Tujuan pre oksigenasi adalah untuk meningkatkan cadangan oksigen
fisiologis dengan tujuan memanjangkan waktu desaturase selama periode apnea situasi yang biasa terjadi selama proses induksi
Pre oksigenasi dapat juga disebut dengan denitrogenisasi karena
adanya proses pergantian nitrogen dengan oksigen.
Kadar oksigen desaturase dipengaruhi oleh keseimbangan antara
jumlah ketersediaan O2 dan konsums. • Preoxygenated adalah hal yg rutin • Batas toleransi apnea, adalah delay/tunda sampai SpO2 mencapai 90% dan bias diperpanjang sampai 10 menit setelah 3 menit preoksigenasi klasik • Pada pasien gagal nafas,oksigenasi dapat ditingkatkan dengan PEEP dan pressure support • Pada pasien obesitas, preoksigenasi dapat ditingkatkan dengan memberikan posisi duduk 250 dan positive pressure ventilator • Desaturasi di bawah 70% menghantarkan pasien pada risiko mengalami disritmia, dekompensasi hemodinamik, kerusakan otak akibat hipoksia dan kematian. • Tantangannya adalah dapat memasang trakea tube(ET) secara cepat tanpa hipoksia atau aspirasi. • Di luar lingkungan ruang operasi, dokter mengandalkan periode 3 menit preoksigenasi, yang secara tradisional dengan bernapas lewat sumber yang diduga menghasilkan FiO2 tinggi menggunakan sistem BVM (bag-valve- mask) atau NRM(none rebreather mask). • keberhasilan preoksigenasi tergantung dari kualitas penempelan, yang kemungkinan berdampak buruk dengan nasal kanul Preoxygenation Period •Posisikan pasien pada posisi semi-recumbent (20 0) atau pada posisi reverse trendelenberg •Tempatkan nasal kanul pada nares pasien. •Berikan O2 dengan NRM dengan flow maksimal yg diijinkan regulator (at least 15 lpm) •Jika saturasi pasien tidak lebih dari > 90%, ganti face mask dengan non invasive CPAP •Ijinkan pasien untuk bernafas dengan tidakvolum selama 3 menit otau minta pasien untuk lakukan maksimal inhalasi dan exhalasi selama 8 kali •Pasangkan BVM ke regulator oksigen dan set ke maksimal flow (15 lmp) • Periode Apne • Berikan sedative dan paralitic • Lepaskan face mask dan pasang nasal kanul, flow 15 lpm • Lakukan jaw thrust untuk menjaga kepatenan pharyngeal • Jika pasien beresiko dan membutuhkan CPAP, pertimbangakan untuk membiarkan pasien dengan CPAP atau berikan 4-6 ventilasi dengan BVM dengan PEEP valve attached.