JOURNAL READING
Oleh :
Adisti Nurutami
H1A015002
Pembimbing :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas journal reading
yang berjudul “Vaginal Progesterone for Prevention of Preterm Delivery in
Women with Twin Pregnancy: A Randomized Controlled Trial“. Journal reading
ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas dalam proses mengikuti
kepaniteraan klinik di bagian SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya saya berikan kepada dr. Puspa
Ambara, Sp.OG. sebagai pembimbing dalam menyelesaikan tugas journal
reading ini. Saya berharap penyusunan journal reading ini dapat berguna dalam
meningkatkan pemahaman kita semua mengenai tindakan preventif kelahiran
prematur pada ibu hamil.
Saya menyadari bahwa journal reading ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan tugas ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
Identitas Jurnal
4
ABSTRACT
The aim of this study is to evaluate the effcacy of vaginal progesterone to prevent
preterm delivery in twin pregnancies and its effect on perinatal outcome.
5
ABSTRAK
Bahan dan Metode : Studi acak dan terkontrol dilakukan pada lebih dari 70 wanita
di tiga rumah sakit berbeda di Mesir antara Februari 2015 dan Januari 2017.
Semua wanita hamil yang memenuhi syarat dengan kehamilan kembar secara
acak dialokasikan dalam rasio 1:1 menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
mendapatkan 400 mg vaginal progesterone setiap hari pada waktu tidur sejak usia
kehamilan 28 minggu. Kelompok kedua hanyak mendapatkan tonik selama
kehamilan. Kedua kelompok akan diteliti hingga melahirkan. Hasil utamanya
yaitu kelahiran premature <37 minggu.
Hasil : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan
kelahiran <37 minggu (16,9% dan 25,4%; p = 0,06) dan cara melahirkan (vagina
vs SC; p = 0,31). Usia kehamilan saat melahirkan sebanding antara dua kelompok
(p= 0,09). Neonatal yang dilahirkan juga tidak ditemukan adanya perbedaan.
6
PENDAHULUAN
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian secara terbuka, acak dan terkontrol.
Pengambilan data dilakukan pada tiga rumah sakit yaitu Assiut Universitu
Women’s Health Hospital, Sohag University Hospital dan Manflout General
Hospital di Mesir antara Februari 2015 dan Januari 2017.
Kriteria subyek dari penelitian ini adalah wanita dengan usia kehamilan 28
minggu, dikandung secara alami, kehamilan kembar dikorionik diamniotik,
kehamilan tanpa komplikasi, tidak terdapat anomali pada janin.
7
Pada penelitian sebelumnya dikatakan persalinan prematur terjadi pada
50% kehamilan kembar. Jadi pada penelitian ini digunakan uji chi-square dua sisi
dengan skor error 𝛼 sebesar 0,05. Jumlah total subyek yaitu 140 partisipan yang
akan dibagi menjadi dua kelompok dengan harapan akan menunjukkan perbedaan
hingga 80%. Proses pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel random
pada komputer.
Riwayat medis partisipan akan ditanyakan secara rinci. Usia kehamilan
ditentukan melalui tanggal HPHT yang dipercaya atau dikonfirmasi menggunakan
pemeriksaan USG. Semua partisipan mendapatkan ANC seperti biasa dan
diberikan suplemen besi dan kalsium. Partisipan juga disarankan untuk
beristirahat yang cukup.
Kelompok I akan mendapatkan progesterone vaginal pessarien 400 mg
setiap hari pada waktu tidur dimulai saat usia kehamilan 28 minggu hingga
melahirkan. Kelompok II hanya diberikan tonik.
Selama penelitian berlangsung, partisipan melakukan ANC per dua
minggu hingga melahirkan di tempat yang berbeda. Pada setiap kunjungan akan
ditanyakan mengenai gejala persalinan premature seperti berat, rasa kram, kolik
perut dan cairan yang tiba-tiba merembes. Pemeriksaan USG juga dilakukan
setiap kunjungan.
Hasil utama dari penelitian ini yaitu tingkat persalinan prematur (sebelum
usia kehamilan 37 minggu). Hasil sekunder yaitu terjadinya komplikasi pada ibu
pre eklamsia, usia kehamilan saat melahirkan, berat lahir bayi, apgar skor bayi,
tingkat kematian perinatal, tingkat bayi masuk ke ruangan PICU, tingkat
perdarahan intraventrikular, tingkat terjadinya RDS, kebutuhan untuk ventilasi
mekanik dan efek samping dari obat.
Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan software SPSS versi
22. Variabel kualitatif akan disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Uji
chi-square digunakan untuk membadingkan kedua kelompok. Variabel kuantitatif
akan disajikan dalam bentuk mean dan standar deviasi dan t-test digunakan untuk
membandingkan kedua kelompok. Nilai P signifikan yaitu <0,05.
8
Hasil
Penelitian dilakukan pada 140 wanita hamil kembar pada usia kehamilan
28 minggu yang dibagi menjadi dua kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat
11 partisipan yang gagal tindak lanjut kunjungan hingga melahirkan sehingga
tersisa 59 wanita per masing-masing kelompok.
9
Tabel II Hasil dari kedua kelompok
Tabel III
Variabel Kelompok I Kelompok II Nilai p
Usia kehamilan 37,8±1,5 37,0±2,2 0,09
Berat lahir
Bayi pertama 2723,6±317,9 2608,4±530,8 0,12
Bayi kedua 2732,6±337,8 2607,3±493,5 0,08
Skor apgar pada 1 min 29 35 0,31
<7/10
Sindrom gangguan 20 27 0,18
pernapasan
Intraventrikuler 2 3 0,63
perdarahan
Masuk ke unit 29 45 0,07
perawatan anak
Perlu untuk ventilasi 11 16 0,37
mekanik
Angka kematian 1 1 1
perinatal
10
Pembahasan
Pemberian vagina progesterone 400 mg setiap harinya gagal menurunkan
tingkat persalinan premature. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan
progesterone terbukti dapat menurunkan persalinan prematur pada kehamilan
tunggal dan hanya beberapa pada kehamilan kembar. Pada penelitian ini peneliti
memilih menggunakan vagina progesterone daripada oral maupun intramuscular
karena mementingkan kenyamanan pasien.
Rata-rata usia kehamilan saat melahirkan yaitu 37,8 minggu pada
kelompok I dan 37 minggu pada kelompok II (p=0,09). Begitu pulan dengan berat
badan bayi ditemukan rata-rata 2723,6 gram 2732,6 gram bayi pertama dan kedua
pada kelompok I serta 2608,4 gram dan 2607,3 gram pada bayi pertama dan
kedua di kelompok II. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan Brizot dkk (2015)
yang mana 200 mg progesterone diberikan kepada wanita hamil kembar dan
ditemukan tidak ada perbedaan (p=0,095) di usia kehamilan saat persalinan. Hasil
penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Serra dkk (2013)
yang mengatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang
diberikan progesterone dengan kelompok placebo. Selain itu, penelitian ini juga
setuju dengan 13 percobaan pada 3768 wanita yang dilakukan oleh Schuit dkk
(2015) yang menemukan progesteron memiliki efek pada kelompok wanita
dengan panjang serviks ≤ 25 mm.
Sebaliknya, terdapat penelitian di Mesir yang dilakukan oleh El-refaie dkk
(2016) yang menemukan nilai signifikan pada morbiditas dan mortalitas neonatal
yang menjadi lebih rendah pada penggunaan vaginal progesterone. Durasi
kehamilan juga didapatkan signifikan lebih lama dan persalinan usia kehamilan 32
hingga 34 minggu pun ditemukan lebih rendah dengan pemberian vaginal
progesterone. Penelitian ini tidak merekomendasikan penggunaan umum vaginal
progesterone untuk mencegah persalinan premature pada kehamilan kembar
terlepas dari panjang serviks.
11
Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan vaginal
progesterone 400 mg setiap harinya sejak usia kehamilan 28 minggu hingga
melahirkan tidak mencegah terjadinya persalinan premature di kehamilan kembar
juga tidak mengurangi morbiditas serta mortalitas perinatal.
12
DAFTAR PUSTAKA
13