Anda di halaman 1dari 22

JURNAL READING

“Effect of previous placenta previa on outcome of next


pregnancy: a 10-year retrospective cohort study”
Penyaji:
Bagas Setiawan Ihsan Zaini (6120019015)
Ilma Nafia (61200190)
Khoirun Nanik Agustina T. (61200190)
Anisa Widia (61200190)
Maulidatul Mubarokah (6120019007)
Bima Cahya Putra (61200190)

Pembimbing :
M. D. Junaedi, dr., Sp.OG

SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSI Jemursari Surabaya Kepaniteraan Klinik
2020
01

LATAR
BELAKANG
• Plasenta previa  komplikasi obstetrik yang parah pada kehamilan yang
terjadi ketika plasenta menempel ke bagian bawah segmen rahim dan
sebagian atau seluruhnya menutupi bagian dalam serviks.

• Insiden plasenta previa meningkat seiring dengan adanya faktor risiko seperti
sesar, operasi uterus, ibu usia lanjut, paritas tinggi, merokok, penggunaan
kokain, dan teknologi reproduksi berbantuan (ART).
• Komplikasi janin  hambatan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur

• Komplikasi plasenta previa  perubahan patofisiologis di dalam rahim,


seperti pembentukan bekas luka, kerusakan endometrium, desidualisasi yang
rusak, dan pembengkakan yang berpotensi memiliki efek buruk pada hasil
akhir kehamilan berikutnya.
• Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa plasenta previa sebelumnya
merupakan faktor risiko terjadinya plasenta previa pada kehamilan
berikutnya.

• Namun, dampak dari plasenta previa pada hasil kehamilan berikutnya belum
sepenuhnya dieksplorasi. Di China, penerapan kebijakan keluarga dua anak,
beberapa wanita dengan riwayat plasenta previa telah melahirkan kembali.

• Tujuan : untuk menentukan apakah riwayat plasenta previa terkait dengan


hasil yang merugikan pada kehamilan selanjutnya.
02

METODE
Study design and subject selection
• Studi kohort retrospektif 10 tahun ini dilakukan di Departemen Obstetri dan
Ginekologi, Ketiga Rumah Sakit Afiliasi Universitas Kedokteran Guangzhou,
Pusat Medis Guangzhou untuk Hamil Kritis Women, Guangzhou, China,
antara Januari 2009 dan Januari 2018.
• Plasenta previa didiagnosis menggunakan ultrasonografi transabdominal
atau transvaginal terakhir yang dilakukan sebelum persalinan.

• Menurut kriteria  istilah plasenta previa digunakan ketika plasenta terletak


tepat di atas ostium internal. Untuk kehamilan dengan usia kehamilan >16
minggu, plasenta disebut 'posisi rendah' jika tepi plasenta <20 mm dari os
internal. Wanita yang plasentanya menjauh dari serviks dengan
perkembangan kehamilan di ekslusi
Karakteristik klinis ibu
Rekam medis : usia kehamilan, usia ibu, cara konsepsi (alami vs dibantu), cara
persalinan (persalinan pervaginam vs sesar), jumlah aborsi dan persalinan
pervaginam, tingkat pendidikan, interval waktu antara dua persalinan, dan jenis
kelamin keturunan.
Analisis Statistik
• Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS v21.0 untuk Mac.

• Uji chi-square digunakan untuk membandingkan variabel kategori.

• Uji-U Mann-Whitney nonparametrik digunakan untuk membandingkan


variabel kontinu.

• Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan peran riwayat plasenta


previa dalam hasil ibu dan perinatal yang merugikan pada kehamilan
berikutnya.
03

HASIL
04
DISKUS
I
• Sebuah penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa cara persalinan secara signifikan
mempengaruhi hasil perinatal dari kehamilan berikutnya (Silver, et al., 2006).

• Risiko gangguan PAS (gangguan spektrum plasenta akreta) dan plasenta previa lebih
tinggi  wanita dengan riwayat plasenta previa terlepas dari cara persalinan 
Anderson, et al., 2020

• Plasenta akreta dan plasenta previa (faktor risiko)  gangguan endometrium uterus,
pengangkatan plasenta secara manual, dan jaringan parut uterus akibat prosedur
intrauterin atau intraoperatif atau operasi ginekologi lainnya (Tsuji, et al., 2019).

• Plasenta invasif yang tidak normal dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam
jiwa saat pemisahan plasenta berlanjut (Tang, et al., 2019).
• Implantasi dan perkembangan plasenta yang tidak tepat telah ditemukan selama
kehamilan berikutnya pada wanita dengan riwayat plasenta previa (Tsuji, et al., 2019).

• Infeksi nifas adalah komplikasi pada wanita dengan plasenta previa dan perdarahan
antepartum berulang dan dapat menyebabkan endometritis (Chen, et al., 2018)  tidak
sejalan dengan temuan penelitian.

• Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa plasentasi abnormal dan suplai darah yang
buruk  menurunkan berat plasenta, dan mempengaruhi oksigenasi dan pertumbuhan
janin (Jung, et al., 2018)  tidak sejalan dengan temuan penelitian.
05
Wanita hamil dengan riwayat plasenta
previa berisiko mengalami hasil yang KESIMPUL
AN
merugikan seperti perdarahan postpartum,
gangguan PAS, dan plasenta previa pada
kehamilan berikutnya.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai