Anda di halaman 1dari 28

CASE REPORT

ANESTESI UMUM INTRAVENA PADA


KURETASE
VENERANDA CLARA
1161050003

Identitas Pasien
Nomor MR
: 303489
Tanggal masuk : 15 April 2016
Tanggal operasi : 15 April 2016
Nama pasien
: Ny. A
Alamat
: Tego Agung
Umur
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan

ANAMNESIS
Keluhan utama
: Perdarahan per vaginam
Keluhan tambahan
: Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang
dengan keluhan mengalami perdarahan sejak
kira-kira 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak ada
riwayat diabetes, hipertensi, dan jantung
Riwayat alergi
: Disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Suhu
Nadi
Tensi
RR
BB

: 36,8 C
: 78 x/menit
: 121/74 mmHg
: 18 x/menit
: 56 kg

Respirasi

airway clear
riwayat asma disangkal
sesak (-)
BND: vesikuler
Wheezing -/Rhonci -/gigi palsu (-)
gigi goyang (-)
gigi depan ompong
malampati: 1

Sirkulasi

BJ I dan II reguler
murmur (-)
gallop (-)
akral hangat
CRT < 2
konjungtiva tidak anemis
Hipertensi (-)

Saraf

Kesadaran: composmentis
GCS: E3M6V5
pupil isokor diameter 3 mm/3 mm
RCL +/+, RCTL +/+

Gastro-intestinal:
mual (-), muntah (-), BAB tidak ada keluhan

Renal:
BAK tidak ada keluhan

Metabolik:
Riwayat DM disangkal

Hati:
ikterik (-), hepatitis (-)

Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 14 Maret 2016
Hb : 9.0 g/dL
Ht : 26.4 %
Eritrosit : 3.12 x 106 / L
Leukosit : 6.700 /L
Trombosit: 203.000 /L
MCV : 84.6 fL
MCH : 28.8 pg
MCHC : 34.1 g/dL
Clotting time : 13'
Bleeding time : 3

ASA : 1 (Pasien sehat organik, fisiologik,


psikiatrik, biokimia)

Pembedahan dan Anestesi

Diagnosa prabedah:
Perdarahan uterus abnormal

Diagnosa pascabedah:
Post kuretase perdarahan uterus abnormal

Jenis pembedahan:
Kuretase

Jenis anestesi:
Anestesi umum intravena

Premedikasi
SA 0.25 mg
Midazolam 2 mg
Induksi
Ketamin 50mg
Relaksasi
: Teknik Anestesi : Anestesi umum intravena
Respirasi
: Spontan, SpO2 : 100%
Posisi
: Litotomi
Infus
: RL

Cairan

Cairan masuk
RL
M : BB x 2 cc : 56 x 2 : 112 cc
SO : BB x 0 : 56 x 0 : 0 cc
PP : 6 x 112 : 672

Tinjauan pustaka

PERSIAPAN PRA ANESTESI

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Klasifikasi status fisik
Masukan oral

The American Society of Anesthesiologists


(ASA)

Premedikasi

Meredakan kecemasan dan ketakutan


Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan
bronkus
Mengurang mual dan muntah pasca bedah
Mengurangi isi cairan lambung
Membuat amnesia
Memperlancar induksi anestesi
Meminimalkan junmlah obat anestesi
Mengurangi reflek yang membahayakan

Premedikasi

Midazolam
Sulfas Atropin

Midazolam

Midazolam adalah obat induksi tidur jangka


pendek untuk premedikasi, induksi dan
pemeliharaan anestesi.
Midazolam
merupakan
suatu
golongan
imidazo-benzodiazepin.
Farmakokinetik : bekerja pada reseptor GABA.
Onset 30 60 detik
Dosis : premedikasi dewasa 0,07-0,10
mg/kgBB, disesuaikan dengan umur dan
keadaan pasien
Efek Samping : depresi pernafasan

Sulfas Atropin

Atropin ( anti-kolinergik) sebagai prototipe


anti-muskarinik.
Bertujuan menurunkan sekresi kelenjar saliva,
keringat,
dan
lendir
di
mulut
serta
menurunkan
efek
parasimpatolitik
/
paravasopagolitik sehingga menurunkan risiko
timbulnya refleks vagal
Sediaannya amp 1cc = 0,25 mg), dosis 0,001
mg/kgBB
Efek samping : proses pembuangan panas
akan terganggu, denyut jantung berkurang

Induksi

Ketamin

Ketamin

Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa blok terhadap


reseptor opiat dalam otak dan medulla spinalis yang
memberikan efek analgesik, sedangkan interaksi terhadap
reseptor metilaspartat dapat menyebakan anastesi umum dan
juga efek analgesik.
Pemberian ketamin dapat dilakukan secara intravena atau
intramuscular
Efek muncul dalam 30 60 detik setelah pemberian secara I.V
dengan dosis induksi, dan akan kembali sadar setelah 15 20
menit.
.Dosis induksi adalah 1 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 10
mg/Kgbb I.M , untuk dosis sedatif lebih rendah yaitu 0,2
mg/KgBB dan harus dititrasi untuk mendapatkan efek yang
diinginkan.
Efek samping : Peningkatan sekresi air liur, emergen reaction,
dapat meningkatkan tekanan intracranial, nistagmus dan
diplopia.

Cairan

Ringer Laktat

Cairan paling fisiologis jika sejumlah volume besar


diperlukan. Banyak dipergunakan sebagai
replacement therapy, antara lain untuk : syok
hipovolemik, diare, trauma, luka bakar.

SOLUTIO TOXICIT
N
Y
(mOsm/
L)

Na+
(mEq/
L)

Cl(mEq/
L)

K+
(mEq/
L)

Ca2+
(mEq/
L)

Mg2+
(mEq/
L)

Gluco
se
(g/L)

Lacta
te
(mEq/
L)

HCO3
(mEq/
L)

Aceta
te
(Meq/
L)

Glucon
ate
(mEq/L
)

RL

130

109

28

Iso (273)

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis
perdarahan uterus abnormal dengan ASA I. Pasien
dianjurkan untuk melakukan operasi kuretase.
Menjelang operasi pasien tampak sakit ringan,
tenang, kesadaran compos mentis. Pasien sudah
dipuasakan selama 6 jam. Jenis anestesi yang
dilakukan yaitu anestesi umum intravena.
Dilakukan premedikasi dengan sulfast atropine
0.25 mg dan midazolam 2 mg. Diberikan induksi
dengan ketamin 5 mg. Selama kureatase
hemodinamik pasien stabil. Saat kuretase pasien
berada dalam posisi litotomi.

Observasi dilanjutkan pada pasien postoperatif di


recovery room dimana dilakukan pemantauan tanda vital
meliputi tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 x,
respirasi 17 x dan saturasi oksigen 100%.
Pasien dipindah ke ruang pemulihan dan dilakukan
observasi sesuai skor Aldrette. Bila pasien tenang dan
Aldrete Score 8 dan tanpa nilai 0, pasien dapat
dipindahkan ke bangsal. Pada kasus ini Aldrete Score-nya
yaitu kesadaran 1 (merespon bila nama dipanggil),
aktivitas motorik 1 (dua ekstremitas dapat digerakkan),
pernapasan 2 (bernapas tanpa hambatan), sirkulasi 2
(tekanan darah dalam kisaran <20% sebelum operasi),
dan saturasi O2 100% 2 . Jadi Aldrette Score pada pasien
ini adalah 8 sehingga layak untuk pindah ke bangsal.

Anda mungkin juga menyukai