Anda di halaman 1dari 12

Difficult Airway

Difficult Airway

Difficult airway atau  kesulitan jalan  nafas di


definisikan sebagai situasi klinis di mana
anestesiologis terlatih mengalami kesulitan
dengan ventilasi masker di saluran napas
bagian atas, kesulitan intubasi trakea, atau
keduanya
Menurut DAS (Difficult Airway Society) 2015, suatu intubasi
dikatakan sulit jika seorang dokter anestesi berpengalaman
butuh lebih dari sepuluh menit atau lebih dari tiga kali untuk
sebuah intubasi endotrakeal yang sukses.

EVALUASI KRITERIA L-E-M-O-N


PENYULIT :
INTUBASI L : Look Externally
e : Evaluate 3-3-2
m : Mallampati Score
0 : Obstruction
n : Neck Mobility
L : Look Externally e : Evaluate 3-3-2

3 – 3 – 2 rule adalah penentuan jarak anatomis


menggunakan jari sebagai alat ukur untuk mengetahui
Melihat adanya hal-hal yang menyebabkan
seberapa besar bukaan mulut, normalnya 65 mm, namun
pasien membutuhkan tindakan ventilasi atau bila kurang dari 60 mm, kemungkinan sulit untuk dilakukan
intubasi dan evaluasi kesulitan secara fisik, intubasi.
misalkan leher pendek, trauma facial, gigi yang Evaluasi buka mulut juga penting. Pasien normal bisa
membuka mulutnya dengan jarak 3 jari antara gigi seri.
besar, kumis atau jenggot, atau lidah yang
Jarak thyromental direpresentasikan dengan 3 jari pasien
besar antara ujung mentum, tulang hioid dan 2 jari antara tulang
hioid dan takik tiroid

Dalam aturan 3-3-2 :


 Angka 3 yang pertama adalah kecukupan akses oral
 Angka 3 yang kedua adalah kapasitas ruang mandibula untuk memuat lidah ketika laringoskopi. Kurang atau
lebih dari 3 jari dapat dikaitkan dengan peningkatan kesulitan

 Angka 2 yang terakhir mengidentifikasi letak laring berkaitan dengan dasar lidah. Bila lebih dari 2 jari maka
letak laring lebih jauh dari dasar lidah, sehingga mungkin menyulitkan dalam hal visualisasi glottis
• M = Mallampati score

M • Mallampati score digunakan sebagai alat klasifikasi untuk


menilai visualisasi hipofaring, caranya pasien berbaring dalam
posisi supine, membuka mulut sambil menjulurkan lidah

Klasifikasi Klinis
· Kelas I
  Tampak uvula, pilar fausial dan
palatum mole
· Kelas II
 
Pilar fausial dan palatum mole
terlihat
· Kelas III
 
Palatum durum dan palatum
mole masih terlihat
· Kelas IV
 
Palatum durum sulit terlihat

6
Menilai adanya keadaan yang dapat n : Neck Mobility
menyebabkan obstruksi misalkan abses
peritonsil, trauma.
Obesitas dapat menyebabkan sulitnya intubasi Menilai apakah ada deformitas leher yang
karena memperberat ketika melakukan dapat menyebabkan berkurangnya range of
laringoskop dan mengurangi visualisasi laring movement dari leher sehingga intubasi menjadi
sulit. Leher yang baik dapat fleksi dan ekstensi
dengan bebas ketika laringoskopi atau intubasi,
Ektensi leher "normal" adalah 35°
(The atlanto-oksipital/ A-O joint)
Penelitian telah mengifentifikasi faktor-faktor yang
kemungkinan mempersulit penempatan EGD dan penyedia
pertukaran gas yang adekuat. Hal ini dapat di nilai mnemonic
EVALUASI RODS
PENYULIT
mnemonic r-o-d-s :
Pemasangan
EGD r : Restricted mouth opening
(extra glottic o : Obstruction
Device) d : Distorted airway
s : Stiff Lugs or Neck (c-spine)
mnemonic m-o-a-n-s :
m : Mask seal (penutup) tidak bagus.
Contoh : janggut, deformitas bentuk muka, dll EVALUASI
o : Obesitas, kehamilan trimester ketiga, atau PENYULIT
obstruksi, misal : pembengkakan leher Penggunaan
a : Age (usia), Usia tua kehilangan tonus otot yang Bag-valve-
menunjang jalan nafas bagian atas mask
n : No teeth (tidak ada gigi)

s : Stiffed lungs (paru-paru kaku) pada obstruksi


saluran nafas atas, asma eksaserbasi, PPOK,
Cricothyroidotomy adalah prosedur darurat yang dilakukan
pada pasien dengan gangguan napas yang berat dimana upaya
pemasangan intubasi orotrakeal atau nasotrakeal telah gagal
atau dianggap memiliki tingkat risiko yang tidak dapat diterima.
EVALUASI Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan di membran
PENYULIT krikotiroid, yang terletak di antara kartilago tiroid dan krikoid,
Cricothryroidotomy dan memasukkan tabung trakeostomi ke trakea untuk
memungkinkan ventilasi

Tidak ada kontraindikasi absolut untuk melakukan


krikotiroidotomi, namun penting dilakukan beberapa
pertimbangan alternatif daripada hanya mengandalakn
krikotirodetomi yang dilakukan secara cepat untuk melakukan
penyelamatan.
SHORT mnemonik digunakan untuk menilai dengan cepat
untuk menunjukkan mungkin krikotirodetomi sulit dilakukan
mnemonic s-h-o-r-t :

s : Surgery (atau gangguan saluran napas lainnya) :


perubahan bentuk anatomi mungkin secara halus atau jelas, membuat kesulitan menemukan jalan napas
atau menghalangi akses ke bagian anteriornya (misalnya, perangkat halo setelah operasi tulang belakang)

h : hematoma (termasuk infeksi / abses) :


hematoma (pasca operasi atau traumatik) atau proses infektif di jalur krikotiotomi dapat membuat
prosedur secara teknis sulit, tetapi tidak boleh dianggap sebagai kontraindikasi dalam situasi yang
mengancam jiwa
o : obesitas (termasuk masalah akses apa pun) :
obesitas harus dianggap sebagai pengganti untuk masalah apa pun yang membuat akses bedah perkutan
atau bedah terbuka ke leher anterior bermasalah, seperti leher yang sangat pendek, pannus besar,
desendens, dan emfisema subkutan. palpasi yang cermat merupakan petunjuk yang relevan untuk
mengidentifikasi masalah ini
r : Distorsi radiasi (dan kelainan lain) :
terapi radiasi  masa lalu dapat mendistorsi dan jaringan parut yang membuat prosedur sulit,
atau  kelenturan fleksi tulang belakang dapat membatasi akses kerja ke penanda anterior
t : tumor ;
tumor eter di dalam atau di sekitar jalan napas, dapat menimbulkan kesulitan,  baik dari akses dan perspektif
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai