tingkat keparahan
penyakit dan penilaian resiko trimester pertama untuk PE melalui kinerja model perbandingan r
esiko.

5. Validity
 Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Iya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.

b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly defined?
Iya. Kriteria inklusi untuk studi ini adalah ibu dengan kehamilan tunggal yang menjalani
penilaian trimester pertama dan yang akan melahirkan di rumah sakit yang berpartisipa
si dengan kriteria morfologi bayi lahir normal atau bayi lahir mati pada usia kehamilan
> 24 minggu. Kami mengecualikan kehamilan dengan aneuploidi dan kelainan janin ma
jor, yang berakhir dengan terminasi, keguguran atau kematian janin sebelum 24 minggu.

c) Are the research subjects explained in detail?

12
Iya. Subjek pada penelitian ini dibagi menjadi 2 sub grup
1. Kelompok dengan populasi 66964 dilakukan pemeriksaan karakteristik maternal dan
melihat hasil atau outcome dari persalinan.
2. Pada kehamilan 48671 terakhir, juga dilakukan pemeriksaan skrining dengan triple te
st.

 Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and researchers?
Tidak. Pada penelitian ini baik pasien, peneliti maupun tenaga kesehatan mengetahui
kelompok perlakuan yang telah ditentukan.

 Interventions and co-interventions


Were the perfomed interventions described in sufficent detail to be followed by other?
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi subjek penelitian.

6. Importancy
Is this study is important?
Ya, penelitian ini penting. Karena untuk mengetahui bagaimana keberhasilan metode baru dala
m skrining PE trimester pertama demi meningkatkan kemajuan tindakan preventif dalam bidang
kedokteran.

13
7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods could not be use there?
Telaah Applicability
1 Apakah PICO jurnal diperoleh sesuai pertanyaan klinis? Ya

2 Apakah pasien Anda cukup mirip dengan pasien penelitian? Ya

Apakah intervensi dalam penelitian dapat diterapkan untuk Tidak


3
manajemen pasien di lingkungan Anda?

4 Apakah outcome penelitian ini penting bagi pasien Anda? Ya

Apakah potensi manfaat lebih besar dibanding potensi merugikan Ya


5
bila intervensi terapi diaplikasikan pada pasien Anda?

Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Ya


6
serta harapan pasien Anda?

Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa jurnal ini
valid, penting, dan dapat diterapkan sehingga jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi.

BAB III
SIMPULAN

14
Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa jurnal ini valid,
penting namun tidak dapat diterapkan sehingga jurnal ini tidak dapat digunakan sebagai referensi.

DAFTAR PUSTAKA

N.Khan, W. Andrade, H. De Castro, A. Wright, D. Wright, K.H Nicolaides. 2020. Impact of New D
efinitions of Pre-eclampsia on Incidence and Performance of First-trimester Screening. Ultrasou
nd Obstet Gynecol 2020; 55: 50-57.

15
16

Anda mungkin juga menyukai