Anda di halaman 1dari 19

EPILEPSI PADA ANAK

Pembimbing :
Dr Leopold Simanjuntak, SpA

DEFINISI
Epilepsi bangkitan kejang yang cenderung
berulang akibat lepasnya muatan listrik yang
berlebihan di sel neuron otak
Manifestasi
Gerakan motorik involunter
Fenomena sensorik maupun otonom

ETIOLOGI
Epilepsi idiopatik tidak menunjukkan

manifestasi patologi otak


Epilepsi simptomatik kelainan
intrakranial atau ekstrakranial

Faktor pencetus
Stress
Demam
Kurang tidur
Gangguan emosional
Bangkitan epilepsi lebih sering antara usia 4
bln sampai 4 th

PATOGENESIS
Gangguan pada membran sel neuron
Gangguan pada mekanisme inhibisi presinap

dan pascasinap
Sel glia

Bila sekelompok sel neuron tercetus maka


Aktivitas ini tdk menjalar kesekitarnya
terlokalisasi pd kelompok neuron tsb,
kemudian berhenti
Aktivitas menjalar sampai jarak ttt, tdk
melibatkan seluruh otak menjumpai tahanan
dan berhenti
Aktivitas menjalar keseluruh otak
berhenti

KLASIFIKASI BANGKITAN KEJANG


International League Against Epilepsy

Kejang parsial
Parsial sederhana
Parsial kompleks
Kejang parsial mjd tonik-klonik umum scr sekunder
Kejang umum

Absens
Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik-klonik
Atonik/astatik

Tidak dapat diklasifikasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cairan serebrospinalis, pd epilepsi N
Elektroensefalografi (EEG)
Pencitraan

foto polos kepala


Angiografi serebral
CT-scan
MRI

PENGOBATAN EPILEPSI
Tujuan pengobatan mengatasi kejang dg
dosis optimal terendah
Kadar obat antiepilepsi dapat menembus sawar
darah otak dan mencapai reseptor susunan
saraf otak

Prinsip pengobatan
1. Mendiagnosis scr pasti, menentukan etiologi, jenis
serangan dan sindrom epilepsi
2. Memulai pengobatan dengan satu jenis obat
antiepilepsi
3. Penggantian obat antiepilepsi scr bertahap apabila
obat antiepilepsi yang pertama gagal
4. Pemberian obat antiepilepsi sampai 1-2 tahun
bebas kejang

OAE pilihan pertama dan kedua2 :


Serangan parsial (sederhana, kompleks dan umum sekunder)
OAE I
: Karbamazepin, fenobarbital, primidon, fenitoin
OAE II
: Benzodiazepin, asam valproat
Serangn tonik klonik
OAE I
: Karbamazepin, fenobarbital, primidon, fenitoin,
asam valproat
OAE II
: Benzodiazepin, asam valproat
Serangan absens
OAE I
: Etosuksimid, asam valproat
OAE II
: Benzodiazepin
Serangan mioklonik
OAE I
: Benzodiazepin, asam valproat
OAE II
: Etosuksimid
Serangan tonik, klonik, atonik
Semua OAE kecuali etosuksinid

TABEL PENUNTUN TERAPI OBAT ANTIEPILEPSI


PADA ANAK
Obat

Dosisanya

Kadar dalam darah

Tercapainya kadar

Karbamazepin

15-25 mg/kgBB/hari
dibagi 2-4 dosis

4-12 g/ml
(> 15)

3-6 hari

Asam valproat

15-60 mg/kgBB/hari
dibagi 2-4 dosis

50-120 g/ml
(> 140)

2-4 hari

Fenitoin

5-10 mg/kgBB/hari
dibagi 1-2 dosis

5-20 g/ml
(> 25)

5-10 hari

Fenobarbital

3-5 mg/kgBB/hari
dosis tunggal setiap hari

15-40 g/ml
(> 45)

10-21 hari

Primidon

10-25 mg/kgBB/hari
dibagi 3-4 dosis

4-12 g/ml
(> 15)

1-5 hari

Etosuksimid

10-40 mg/kgBB/hari
dibagi 1-2 dosis

40-100 g/ml
(> 150)

5-6 hari

Klonazepam

0,1-0,2 mg/kgBB/hari
dibagi 2-3 dosis

15-80 g/ml
(> 80)

5-10 hari

PENGHENTIAN OAE
Pada serangan ringan, pengobatan selama

2-3 th sdh cukup, pd epilepsi mioklonik berat,


pengobatan >5 th setelah serangan terakhir,
kadang masih kambuh
Pd epilepsi yg sulit diatasi dilakukan
pemantauan yg intensif
Epilepsi dicegah dg perawatan pd masa
prenatal dan perinatal

pertimbangan keseimbangan antara resiko

penggunaan OAE yang terus menerus dan


resiko kemungkinan kambuh serangan
Faktor yang mempengaruhi risiko
kekambuhan : masa bebas serangan
sebelum penghentian obat singkat, banyak
macam tipe serangan, kejang tonik-klonik,
poloterapi, EEG abnormal, pemeriksaan
neurologis abnormal

PROGNOSIS
Tergantung pd jenis epilepsi yg diderita
Faktor yg berhubungan dg prognosis baik
tdk terdapatnya kelainan neurologik dan
mental, tdk kerapnya serangan kejang dan
cepatnya kejang dikendalikan
Faktor yg berhubungan dg prognosis buruk
penyebab kejang organik serta terdapatnya
kelainan neurologik atau mental

Anda mungkin juga menyukai