Anda di halaman 1dari 20

KURETASE

Oleh :
Rachmadhani 20710037
Ni Luh Putu Dea Ariska Maharani 20710042
Amanda Firmandani 20710070
Yuyun Listiyaningsih 20710086
DEFINISI
Prosedur pembedahan minor yang mengangkat
jaringan dari uterus yang dilakukan jika pasien
Kuretase

mengalami pendarahan

Dilakukan untuk menghilangkan jaringan


kehamilan yang tersisa dari keguguran atau aborsi

Cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat


kuretase (sendok kerokan).
Tujuan

Terapuetik Diagnostik

Diagnosis terhadap
kecurigaan: kanker
Menghentikan
perdarahan endometrium,
hyperplasia
endometrium dan polip
endometrium
JENIS KURETASE
 Kuretase tajam  Aspirasi vakum manual
Kuretase tajam merupakan alat Aspirasi vakum merupakan bentuk
utama untuk evaluasi diagnostik & kuret suction: kanula plastik
pengobatan perdarahan uterus terpasang pada vakum bertenaga
abnormal. listrik.
Sering dikombinasikan dengan
histeroskopi
Dilakukan dilatasi serviks mekanis
sebelum melakukan kuretase
Kuretease Tajam

Aspirasi vakum manual


KONSELING PRA
KURETASE
1. Memberi informed consent
2. Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang
diderita
3. Menerangkan kepada pasien tentang tindakan
kuretase yang akan dilakukan: garis besar prosedur
tindakan, tujuan dan manfaat tindakan
4. Memeriksa keadaan umum pasien, bila
memungkinkan pasien dipuasakan.
PERSIAPAN ALAT-ALAT

A. Sarung tangan, topi scrub, masker wajah


B. Spekulum Sim’s atas dan bawah
C. Larutan antiseptik povidon iodin 10%
D. Kateter Urin
E. Sim’s uterine sound/sondage
F. Tenakulum

B B

F
Kuretase Tajam

G. Sendok Kuret
H. Abortus Tang

H G
Aspirasi Manual Vakum (AVM)

I Kanula suction
J. Vakum Manual

I
PERSIAPAN PASIEN
1. Cairan dan infus set
2. Doek steril,kain alas bokong, kain penutup kaki bagian dalam,
penutup perut bawah.
3. Medikamentosa :
- analgesic : petidine 1-2 mg/kgBB atau lidocaine 1%
- sedatif : diazepam 10 mg
- sulfas atropine : 0,2 -0,5 mg/ml
- uterotonika (oksitoksin, Ergometrin, Prostaglandin)
- antibiotik profilaksis
- antiseptic : povidone iodine 10%
4. Alat Resusitasi (Oksigen dan regulator)
PERSIAPAN PENOLONG
-Cap
-Goggle
-Skotch
-Masker
-Boot
-Handscoon
-Penolong yang kompeten
-Instrumen ( lampu sorot, mangkok logam, penampun darah dan
jaringan).
PELAKSANAAN
1. Instruksikan asisten untuk memberikan sedative dan alagetika,
kemudian memasang alas bokong.
2. Kandung kemih dikosongkan dengan menggunakan kateter
3. Lakukan pemeriksaan bimanual ulangan untuk menentukan
pembukaan serviks, besar, arah dan konsistensi uterus.
4. Desinfeksi vulva dan vagina menggunakan povidone iodine 10% dan
pasang doek steril dibawah bokong ibu
5. Bersihkan sarung tangan, ganti dengan sarung tangan steril yang baru
6. Dengan satu tangan, masukkan speculum sim’s secara horizontal
kedalam vagina, setelah itu putar kebawah sehingga posisi bilah
menjadi vertikal
posisi litotomi
dorsal.
POSISI
PASIEN Hindari dari cedera
tekanan dan
abduksi sendi
panggul yang
berlebihan.
Pasien dengan
keterbatasan ortopedi
diposisikan sebelum
sedasi atau anestesi
umum digunakan.
LANJUT…
7. Dengan sedikit menarik speculum bawah (hingga lumen vagina
tampak jelas), masukkan bilah speculum atas secara vertical
kemudian putar dan tarik ke atas sehingga serviks terlihat jelas.
8. Minta asisten untuk memegang speculum atas pada posisinya.
9. Bersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas antiseptic
yang dijepit dengan cunam tampon), tentukan bagian serviks yang
akan dijepit (jam 11 dan 13).
10. Jepit serviks dengan tenakulum pada tempat yang telah ditentukan.
11. Setelah penjepitan terpasang baik, keluarkan speculum atas.
12. Minta asisten untuk menahan speculum bawah pada posisinya.
13. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus dengan penera
kavum uteri (sonde). Pegang gagang tenakulum, masukka klem ovum
yang sesuai dengan pembukaan serviks sehingga menyentuh fundus
(keluarkan dulu jaringan yang tertahan pada kanalis)
LANJUT…
14. Pegang gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk, masukkan
ujung sendok kuret (sesuai dengan lengkung uterus) melalui kanalis
servicis ke dalam uterus hingga menyentuh fundus uteri (untuk
mengukur kedalaman).
15. Lakukan kerokan dinding uterus secara sistematis dan searah jarum jam,
hingga bersih (seperti mengenai bagian beserabut). Dapat diulang 2-3 x
sampai didapatkan tanda-tanda greaby sensation atau keluarnya buih
16. Evaluasi dengan kassa, lihat OUE tampak perdarah atau tidak.
17. Lepaskan jepitan tenakulum pada serviks, evaluasi tempat jepitan
apakah ada fluxus aktif kemudian bersihkan dengan povidone iodine
10%.
18. Lepaskan speculum bawah, alat-alat di-klorin, lepaskan handscoon
19. Kumpulkan jaringan untuk dikirim ke laboratorium PA (patologi
anatomi)
MONITORING DAN FOLLOW
UP PASCA TINDAKAN

Obat analgetik
Kram dan biasanya cukup
perdarahan vagina untuk penanganan
ringan nyeri.

Gejala ini harus


dijelaskan kepada
pasien sebelum
dikeluarkan dari
ruangan operasi.
Pendarahan berat

demam, distensi perut,


mual muntah, bau busuk
vagina

Segera dievaluasi =
singkirkan infeksi,
perforasi, atau jaringan
yang tertinggal.
KOMPLIKASI
1. Perforasi
Uterus

6. komplikasi dari
penggunaan obat 2. Perdarahan
anestesi.

3. Robekan Serviks
5. Infeksi post tindakan Uteri

4. Sindroma
Asherman
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai