Anda di halaman 1dari 29

TENTIR

INTERPRETASI ASAM BASA DAN DIFFICULT


AIRWAY

Nitya Puspita Ningtyas (6120019006)


Dokter Muda FK UNUSA – RSI Jemursari Surabaya
Stase Ilmu Anastesi dan Reanimasi
PENDAHULUAN

• Homeostasis tubuh kita selalu dipertahankan untuk tetap normal

• Salah satu cara adalah dengan mempertahankan pH darah dalam keadaan


normal

• Gangguan keseimbangan asam-basa dan pH darah mempengaruhi fungsi organ


vital

• Evaluasi : Analisis pH dan Gas Darah (AGD)

2
ph

MEKANISME KOMPENSASI
ph

Untuk menjaga pH tetap stabil


Dibutuhkan Buffer
Dalam tubuh, senyawa sebagai buffer :
1. Bikarbonat (HCO3 - )
2. Orto fosfat HPO4 2-
3. Protein
ASIDOSIS RESPIRATORI
Dalam pemeriksaan Laboratorium
ditemukan:
Penyebabnya, misalnya bronchopneumonia, depresi pusat

pernafasan (misalnya keracunan morfin), hipoventilasi 1. Retensi CO2 meningkat


karena penyakit paru lainnya, karena penyakit jantung,,dll
2. pH < 7.35 ( N. 7.35 -7.45)

Secara klinis bisa ditemukan : 3. HCO3- 28 mEq/L (N. 22 – 26 mEq/L)


1. Keluar keringat yang berlebihan
4. pACO2 > 45 mm Hg (N. 35 – 45 mmHg)
2. Sakit kepala (tekanan CO2 alveolus)
3. Takhikardi (denyut jantung meningkat)

4. Bingung

5. Gelisah, seperti ketakutan (apprehension)


ALKALOSIS RESPIRATORIK
Eliminasi CO2 yang berlebihan menurunkan [H2CO3] Secara klinis akan ada gejala dan atau
akibatnya ratio [HCO3- ] / [H2CO3] meningkat dan akan
tanda:
menyebabkan pH meningkat.
1. Pernafasan cepat dan dalam
Misalnya demam , suhu luar yang tinggi, histeria yang
menyebabkan hiperventilasi, hipoksia, dan keracunan 2. Parastesi (terasa kesemutan)
salisilat
3. Kepala terasa ringan (melayang)
Dalam laboratorium yang didapat:
4. Kontraksi otot tertentu (twitching)
1. pH > 7.45

2. HCO3 - < 24 mEq/L 5. Cemas

3. PaCO2 < 35 mm Hg 6. Rasa takut


ASIDOSIS METABOLIK
• Asidosis metabolik terjadi apabila intake (makan) asam (selain asam
karbonat) atau hasil metabolisme asam yang berlebihan.
• Ciri-ciri :
1. pH rendah
2. [HCO3 - ] rendah dalam plasma.
• Penyebab:
1. Keadaan fisiologis, olahraga berat akan menghasilkan asam laktat.
2. Hipoksia dalam jaringan akibat "shock",
3. Diabetes mellitus yang tidak terkontrol dapat menimbulkan ketoasidosis.
Senyawa keton dalam tubuh : asetoasetat dan betahidroksi butirat)
ALKALOSIS METABOLIK

Penyebab:
1. Muntah-muntah yang lama. Muntah menyebabkan kehilangan [H+] lambung (dalam
bentuk HCl).

2. Pemberian sodium bikorbonat misalnya obat mag yang berlebihan (jarang terjadi)

3. Kehilangan K+ . Misalnya -pada Sindroma Cushing, pada aldosteronism, sesudah


pemberian ACTH tau hormon-hormon adrenokortikal, dan pemberian diuretika.
Gangguan asam basa pH HCO3- PaCO2

Asidosis respiratorik ↓ ↑ ↑
Alkalosis respiratorik ↑ ↓ ↓
Asidosis metabolic ↓ ↓ ↓
Alkalosis metabolic ↑ ↑ ↑
ANALISA GAS DARAH (BLOOD GAS ANALYSIS / BGA)

Parameter Simbol Nilai normal

Tekanan O2 PaO2 80 – 100 mmHg


Tekanan CO2 PaCO2 35 – 45 mmHg
Prosentase kejenuhan O2 SaO2 97 %
Konsentrasi ion hydrogen PH 7,35 – 7,45
Bikarbonat HCO3- 22 – 26 ,Eq/L
SOAL

Tn. Z memiliki hasil analisa gas darah sebagai berikut ;


pH 7,1 ; PaCO2 40 ; HCO3 18
Ph : 7,1
TENTUKAN PH DALAM KONDISI ASIDOSIS / ALKALOSIS
PaCO2 : 40
HCO3 : 18
MENENTUKAN TINGKAT KOMPENSASI pH 7,35-7,45

HCO3 22-26 mEq/L

TERKOMPENSASI TERKOMPENSASI
PCO2 35-45 mmHg
PENUH SEBAGIAN

Contoh :
TIDAK
Ph : 7,1
TERKOMPENSASI
HCO3 : 18
PaCO2 : 40
 Terkompensasi Penuh = Jika pH NORMAL, paCO2 dan
HCO3 ABNORMAL
 Terkompensasi Sebagian = Jika pH ABNORMAL, PERLU DIINGAT YANG PALING
paCO2 dan HCO3 NORMAL PENTING :
 Tidak Terkompensasi = Jika pH ABNORMAL, paCO2 “TETAP DICOCOKKAN DENGAN
KLINIS”
atau HCO3 ABNORMAL
KESIMPULA
N

ASIDOSIS METABOLIK TIDAK TERKOMPENSASI


ANION GAP
• Prosedur tes anion gap tidak berbeda dengan tes darah lainnya. Darah akan diambil
menggunakan jarum di vena lengan, selanjutnya sampel darah akan dikirim ke
laboratorium untuk dilakukan pengujian. 

• Laboratorium akan memeriksa dengan cermat kandungan mineral yang bermuatan listrik
(elektrolit) di dalam darah. Elektrolit membantu menjaga agar darah tidak terlalu asam
atau tidak cukup basa. Tes anion gap mengukur seberapa seimbang muatan elektrolit
ini. 

• Setelah melakukan tes anion gap, bagian lengan mungkin akan sedikit memar atau nyeri

15
UNMEASURED ANION METABOLIK ASIDOSIS
(ANION GAP)

HIGH ANION GAP NORMAL ANION GAP


ANION –
KATION +
(Na + dan K+) = (Cl- dan HCO3-) -

-
DKA
Laktik asidosis
-

-
Diare
Renal tubular asidosis

- Keracunan methanol
- Keracunan ethylen

glicol
 
[N] + [– [C] + [HCO]
= <10 mEq/L

16
Anion gap

 Digunakan untuk mencari penyebab asidosis metabolik


 Normalnya : 10 – 18 mmol/L

 Anion gap tinggi : asidosis disebabkan produksi yg


meningkat / ekskresi yg berkurang dari zat asam organik
 Anion gap normal : asidosis disebabkan kehilangan
bikarbonat
DIFFICULT AIRWAY

DEFINISI KLASIFIKASI
• Difficult airway atau  kesulitan Perhimpunan ASA (The ASA Task
jalan  nafas di definisikan Force) American Society of
Anesthesiologists membagi difficult
sebagai situasi klinis di mana airwaymenjadi:
anestesiologis terlatih 1.  Kesulitan ventilasi dengan sungkup muka atau SGA
mengalami kesulitan dengan ( Difficult face mask or Supraglottic Airway/ SGA
ventilation )
ventilasi masker di saluran napas 2. Kesulitan menempatkan SGA ( Difficult SGA
placement )
bagian atas, kesulitan intubasi 3. Laringoskopi yang sulit ( Difficult Laryngoscopy )
trakea, atau keduanya 4.  Kesulitan pada intubasi trakea ( Difficult tracheal
intubation )
5.  Intubasi gagal ( Failed intubation )
KESULITAN VENTILASI
Menurut The American Society of Anesthesiology adalah ketidakmampuan dari
ahli anestesi yang berpengalaman untuk menjaga SO2 > 90 % saat ventilasi
dengan menggunakan masker wajah, dan O2 inspirasi 100%, dengan ketentuan
bahwa tingkat saturasi oksigen ventilasi pra masih dalam batas normal.

Keadaan yang tidak dapat memberikan ventilasi yang adekuat :


 penutupan masker atau SGA yang tidak adekuat

 terlalu banyak gas yang bocor

 resistensi yang berlebihan terhadap masuknya atau jalan keluar gas

19
KESULITAN VENTILASI
Langeron et al mengidentifikasi 5 krikteria yang merupakan faktor risiko
independe  prediktor yang baik, 5 krikteria yang merupakan faktor risiko independen
(OBESE)

Penilaian Kesulitan Ventilasi: (OBESE)  :


1. Over weight (body mass index > 26 kg/m2)

2. Beard

3. Elderly (> 55 tahun)

4. Snoring

5. Edentulous

20
Menurut DAS (Difficult Airway Society) 2015, suatu intubasi
dikatakan sulit jika seorang dokter anestesi berpengalaman
butuh lebih dari sepuluh menit atau lebih dari tiga kali untuk
sebuah intubasi endotrakeal yang sukses.

EVALUASI KRITERIA L-E-M-O-N


PENYULIT :
INTUBASI L : Look Externally
e : Evaluate 3-3-2
m : Mallampati Score
0 : Obstruction
n : Neck Mobility
L : Look Externally e : Evaluate 3-3-2

3 – 3 – 2 rule adalah penentuan jarak anatomis


menggunakan jari sebagai alat ukur untuk mengetahui
Melihat adanya hal-hal yang menyebabkan
seberapa besar bukaan mulut, normalnya 65 mm, namun
pasien membutuhkan tindakan ventilasi atau bila kurang dari 60 mm, kemungkinan sulit untuk dilakukan
intubasi dan evaluasi kesulitan secara fisik, intubasi.
misalkan leher pendek, trauma facial, gigi yang Evaluasi buka mulut juga penting. Pasien normal bisa
membuka mulutnya dengan jarak 3 jari antara gigi seri.
besar, kumis atau jenggot, atau lidah yang
Jarak thyromental direpresentasikan dengan 3 jari pasien
besar antara ujung mentum, tulang hioid dan 2 jari antara tulang
hioid dan takik tiroid

Dalam aturan 3-3-2 :


 Angka 3 yang pertama adalah kecukupan akses oral
 Angka 3 yang kedua adalah kapasitas ruang mandibula untuk memuat lidah ketika laringoskopi. Kurang atau
lebih dari 3 jari dapat dikaitkan dengan peningkatan kesulitan

 Angka 2 yang terakhir mengidentifikasi letak laring berkaitan dengan dasar lidah. Bila lebih dari 2 jari maka
letak laring lebih jauh dari dasar lidah, sehingga mungkin menyulitkan dalam hal visualisasi glottis
• M

M
• Mallampati score digunakan sebagai alat klasifikasi untuk
menilai visualisasi hipofaring, caranya pasien berbaring
dalam posisi supine, membuka mulut sambil menjulurkan
lidah

Klasifikasi Klinis
· Kelas I
  Tampak uvula, pilar fausial dan
palatum mole
· Kelas II
 
Pilar fausial dan palatum mole
terlihat
· Kelas III
 
Palatum durum dan palatum
mole masih terlihat
· Kelas IV
 
Palatum durum sulit terlihat

23
0 : Obstruction / Obesity

Menilai adanya keadaan yang dapat n : Neck Mobility


menyebabkan obstruksi misalkan abses
peritonsil, trauma.
Obesitas dapat menyebabkan sulitnya intubasi Menilai apakah ada deformitas leher yang
karena memperberat ketika melakukan dapat menyebabkan berkurangnya range of
laringoskop dan mengurangi visualisasi laring movement dari leher sehingga intubasi menjadi
sulit. Leher yang baik dapat fleksi dan ekstensi
dengan bebas ketika laringoskopi atau intubasi,
Ektensi leher "normal" adalah 35°
(The atlanto-oksipital/ A-O joint)
Evaluasi penyulit pemasangan EGD (Extra Glottic
Device)

Penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang kemungkinan mempersulit penempatan EGD


dan penyedia pertukaran gas yang adekuat. Hal ini dapat di nilai mnemonic RODS :

 R    : Restricted mouth opening

 O    : Obstruction

 D    : Distorted airway

 S     : Stiff Lugs or Neck (c-spine)

25
Evaluasi penyulit penggunaan masker ventilasi

 M = Mask seal (penutup) tidak bagus. Contoh : janggut, deformitas bentuk muka, dll

 O = Obesitas, kehamilan trimester ketiga, atau obstruksi. Misal : pembengkakan leher, angioedema,
hematoma, kanker, dll

 A = Age (usia), usia tua kehilangan tonus otot yang menunjang jalan nafas bagian atas

 N = No teeth (tidak ada gigi)

 S = Stiffed lungs (paru-paru kaku) pada obstruksi saluran nafas atas, asma eksaserbasi, PPOK,

26
Cricothyroidotomy adalah prosedur darurat yang dilakukan
pada pasien dengan gangguan napas yang berat dimana upaya
pemasangan intubasi orotrakeal atau nasotrakeal telah gagal
atau dianggap memiliki tingkat risiko yang tidak dapat diterima.
EVALUASI Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan di membran
PENYULIT krikotiroid, yang terletak di antara kartilago tiroid dan krikoid,
Cricothryroidotomy dan memasukkan tabung trakeostomi ke trakea untuk
memungkinkan ventilasi

Tidak ada kontraindikasi absolut untuk melakukan


krikotiroidotomi, namun penting dilakukan beberapa
pertimbangan alternatif daripada hanya mengandalakn
krikotirodetomi yang dilakukan secara cepat untuk melakukan
penyelamatan.
SHORT mnemonik digunakan untuk menilai dengan cepat
untuk menunjukkan mungkin krikotirodetomi sulit dilakukan
mnemonic s-h-o-r-t :

s : Surgery (atau gangguan saluran napas lainnya) :


perubahan bentuk anatomi mungkin secara halus atau jelas, membuat kesulitan menemukan jalan napas
atau menghalangi akses ke bagian anteriornya (misalnya, perangkat halo setelah operasi tulang belakang)

h : hematoma (termasuk infeksi / abses) :


hematoma (pasca operasi atau traumatik) atau proses infektif di jalur krikotiotomi dapat membuat
prosedur secara teknis sulit, tetapi tidak boleh dianggap sebagai kontraindikasi dalam situasi yang
mengancam jiwa
o : obesitas (termasuk masalah akses apa pun) :
obesitas harus dianggap sebagai pengganti untuk masalah apa pun yang membuat akses bedah perkutan
atau bedah terbuka ke leher anterior bermasalah, seperti leher yang sangat pendek, pannus besar,
desendens, dan emfisema subkutan. palpasi yang cermat merupakan petunjuk yang relevan untuk
mengidentifikasi masalah ini
r : Distorsi radiasi (dan kelainan lain) :
terapi radiasi  masa lalu dapat mendistorsi dan jaringan parut yang membuat prosedur sulit,
atau  kelenturan fleksi tulang belakang dapat membatasi akses kerja ke penanda anterior
t : tumor ;
tumor eter di dalam atau di sekitar jalan napas, dapat menimbulkan kesulitan,  baik dari akses dan perspektif
perdarahan
TERIMAKASIH

29

Anda mungkin juga menyukai

  • Mata Kalazion
     Mata Kalazion
    Dokumen29 halaman
    Mata Kalazion
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen22 halaman
    Jurnal Reading
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Uveitis Posterior
    Referat Uveitis Posterior
    Dokumen43 halaman
    Referat Uveitis Posterior
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Traffic Maccidine
    Traffic Maccidine
    Dokumen19 halaman
    Traffic Maccidine
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Otitis Media Kronik
    Referat Otitis Media Kronik
    Dokumen19 halaman
    Referat Otitis Media Kronik
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Abestosis
    Abestosis
    Dokumen22 halaman
    Abestosis
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Presbikusis
    Referat Presbikusis
    Dokumen18 halaman
    Referat Presbikusis
    Glorya Benthamy Siamiloy
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asbstosis Dan Silikosis
    Makalah Asbstosis Dan Silikosis
    Dokumen43 halaman
    Makalah Asbstosis Dan Silikosis
    Adam Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Disfonia
    Disfonia
    Dokumen15 halaman
    Disfonia
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Polip Hidung Wahyu Firmansyah
    Referat Polip Hidung Wahyu Firmansyah
    Dokumen13 halaman
    Referat Polip Hidung Wahyu Firmansyah
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Resume Asi &menyusui - Kel. 5
    Resume Asi &menyusui - Kel. 5
    Dokumen33 halaman
    Resume Asi &menyusui - Kel. 5
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Presbikusis
    Referat Presbikusis
    Dokumen20 halaman
    Referat Presbikusis
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Fotosintesis Dan Gerak Tumbuhan
    Fotosintesis Dan Gerak Tumbuhan
    Dokumen4 halaman
    Fotosintesis Dan Gerak Tumbuhan
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Difficult Airway
    Difficult Airway
    Dokumen12 halaman
    Difficult Airway
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis Atopik
    Dermatitis Atopik
    Dokumen17 halaman
    Dermatitis Atopik
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Low Back Pain
    Low Back Pain
    Dokumen27 halaman
    Low Back Pain
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Anamnesa Pada Ibu Bersalin
    Anamnesa Pada Ibu Bersalin
    Dokumen43 halaman
    Anamnesa Pada Ibu Bersalin
    Putri Adirani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen23 halaman
    Jurnal
    Fina NA
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Masa Nifas
    Perawatan Masa Nifas
    Dokumen3 halaman
    Perawatan Masa Nifas
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Blunt Trauma
    Blunt Trauma
    Dokumen19 halaman
    Blunt Trauma
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat
  • Referat Uveitis Posterior
    Referat Uveitis Posterior
    Dokumen29 halaman
    Referat Uveitis Posterior
    6130015040 KHOIRUN NANIK AGUSTINA THOHA
    Belum ada peringkat