Anda di halaman 1dari 8

Penilaian

Intubasi
& Ventilasi Sulit
Amelina Ratih Listyaningrum 1102014018

Pembimbing
dr. Aflah Eddin Sp.An
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi

Situasi klinis yang menyulitkan baik ventilasi dengan masker atau


intubasi yang dilakukan oleh dokter anestesi yang berpengalaman
Difficult dan terampil.
Airway

Ketidakmampuan dari ahli anestesi yang berpengalaman untuk


menjaga SO2 > 90 % saat ventilasi dengan menggunakan masker
wajah dan O2 inspirasi 100%, dengan ketentuan bahwa tingkat
Ventilasi
Sulit saturasi oksigen pra ventilasi masih dalam batas normal.

Dibutuhkannya lebih dari 3 kali usaha intubasi atau usaha


intubasi yang terakhir lebih dari 10 menit
Intubasi
Sulit
Diagnosis Difficult Airway
PEMERIKSAAN
FISIK
ANAMNESIS PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Scoring OBESE dan LEMON

Radiografi , CT-scan ,
• Riwayat atau gejala-gejala yang berhubungan dengan saluran pernapasan atas.
fluoroskopi dapat
• Snoring atau mengorok (misalnya pada sleep apnea yang obstruktif), gigi terkikis, mengidentifikasi berbagai
perubahan suara, disfagi, stridor, nyeri servikal atau pergerakan leher yang keadaan yang didapat atau
terbatas, neuropathi ekstremitas atas, nyeri atau disfungsi sendi temporo- bawaan pada pasien dengan
mandibular dan nyeri tenggorokan atau rahang yang berlangsung lama. kesulitan jalan napas.

• Kelainan kongenital
Penilaian Sulit Ventilasi
Obese
Body Mass Index > 26 kg/m2

Beard

Elderly
(> 55 tahun)

Snoring

Edentulous
Penilaian Sulit
L: Look Externally
Intubasi Evaluasi kesulitan secara fisik, misalkan leher pendek,
trauma facial, gigi yang besar, kumis atau jenggot, atau
lidah yang besar.

E: Evaluate
3 – 3 – 2 rule adalah penentuan jarak anatomis
Jarak antar gigi seri : 3 di antara gigi atas dan bawa
Jarak hyomental : 3 jari dimensi mandibula (jarak
antara mentum dan tulang hyoid)
Jarak tyromental : Jarak kartilago tiroid adalah 2 jari di
bawah tulang hyoid
Peniliaian M: Mallampati score
Intubasi Sulit Alat klasifikasi untuk menilai visualisasi hipofaring,

Klasifikasi Mallampati: kelas


1 atau 2 = 0 poin, Kelas Pilar faring Uvula Palatum
kelas 3 atau 4 = 1 poin Molle
1 + + +
2 - + +
3 - - +
4 - - -
Peniliaian O: Obstruction/Obesity
Intubasi Sulit Evaluasi keadaan yang dapat menyebabkan
obstruksi misalkan abses peritonsil, trauma,
stridor, foreign body, dan obstruksi supraglottic
termasuk tumor, abses, epiglotis yang meradang,
atau hematoma.

N: Neck Deformity
Leher yang baik dapat fleksi dan ekstensi dengan
bebas ketika laringoskopi atau intubasi, Ektensi
leher "normal" adalah 35° (The atlanto-oksipital/ A-O
joint).
Strategi Kesulitan
Jalan Nafas
a) Pilihan lain termasuk: operasi menggunakan
masker wajah atau supraglottic airway
(SGA) (Misalnya, LMA, ILMA, laringeal
tube), infiltrasi anestesi lokal atau blokade
saraf regional.

b) Akses jalan napas invasif meliputi bedah


atau jalan napas percutaneous, jet
ventilation, dan intubasi retrograde.

c) Pendekatan alternatif : laringoskopi dengan


video, bilah laringoskop alternatif, SGA
(LMA atau ILMA) sebagai saluran intubasi
(dengan atau tanpa bimbingan serat optik),
intubasi dengan serat optik , intubasi dengan
stylet atau tabung changer, light wand, dan
blind oral or nasal intubation.

d) Pertimbangkan kembali persiapan pasien


untuk intubasi sadar atau membatalkan
operasi.

Anda mungkin juga menyukai