Difficult Airway
Angka 2 yang terakhir mengidentifikasi letak laring berkaitan dengan dasar lidah. Bila lebih dari 2 jari maka
letak laring lebih jauh dari dasar lidah, sehingga mungkin menyulitkan dalam hal visualisasi glottis
• M = Mallampati score
Klasifikasi Klinis
· Kelas I
Tampak uvula, pilar fausial dan
palatum mole
· Kelas II
Pilar fausial dan palatum mole
terlihat
· Kelas III
Palatum durum dan palatum
mole masih terlihat
· Kelas IV
Palatum durum sulit terlihat
6
Menilai adanya keadaan yang dapat n : Neck Mobility
menyebabkan obstruksi misalkan abses
peritonsil, trauma.
Obesitas dapat menyebabkan sulitnya intubasi Menilai apakah ada deformitas leher yang
karena memperberat ketika melakukan dapat menyebabkan berkurangnya range of
laringoskop dan mengurangi visualisasi laring movement dari leher sehingga intubasi menjadi
sulit. Leher yang baik dapat fleksi dan ekstensi
dengan bebas ketika laringoskopi atau intubasi,
Ektensi leher "normal" adalah 35°
(The atlanto-oksipital/ A-O joint)
Penelitian telah mengifentifikasi faktor-faktor yang
kemungkinan mempersulit penempatan EGD dan penyedia
pertukaran gas yang adekuat. Hal ini dapat di nilai mnemonic
EVALUASI RODS
PENYULIT
mnemonic r-o-d-s :
Pemasangan
EGD r : Restricted mouth opening
(extra glottic o : Obstruction
Device) d : Distorted airway
s : Stiff Lugs or Neck (c-spine)
mnemonic m-o-a-n-s :
m : Mask seal (penutup) tidak bagus.
Contoh : janggut, deformitas bentuk muka, dll EVALUASI
o : Obesitas, kehamilan trimester ketiga, atau PENYULIT
obstruksi, misal : pembengkakan leher Penggunaan
a : Age (usia), Usia tua kehilangan tonus otot yang Bag-valve-
menunjang jalan nafas bagian atas mask
n : No teeth (tidak ada gigi)