M DENGAN G1 P0
A0 (TRIMESTER II) DENGAN DIAGNOSIS HIPEREMISIS
GRAVIDARUM DI PUSKESMAS MENTENG KOTA
PALANGKA RAYA
Di Susun Oleh :
Nama : Alvika Nurma Siswanti
NIM : (2022-04-14901-002)
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini saya yang betanda tangan
dibawah ini :
Pembimbing Akademik
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka
Harap Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Vina Agustina, Ners.,M.Kep selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini
4. Ibu Sri Rahayu, S.Kep.,Ners selaku pembimbing lahan yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan
kegiatanpengabdian kepada masyarakat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................3
1.4 Manfaat.............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit...........................................................................................5
2.1.1 Anatomi Fisiologi......................................................................................5
2.1.2 Definisi......................................................................................................6
2.1.3 Etiologi......................................................................................................8
2.1.4 Klasifikasi..................................................................................................9
2,1.5 Patofisiologi (Pathway)...........................................................................10
2.1.6 Manifestasi Klinis....................................................................................10
2.1.7 Komplikasi..............................................................................................11
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...........................................................................11
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan..............................................................18
2.3.1 Pengkajian Keperawatan.........................................................................18
2.3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................................19
2.3.3 Intervensi Keperawatan...........................................................................19
2.3.4 Implementasi Keperawatan.....................................................................19
2.3.5 Evaluasi Keperawatan.............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada awal
kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu, keluhan begitu hebat sampai
segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehinggah mempengaruhi
keadaan umum ibu dan menganggu pekerjaan sehari-hari , berat badan menurun ,
dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin (Prawirahardjo,2009)
2.1.3 Etiologi
Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui, beberapa teori penyebab
hiperemesis diajukan tetapi satu pun tidak memberikan penjelasan yang adekuat
tentang gangguan ini (Bobak 2004). Faktor-faktor presdisposisi yang di
kemukakan :
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda
akibat peningkatan kadar HCG
b) Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal
dan perubahan metabolic.
c) Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggungjawab
dan sebagainya.
d) Faktor endokrim lainnya : hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
2.1.4 Klasifikasi
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum
tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan lebih dari 10 kali muntah akan tetapi
apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis. Hiperemesis
menurut berat ringgannya gejala dibagi menjadi tiga tingkat yaitu :
B1: Breathing B2: Blood B3: Brain B4: Bladder B5: Bowel B6: Bone
Glukosa Otak Na dan Cl hilang Cairan ekstrasel berkurang Mual Muntah Iritasi asam pada selaput lendir Cadangan lemak habis
menurun malalui muntah
MK:
Resiko Gg perfusi jaringan
2.1.6 Manifestasi Klinis(Tanda Dan Gejala)
Gejala yang muncul mulai terjadi pada trimester pertama pada pasien dengan Hiperemesis
gravidarum yaitu:
2.1.6.1 Nuasea
2.1.6.2 Muntah
2.1.6.3 Penurunan berat badan
2.1.6.4 Ptialism (saliva yang berlebihan)
2.1.6.5 Dehidrasi
2.1.6.6 Hipotensi dan takikardi
2.1.6.7 Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemi, dan peningkatan
hematokrit
2.1.7 Komplikasi
2.1.7.1 Maternal : akibat defisiensi Vit B1 akan menyebabkan terjadinya diplopia, palsi nervus ke
6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani akan terjadi psikosis korsakoff
(Amnesia menurunya kemampuan untuk beraktifitas), ataupun kematian. Komplikasi
yang perlu diperhatikan adalah Ensephalopati Wernick. Gejala yang timbul dikenal
sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata (Oftalmoplegia) gerakan
yang tidak teratur (ataksia) dan bingung.
2.1.7.2 Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan
pertumbuhan janin dan rahim (IUGR)
2.1.8 Penatalaksanaan
2.1.9.1 Obat-Obatan
a. Vitamin B1,B2 dan B6 masing-masing 50-100mg/hari/infus
b. Vitamin B12 200 ug/hari/infus,vitamin C mg/hari/infus
c. Fenobarbital 30 mg I.M 2-3 kali/hari atau klopromazin 25-50 mg/hari I.M atau
kalau diperlukan diazepam 5 mg 2-3 kali perhari. 11
d. Antiemetik : prometazin (avopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per oral atau
klorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau mediamer B6 3x1 per
hari/oral.
e. Antasida : asidrin 3x1 tablet perhari per oral atau milanta 3x1 tablet/ hari per oral.
2.1.9.2 Untuk pasien hiperemesis yang sedang dan berat pasien dianjurkan untuk dirawat
dirumah sakit dengan membatasi pengunjung.
2.1.9.3 Stop makanan peroral 24-48 jam
2.1.9.4 Infus glukosa 10% atau 5% atau RL =2:1,40 tetes permenit.
2.1.9.5 Terapi psikologi perlu diyakini kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
2.1.9 Pencegahan
Pencegahan terhadap hyperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penjelasan tentang kehamilan normal dan persalinan merupakan suatu proses yang
fisiologik. Memberi keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan
perubahan pada makan sehari-hari dengan makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbauh lemak hendaknya dihindari.
Makanan dan minuman disajikan dalam keadaan tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin.
Defekasi yang teratur hrndaknya dijamin, menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor
yang penting, karema itu dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula
(Prawirohardjo,2009).
PENGKAJIAN
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G0 P0 A0
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, perdarahan, kejang-
kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe :
Keluhan waktu hamil : mual, pusing, tidak nafsu makan.
Gerakan anak pertama di rasakan : klien mengatakan belum merasakan
gerakan pertama
Imunisasi : belum melakukan imunisasi TT saat hamil
Penambahan BB selama hamil : ½ kg
Pemeriksaan kehamilan : teratur / tidak : tidak teratur
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan :
c. Muka
Rasa bengkak? Hyperpigmentasi : Tidak ada
- Tidak ada Cloasma gravidarum : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Simetris :
Keadaan :
Fungsi pendengaran : Normal
g. Telinga
Keluhan Pembesaran kel.Tyroid : Tidak ada
Distensi vena jugularis :Tidak ada
- Tidak ada
Pembesaran KGB : Tidak ada
Sesak napas : Tidak ada
h. Leher
Batuk : Tidak ada
Pembengkakan
Sakit dada : Tidak ada
Suara napas : Vesikular
Bunyi jantung : Lub Dub
Palpitasi : Tidak ada
i. Daerah dada DJJ : Lemah tidak terdengar
Jantung dan paru-paru
Simetris, membesar sesuai umur
kehamilan dan tidak ada massa, colostrum
belum keluar
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : Frekuensi 2-6 kali perhari, warna kuning, bau khas
amoniak, Keluhan tidak ada
b. Buang Air Besar (BAB) :Frekuensi 1 kali sehari, warna kuning kecoklatan,
bau khas fases, Keluhan tidak ada
3. Pola tidur dan istirahat : Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam, keluhan
tidak ada
4. Pola aktivitas dan latihan :
5. Personal Hygiene :
Kulit : hangat
Rambut : Hitam
Mulut & Gigi : Mukosa bibir kering dan agak berbau, Gigi Tidak ada
karang gigi dan tidak ada karies
Pakaian : bersih
Kuku : bersih
Vulva Hygiene :
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : Tidak Ada
Minuman Keras : Tidak
Ada Obat-Obatan : Tidak
Ada
Lain-lain :
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
HB : 10,5g/dL Golongan Darah/Rh : B
Gula Darah :mg/dL Leukosit :
VR/VDRL : -
2. Urine
Protein Sedimen
Reduksi : (++)
3. Pemeriksaan tambahan
TTT/NST TTO/OCT
USG Amnioscopy
TORCH Rontgent
VIII. PENGOBATAN
No Terapi Medis Dosis Rute Indikasi
DO: kering
- Klien tampak lesu
- Klien tampak lemah
- Turgo kulit kering Penurunan sensani kecap
- Bibir klien
tampak kering
- Mukosa klien pucat Nafsu makan menurun
- IMT :15
- TB: 152
Defisit Nutrisi
- BB Hamil: 46,6 kg
- BB sblm Hamil: 45kg
- TTV
Nadi :62 x/menit
TD :96/52 mmHg
Lila: 24 cm
Lp: 72 cm
Pemeriksaan Lab:
Hb : 10,5 g/dl
Efektif
1. Defisist Nutrisi Berhubungan Dengan Mual Muntah Ditandai Dengan Klien Mengatakan
Mual, Muntah 3x Sejak Pagi Hari, Muntah Setiap Habis Makan Dan Minum, Kurang Nafsu
Makan, Makan Hanya ¾ Sendok, Muntah Cair Berempas, ½ Porsi Makan Tidak
Dihabiskan, Klien Tampak Lesu, Klien Tampak Lemah, Turgo Kulit Kering, Bibir Klien
Tampak Kering, Mukosa Klien Pucat IMT :15, TB: 152, BB Hamil: 46,6 Kg, BB Sblm
Hamil: 45kg, TTV: Nadi :62 X/Menit, TD :96/52 Mmhg, Lila: 24 Cm, Lp: 72 Cm
4. Ansietas Berhubungan Dengan Kecemasan Pada Keadaan Janin Ditandai Dengan Ibu
Mengatakan Cemas Pada Janin Nya Karena Djj Lemah, Ibu Mengatakan Tidak Mengetahui
Apa Saja Kesehatan Apa Yg Harus Di Jaga Pada Masa Kehamilan Sampai Melahirkan
Nanti. Djj Lemah (Tidak Jelas), Klien Tampak Cemas Dengan Keadaan Janin Nya, Klien
Tampak Kebingungan Saat Di Tanya Tentang Kesehatan Kehamilan, Klien Hamil Anak Ke
1, Klien Baru Pertama Kali Memeriksakan Kehamilan Di Usia 24 Minggu, Klien Dirujuk
Rs Betang Pambelum
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny M
Ruang Rawat :
2. Resiko Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan
Elektrolit Berhubungan keperawatan selama 1x7 jam 2. Monitor intake dan output cairan umum klien
Dengan Dehidrasi (SDKI: diharapkan cairan dan elektrolit dapat 3. Identifikasi hipovelemia (mis, frekuensi 2. Membantu dalam menganalisa
terpenuhi kriteria hasil: nadi meningkat, nadi teraba lemah, TD
D.0037, Hal 88) keseimbangan cairan dan
1. Asupan cairan meningkat skor 5 menurun, tekanan nadi menyempit, turgo elektrolit
2. Kelembaban membran mukosa kulit menurun, membrane mukosa kering, 3. Untuk menhetahui adanya
meningkat skor 5 volume urin menurun, hematokrit tanda- tanda syok hipovalemik
3. Dehidrasi menurun skor 1
meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine 4. Pemantauan berkala penting guna
4. Turgo kulit membaik skor 5
meningkat, berat badan menurun dalam mengetahui perkembangan kondisi
waktu singkat) klien
4. Atur intraval waktu pemantauan sesuai 5. Pasien dan keluarga
dengan kondisi pasien mengetahui perkembangan
5. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu keadaan klien
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian 6. Untuk membantu menambah vitamin
neurobion
3. Perfusi Perifer Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR. 1. Untuk mengetahui keadaan klien
Berhubungan Dengan keperawatan selama 1x5 jam 2. Monitor perubahan tekanan darah 2. Untuk mengetahui perubahan
Penururnan Konstentrasi Hb diharapkan perfeusi perifer efektif 3. Monitor kualitas nadi tekanan darah
dengan kriteria hasil: 4. Monitor kelembapan kulit 3. Untuk mengetahui nadi klien apakah
(SDKI: D.0009, Hal 37)
1. Denyut nadi perifer meningkat 5. Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi mengalami perubahan
skor (5) (60-100x/menit) perifer, edema, pengisian kapiler, 4. Kelembaban kulit
2. Warna kulit pucat menurun skor warna, suhu, ankle-bracial index) 5. Sirkulasi perifer memberikan
(5)
6. Berikan tranfusi darah indikasi adanya sirkuklasi sistemik
3. Pengisian kapiler membaik skor
(5) 7. Berikan oksigen sesuai kebutuhan 6. Untuk menambah darah klien
4. Akral membaik skor (5) 7. Agar membantu memenuhui
5. Turgor kulit membaik skor 5 kebutuh oksigen klien
4. Ansietas Berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kecemasan klien 1. Untuk mengetahui
Dengan Kecemasan ((SDKI: keperawatan selama 2x7 jam 2. Motivasi mengidentifikasi situasi yang tingkat kecemasan klien
D.0080, Hal 180) diharapkan Ansietas dapat teratasi memicu kecemasan 2. Untuk mengetahui situasi yg
dengan kriteria hasil: 3. Beri dukungan agar cepat sembuh dapat memicu kecemasan
4. Informasikan secara aktual mengenai 3. Untuk memberikan motivasi
1. Verbilisasi kebingungan menurun
diagnosis, pengobatan, dan prognosis pada klien
skor 5
4. Agar klien dan keluarga
2. Verbilisasi khawatir akibat
mengetahui penyakit dan
kondisi yang dihadapi menurun
pengobatan klien
skor 5
3. Prilaku tegang menurun skor 5
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
11 November 2021 Diagnosis 2 ( Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit) S: Ibu mengatakan masih merasa lemah dan mual.
10:00 WIB 1. Memonitor tanda-tanda vital O:
2. Memonitor intake dan output cairan - TTV: Suhu : 37,5 0C, Nadi :80 x/menit,
3. Mengidentifikasi hipovelemia (turgo kulit TD:102/69 mmHg
menurun, membrane mukosa kering, volume urin - Klien tampak minum teh hangat
menurun, haus, lemah, konsentrasi urine - Turgo kulit tampak kering
meningkat, berat badan menurun dalam waktu - Bibir tampak pucat
singkat)
4. Mengatur intraval waktu pemantauan sesuai dengan A: Masalah belum teratasi
kondisi pasien
5. Mengkolaborasi dengan dokter pemberian P: Lanjutkan intervensi
neurobion
11 November 2021 Diagnosis 3 (Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif) S : Ibu mengatakan masih merasa pusing, dan lemas
10:00 WIB 1. Memonitor TD, Nadi, Suhu, dan RR. O:
2. Memonitor perubahan tekanan darah - Klien berbaring di bed
3. Memonitor kualitas nadi - Klien tampak lemah
4. Memonitor kelembapan kulit - Akral masih dingin
- Tekanan Darah :102/69 mmHg, Nadi
5. Memeriksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer,
:80 x/menit, Suhu : 36,70C, Pernafasan :
edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle- 23 x/menit
bracial index)
A: Masalah teratasi sebagian
6. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
P: Lanjutkan Intervensi
11 November 2021 Diagnosis 4 (Ansietas) S: Ibu mengatakan cemas dengan keadaan janinya dan
ingin segera di priksa di RS
10:00 WIB 1. Memonitor tingkat kecemasan klien
2. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu O:
kecemasan
- Ibu tampak cemas dan bingung
3. Memberikan dukungan agar cepat sembuh
- Keluarga (suami) memahami informasi
4. Menginformasikan secara aktual mengenai
yang diberikan perawat
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
(Kunjungan Rumah) Diagnosis 2 ( Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit) S: Ibu mengatakan kadang masih merasa
mual, mengkonsumsi air putih 8 gelas perhari.
1. Memonitor tanda-tanda vital
2. Memonitor intake dan output cairan O:
3. Mengidentifikasi hipovelemia (turgo kulit - TTV: Suhu : 37,5 0C, Nadi :80 x/menit,
12 November 2021 menurun, membrane mukosa kering, volume urin TD:110/79 mmHg
14:10 WIB menurun, haus, lemah, konsentrasi urine - Turgo kulit tampak membaik
meningkat, berat badan menurun dalam waktu
singkat) A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
(Kunjungan Rumah) Diagnosis 3 (Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif) S : Ibu mengatakan sudah tidak merasa lemah
1. Memonitor TD, Nadi, Suhu, dan RR.
2. Memonitor perubahan tekanan darah O:
12 November 2021 3. Memonitor kualitas nadi - Klien tampak sehat
4. Memonitor kelembapan kulit - Tekanan Darah :110/79 mmHg, Nadi
14:10 WIB
5. Memeriksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, :80 x/menit, Suhu : 36,70C, Pernafasan :
23 x/menit
edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle-
bracial index) A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang Hiperemisi Gravidarum Pada Ibu
Hamil, pasien dan keluarga dapat memahami dengan benar
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami
1. Mengetahui Pengertian Hiperemisi Gravidarum Pada Ibu Hamil
2. Mengetahui Penyebab Hiperemisi Gravidarum Pada Ibu Hamil
3. Mengetahui Tanda dan gejala Hiperemisi Gravidarum Pada Ibu Hamil
4. Mengetahui Cara pencegahan Hiperemisi Gravidarum Pada Ibu Hamil
4. Metode Penyuluhan
1. Ceramah.
2. Tanya jawab
5. Media
1. Leaflate
6. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyebutkan b. Mendengarkan
materi/pokok bahasan dan menyimak
yang akan
disampaikan
d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 20 menit a. Penyampaian materi a. Mendengarkan
b. Menjelaskan Pengertian dan menyimak
Hiperemisi Gravidarum b. Bertanya
Pada Ibu Hamil mengenai hal-
c. Menjelaskan Penyebab hal yang belum
Hiperemisi Gravidarum jelas dan
Pada Ibu Hamil dimengerti
d. Menjelaskan Tanda dan
gejala Hiperemisi
Gravidarum Pada Ibu
Hamil
e. Menjelaskan Cara
pencegahan Hiperemisi
Gravidarum Pada Ibu
Hamil
B. Penyebab
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda akibat
peningkatan kadar HCG
b) Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolic.
c) Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggungjawab dan sebagainya.
d) Faktor endokrim lainnya : hipertiroid, diabetes dan lain-lain