Hipotensi Kendali
Definisi
Menurunkan perdarahan
Meningkatkan visualisasi lapangan operasi
Mengurangi waktu operasi
INDIKASI
Bedah saraf
Bedah mikro
Bedah vaskular
THT
Bedah tulang : THR, Laminektomi
Kontraindikasi
1. Penyakit kardiovaskular
2. Diabetes
3. Anemia
4. Penyakit hepar
5. Stroke
6. Penyakit ginjal
7. Insufisiensi pernapasan
8. Hipertensi sistemik berat
9. Alergi / intoleransi terhadap obat hipotensi yang di gunakan
Kontraindikasi Absolut
Serebrovaskular disease
Kurangnya pengalaman anestesiolog
Komplikasi
Non farmakologis
farmakologis
Non farmakologis
Posisi badan
Efek hemodinamik dari ventilasi mekanis
Farmakologis
Penggunaan tunggal/kombinasi
Penggunaan tunggal
obat antihipertensi golongan parsial selektif alfa-2 adrenergik agonis. Memberikan efek
sedasi, analgesi, dan anti cemas.
bekerja dengan menurunkan respon simpatis dari sistem saraf pusat, bekerja pada
adrenoreseptor alfa-2 pre sinaps mengurangi pelepasan norepinefrin pada terminal saraf
simpatis dilatasi pembuluh darah dan mengurangi efek kronotropik pada jantung.
Pemberian premedikasi klonidin dengan dosis 1,5 mcg/kgbb intravena akan memberikan
efek sedasi yang adekuat
Nitrogliserin
adalah: tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih pada dua saat
pengukuran yang terpisah paling sedikit 1 sampai 2 minggu
Menurut JNC 7
Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 - 139 80 – 89
Hipertensi derajat 1 140 - 159 90 – 99
Hipertensi derajat 2 ≥ 160 ≥ 100
KLASIFIKASI
1. HIPERTENSI ESENSIAL
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui.
Terjadi pada sekitar 90 % penderita hipertensi.
Sensitive garam
Genetik keturunan
Homeostatis Renin
Umur
Resistansi Insulin
Obesitas
TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN TETAPI DAPAT DIKONTROL
2. HIPERTENSI SEKUNDER
Hipertensi Kritis : saat tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg, dgn
ada atau tidaknya ancaman atau peningkatan organ target
Emergency hipertensi :saat tekanan darah lebih dari 180/120
mmHg, dgn kerusakan organ target
Hipertensi urgensi :situasi dimana tekanan darah diperbaiki secara
cepat, tetapi psien tidak menunjukkan adanya ancaman pada
kerusakan organ target
MANAJEMEN ANESTESI PADA
PASIEN DENGAN HIPERTENSI
PREOPERATIF
Anamnesis Riwayat penyakit (berapa lama, TDT, TDH, terapi yang
di konsumsi, gejala yang dirasakan)
pemeriksaan fisik dan penunjang
pertimbangan pemberian premedikasi.
puasa pasien 8 jam SMRS
pertimbangan pemberian premedikasi
Penundaan tindakan operasi
Untuk operasi elektif : bila didapatkan tekanan darah diastolik > 110
mmHg, operasi ditunda sampai tekanan darah terkontrol
Keputusan penundaan operasi dengan mempertimbangkan :
1. derajat beratnya peningkatan tekanan darah yang ditemukan
Jenis pembedahan
Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengurangi
progresivitas hipertensi, insiden stroke, CHF, CAD, dan kerusakan
ginjal
Hipertensi ringan single drug therapy
Hipertensi sedang – berat 2 atau 3 jenis obat anti hipertensi.
TERAPI HIPERTENSI
DIURETICS ADVERSE EFFECT
THIAZIDE Hypokalemia, hyponatremia,
hyperglicemia, hyperuricemia,
hypomagnesemia,
hyperlipidemia, hypercalcemia
LOOP Hypokalemia, hyperglycemia,
hypocalcemia,
hypomagnesemia, metabolic
alkalosis
POTASSIUM Hyperkalemia
SPARING
SYMPATHOLYTICS ADVERSE EFFECT
β – Adrenegic Blokers Bradycardia, conduction blockade,
myocardial depression, enhanced
bronchial tone,, sedation, fatigue,
depression
α – Adrenergik Blokers Postural hypertension, tachycardia,
fluid retention
Central α2 – agonist Postural hypotension, sedation, dry
mouth, depression, decreased
anesthetic requirements, bradycardia,
rebound hypertension, positive
Coombs test, hemolytic anemia (
methyldopa ), hepatitis ( methyldopa )
Tujuan
Menjaga tekanan darah stabil
Hipertensi borderline dikelola sebagai normotensif
Tekanan darah arteri dipertahankan 10 – 20 % dari level
preoperatif :
- Pe MAP sampai 25% akan mencapai
batas autoregulasi yang lebih rendah
- Pe MAP sampai 55% akan mengakibatkan hipoperfusi
cerebral simptomatis
B. Monitoring : Gambaran EKG, urine output.
Induksi dan Intubasi Endotrakeal periode rawan
pada pasien hipertensi
Teknik:
- Mendalamkan anestesi dengan agent volatil dlm
5-10menit
- Pemberian Opioid bolus (Fentanil 2,5-5ug/kg)
- Pemberian lidocain 1,5ug/kg iv
- Blokade β-adrenergik (propanolol 1-3mg)
- Anestesi topikal jalan nafas
POST OPERATIF